5.Gara gara si titi

Tadi malam elang tidak dapat tidur dengan nyaman karena merasa gerah dan gatal akibat di gigit nyamuk membuat tubuhnya bentol-bentol ,ia bangun saat terdengar keributan dari luar.

ia melangkah ke ruang tengah, disana alea masuk dari luar dengan raut kesal lalu menutup pintu keras.alea kaget melihat menampilan ya nya mungkin kacau.

"astaga, apa yang terjadi padamu kenapa bisa merah-merah seperti ini, " tanya alea heran

Elang menatap kesal alea, "seharusnya kau tanyakan saja pada rumahmu dan nyamuk² itu kenapa membuatku seperti ini, "

"oh yaTuhan sepertinya aku lupa menyalakan obat nyamuk dikamar mu, " alea baru ingat bahwa ia lupa menyalakan obat nyamuk di kamar yang ditempati Elang.

Elang semakin kesal saja dibuatnya.

"lagian juga punya rumah kok kaya kandang sapi, jadi banyak nyamuk kan, "

"hei hei hei,,, itu kalo punya mulut dijaga ya, siapa suruh kau ikut dengan ku, " alea melotot tidak terima rumahnya di katai kandang sapi.

"aku juga tidak sudi, kalo bukan karena terpaksa, "

"ya sudah sana pulang, " usir alea.

kalo tidak mengingat ucapan kakeknya, sudah sedari tadi malam Elang pergi dari rumah ini. tapi dia harus bertahan disini sampai Dirga datang. ia menghela nafas pasrah.

" dimana kamar mandinya aku gerah ingin berendam di air hangat, "

Alea mengulum senyum", disini tidak ada air hangat, kalo kau mau, kau harus merebus dulu airnya dan kau bisa mengambil airnya di sumur itu, "tunjuk alea pada sumur dibelakang rumahnya.

Elang mengikuti arah yang ditunjuk alea menatap kaget sumur tua itu. Bagaimana bisa dirinya seorang Elang gilbantara yang terlahir dengan sendok emas harus mengambil air di sumur?

Alea menahan tawa membayangkan pria tampan, tinggi tegap dan gagah dihadapanya akan menimba air, ohh itu pasti akan sangat lucu sekali.

******

ditempat lain seorang pria berpakaian formal baru saja memasuki kampus tempat alea menimba ilmu, dikejutkan dengan dering hp disaku jasnya.

" Hallo, selamat pagi tuan besar, "

"pagi, Dirga apa kau sudah sampai ke kampus nya alea? "tanya orang disebrang sana yang tak lain adalah tuan adipati.

"saya baru saja tiba disini dan akan segera urus surat kepindahan nona Alea, " jawab Dirga asisten pribadi Elang.

"Bagus, nanti setelah dari sana jangan lupa jemput Elang dan Alea, bilang kalo pak cakra sudah dibawa terlebih dahulu ke kota A"

"Baik tuan" ucap singkat Dirga.

tak lama dia memutuskan panggilan telepon itu dan melanjutkan urusannya.

****

Setelah drama elang yang tidak bisa menimba air tadi,membuat Alea tidak tega akhirnya membantu elang mengambilkan airnya.

Dan kini Elang kembali menatap tak percaya makanan didepan nya, hanya ada tumis kangkung, telur dan tempe goreng, seumur umur dia tidak pernah memakan makanan seperti itu.

Lebih baik ia meminta dirga membawakan makanan untuk nya, tapi iya sudah sangat lapar sekarang.

Alea yang sedang melahap tumis kangkung dan tempe kesukaan nya tak menggubris elang.Melihat Alea begitu lahap membuat elang mencoba satu suapan, saat dirasa tidak terlalu buruk mencoba melahap lagi hingga tanpa sadar hampir menghabiskan makanan nya.

Terdengar teriakan dari luar rumah membuat Alea menghentikan makanya, berjalan membuka pintu depan rumah melihat apa yang terjadi. terkejut, beberapa orang warga berbondong-bondong ke arah rumahnya.

"nah itu dia orang yang mencemarkan nama baik desa kita," tunjuk salah satu warga pada Alea

Alea yang disudutkan menunjuk dirinya sendiri, "Aku?" pikirnya bingung, tapi begitu melihat titi di antara serumunan, dia mengerti apa yang terjadi.

"Alea berani sekali kau membawa lelaki asing menginap dirumahmu, "

"Atau bener yang dikatakan si titi itu bahwa kau menjadi simpanan pria kaya hanya untuk membayar operasi ayahmu, " tuduh warga satunya lagi yang di setujui oleh yang lainya.

Tanpa mencari tau sebenarnya semua orang mulai menyimpulkan sesuatu. "Dia itu bukan orang asing tapi suaminya lea, kemarin malam kita baru menikah dirumah sakit, " terang Alea mencoba menjelaskan.

"alah bohong itu, jangan mudah percaya kalo gak ada bukti, " ujar titi seperti menyiram bensin ke kobaran api. membuat Alea geram.

"iya iya mana buktinya, " seru semua warga.

Alea menggaruk tengkuk nya karena tidak punya bukti bahwa ia sudah menikah tadi malam. titi yang dibelakang kerumunan tersenyum kemenangan tapi tiba-tiba terpaku menatap sosok tampan yang berdiri dibelakang Alea.

~

Elang yang terganggu dengan suara berisik diluar, bangkit dari duduknya menghampiri istrinya yang sedang di sudutkan oleh warga.

"ada apa ini? " suara tegas nya menghentikan warga yang sedang ribut. memperhatikan satu persatu orang didepan nya dengan wajah datar.

"jadi kau pria simpanan Alea, " tuduh salah satu warga pada elang , membuatnya mengkerut kening bingung.

"ah tidak, kau pasti dijebak untuk kesini oleh Alea kan? " tanya titi pada elang dengan binar senang seperti mendapatkan mangsa.

Alea yang melihat itu jengah menatap titi yang selalu terpesona pada pria tampan. "centil" ucap Alea dalam hati

"hey titi kau tadi bilang pria ini simpanan Alea, sekarang dijebak,bagaimana sih, " lelaki bertubuh tambun disisi kanan titi.

"tenang bapak² ibu² sekarang coba dipikir mana mungkin ada pria muda, tampan dan kaya yang mau sama gadis miskin seperti Alea, kalo pun ada pasti itu aki² tua, " hasut titi.

"lagian Alea nya aja yang gatel karena kesepian pernah ditinggal mantan, " sambung titi membuat Alea geram tak kuasa menahan marah karena masalalu nya di kaitkan dengan kejadian ini.

ingin rasanya menjambak dan mencakar wajah menor si titi sampai puas. Elang yang sedari tadi hanya memperhatikan kini mulai mengerti, ia ingin mencoba menjelaskan tapi tertahan oleh kedatangan Dirga disusul pak rt dan pak lurah yang baru pulang rapat desa.

" ada apa ini kenapa pada berkerumun di sini,? tanya pak lurah pada semua orang.

"Begini pak lurah, tadi si titi bilang Alea membawa pria asing menginap di rumahnya" jelas salah satu warga.

"benar begitu Alea? " tanya pak lurah pada Alea sesekali menelisik elang seperti pernah melihat. Alea menjawab dengan gelengan kepala.

Melihat tuan dan nona nya kesusahan membuat Dirga tidak bisa diam saja. "begini pak, saya asisten tuan elang gilbantara, " tutur Dirga membuat pak lurah melotot terkejut karena baru menyadari siapa itu elang gilbantara.

"tuan elang dan nona Alea tadi malam baru saja menikah di hadapan tuan cakra, jadi mohon maaf karena belum sempat mengkonfirmasi pada perangkat desa, " sambung Dirga.

"oh tidak masalah justru saya yang seharusnya minta maaf pada tuan elang karena tindakan warga saya yang mengganggu kenyamanan, " tutur pak lurah hormat kikuk pada elang, yang hanya ditanggapi senyum tipis.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!