Sekitar pukul 10.00 pagi,Aku mulai sibuk di dapur untuk menyiapkan bekal makan siang untuk Tuan Dava.Aku berpikir apa yang kira-kira bisa di buat dan Tuan Dava suka.Entah kenapa yang terlintas di kepala ku udang kecap pedas,goreng tempe mandoan dan sambal matah menjadi pilihan selera ku.Rasa nya enak sekali di makan pake nasi hangat,pikiran ku pun membayangkan menyantap makanan tersebut.
"heii..Mia kenapa Kamu jadi membayangkan yang tidak-tidak." gumamku dalam hati.Selera Mu belum tentu menjadi selera Tuan Dava.
Tapi Aku tidak ada pilihan lain,setelah Aku sempat berpikir sejenak akhir nya Aku putuskan untuk memasak apa yang tadi Aku pikirkan.Aku niat kan dengan bismillah,semoga saja Tuan Dava juga menyukai nya,bukan kah udang itu nikmat sekali pikirku.Pasti Ia menyukai nya.
Aku pun mulai menyiapkan semua perlengkapan memasak.Semua bahan sudah tersedia di kulkas,jadi Aku tidak perlu lagi untuk belanja ke pasar.Bi Ira selalu belanja seminggu sekali ke pasar untuk bahan-bahan makanan.Tak jarang juga kadang banyak juga bahan yang sampai busuk karena tidak di pakai untuk memasak.Dirumah ini cuma ada 3 orang saja.Tuan Dava,bi Ira dan Andri.Sedangkan satpam Mereka kadang suka pulang kerumah nya masing-masing.Mereka juga selalu kerja bergantian sesuai jadwal masing-masing.
Aku lihat jam sudah menunjukan pukul 10.30,masih ada waktu 1 jam lagi.Aku harus dari sini jam 11.30 biar saat jam makan siang,Aku sudah sampai di kantor Tuan Dava.
Setelah sekitar 1 jam akhirnya Aku pun selesai memasak.Setelah Aku membereskan semua nya,Aku pun bersiap mandi dan lekas berpakaian untuk mengantarkan bekal makan siang Tuan Angkuh.Entah kenapa Aku lebih suka memanggil nya dengan sebutan Tuan angkuh di bandingkan Tuan Dava.
Aku pun mengambil baju gamis polos ku berwarna cokelat dan mengambil jilbab hitam.Aku tidak mungkin kekantor Tuan Dava dengan memakai pakaian seadanya.Aku sedikit banyak tau juga etika cara berpakaian di kantor,setelah Aku selesai,Aku menemui bi Ira untuk berpamitan.
"Mia Kamu manis sekali."puji bi Ira padaku."Bibi sampe pangling lihat Kamu seperti ini."lagi-lagi bi Ira memujiku.
"Bibi bisa saja,"Ujarku malu-malu.Aku berangkat dulu ya bi,Bi Aku boleh minta alamat Tuan angkuh itu bi??"Ujar ku pada bibi.
"Tuan Angkuh??Sapa itu Tuan Angkuh??Tuan Dava??Ujar Bibi padaku.
"Iya Bi Tuan dava,"ujarku malu.Astaga kenapa Aku bisa keceplosan pada bi Ira.Apa nanti bi Ira akan melaporkan Aku pada Tuan angkuh itu."Mati lah Aku" pikir ku.
"hahhaa.Mia Kamu lucu sekali." bi Ira tertawa,"Tuan Dava itu tidak angkuh.Malah Dia itu orang nya baik sekali.Dia sangat penyayang,mungkin Kamu belum mengenal Tuan Dava dengan dekat." gumam bi Ira padaku.
"Iya Bi maafkan Mia ya,Mia bisa minta tolong bi??"ujarku pada bi Ira sambil memohon.
"Minta tolong apa nak??"Ujar bi Ira lembut padaku..
"Tolong Bibi jangan memberi tahu Tuan ya kalo Aku menyebut kan Tuan Angkuh.Aku takut dihukum bi."Ujar ku memohon lagi.
"Kamu tenang saja.Bibi jaga rahasia mu ya"Ujar bibi sambil tertawa.
"Makasih bi Ira..Aku pun langsung memeluk nya.Entah mengapa Aku merasa dekat sekali dengan wanita separuh baya ini.Aku selalu teringat Ibu bila dekat dengan bI Ira.
"Sama-sama nak."Ujar bi Ira sambil tersenyum..Ayo udah siang,ini alamat kantor Tuan Dava kata bi Ira sambil memberikan Aku secarik kertas pada ku.
"Nanti Bibi pesan kan ojek online saja ya biar cepat.Ini Tuan menitip kan ongkos untuk Kamu."Kata bi Ira sambil memberikan uang 100rb padaku.
"Banyak sekali bi."Ujarku pada bi Ira.Tidak apa siapa tau nanti Kamu pengen jajan di jalan nak."Kata bi Ira sambil tersenyum.
"Makasih ya bi"Ujar ku..Dan Aku pun berpamitan pergi.
Aku berpikir baik juga ya Tuan angkuh itu,Ia memberikan Aku ongkos,kalo setiap hari seperti ini lumayan juga Aku bisa menabung untuk membantu Ayah dan Ibu.Apa perlu Aku berjalan kaki saja kesana pikirku.Karena yang Aku tahu kantor nya Tuan Angkuh sekitar setengah jam dari sini.Mungkin balik nya saja nanti Aku berjalan pikir ku.Sekarang ini Aku harus cepat-cepat sampai ketempat Tuan Dava,sebelum Dia murka karena kelaparan.
Setelah memesan ojek online,Aku pun mulai melaju kekantor Tuan Angkuh.Di sepanjang perjalanan Aku berdoa memohon kepada Allah agar masakan Ku bisa di sukai oleh Tuan Dava,Aku tidak mau mendapatkan masalah dengan nya.
"Kenapa juga Tuan ingin Aku yang memasak,bukan kan dia biasa nya lebih suka di masakin bi Ira"gumamku dalam hati."Tapi ya sudah lah apa salah nya juga menyuruh ku,bukan kah aku sekarang juga sudah menjadi pembantu nya.Dan pasti nya terserah Tuan ingin menyuruhku apa saja." pikirku.
Sekitar setengah jam akhir nya Aku pun sampai.Lagi-lagi Aku kagum melihat kantor tempat Tuan Dava ini kerja benar-benar besar sekali.Seumur-umur baru sekali Aku masuk kekantor sebesar ini.
"Andai Aku bisa bekerja di sini pasti Ayah dan Ibu akan bangga sekali.Pasti gaji nya besar dan pasti nya sangat senang sekali bisa berada disana dengan orang-orang hebat."kataku dalam hati
"Mia.kamu Mia kan??"Andri menyapa ku membuyarkan lamunanku.
"Hai Ndri..ngagetin aja."ujar Ku sambil cemberut pada nya.
"Hehhe maafkan Aku Mia,Aku terpesona melihat Kamu,maka nya Aku meyakinkan diri dengan memanggil Kamu."Ujar Andri sambil tertawa.
"Bisa bener ya kalo ngomong"Kata ku sambil memonyongkan bibir ku pada nya.Aku memang terkadang seperti anak-anak sifatku,karena sering di manja oleh Ayah dan Ibu.
"Kamu sepertu itu malah tambah manis loh menurut Ku."Ujar Andri masih dengan ketawa.
"Udah ya bercanda nya,sekarang Aku mau mengantarkan bekal Tuan Dava sebelum dia murka, dimana ruangan nya ya Ndri??"ujarku pada Andri sambil tertawa.
"Kamu masuk saja nanti tanya pada Satpam ya,nanti biar Pak Satpam yang mengantarkan Kamu keruangan Tuan Dava."Ujar Andri padaku.
"Baiklah Ndri Aku masuk dulu ya."Ujar ku pada Andri.
Setelah Aku pamit,Aku pun menemui Satpam di depan pintu,Aku menanyakan dimana ruangan Tuan Dava,setelah Satpam menanyaiku,Ia langsung menelpon Tuan Dava.
Lalu Aku pun di persilahkan masuk untuk di antarkan keruangan Tuan Dava.
Aku begitu takjub begitu masuk kekantor,begitu megah dan mewah ruangan kantor itu dan banyak pasang mata juga yang menatapku.Mungkin Mereka lucu melihatku yang melongo melihat kiri dan kanan karena takjub.
Aku tidak memperdulikan Mereka,Aku cuma kagum melihat Tuan Dava yang bisa bekerja di kantor sebagus ini."Pantas saja rumah nya besar sekali pasti gaji nya besar di kantor ini."gumamku dalam hati.mungkin bisa belasan juta..Puluhan atau Ratusan." pikirku menghayal
ahh..kenapa aku jadi memikirkan gaji Tuan angkuh itu..
gumamku dalam hati..
Lalu Pak Satpam mengajak ku untuk menaiki lift dan Kami pun menuju ke lantai 20.Disepanjang perjalanan naik ke atas entah kenapa Aku menjadi gugup untuk menemui Tuan Dava.Aku takut Ia tidak menyukai masakan ku.Aku takut Ia murka padaku dan memberikan Aku hukuman.
Pikiran ku pun kemana-mana.
"Kenapa pula Aku memikirkan kemana-mana."kata ku dalam hati.
"Aku harus optimis kalo masakan Ku bakalan di sukai oleh Tuan Dava."ujarku dalam hati.
Aku harus optimis.Aku tidak boleh pesimis!!
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Rita Puwarningsih
Tuan Dava harus suka masakannya... hmmm enak soalnya, pasti.🙂
2022-03-28
1
Zahmaa
360 DAYS mampir kakak.. semangat terus berkaryanya yah🙃
2022-03-25
1
Sinsi Kagawa Clalu ChayankRamzy
lanjut
2022-03-23
0