Sepanjang jalan keluar dari ruangan Robby, Jennie terus saja mengumpat. Sementara Gea hanya bisa menangis. Ia tak menyangka, pria yang selama ini dicintainya bisa menyakitinya dengan cara seperti ini.
Jennifer terus saja berteriak, memprovokasi karyawan yang hanya bisa diam menatapnya yang berjalan keluar kantor.
"Siapa saja diantara kalian yang bisa memberitahuku wanita yang berselingkuh dengan Bos kalian, aku janji akan memberikan kalian imbalan yang besar." Teriak Jennie.
Namun tak ada satupun karyawan yang bergeming. Sebenarnya mereka semua sudah tahu bahwa Robby berselingkuh dengan Alexa, tapi tak ada yang berani bersuara karena takut dipecat.
"Kalian semua bodoh." Teriak Jennie lagi. "Jika perusahaan ini kembali lagi padaku, aku pastikan kalian semua dipecat."
Karena terus membuat keributan, satpam kembali menyeret Jennie agar segera keluar dari dalam kantor.
Setelah Jennie pergi, Alexa kemudian masuk ke dalam ruangan Robby dan mulai memainkan aktingnya dengan menangis.
"Sayang, kamu kenapa nangis?" Tanya Robby.
"Aku takut Mas." Alexa memeluk Robby dengan erat.
"Ada apa sebenarnya? Coba cerita sama Mas. Apa yang sebenarnya kamu takutkan."
Robby mengajak Alexa untuk duduk di sofa yang ada di dalam ruangannya. Ia mengambilkan air putih lalu memberikannya kepada Alexa yang memang terlihat seperti tengah ketakutan.
"Aku takut Mas." Ucap Alexa lagi.
"Dari tadi kau terus mengatakan takut. Apa sih yang kamu takutkan itu?"
"Tadi aku gak sengaja lihat isteri kamu di parkiran. Aku lihat dia sama cewek yang terus aja ngomel. Dan aku denger cewek itu bilang kalau dia bakal cari aku sampai ketemu. Dia bakal buat perhitungan sama aku, bila perlu dia bakal hancurin aku Mas." Alexa mulai mengeluarkan air mata palsunya.
Robby kembali mengingat apa yang baru saja terjadi saat Gea dan Jennifer datang.
"Apa mereka melihatmu?" Tanya Robby dibalas gelengan kepala oleh Alexa. "Kalau begitu, kau tidak perlu takut sayang. Lagipula gadis yang bersama Gea itu adik iparnya Mas. Dia memang agak keras dan cerewet. Tapi, kau tenang saja. Mas tidak akan membiarkan mereka untuk menyakitimu sedikitpun. Mas janji akan lindungin kamu."
"Tapi, apa Mas tahu kalau adik ipar Mas itu tadi ngancem karyawan disini kalau mereka tahu tentang aku dan gak ngasih tau dia. Dia bakal pecat semua karyawan yang ada di kantor ini." Balas Alexa.
"Kamu dengar dari siapa sayang?"
"Lika yang cerita Mas."
Robby terdiam.
"Kalau ada yang ngasih tau adik ipar Mas tentang informasi aku, orang itu bakal dikasih imbalan yang gede'. Kita gak tahu kan Mas karyawan kamu pada gimana orangnya. Siapa tahu ada salah satu diantara mereka yang akan bocorin identitas aku ke isteri kamu."
Alexa kembali mengeratkan pelukannya pada Robby.
"Kamu tenang aja sayang. Mas akan jamin mereka semua akan tutup mulut." Robby mengelus kepala Alexa dengan lembut.
"Tapi aku tetap aja takut Mas. Aku gak tenang."
"Terus kamu mau Mas bagaimana?" Tanya Robby.
"Belikan aku apartemen baru Mas."
"Loh, apartemen kamu kan baru dibeli sayang."
"Biar aku bisa pindah Mas. Kita kan gak tahu gimana isteri kamu. Siapa tahu aja dia tiba-tiba datang ke apartemen aku yang sekarang dan nyakitin aku saat kamu gak ada. Gimana kalau aku dibunuh Mas?" Alexa kembali menampilkan wajahnya yang ketakutan. "Aku takut Mas." Isak Alexa.
Robby kembali mengeratkan pelukannya pada Alexa dan mencium pucuk kepalanya.
"Kamu tenang aja sayang. Mereka gak akan mungkin berani melakukan hal itu."
'Apanya yang tidak mungkin? Sedangkan aku saja dulu kalian coba bunuh.' ucap Alexa dalam hati.
"Demi keamanan kamu, Mas setuju kalau kamu beli apartemen baru. Terus yang sekarang bisa kamu jual."
"Yaah, jangan dijual dong Mas. Itu kan udah jadi milik aku. Bukannya Mas udah ngasih itu sebagai hadiah buat aku. Nah, apartemen yang sekarang bisa jadi tempat kita tinggal nantinya setelah menikah."
"Ya sudah, Mas ikut saja apa kemauan kamu. Asalkan kamu tetap sama Mas, dan selalu sayang sama Mas."
"Pasti dong Mas. Cintaku hanya untuk Mas Robby Anggara seorang." Alexa memeluk Robby kemudian menciumnya dengan mesra.
Robby lalu memberikan sebuah cek kosong kepada Alexa yang sudah ia tanda tangani.
"Kenapa gak ada nominalnya Mas?" Tanya Alexa.
"Kamu bebas menulis angkanya sayang. Asal tidak lebih dari 5M ya." Bisik Robby.
"Mas emang yang terbaik." Alexa lagi-lagi mencium bibir Robby dengan mesra.
Sejujurnya saja, Alexa sebenarnya muak dan merasa jijik dengan apa yang ia lakukan. Tapi, tekadnya untuk balas dendam membuatnya menyampingkan semua hal itu.
Robby lalu melangkah keluar ruangan dan menemui para karyawannya dan memberikan ultimatum kepada para karyawannya, jika ada yang berani membocorkan identitas Alexa pada Gea ataupun Jennifer, maka orang tersebut akan menerima akibatnya.
Alexa pun pamit untuk kembali ke apartemennya dengan perasaan bahagia. Dengan cek kosong yang ada ditangan, dia bisa menulis berapapun yang ia inginkan.
'Ini baru awalnya saja. Setelah ini, semua yang ada padamu akan aku rebut kembali.'
*************
Malam harinya, Robby dengan santainya pulang ke rumah tanpa rasa bersalah. Ia melewati ruang makan begitu saja saat Gea, Jennifer dan Bu Susan tengah menikmati makan malam mereka.
"Papa...." Teriak Gebby puteri semata wayang Robby dan Gea. "Ayo makan." Lanjutnya.
"Papa sudah kenyang." Balas Robby seraya berjalan naik ke lantai atas.
Gebby yang baru berusia 4 tahun hanya bisa menunduk sedih melihat sang Papa yang seolah tak perduli padanya. Gea lalu berusaha menghibur puterinya.
"Sayang, ayo di makan dulu." Gea berusaha menyuapi puterinya.
Setelah selesai makan malam, Gea langsung menuju kamarnya untuk menemui Robby. Sementara Gebby diajak oleh Bu Susan dan Jennifer untuk bermain di ruang keluarga.
Saat masuk ke dalam kamar, Gea mendapati Robby tengah berbaring sambil bermain ponselnya. Gea berjalan mendekati Robby di tempat tidur. Ia lalu duduk disamping Robby yang tengah berbaring.
"Mas...." Gea memandang Robby.
"Hemmm...." Balas Robby yang hanya fokus pada layar ponselnya.
"Kenapa Mas mau menceraikan aku? Apa lebihnya wanita itu dibanding aku?"
"Banyak." Jawab Robby. "Dia cantik, manis, dan seksi."
"Kenapa kau lakukan semua ini padaku Mas? Apa salahku?"
"Tidak ada. Aku hanya bosan dan menemukan yang lebih cantik dari kamu." Ucap Robby tanpa memikirkan perasaan Gea.
"Maaaass...." Gea berteriak, ia tak dapat menahan air matanya lagi. "Kenapa Mas? Kenapa? Coba kau pikirkan sendiri, tanpa aku kau tidak akan bisa menjadi orang sukses seperti sekarang. Dan saat kau sukses, kau malah mau meninggalkan aku demi wanita itu."
Robby memandang Gea yang tengah menangis lalu ia merubah posisinya agar duduk disamping Gea.
"Gea, Gea. Seharusnya kau juga sadar diri. Bahwa kau dan Jennie juga Mama mu bisa hidup nyaman bergelimang harta seperti sekarang juga karena aku. Aku yang sudah membuat kalian berhasil mendapatkan kekayaan ini. Apa kau sudah lupa bahwa kalian menggunakan aku untuk menikahi gadis gendut dan bodoh itu demi melancarkan aksi kalian untuk mendapatkan harta? Aku bahkan ikut terseret bersama kalian untuk membunuh si gemuk itu."
Gea terdiam, ia tak dapat berkata apa-apa.
"Ingat lagi Gea, jika kau ingin hitung-hitungan denganku. Aku dengan sangat mudah bisa membongkar perbuatan kalian terhadap si gemuk itu. Dan aku pastikan, bahwa aku tidak akan terlibat sedikitpun didalamnya. Camkan itu." Ucap Robby lalu bangun dari tempat tidur menuju kamar mandi.
Gea hanya menangis, ia tak tahu harus berbuat apa lagi. Cinta Gea pada Robby sangat besar. Bahkan Robby mendekati dan bisa menikahi Alexa di masa lalu, Gea tengah mengandung buah cintanya dengan Robby. Gea benar-benar tergila-gila pada Robby.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Eni Utami
mengesampingkan kali ya, Thor 😉
2023-01-20
0
Pertiwi Tiwi
itu namaya karma.ingat kalau berlingkuh dg suami adekmu .bercinta di SPN mata.tanpa ada rasa malu menyakiti adekmu bapamu sampai meninggal
2022-12-23
0
Dedeh Supriatin
slamat menikmati karma mu gea...
2022-03-01
0