3.Kenapa harus dia

"papa, "

"papa sudah sadar, ? tanya alea, ia langsung memeluk tubuh lemah didepannya, bergumam " papa harus kuat, lea tidak sanggup kalau harus kehilangan papa, "

pak cakra hanya tersenyum mendengar penuturan putrinya itu sambil terus membelai rambut nya dengan tangan yang terhalang selang infus.aleateringat kakek tua tadi, duduk kembali di kursi samping ranjang.

"apa papa tau kakek yang tadi ada didepan? " tanya alea.

"kau tadi bertemu dengannya? " pak cakra balik tanya.

"iya, dia bilang bahwa papa sahabat anaknya, dan berniat membantu membiayai pengobatan papa asalkan a aku-, ucapan alea terpotong.

" tidak nak, papa tidak akan mau menerima bantuannya"ucap pak cakra tak terima.

Bagaimana mungkin ia membiarkan anaknya menikah dengan dengan orang yang memiliki hubungan masalalu dengannya. itu hanya akan memberi kepahitan apalagi ia tau bahwa sosok adipati gilbantara adalah sosok yang arogan, ambisius dan tak mau terkalahkan.

Tidak menutup kemungkinan bahwa sifat buruk nya itu menurun pada cucu nya, sama seperti Ronald gilbantara yang sangat mewarisi ayahnya itu, walaupun terdapat perbedaan karena sosok Ronald lebih ramah dan bijak. Tapi karena itu lah yang membuatnya tertipu hingga membawa nya pada rasa kehilangan dan kerinduan pada sosok yang tak bisa di seutuhnya.

"tapi kenapa tidak pah,

" Apa dia mengatakan pada mu syarat dari bantuannya itu? "tanya pak cakra memotong ucapan alea

Alea hanya mengangguk

" dan kau mau menerima nya? "

lagi lagi alea hanya mampu menganggukan kepalanya.

pak cakra menghela nafas panjang " sudah ku duga orang itu tidak akan memberi bantuan dengan cara cuma cuma pasti ada timbal baliknya, dan yang lebih membuat ku tak habis pikir kau mau menerima nya, menikah dengan orang yang tak dikenal dan tak kau cintai? "

"pah, apapun akan aku lakukan asal papa bisa sembuh, lagipula menikah dengan nya bukan hal yang buruk? " alea mencoba memberi pengertian sambil menggenggam tangan papanya.

"aku lebih baik mati daripada harus melihat kau menderita karena pernikahan paksa ini, " ucap pak cakra tegas.

" aku akan jauh lebih menderita jika harus kehilangan papa, aku tau yang namanya hidup mati seseorang sudah ditentukan tapi apa salah nya jika kita melakukan penyembuhan, kata dokter Herman kanker papa masih stadium 2 , jadi masih bisa diobati agar tidak semakin menyebar.

"kau jual saja rumah peninggalan nenekmu itu"pak cakra masih memikirkan jalan keluar dengan menjual harta satu satunya yang dimiliki.

" aku sudah menawarkan nya ke beberapa orang tapi tidak ada yang tertarik dengan rumah tua itu, lagian aku tidak tega jika harus menjual rumah itu, disana banyak kenangan kita, " ucap alea benar adanya.

"aku hanya tidak ingin kau menderita-

"aku tidak akan menderita, dan tidak akan membiarkan orang lain membuatku menderita, " ucap alea tegas.

pak cakra mengingat rumah itu, tempat dimana ia dibesarkan oleh ibu bersama adiknya. disana pula ia memadu kasih dengan almh istrinya. ia masih ingat,di setiap sudut rumah itu terdengar jelas tawa alea yang menggema, tawa yang membuat nya lupa sejenak akan kesedihan dan kehilangan karena ditinggalkan satu persatu orang yang di sayanginya.membuat nya hanya memfokuskan diri membesarkan alea hingga ia sekarang tumbuh sehat dengan wajah sangat mirip dengan istrinya, bukan hanya mirip tapi sangat persis bahkan tidak dapat dibedakan.

Apakah ia harus memberikan ijin untuk alea menikah sekarang?

ia tau alea adalah tipe orang yang sedikit ceroboh, polos, suka mengambil keputusan tanpa berpikir dan keras kepala persis seperti dirinya.

karena itu pula lah membuatnya takut dan tak dapat menentang keinginannya.ia hanya mampu mendoakan agar kehidupan alea kelak baik-baik saja.

"terserah kau saja nak, asal kau berjanji akan menjaga diri dengan baik apalagi nanti status mu bukan wanita lajang lagi,

" tentu, "alea memeluk papanya senang karena keputusannya direstui " aku sangat menyayangi mu pah, "

pak cakra tersenyum seraya membalas pelukan itu "aku juga sangat sangat menyayangimu nak, "

setelah berpelukan cukup lama alea melepaskannya karena ingin ke toilet, ia pun gegas pergi, tak lama setelah itu muncullah dua laki laki beda generasi menghampiri pak cakra.

pak cakra yang awalnya memejamkan mata merenungi keputusannya tadi menoleh ke ke orang yang baru saja tiba membuatnya tertegun menatap lelaki muda di samping di samping tuan adipati yang diyakininya putra dari ronald gilbantara.

Jika dilihat dari wajahnya elang memang sangat mirip dengan ronald waktu masih muda . hanya saja elang memiliki iris mata biru mungkin turunan dari neneknya dan tatapan nya pun lebih tajam sedangkan ronald lebih teduh. lamunanya berhenti ketika tuan adipati berbicara.

"jadi ini dia erlangga kami bisa memanggilnya elang, putra semata wayang ronald, bagaimana tampan kan? persis seperti ronald, " ucap tuan adipati bangga.

pak cakra mengangguk sementara elang hanya diam saja.

"jadi apakah kau sudah menyetujui permintaan ku itu? tanya tuan adipati pada pak cakra yang hanya dibalas dengus lemah.

" bukankah dari dulu aku memang selalu kalah jika berurusan denganmu tuan adipati gilbantara yang terhormat, "ucap pak cakra dengan penuh penekanan.

mendengar itu tuan adipati tertawa merasa lucu" hahahah kau ini ada ada saja"

sementara elang hanya menatap bingung terhadap dua laki-laki di hadapan nya seperti dapat membaca bahwa ada aura permusuhan dari keduanya.

"eh ngomong-ngomong di mana putrimu itu?" tuan adipati celingukan mencari keberadaan alea di ruanganan ini.

tak lama alea muncul dari toilet, diam terpaku menatap pria asing didepan nya. "bukankah dia orang yang aku tabrak dicafe tadi" ucap alea bingung untuk apa orang itu ada di kamar rawat papanya bersama tuan adipati atau jangan jangan, oh ya Tuhan alea repleks menutup mulut menyadari satu hal.

tuan adipati yang menyadari keberadaan alea pun menoleh "hei nak kenapa kau berdiri disitu, ayo kemari, kenalkan ini elang calon suamimu, "

alea hanya tersenyum kikuk sambil mendekat berdiri di satu sisi ranjang papanya,

"elang kenal kan ini pak cakra sahabat papamu dulu, dan yang cantik itu alea calon istri mu, " terang tuan adipati pada elang

elang hanya mengangguk sambil menatap alea dari bawah sampai atas membuat yang ditatap merasa risih. ia mendengus sebal"kenapa harus dia"ucap elang dalam hati.

Tak lama pak Ardi dan Dirga datang membawa barang yang diperintah kan oleh tuan adipati.

"nah alea pake kebaya itu nak, tidak mungkin menikah dengan memakai kaos itu, " titah tuan adipati dengan lembut, menyodorkan kebaya itu pada alea.

alea pun menurutinya, masuk ke toilet dan menggantinya disana, tak lama kemudian ia keluar dan ternyata sudah banyak orang yang akan menikahkannya didekat papanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!