Praaannnkkkkk
Bu Lastri tidak sengaja menjatuhkan piring
" Ya Allah ada apa ini, kenapa perasaan ku jadi tidak enak" ucap bu Lastri pada dirinya sendiri
Tok tok tok (suara ketukan pintu)
" Ya sebentar " ucap bu Lastri dari dalam rumah
Ketika bu Lastri membukakan pintu, alangkah terkejutnya bu Lastri melihat Lula datang dengan gurunya padahal ini masih jam 10 pagi.
Saat bu Lastri masih asik dengan pemikirannya, Lula masuk begitu saja ke dalam rumah melewati ibu dan gurunya begitu saja.
Bruuuuukkk
Suara pintu yang di banting dengan keras oleh Lula
Bu Lastri dan gurunya pun hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah dari Lula
" Mari bu, silahkan masuk dan duduk dulu " ucap bu Lastri
" Ehh iyaa terimakasih " ucap guru Lula
" Sebentar Saya buatkan minum dulu " ucap bu Lastri lagi
" Tidak usah bu, Saya disini cuma sebentar " ucap gurunya lulu
Bu Lastri pun mengangguk dan tersenyum
" Eehhm begini bu, tadi di sekolah Lula berkelahi dengan teman sekelasnya, dan temannya itu mengalami cidera ringan di kepala karena terbentur meja saat berkelahi dengan Lula "
" Astagfirullah " ucap bu Lastri sambil meletakan ke dua tangannya ke mulut
" Lalu bagaimana kondisi temanya itu bu, apakah parah? " tanya bu Lastri
" Tidak bu, saat ini kondisi siswa tersebut sudah baik-baik saja...
Tapi untuk saat ini Lula terpaksa kami scors selama 1 minggu " ucap gurunya Lula
Guru Lula menjeda ucapannya sejenak dan menarik nafas
" Eemmmhh maaf bu, kami terpaksa melakukan ini karena ini sudah menjadi kebijakan dari sekolah " ucap guru tersebut kepada bu Lastri
" Tidak apa-apa bu, ini semua bukan salah ibu..
Ini salah Saya..
Saya yang tidak bisa mendidik anak Saya
Saya yang salah bu
Hikks hikss hiks bu Lastri sudah tidak bisa menahan air matanya lagi
Melihat ini pun guru Lula jadi tidak tega,
Ibu nya Lula begitu baik dan lembut, tapi kenapa Lula sikapnya sangat kasar (batin guru lulu)
Karena tidak ingin ikut larut dengan suasana, guru itu pun pamit undur diri
" Kalau begitu Saya pamit dulu bu " ucap guru Lula
Bu Lastri mengusap air matanya dan melihat ke arah guru Lula sambil tersenyum tanpa bicara sepatah kata pun.
Flashback on
Saat Lula sampai di depan kelasnya Lula segera menuju meja belajarnya dan meletakan tas punggungnya disana
Ketika Lula duduk di kursi belajarnya dia tiba-tiba merasa ada yang aneh dengan kursinya
Reflek dia bangkit dari kursi itu
Dan benar saja, kursi Lula ternyata terdapat permen karet yang sudah dikuyah banyak sekali
Tak usah ditanya, wajah Lula benar-benar memerah karena marah yang luar biasa
" Kurang ajaaarrr " Lula berteriak dengan keras sampai suaranya terdengar sampai ke kelas sebelah
Wha hhaaa haa
Terdengar suara tawa dari samping mejanya
Yaa suara tawa itu tidak lain datang dari teman sekelasnya Lula, yaitu Maya, Safira dan Icha
" Rasakan itu orang miskin, miskin ajaa sombong kamu Lula, itu adalah balasan dari kami karena kemaren kamu menolak memberi contekan untuk kami " ucap Maya
Hahaha hahaha (Safira dan Icha tertawa lagi)
" Memang benar orang miskin gak tau diri tu harus di kasih pelajaran, pantas saja bapak kamu mati ibu kamu lumpuh ternyata mereka gak tahan punya anak kayak kamu Lula " ucap Icha
Hahaha hahhaah (mereka bertiga mentertawakan Lula)
Lula sudah tidak bisa menahan emosinya lagi dan dengan cepat menjambak rambut Icha dan juga Maya secara bersamaan
Ahh auu auuu suara jerit kesakitan dari Icha dan juga Maya
Safira yang melihat adegan tarik menarik rambut ini pun tidak tinggal diam, melihat Icha dan Maya jadi korban ke bar-baran nya Lula
Safira ikut membantu dua teman nya juga dengan menarik rambut Lula
Namun siapa sangka ternyata tenaga Lula sangat kuat sehingga dengan mudah dia menghempaskan tubuh Icha dan Maya kemudian mendorong Safira ke belakang
Dan...
Brruuuuukkk
Kepala Safira terbentur meja dan mengeluarkan darah
" Auuuhhh " rintih Safira
Dan perlahan-lahan kehilangan kesadarannya
" ADA APA INI " ucap salah satu guru yang melihat ada ribut-ribut di kelas
Alangkah terkejutnya guru itu melihat salah satu siswanya tergeletak di bawah dengan darah segar mengalir di kepalanya
Dan 3 muridnya yang lain penampilannya sudah tak beraturan lagi
Saat Lula, Maya dan Icha masih shock
Guru tersebut dengan cepat menghampiri Safira dan memanggil murid yang lain untuk membantu Safira agar dibawa ke klinik sekolah
" Apa penjelasan kalian untuk ini " ucap guru itu
Lula, Mayaa dan Icha hanya menundukan kepalanya tanpa ada yang berani menjawab
" Hhhmmm ehhh " guru ini menarik berat nafasnya
" Baik lah, kalian bertiga ikut Saya ke kantor kepala sekolah " ucap guru itu lagi
Lula, Maya dan Icha patuh dan mereka bertiga pun ikut menggiring langkah guru mereka
Di ruangan kepala sekolah, bapak kepala sekolah meminta penjelesan kepada ketiganya
Namun yang menjawab pertanyaa cuma Icha dan Maya
Mereka berdua memojokkan Lula dan mengatakan bahwa Lula lah yang menyerang mereka berdua dan Safira hanya datang menolong
Namun Lula dangan tega mendorong Safira dan membuat Safira terluka
Lula hanya diam menerima semua tuduhan
Dalam hati Lula, sekarang berkobar api yang seolah tidak dapat padam
Mata Lula mengeluarkan isyarat perang yang seolah-olah siap ia luapkan kapan saja
Melihat itu Icha dan Maya hanya tersenyum sinis ke arah Lula seolah mereka tidak peduli dengan kebencian dari Lula.
Flasback off
Bu Lastri sudah menstabilkan emosinya dan mencoba mengetuk pintu kamar Lula, namun beberapa kali bu Lastri mengetuk tidak ada jawaban dari Lula
Bu Lastri kemudian membuka pintu kamar Lula secara perlahan
Ceklek
Saat pintu dibuka terlihat Lula sedang duduk di atas ranjangnya dengan kaki yang diselonjorkan dan sebuah majalah ditangannya
Bu Lastri perlahan-lahan mendekati Lula dan mulai bicara
" Lula sebenarnya apa yang terjadi nak, kenapa kamu jadi seperti ini " ucap bu Lastri
" Ini bukan salah Lula bu, ini salah mereka dan ibu " ucap Lula
Bu Lastri terkejut mendengar penuturan Luka, mengapa ini jadi salah diri lnya (pikir bu Lastri)
" Ini salah ibu, kenapa ibu melahirkan Lula, kenapa Lula terlahir miskin, Lula malu punya ibu yang lumpuh dan tidak becus seperti ibu" ucap Lula
" Astagfirullah...
Jadi itu yang selama ini kamu pikirkan tentang ibu Lula? " ucap bu Lastri
" Iyaaa....
Lula benci punya ibu lumpuh, Lula benci hidup miskin dan Lula capek selalu diejek oleh teman-teman Lula karena Lula ini anak yatim " ucap Lula dengan suara keras
" Stop Lula stop, kamu gak boleh ngomong gitu nak " ucap bu Lastri lagi
Hiks hiks hiks bu Lastri sudah tak mampu menahan laju air matanya
" Hhheeh ibu menangis, untuk apa ibu menangis...
Dasar ibu tidak beguna " ucap Lula lagi
Lula mendorong kursi roda ibunya keluar dari kamarnya dan menutup pintu kamarnya lagi
Bu Lastri masih terisak
Tapi tak berapa lama, iya tersadar dan menghapus air matanya....
Melihat jam masih menunjukan pukul 10:47 pagi, bu Lastri memutuskan untuk mengambil air wudhu dan menunaikan sholat dhuha
Ceklek
Terdengar suara orang membuka pintu
Yaa orang itu adalah Laila...
Dengan perlahan Laila melihat-lihat disekitar rumah, di perhatikan Laila tidak ada siapa-siapa di dalam rumah
Laila bergegas pergi ke kamarnya dan mengunci pintunya
Di dalam kamar nya Laila mulai membersihkan diri, mengobati luka-luka ditubuhnya kemudian mengganti baju nya
Flashback on
Saat-saat terakhir sisa-sisa pengharapan Laila, Laila pasrah....
Tenaganya sudah tidak ada lagi yang tersisa
Mungkin inilah takdir yang harus diterima Laila, takdir pahit harus membawanya kehilangan mahkota yang paling berharga ....
Saat laki-laki itu terus mencumbunya, Laila sekuat tenaga menggigit biibirnya agar tidak mengeluarkan suara laknat
Laila terus menangis dan mulai memejamkan matanya
Saat matanya terpejam, terlintas bayangan ibu dalam benaknya...
Laila memanggil ibunya lirih di dalam hati
" Ibu... Tidak aku tidak boleh menyerah, aku harus berjuang untuk ibu" ucap batin Laila
Tiba-tiba saat Laila menengadahkan kepalanya ke atas dia melihat sebuah kayu besar tidak jauh dari kepalanya
Laila berusaha sekuat tenaga, mengumpulkan sisa-sisa tenaganya untuk menggapai kayu tersebut
Daan....
Brraaakkk
Braaakkkk
Braaakkkkk
Laila memukul kepala laki-laki itu hingga dia ambruk ke samping dan melepaskan kungkungannya
Dan saat ini lah Laila bangkit, dia langsung memungut pakaiannya yang robek dan berlari sambil memakai kembali pakaiannya tersebut
Flashback off
Setelah Laila mengobati luka-lukanya dan membersihkan diri, dia langsung meringkuk disudut kamar
Laila menangis tersedu-sedu teringat akan apa yang baru saja terjadi
Yaa..... Laila baru berusia 15 tahun dan sekarang dia harus mendapatkan trauma karena mendapatkan sebuah pelecehan
Rasa lapar tak lagi dia rasakan yang ada hanya sakit di seluruh tubuh dan hatinya
HANCURKAN
SINGKIRKAN KELUARGA PEMBAWA SIAL INI
AYOOO
AYOOO
USIR MEREKA DARI KAMPUNG INI
Terdengar suara ribut-ribut di luar rumah bu Lastri
Bu Lastri yang baru selesai melaksanakan sholat dhuha terkejut mendengar ada ribut-ribut di luar rumah
Bu Lastri melepaskan mukenanya dan bergegas keluar rumah ingin melihat apa yang terjadi
" Ya Allah ada apa lagi ini " ucap bu Lastri kepada dirinya sendiri
Ceklek, bu Lastri membuka pintu
" Ada apa ini bapak-bapak ibu-ibu " ucap bu Lastri lirih
" Alahh gak usah basa basi kamu Lastri, gara-gara kamu anak Saya jadi masuk rumah sakit " kata seorang wanita paruh baya
Yaa orang itu tidak lain adalah bu Santi
" Dan gara-gara anak kamu juga anak Saya terluka " lanjut salah satu wanita dari rombongan itu
" Ya benar, anak kamu yang sialan itu sudah mencelakakan anak kami" ucap wanita lain lagi
Mereka itu tidak lain adalah orang tua dari Maya, Icha dan Safira
Setelah mendengar cerita dari anak-anak mereka (cerita dari versi Icha, Maya dan Safira, dengan bumbu yang menyalahkan Lula)
Mereka semua berbondong-bondong mendatangi rumah Lula dan ditengah jalan mereka tidak sengaja bertemu dengan bu Santi
Akhirnya mereka semua menghasut warga sekitar agar mengusir keluarga bu Lastri karena dianggap pembawa sial
IYAA USIRR
USIIIR SAJA MEREKA SEMUA
Laila yang mendengar teriakan warga segera berlari keluar menyusul ibunya, sedangkan Lula ia masih tetap santai
Tidak peduli dengan apa yang terjadi di luar sana
Tiba-tiba rumah bu Lastri mengeluarkan asap yang sangat tebal
Uhhuuk uuhhuuk
Lula mulai terbatuk
Ahh api api api kata Lula berteriak histeris
Ternyata salah satu warga sudah membakar rumah bu Lastri
Bu Lastri yang mendengar teriakan Lula, melihat ke arah Lula dan alangkah terkejutnya dia melihat Lul berlari karena dari arah belakang rumah sudah mengeluarkan api
Haha haha hahah
Terdengar suara tawa warga yang tadi menyerang rumah bu Lastri
Laila dengan cepat mendorong kursi roda ibunya menjauh dari rumah, sedangkan Lula sudah terlebih dahulu berlari menjauh
Merasa api belum terlalu besar dan teringat di dalam rumah ada tabungan Laila selama ini
Laila dengan cepat menerobos kembali ke rumah, tidak peduli dengan api yang sudah mulai membesar
Satu yang ada dipikiran Laila, kalau pun dia harus pergi setidaknya ibunya dan Luls bisa bertahan dengan uang tabungannya
Dengan kabut yang sudah mulai membesar, di dalam Laila mulai kehilangan penghihatannya dan mulai kehabisan oksigen
Uhhuuk uhhuuk Laila terbatuk-batuk
Laila berhasil menerobos asap dan dengan cepat mengambil tabungannya
" Yeaa berhasil " ucap Laila
" Baiklah Laila, kau cuma harus berlari cepat " ucap Laila lagi pada dirinya sendiri
Meskipun tertutup asap tebal dan api sudah mulai melahap habis sebagian rumah
Laila bisa berlari cepat karena dia sudah sangat hapal dengan seluk-beluk rumahnya ini
Dan tepat saat Laila berada di depan pintu keluar
Tiba-tibaa
Bruuukkk
Aahhhh uuhh (jerit Laila)
Ternyata reruntuhan atap mengenai pergelangan kakinya
Laila terjatuh dan tersungkur
" LAILAAAA " Teriak bu Lastri....
" Toloong tolooooong " teriak bu Lastri histeris
Sudah tidak bisa digambarkan lagi bagaimana perasaan bu Lastri saat ini,
Dia ingin berlari menghampiri Laila
Tapi dia tidak bisa
" Sungguh aku memang ibu yang tidak berguna " ucap bu Lastri
Semua warga yang melihat ini, tidak satu pun iba atau mencoba memberi bantuan
Meraka semua cuma menikmati pemandangan ini, seolah sedang menonton bioskop di dunia nyata
Bahkan diantara warga tersebut ada yang tertawa dengan gembira
Lula, jangan ditanya...
Saat ini yang ada dihatinya hanyalah amarah
Tak sedikit pun Lula ingin menyelamatkan kakanya yang telah terhimpit api
Yang ada dihatinya hanyalah rasa kesal kenapa dia harus ikut dipermalukan seperti ini
Hanya karena dia anak yatim, miskin dan mempunyai ibu yang lumpuh
Dia mendapatkan perlakuan seperti ini dari orang-orang
Lula bersumpah suatu saat nanti dia akan membalas semua perlakuan yang ia terima saat ini
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥
koq bisa sich main hakim sendiri gitu.Emang gakda Rt ya
2022-09-01
1
Dehan
penjahit cantik hadir kembali kak membawa dukungan
2022-07-14
1
Conny Radiansyah
harus dihukum itu ibu" yang bakar rumah Laila ... koq ga ada yang bantuin ... jahat banget 😠
2022-07-04
1