4.Pernikahan dadakan

Tak pernah terbayangkan oleh alea mimpinya untuk menikah dengan orang yang dicintai dan akan dirayakan dengan suka cita serta meriah harus pupus sampai disini, berganti dengan pernikahan sederhana yang disaksikan beberapa orang saja bahkan ia tidak mengenali sosok pria yang akan menemaninya seumur hidup. Dan disini lah ia momen dimana ia akan memasuki gerbang kehidupan selanjutnya yang tadinya seorang gadis naik pangkat menjadi istri.

ISTRI? kata itu pernah akan tersemat kan untuknya, tapi nyatanya waktu itu keadaan tidak berpihak pada, terbayar dengan hari ini dengan pria dan keadaan yang berbeda.

"baiklah apa bisa dimulai sekarang ijab kabulnya? " tanya penghulu yang tadi dibawa Dirga.

entah bagaimana dia bisa mendatangkan penghulu di jam segini.

"tentu saja, " jawab tuan adipati penuh semangat.

"apa mas kawin sudah disiapkan" mendengar itu semua orang menoleh pada elang.

Elang menghela nafas panjang, sungguh pernikahan ini tidak terpikirkan oleh nya apalagi mas kawin nya,

ia merogoh sak celananya mengambil dompet dan mengeluarkan kalung berlian yang selalu di bawanya."ini saja," ia memberikan kalung itu pada penghulu.

ijab kabul itu pun dimulai hingga terdengar kata SAHH dari bibir semua orang yang hadir, dan sekarang alea dan elang berganti status menjadi suami istri. Pasangan baru itu saling memasangkan cincin lalu alea dituntun untuk menciun tangan suaminya setelah itu elang mencium singkat kening istri yang baru di nikahnya.

*****

setelah acara ijab kabul selesai, semua orang undur diri menyisakan sepasang pengantin baru itu dengan pak cakra, tuan adipati, pak ardi dan dirga.

"baiklah, karena malam semakin larut, sebaiknya kita semua pulang biarkan pak cakra istirahat, " ucap tuan adipati pada semua orang disana

"itu, kakek sebaiknya aku tidur disini saja sambil menjaga papa" ucap alea

"tidak nak, kau kan baru saja menikah bagaimana mungkin tidur disini, lagipula papamu aman disini aku jamin itu,sebaiknya kau ikut dengan elang ke hotel saja" tawar pak adipati seperti mengendus gelagat alea.

"aku pulang saja kek, aku tidak terbiasa tidur dihotel" ucap alea gugup membayangkan tidur sekamar dengan orang asing walaupun itu suaminya.

"oh ya sudah kalau begitu elang saja yang ikut dengan mu" saran tuan adipati

elang yang duduk di sofa sambil memainkan hpnya mendongkak kan kepala menatap kakeknya bingung.

"kek biarkan saja dia pulang kerumahnya sendiri, untuk apa aku mengikutinya" ucap elang santai seolah tidak keberatan.

tuan adipati yang mendengar itu langsung menimpuk kepala elang, yang lainnya hanya meringis melihatnya.

elang mendengus sebal kepada kakeknya, "kakek itu apa apaan sih, sakit tau kek, "elang mengusap kepalanya.

" lagian kau itu bagaimana sih, masa kau membiarkan istrimu sendirian, aku tidak mau tau kau harus ikut istrimu pulang kerumahnya,"

elang memutar bola mata, pasrah karena kakeknya tidak pernah mau di bantah.

"kakek, ditempat lea tinggal tidak membawa laki laki asing tinggal dirumah nanti bisa digerebek, " alea berkata sok polos seolah ia lupa bahwa ia baru saja menikah.

perkataan lea tersebut membuat tawa tuan adipati menggelegar.

"memangnya siapa yang akan menggerebek pasangan suami istri lea, " ujar tuan adipati disisa tawanya.

"tapi kan mereka tidak tau, " alea mencoba mencari celah agar elang tidak ikut pulang dengannya.

"sudah sudah, elang tetap akan ikut dengan mu, masalah itu biar nanti kakek yang urus, "

alea seperti nya tidak bisa berkutik,lagian pula dirumahnya kan ada dua kamar jadi dia dan elang tidak harus sekamar. alea berpamitan untuk pulang dan mulai melangkahkan kaki pergi diikuti elang dibelakangnya.

*******

Suasana dimobil itu begitu canggung dan sunyi yang ada hanya suara mesin mobil tidak ada yang bersuara sama sekali, padahal mereka baru saja mengikat janji sehidup semati tapi seperti orang asing walaupun memang benar adanya.

alea sedari tadi hanya memandangi objek luar jendela mobil, sementara elang hanya fokus menyetir hingga tanpa sadar sudah hampir sampai.

"Berhenti dirumah cat biru itu, " tunjuk alea pada rumah tua bercat biru.

elang langsung memarkirkan mobil dihalaman rumah tersebut yang lumayan luas, lalu mengikuti alea masuk ke dalam.

"kamu tidur dikamar papa saja, gapapa kan kalo kita tidur terpisah, " tanya alea takut elang tersinggung, bagaimana kalo dia meminta hak nya sekarang, alea tidak se polos itu hingga tidak tau apa yang dilakukan pengantin baru saat malam pertama.

membayangkan nya saja membuat alea merinding.

"siapa juga yang mau sekamar dengan mu, " sinis elang sambil berlalu.

alea mendengus sebal"ngapain juga tadi aku merasa sungkan, dasar manusia menyebalkan"dalam hati. langsung masuk ke kamar nya yang sudah beberapa hari tidak ditempati karena harus menjaga papanya dirumah sakit.

~

elang menatap kesal sekeliling kamar itu, kasur tipis dengan ranjang kayu, satu buah lemari kecil dengan dinding yang sudah buram dan terkelupas.

kalau bukan karena dipaksa kakeknya, ia tidak akan mau tidur di tempat yang menurutnya lebih pantas disebut gudang, bahkan gudang rumahnya saja lebih bagus dari ini.

ia mulai merebahkan tubuhnya diatas kasur tipis dan keras itu berusaha memejamkan matanya. sementara alea sendiri sudah tertidur pulas memeluk guling kesayangannya.

****

Pagi menjelang sekitar pukul 06.30 , alea sudah selesai beberes rumah dan memasak, saat ini ia sedang menyiram tanaman bunga milik nya dihalaman rumah sambil menunggu elang bangun.

"lea kau tidak kerumah sakit? "

alea menoleh sebentar pada seseorang yang baru saja menyapanya

"tidak," balas alea singkat.

"kau ini selalu saja begitu, aku hanya tanya apa salahnya, " ucap orang itu dengan gaya centil

Tetapi alea hanya diam saja tidak menanggapi.

" hey,,,, aku titi kamila tidak bisa diabaikan"seru orang itu yang ternyata titi kamila gadis desa yang mengaku dirinya kembang desa, sok cantik, dandanan menor, dan tukang gosip nomer wahid.

"kau yang kenapa? biasanya kau juga ogah tegur sapa dengan ku, " alea jengah menghadapi orang didepan nya ini.

"lebih baik kau pulang saja sana, mengganggu orang saja, " usir alea seraya akan berlalu tapi di tahan oleh titi.

"mobil siapa itu", tunjuk titi pada mobil elang.

"bukan urusan mu"

"ohh astaga, apa kau membawa laki laki kerumah mu disaat tidak ada siapa², atau kau menjadi sugar baby, " tuduh titi seraya menutup mulut nya.

"titi, aku curiga kenapa kau tau istilah itu, apa kau sendiri mengalaminya, " alea balik menatap curiga.

titi yang dituduh seperti itu kelabakan."ehh jangan sembarangan Menuduh orang ya aku mana mungkin seperti itu, "

"kalau kau tidak mau dituduh makar jangan sembarangan Menuduh, "

"aku tidak sembarangan Menuduh, aku punya buktinya, awas saja akan ku laporkan ke pak rt" ujar titi

alea memutar malas bola matanya, merasa jengah, " terserah, "sambil masuk ke rumah dan menutup pintu dari dalam.

saat berbalik, alea dikejutkan melihat elang sudah ada didepan nya dengan tampilan kacau.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!