Tak berapa lama Kami pun sampai di rumah megah punya Tuan Dava.
Aku pun cepat-cepat turun karena ingin tahu apa yang harus Aku kerjakan.
Ternyata Tuan Dava,telah menunggu Kami di teras rumah nya.
"Darimana saja Kalian??lama banget!!"Ujar nya ketus pada Kami.
"Maaf Tuan,bukan nya tadi Tuan memberi waktu dua jam untuk Saya pulang.Ini belum juga dua jam Saya sudah pulang Tuan." Aku memberanikan diri menjawab.
"Siapa yang suruh Kamu menjawab??Saya tidak tanya Kamu."Ujar nya ketus."Aku menanyai Andri."Ujar nya lagi.
"Dasar Lelaki menyebalkan." gumam ku dalam hati.
"Maaf Tuan,tadi jalanan macet."Andri berbohong,kebetulan rumah Mia dekat dengan pemukiman rel kereta api."Andri berkata lagi.
"Jadi nama Kamu Mia ya,baiklah Mia ini list pekerjaan yang Kamu harus kerjakan setiap hari nya."Ujar tuan Dava sambil memberikan secarik kertas padaku.
Aku pun mengambil kertas tersebut dan mulai membaca nya,Aku memperhatikan,tidak begitu rumit pekerjaan yang Ia berikan.Sama dengan pekerjaan ku sehari-hari.
Tapi ini salah satu nya Aku harus mengantarkan makan siang ke kantor nya setiap hari nya.Apa Ia tidak bisa makan diluar saja batin ku.
"Bagaimana Mia,Kamu keberatan??"Ujar nya padaku.
"Tidak Tuan.Saya tidak keberatan,maaf Tuan,apakah yang mengantarkan makan siang ke Tuan itu harus Saya yang mengantarkan nya Tuan??"Ujar ku polos.
"Ya tentu saja.Kamu pikir sapa lagi yang mengantarkan nya,Kamu bisa naik angkot ke kantor Saya.Nanti Andri yang memberikan alamat kantor Saya."Ujar nya sambil berlalu.
"Dasar Lelaki menyebalkan.Selalu saja berlalu sebelum Aku selesai bicara."Ujarku pelan.
"Tenang saja Mia.Kantor Tuan Dava gampang cari nya, Kamu pasti tau nanti." Ujar Andri sambil tersenyum.Mungkin Ia tau Aku kebingungan.
"Ini orang kenapa tersenyum terus,emang aku lucu apa??" Batinku dalam hati.
Entah mengapa Andri selalu saja tersenyum setiap melihat Aku bingung.Entah apa yang lucu dari diriku,tapi Ia selalu tersenyum setiap melihat Aku bicara atau melihat aku diam.
"Iya Ndri makasih ya."Ujarku pada nya.
"Ayo Mia masuk.Aku kenal kan Kamu sama Bi Ira,Dia kepala pembantu disini."Andri berkata padaku.
"Baik ndri."Ujar ku pada Andri.
Lalu Kami pun masuk kedalam rumah megah itu.Aku pun begitu takjub melihat rumah ini.Benar-benar seperti istana.Begitu banyak ruangan di dalam nya.Perabotan nya pun luar biasa bagus nya.Pasti harga nya pun mahal.
Lalu Aku melihat sebuah foto Keluarga besar di sana, Aku melihat ada Lelaki dan Wanita setengah baya dengan perawakan yang sangat berwibawa,lalu ada lelaki muda ya itu Tuan Dava dan seorang Wanita cantik umur nya hampir sebaya dengan ku.Jadi Lelaki sombong ini mempunyai adik perempuan ya."gumam ku dalam hati.
"Mia,udah puas mengamati foto nya??"Andri menegurku sambil tersenyum.
"Ehh,,iya Ndri..kita lanjut." gumamku pada Andri sambil tersenyum.
Lalu Kami bertemu pada Bik Ira.Bi Ira seumuran dengan Ibu ku.Perawakan nya pun sangat lah lembut, Aku seperti berada dekat dengan Ibuku.Setelah Aku mengenalkan diri,Bik Ira pun mengantarkan Aku ke kamar ku.
Kami pun masuk ke sebuah kamar.Lagi-lagi Aku takjub melihat kamar yang akan Aku tempati.Benar-benar sebuah kamar yang sangat nyaman menurut ku.Kasur nya bagus ada lemari dan kipas angin nya.Kalo di bandingkan dengan kamar di rumah ku tidak ada apa-apa nya.Kamarku benar-benar kamar seada nya.
"Ini kamar Mu Mia.Kamar Bibi ada di pojokan sana jika Kamu ada yang ingin di tanyakan Kamu tanyakan pada Bibi ya." Ujar bi Ira lembut.
"Iya Bi,,Terima kasih ya."Ujar ku sambil tersenyum.
"Iya.Sekarang Kamu istirahat,nanti sebelum subuh Kita sudah harus bangun membersihkan rumah dan menyiapkan sarapan pagi."Ujar Bi Ira padaku.
"Baik bi,nanti sebelum subuh Aku bantu Bibi ya."Ujar ku
Bi Ira pun berlalu sambil tersenyum padaku.
Aku pun masuk ke dalam kamar dan mulai merapikan barang-barangku.Waktu sudah menunjukan sholat magrib.Aku pun lekas mandi dan bersiap untuk sholat.Aku pun berdoa agar aku baik- baik saja disini begitu pun dengan Ayah Ibu ku dan Adik ku di rumah.
Setelah selesai sholat Aku mencoba keluar kamar.Aku berjalan-jalan di halaman belakang rumah.Kebetulan halaman belakang rumah Tuan Dava ini benar-benar luas.Penuh dengan pohon Cemara dan bunga,dan ada pula kolam renang dan balkon nya.Tentu membuat Orang ingin berlama-lama berada disini.
Aku pun mulai berkeliling melihat pemandangan sekitar nya.Aku bahagia sekali,berasa di halaman ini berasa seperti sedang liburan,menikmati alam.Aku pun berlari kesana kemari melihat bunga-bunga sambil tertawa senang.
Tanpa Aku ketahui ada sesosok mata yang mengamati ku dari lantai atas.Dia nampak tersenyum melihat tingkah ku.
Aku pun tidak menyia-nyiakan kesempatan indah ini.Aku keluarkan handphone ku untuk mengambil video dan gambar diri untuk kenang-kenangan.Di setiap pojok rumah Aku berpose dengan manis nya.Aku tidak tahu kalo ternyata orang yang memperhatikan ku tadi sudah ada tak jauh dari tempat ku berdiri.
"Mengambil gambar di rumah Orang tanpa ijin termasuk perbuatan yang tidak menyenangkan,bisa di tuntut ini."Ujar tuan Dava mengagetkan Aku.
Aku pun terkejut melihat nya.
"Maaf tuan,Saya tidak bermaksud begitu.Saya cuma kagum melihat keindahan di sini.Apa lagi bunga-bunga disini sangat indah Tuan."ujarku pelan.
"Kamu suka bunga??" Ujar Tuan Dava lagi.
"Iya Tuan,Saya suka bunga."karena bunga itu indah dan berwarna warni.Apabila Saya lagi lelah,kalo Saya melihat bunga hatiku menjadi sedikit baik." Ujarku pada Tuan Dava.
"Tapi Kamu tidak meminta ijin padaku dulu untuk melihat bunga-bungaku!!"Kata Tuan Angkuh itu ketus.
"Maafkan Saya Tuan bila Saya lancang.Saya tidak ijin dulu untuk masuk kesini.Maaf Tuan,lain kali Saya janji tidak lagi ke sini.Maafkan Saya Tuan."Ujarku memohon
Sungguh Aku sangat takut bila Ia benar-benar murka.
"Baiklah Aku maafkan,Tapi sebagai permintaan maaf mu Aku ingin engkau membuatkan kopi untuk ku,Jika Kopi itu enak Aku akan memaafkan Kamu,tapi jika kopi nanti tidak enak Aku akan memberikan Kamu hukuman."Ujar Tuan Dava datar.
"Ya Allah,,apa lagi ini."gumamku lagi-lagi Aku dalam masalah.Aku memang sering membuatkan Ayah kopi, setiap pagi dan malam.Tapi apa iya selera nya sama dengan Ayahku.bukan nya kalo orang kaya Kopi nya beda dengan yang sering Kami minum pikirku.
"Kenapa Kamu melamun,cepat ke belakang bawakan Saya kopi." Ujar tuan Dava padaku.
"Baik tuan.Tunggu sebentar Tuan,Saya buatkan dulu."Aku berkata,setelah pamit Aku pun berlalu.
Aku berharap Aku tidak dalam masalah.Aku berharap kopi buatan ku sepeti yang Aku buat untuk Ayah bisa disukai Tuan Dava.Ayah sering memuji Kopi buatan ku enak,tapi apa iya selera Tuan Dava itu sama dengan selera Ayah ku.Entah lah.Aku berharap ada keajaiban dari Tuhan untuk ku.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Lina Zascia Amandia
Mampir lagi. nih.....
2022-06-01
0
EMI aja
Mia...jdi inget nama ponakan hihi
2022-04-07
2
Sinsi Kagawa Clalu ChayankRamzy
lanjut
2022-03-22
1