Wanita mandiri

Wanita mandiri

Latar belakang keluarga

Sebut saja nama nya Arum, dia anak terakhir dari 5 bersaudara dari pernikahan bpk. Amru dan Leni.

mereka terdiri dari 5 bersaudara antara lain

Yayan berumur 28 tahun dan sudah menikah dengan gadis kaya raya di kota sejak menikah ia tidak pernah kembali ke desa untuk menjenguk orang tuanya,

anak kedua bernama Bella dia berumur 25 tahun dan ia juga sudah menikah dengan pengusaha di kota, ia kembali ke desa setiap 1 kali setahun yang ketiga ada jelita ia berusia 18 tahun ia juga sudah menikah dengan seorang jurangan di desa sebelah ia di jadikan pengganti utang piutang ayah pada seorang jurangan seharusnya ia masih duduk di bangku sekolah atas hanya saja keberuntungan tidak berpihak pada mereka ia berhenti sekolah sejak SMP dan memilih mengalah demi adik nya yang ke 4 yaitu Doni ia saat ini duduk di bangku menengah pertama (SMP) dan yang terakhir adalah Arum berusia 10 tahun.

yang tertinggal di rumah hanya Doni dan Arum, sehari hari mereka membanting tulang untuk membantu perekonomian keluarga, sementara ayah ibunya sedang sakit parah, ayah nya mengalami lumpuh layu dan tidak bisa berbuat apa apa, sementara sang ibunda mengalami penyakit langka yang trus mengeluarkan darah dari hidung mulut dan kepalanya.

Sehari hari selepas pulang sekolah Arum mencari botol bekas sementara Doni selepas pulang sekolah ia bekerja menjadi kuli bangunan.

rutinitas ini yang slalu mereka lalui setiap hari, panas lelah capek tak mereka hiraukan, demi kesembuhan kedua orangtuanya.

Seiring berjalan nya waktu,

suatu ketika kedua orangtuanya kehabisan obat persediaan Doni sama sekali tidak memiliki uang begitu juga Arum hasil mulung hari ini hanya cukup makan untuk hari ini saja.

akhirnya Doni memilih keputusan untuk berhenti sekolah.

"apa... kakak jangan berhenti sekolah bukannya kakak pengen jadi TNI kak" kata si adik kecil nya yang polos

Doni tersenyum lalu berkata " waktu kakak tersita dek untuk mencari uang buat kita"

"tapi kak..."

"gak papa kok,nanti Arum fokus sekolah aja gak usah mulung lagi ya"

"gak mau kak"

"biar kakak aja yang kerja"

"tapi kak "

"jangan tapi tapi ya nurut apa yang kakak bilang"

Arum tak bisa berbuat apa-apa ia hanya bisa menuruti permintaan kakaknya , besok harinya selesai pulang sekolah ia tidak sengaja melihat sang kk sedang bekerja di bawah triknya matahari air mata nya mengalir melihat perjuangan sang kakak, ia menghampiri sang kakak dengan sebuah karung semen di pundaknya, ia membawakan sebuah boto minum yang berisi air

"kakak minum dulu " ucapnya menyodorkan botol ke arah sang kakak

"kok udah pulang dek"

tak menjawab ia menunduk lalu berkata

" Arum di berhentikan kk dari sekolah"

" loh kenapa de"

"gak bisa bayar uang ujian kak sama uang buku"

Sang kakak terdiam lalu menghela nafasnya

"emangnya berapa de"

"500 ribu kak , udah deh kak Arum henti aja sekolah kayak kakak ya 500rb itu bukan uang yang sedikit kak"

Si kakak tersenyum lalu menepuk pundak adiknya dan berkata " gak tetap sekolah Minggu depan kakak bayar ya"

"tapi kak"

"udah pulang sana jaga ibu sama bapak"

1 Minggu kemudian, Arum di pulangkan dari sekolah ia tidak bisa lulus dan membawa pula v rapot sekolah nya sepanjang jalan ia manangis dan menangis.Tiba tiba ia tak sengaja menginjak sesuatu di jalan , langkahnya terhenti dan tangisan nya juga ikut terhenti ia melihat apa yang sedang ia injak

betapa kagetnya ia melihat sebuah dompet hitam tebal di bawah sepatu koyak koyak nya

"dompet siapa ini" cetus nya menoleh kanan dan kiri

"tak ada orang apa ini dari langit buat Arum biar bisa bayar sekolah , tapi kak Doni slalu bilang jangan pernah mengambil yang bukan hak kita, huuuh... apa aku letakkin aja lagi disini tapi kan zaman sekarang gak ada orang yang jujur , ya udah deh aku bawa pulang aja "

Sesampainya dirumah, bang Riki sudah pulang kerja tidak seperti biasanya ia sudah selesai memberi makan kedua orangtuanya

"kakak Riki gak kerja kak?"

"udah pulang de "

"kaki kakak kenapa kak"

"tadi gak sengaja ketimpa martil di proyek "

"ya Allah kak kalo kerja hati hati "

"udah udah gak papa nanti juga sembuh sendiri ibu sama bapak udah Abang suapin ya tinggal obatnya aja"

"ia bang makasih ya bang"

"ia sama sama Abang mau istirahat dulu"

"hmmm ... ia bang"

ucap Arum ia pun masuk kedalam kamar nya yang berdinding kan triplek dan di kelilingi pelastik dan karton

ia membolak balik dompet nya lalu perlahan ia membuka isi dompet , ia sangat kaget begitu melihat isi dari dompet di tangannya berlembar lembar uang ada di dalam dompet itu.

"ya Allah, banyak baget uangnya, Astaghfirullah sadar Arum ini bukan punya kamu ini punya orang coba aku lihat dulu siapa pemilik dompet ini" ucap Arum memeriksa setiap ruangan dompet dan ia menemukan sebuah kartu nama dan alamat di atasnya

"besok aku antar dompet ini ke yang punya malam ini kamu tidur di samping aku ya dompet semoga suatu hari nanti aku bisa punya uang sebanyak ini" celetuhnya sebelum tidur meletakkan dompet tsb di bawah bantal tidurnya.

Terpopuler

Comments

Μιβδελ Καριμ

Μιβδελ Καριμ

hidup kasih sayang dan prihatin

2024-06-28

0

Yani

Yani

Belum apa" udah bikin nyesek

2023-01-20

0

whining mikki ly🐨

whining mikki ly🐨

bikin novel biasa ngga boleh singkat kak, kalo novel chat boleh

2023-01-20

0

lihat semua
Episodes
1 Latar belakang keluarga
2 Mencari alamat didalam dompet
3 Kepergian Ibu menghadap sang ilahi
4 Ujian dalam hidup arum
5 Arum sudah dewasa
6 Komplik saudara mulai membaik
7 Hari pertama masuk kuliah
8 Pertemuan pertama Arum dan Boy
9 Toko bunga
10 Hari pertama berjualan kue
11 pelanggan menyukai kue buatan Arum
12 Di ejek teman karena berjualan kue
13 Elina menangis melihat kondisi rumah Arum
14 Elina membujuk papi untuk bantu renovasi rumah arum tapi di tolak oleh doni
15 Larangan berjualan di kampus
16 kepergian bang Doni untuk selamanya
17 kerumah siapa Arum akan di bawa pindah kira kira
18 Arum memilih tetap tinggal di rumah peninggalan kedua orangtuanya
19 kak jelita berhasil renovasi rumah kedua orangtuanya
20 Pertama kali di rumah baru
21 pertemuan dengan pak agung
22 Kabar Arum menjadi anak angkat pak agung
23 pak agung berkunjung kerumah arum
24 pak agung mengumumkan kepada semua orang media tentang Arum resmi menjadi anakny
25 Bibi tidak menerima kedatangan Arum di dalam keluarga besar
26 Kembali ke kota
27 Acara syukuran
28 Pulang lah nak mama rindu
29 Kehidupan Arum 1
30 kehidupan Arum 2
31 Kehidupan Arum 3
32 PDKT langkah pertama
33 Cinta di tolak
34 Kasih sayang orangtua angkat
35 Bertemu dengan camer
36 Aku kalah untuk di suruh melupakan mereka (ibu bapak bang Doni)
37 Panggil aku mama nak !
38 perjuangan ku terasa sia sia
39 Kondisi di ruang ICU
40 Doa yang terkabul
41 Terbakar cemburu
42 Beraninya kamu peluk aku !!!
43 ternyata adik ku sudah dewasa
44 Jangan sakiti putriku
45 Jangan di balas ma
46 Lata belakang mama
47 belangnya kelihatan kan
48 Titik terang
49 mencari jodoh untuk nur
50 Bertemu teman lama
51 Bertemu mantan pacar
52 Kalung warisan
53 Nafas buatan untuk arum
54 Nasihat untuk nur
55 Selamat jalan Arum
56 Jangan katakan cinta
57 Jangan sedih nak
58 Bunga untuk arum
59 izin dari ibu
60 Di ancam
61 Selama di perjalanan
62 Sampai di kampung
63 suara detak jantung
64 Hahahah.... ada yang cemburu ni yeee
65 Kecemburuan dari diri rachel
66 Teringat keluarga
67 Kado ulangtahun untuk arum
68 Takut kalah saing
69 Cerita masa lalu
70 Perjalanan hidup
71 Pengakuan cinta
72 Mencari kost di kota
73 urusan anak
74 Demi cita cita
75 Mak lampir
76 Digudang
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Latar belakang keluarga
2
Mencari alamat didalam dompet
3
Kepergian Ibu menghadap sang ilahi
4
Ujian dalam hidup arum
5
Arum sudah dewasa
6
Komplik saudara mulai membaik
7
Hari pertama masuk kuliah
8
Pertemuan pertama Arum dan Boy
9
Toko bunga
10
Hari pertama berjualan kue
11
pelanggan menyukai kue buatan Arum
12
Di ejek teman karena berjualan kue
13
Elina menangis melihat kondisi rumah Arum
14
Elina membujuk papi untuk bantu renovasi rumah arum tapi di tolak oleh doni
15
Larangan berjualan di kampus
16
kepergian bang Doni untuk selamanya
17
kerumah siapa Arum akan di bawa pindah kira kira
18
Arum memilih tetap tinggal di rumah peninggalan kedua orangtuanya
19
kak jelita berhasil renovasi rumah kedua orangtuanya
20
Pertama kali di rumah baru
21
pertemuan dengan pak agung
22
Kabar Arum menjadi anak angkat pak agung
23
pak agung berkunjung kerumah arum
24
pak agung mengumumkan kepada semua orang media tentang Arum resmi menjadi anakny
25
Bibi tidak menerima kedatangan Arum di dalam keluarga besar
26
Kembali ke kota
27
Acara syukuran
28
Pulang lah nak mama rindu
29
Kehidupan Arum 1
30
kehidupan Arum 2
31
Kehidupan Arum 3
32
PDKT langkah pertama
33
Cinta di tolak
34
Kasih sayang orangtua angkat
35
Bertemu dengan camer
36
Aku kalah untuk di suruh melupakan mereka (ibu bapak bang Doni)
37
Panggil aku mama nak !
38
perjuangan ku terasa sia sia
39
Kondisi di ruang ICU
40
Doa yang terkabul
41
Terbakar cemburu
42
Beraninya kamu peluk aku !!!
43
ternyata adik ku sudah dewasa
44
Jangan sakiti putriku
45
Jangan di balas ma
46
Lata belakang mama
47
belangnya kelihatan kan
48
Titik terang
49
mencari jodoh untuk nur
50
Bertemu teman lama
51
Bertemu mantan pacar
52
Kalung warisan
53
Nafas buatan untuk arum
54
Nasihat untuk nur
55
Selamat jalan Arum
56
Jangan katakan cinta
57
Jangan sedih nak
58
Bunga untuk arum
59
izin dari ibu
60
Di ancam
61
Selama di perjalanan
62
Sampai di kampung
63
suara detak jantung
64
Hahahah.... ada yang cemburu ni yeee
65
Kecemburuan dari diri rachel
66
Teringat keluarga
67
Kado ulangtahun untuk arum
68
Takut kalah saing
69
Cerita masa lalu
70
Perjalanan hidup
71
Pengakuan cinta
72
Mencari kost di kota
73
urusan anak
74
Demi cita cita
75
Mak lampir
76
Digudang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!