2.Bimbang

Alea yang seperti biasa sepulang kerja langsung menemui papanya penasaran melihat seseorang didepan ruang rawat papanya awalnya ia mengira keluarga pasien sebelah tapi melihat orang itu mondar mandir di dekat pintu membuatnya mendekat,ia terkejut mendengar bahwa kakek tua itu mengetahui dirinya dan berencana membiayai pengobatan papanya dengan satu syarat. ia tertegun mencerna syarat yang diucapkan kakek tua didepan ? satu kata yang saat ini belum dipikirkan nya apalagi dengan seseorang yang tak dikenalnya. bagaimana bisa, ingin rasanya mengatakan TIDAK tapi dia juga memikirkan kondisi papanya yang semakin menurun dan menahan rasa sakit per kepanjangan.Dokter pun sudah berulang kali menyarankan operasi secepatnya nya tapi apalah daya alea yang belum sanggup membiayai nya yang mencapai ratusan juta.

Apalagi tuan adipati juga menawarkan akan membiaya kuliahnya sampai lulus nya saat ini masih semester 6 yang sampai ini menunggak uang semester jika tidak dibayarkn ia terancam tidak akan lulus tahun depan padahal sebentar lagi impian nya menjadi sarjana hukum akan tercapai.Apakah ia sanggup mengorbankan masa depannya, Tapi ia juga tak rela jika harus kehilangan sang papa.

"Aku sudah membaca rekam medisnya,disitu tercatat bahwa papamu sudah mengidap kanker otak stadium 2 dan harus cepat di lakukan operasi, kau tentu tidak mau kan kalau kanker itu semakin menyebar dan ganas yang mana akan mengancam nyawa papamu, " ucap tuan adipati dengan tegas.

"tapi kenapa harus menikah? aku bisa jadi pelayan anda tanpa dibayar pun tidak papa, " tawar alea

"no, pelayan dirumah ku sudah banyak yang ku buruh kan itu istri untuk cucuku, jadi jika kau setuju makan malam ini juga kau harus menikah dan aku akan langsung membawa papamu ke rumah sakit terbaik di kota.,"

"apakah harus malam ini juga, " tanya alea sambil memikirkan tampang calon suami nya

"semakin cepat semakin baik, " jawab tuan adipati dengan optimis bahwa tawaran nya akan diterima.

"aku akan bicara ini dulu dengan papa, " ucap alea sambil berlalu masuk ke ruang rawat papanya.

tuan adipati mengangguk lalu menelepon orang asisten nya

"Hallo, apakah kau sudah memberi tau cucu ku untuk ke rumah sakit tempat ku sekarang?? "

"ya tuan, asisten nya bilang kalau tuan elang sedang menuju kemari, " jawab sang asisten

"nanti bilang padanya untuk langsung menemui ku di ruang direktur rumah sakit ini, " ucapan tuan adipati sambil berjalan menuju ruangan direktur.

"baik tuan, "

tuan adipati mematikan telepon nya lalu menasuki ruang yang lansung disambut hangat oleh direktur tersebut.

***

Erlangga javie gilbantara turun dari mobil didepan pintu utama, mamasuki lobi rumah sakit diikuti asisternya dibelakang dengan tergesa-gesa menghampiri laki laki parubaya yang menyambutnya di lobi.

"Dimana kakek? apa yang terjadi dengan nya" tanya Elang

"tuan adipati baik-baik saja, beliau sekarang sedang menunggu anda diruang direktur, mari tuan "jelas pak Ardi asisten tuan adipati.

Erlang mengikuti langkah asisten kakeknya menuju lift .saat tiba lantai teratas rumah sakit ia memasuki ruangan tempat kakek nya berada , di dalam sana tuan adipati sedang bercekrama dengan direktur

" kek"

"apa yang kakek lakukan disini? " elang menyelonong duduk di samping kakeknya sambil menggangguk hormat pada direktur

"nahh ini dia cucuku yang akan menikah ini, " ucap tuan adipati pada direktur dengan menepuk bahu elang

"apa yang kakek bicarakan, " sahut elang tidak terima baru saja datang tiba-tiba kakeknya melontarkan ia akan menikahan.

mendengar pertanyaan elang, tuan adipati menghiraukan nya dan melanjutkan pembicaraannya dengan direktur

"jadi pak budi ijab kabul nya sendiri mungkin ada di laksanakan 1 jam dari sekarang, "

"kakek ap- " ucapan elang terpotong

"mohon sekiranya anda bisa menjadi saksi di pernikahan tersebut yang terkesan mendadak, "

"tentu tidakpapa tuan, nanti saya juga akan kordinasi dengan staf yang menangani pak cakra untuk turut jadi saksi, " jawab direktur dengan senyum ramah.

"kalo begitu saya permisi,"

tuan adipati berdiri mengulurkan tangan nya panda direktur untuk berpamitan diikuti elang. melangkah keluar yang sudah ditunggu oleh asisten nya dan asisten elang.Elang mencekal lengan sang kakek, membuat tuan adipati menoleh.

"apa maksud dari pembicaraan kakek dengan direktur itu? siapa yang akan menikah? " tanya elang dengan wajah datar dan penasaran.

"kau akan menikah dengan perempuan pilihanku, suka tidak suka kau harus mau, " ucap tuan adipati penuh penekanan.

"Bagaimana aku bisa menikah dengan orang yang tidak aku kenal dan tidak aku cintai, tidak kek aku tidak mau, " tolak elang

"sekalipun ini permintaan terakhir ku? tolong elang jika bukan demi aku lakukan ini untuk almarhum ayahmu, putraku itu pasti akan senang di alam sana jika kau mau permintaan ku karena itu salah satu impiannya, "

"dan di masa depan kau akan berterima kasih padaku atas pernikahan ini, " sambung tuan adipati menatap penuh harap wajah elang yang sangat mirip dengan Ronald gilbantara putranya.

Bibir elang terasa kelu mendengar ayahnya disebut, di satu sisi ia tidak akan mau ayahnya kecewa tapi disisi lain ia juga tidak mau menikah sekarang.

"apa maksud dari ucapan kakek itu? " elang penasaran maksud dari ia akan berterima kasih atas pernikahan ini.

"suatu saat nanti kau akan tau sendiri, " ucap tuan adipati dengan senyum misterius.

tuan adipati yakin bahwa elang tidak akan menolak permintaan nya begitupun alea makan dari itu ia menyuruh asisten elang yaitu Dirga suseno untuk mencari kebaya dan cincin pernikahan serta kiyai atau penghulu. ia mengajak elang untuk menemui alea dilantai bawah. elang hanya mampu mengikuti keinginan kakeknya,menolakpun percuma. ia berpikir apa benar ini salah satu keinginan ayahnya yang belum terucap sebelum meninggal, memang benar ayah nya pernah bilang agar elang menikah dengan calon yang dipilih kakeknya tapi apakah harus sekarang? disaat hatinya sendiri belum siap? ntahlah.

*****

alea memasuki ruang rawat dan mendekat pada papanya, memperhatikan wajah pucat itu, sungguh prihatin ia rasakan sosok pelindungnya harus terbaring tak berdaya seperti itu. Kehidupan serba sederhana yang di alaminya sejak kecil memaksa pak cakra untuk bekerja keras tak kenal waktu agar dapat memberikan masa depan cerah untuk alea sehingga tidak menyadari kondisi tubuhnya sendiri, ia sendiri bekerja sebagai penjahit keliling berbekal ilmu yang diwariskan sang ibu.alea yang pada saat itu baru sampai kampus dikejutkan dengan telepon yang mengatakan bahwa papanya jatuh pingsan dan segera dilarikan ke rumah sakit, saat itu pula ia mengetahui bahwa ada kanker yang bersarang di kepala papanya, membuatnya terpukul lalu meminta dokter memberikan perawatan dengan mengandalkan tabungannya hasil bekerja saat ia masih sma sampai sekarang, walau tidak cukup untuk operasi dan pemulihan nya yang mencapai ratusan juta.ia bahkan sudah menawarkan rumah tua warisan neneknya tapi sampai sekarang belum ada yang tertarik.

ia menundukkan wajahnya disambing ranjang pak cakra, air matanya mengalir deras tanpa diminta.

tangisannya berhenti saat ada tangan yang membelai halus rambutnya, membuatnya menoleh

"papa, "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!