Kring.... kring..... kring....
Bunyi alarm ponsel membangunkan Laila dari dunia mimpinya. Saat ini jam sudah menunjukan pukul 3 pagi, waktu untuk Laila memulai aktifitasnya.
Uuuuuummmm aaahhhhhh......
dengan malas Laila membuka matanya.
" Oke Laila semangaattt, hari mu baru dimulai" ucap Laila pada dirinya sendiri.
Tempat pertama yang ia tuju adalah kamar mandi untuk membersihkan diri dan mencuci muka, setelah selesai dengan aktifitas di kamar mandi Laila langsung bergegas menuju dapur.
Pertama yang ia lakukan menyiapkan wadah untuk membuat kue, mengambil tepung, telur, dan bahan-bahan yang lain.
" Laila " terdengar suara ibu memanggil
" Iya bu "
" Hari ini kamu buat kue apa nak? " kata ibu yang ternyata sudah berada di dapur.
" Laila hari ini mau buat dadar gulung, bolu kukus, lemper dan risol saja bu "
" Mau ibu bantu? "
" Tidak usah bu Laila bisa sendiri, ibu istirahat saja di kamar biar ini Laila yang kerjakan "
" Maafkan ibu nak, karena ibu sakit dan lumpuh, kamu terpaksa harus menggantikan ibu untuk mencari nafkah "
" Tidak apa bu, Laila ikhlas untuk ibu dan Lula "
Laila berkata kepada ibu dengan senyum secerah matahari.
" Sekarang ibu istirahat dan lanjutkan tidur ibu " ucap Laila lagi kepada ibunya.
Ibu pun mengangguk seraya pergi menjauh dari dapur. Tanpa terasa air mata jatuh menetes di pipi wanita paruh baya itu.
Yaaa, tentu saja...
Hati ibu mana yang tidak sakit harus melihat anak gadisnya menjadi tulang punggung keluarga, sedangkan dia hanya duduk lemah di kursi roda.
Iyaa sekarang Lastri (nama ibu Laila dan Lula) lumpuh dan tidak bisa berjalan sejak 6 bulan yang lalu karena penyakit komplikasi diabetes yang dideritanya. Penyakit ini membuat terjadinya pengentalan darah di otak yang memicu kelumpuhan syaraf dan stroke ringan sehingga sekarang kaki Lastri menjadi lumpuh dan sudah tidak bisa berjalan lagi.
" Malang sekali nasib mu Laila, diusia mu yang baru 15 tahun kamu harus bekerja sekeras ini dan tidak bisa melanjutkan sekolah mu, semoga Allah selalu meridho'i jalan mu nak " doa ibu Lastri didalam hatinya.
Saat ini jam sudah menunjukan pukul 6 pagi dan Laila pun sudah selesai dengan aktifitas membuat kue nya. sebelum pergi berjualan Laila terlebih dahulu menyiapkan sarapan untuk ibu dan juga Lula.
Setelah sarapan tertata rapi di atas meja makan baru lah Laila pergi untuk berjualan.
" Ibu laila berangkat dulu yaa "
" Iya sayang kamu hati-hati di jalan " ucap ibu
Laila pun mencium punggung tangan ibunya kemudian pergi menjauh secara perlahan sampai punggung putri tercintanya itu tidak terlihat lagi dijangkauan matanya.
Saat ibu melewati kamar putrinya ibu melihat Lula masih setia memejamkan matanya dengan selimut tebal yang menutup tubuhnya. Ibu lalu menghampiri Lula dan berkata " Lula... ayo bangon nak, kamu tidak sekolah? "
" Sebentar lagi bu, masih ngantuk.... ibu jangan berisik " kata Lula kepada ibunya.
" Kalau kamu tidak bangun nanti kamu bisa terlambat sekolah nak "
"A A A A HHHH ibu ini pagi-pagi berisik sekali. Apa ibu tidak ada pekerjaan lain selain mengganggu orang tidur " hardik Lula kepada ibunya.
" Astagfirullah lula " ucap ibu sambil mengelus dada nya.
Lula pun bangkit dari ranjang keluar kamarnya dan menuju ke kamar mandi dengan muka merah menahan amarah.
Braaaaakkkkk...
Bunyi suara pintu yang dibanting Lula dengan keras
Ya Allah kenapa sikap Laila dan Lula sungguh sangat jauh berbeda bagai langit dan bumi. Laila sungguh benar-banar anak yang lembut, baik, ramah, dan murah senyum. Sedangkan Lula kenapa dia begitu kasar, pendendam dan sombong ya Allah.
Ratap ibu Lastri kepada dirinya, kenapa anak-anak ku menjadi seperti ini yaa Allah... Maafkan aku yang tidak bisa mendidik anak-anak ku dengan baik sehingga mereka jadi seperti ini.
hiks hiks hiks tangis ibu Lastri terdengar begitu lirih dan tanpa diperintah air mata ibu Lastri menerobos keluar dengan sendiri nya.
Setelah Lula selesai mandi dan memakai seragam putih biru nya, yaa sekarang lula duduk dibangku kelas 1 Sekolah Menengah Pertama, karena usia Lula dan Laila cuma berbeda 2 tahun, ketika Laila lulus Sekolah Mengah Pertama iya tidak melanjutkan lagi sekolah karena harus membayar biaya pendidikan Lula yang akan masuk Sekolah Menengah Pertama.
Sekarang dan disini lah Lula dan ibu berada duduk di depan meja makan, ketika Lula melihat makanan di sana yang ada cuma telur ceplok dan nasi goreng Lula dengan kasar manghempaskan piringnya.
Praaaankkkkk
Terdengar bunyi nyaring dari piring yang pecah karena dilemparkan Lula ke lantai.
" Apa-apaan kamu Lula" ucap ibu Lastri
" Lula bosan setiap hari harus makan nasi goreng dengan telor ceplok, memangnya ibu pikir otak Lula tidak kering setiap hari makan seperti ini?
Lula ini masih dalam masa pertumbuhan, harusnya Lula ini makan makanan bergiji bukannya iniiiii terus setiap hari ".
" Massyaallah nak, seharusnya kamu bersyukur kita masih bisa makan. Kakak kamu kerja keras mencari uang supaya kita tetap bisa makan setiap hari ".
" Harusnya kak Ila itu bekerja lebih keras lagi, biar kita gak makan SAMPAH seperti ini setiap hari "
" Jaga mulut kamu Lula " ibu Lastri mulai marah dan meninggikan suaranya.
" Ha ha hah ibu bilang jaga mulut, dasar ibu saja yang tidak bisa diandalkan, nasib Lula memang sial terlahir miskin dan punya ibu lumpuh seperti ibu "
" Cukup lula " suara ibu mulai tercekat, bu Lastri memegangi dadanya yang mulai terasa sakit.
Lula dengan santai nya beranjak dari meja makan dan pergi meninggalkan ibunya yang masih mencoba menormalkan nafas untuk mengurangi rasa sakit di dadanya.
Lula mengambil tas ranselnya di kamar dan berlalu begitu saja pergi untuk ke sekolah.
Braaaaaakkkkkk
Sekali lagi terdengar suara pintu yang di tutup secara kasar, yaa siapa lagi pelakunya kalau bukan Lula.
Perlahan ibu mencoba turun dari kursi rodanya untuk membersihkan piring dan nasi yang berserakan akibat ulah Lula, ia harus membereskan kekacauan ini sebelum Laila pulang ke rumah, ia tidak mau Laila melihat ini semua agar Laila tidak bersedih dan kecewa terhadap adiknya.
Yaa benar....
Selama ini memang bu Lastri selalu menutupi tinggah buruk Lula terhadapnya kepada Laila. Hal ini tentu saja ia lakukan agar kakak beradik itu tetap akur dan tentu saja ia tidak ingin membuat Laila merasa tidak di hargai atas semua kerja kerasnya selama ini
" Yaa Allah buka kan laah pintu hati Lula dan lembutkanlah hatinya ya Allah " sekali lagi rintihan pilu itu terdegar dari bibir bu Lastri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥
jahatnya Lula...sungguh sifat yg berbanding terbalik dgn Laila
2022-09-01
1
MEMEY
lanjut kak
2022-07-11
0
Dehan
penjahit cantik datang memenuhi undangan..
semangat selalu kak..
2022-07-09
2