Jam sudah menenjukan pukul 18.30 saat mobil Def meninggalkan halaman rumahnya, menuju apartemen milik Amanda. Laki-laki itu terlihat begitu tampan malam ini. Penampilannya sederhana namun menawan.
Dengan balutan kemeja lengan panjang berwarna biru terang, menambah pesona lelaki tampan itu. Wajahnya terlihat begitu cerah, dengan senyum yang senantiasa menghiasi wajahnya. Mobilnya melaju dengan kecepatan sedang, membelah keramain kota Jakarta malam itu.
Amanda sekali lagi menatap bayangannya di cermin, memastikan penampilannya tidak mengecewakan Def malam ini. Dengan polesan make up yang tidak terlalu tebal, ia sudah terlihat sangat cantik. Ya, dia memang terlahir cantik. Cantik tanpa riasan dan polesan tebal. Tidak perlu berdandan ria saja, ia sudah terlihat begitu menawan. Ia mengenakan mini dres berwarna putih lengan panjang dari brand ternama Asia, ditambah dengan kalung berlian di lehernya dengan liontin berwarna biru muda kecil namun mewah. Ia begitu cantik malam ini.
Dengan menggunakan sepatu teplek warna hitam, untuk menyempurnakan penampilannya. Amanda tidak terlalu tertarik dengan yang namanya fashion. Meskipun ia adalah orang kaya, ia tidak terlalu suka berbelanja, ia tidak terlalu peduli dengan outfit yg akan ia kenakan setiap harinya. Ia cukup sederhana.
Setiap orang yang melihatnya, tidak akan pernah menyadari bahwa gadis muda itu adalah pemimpin dan pemilik sebuah perusahaan besar di negeri ini. Sekali lagi ia menatap cermin, tersenyum pada dirinya sendiri. Kemudian menarik napas dalam, untuk mengurangi kegugupannya.
Tak lama kemudian bel apartemennya berbunyi. Amanda berusaha meyakinkan dirinya, bahwa penampilannya tidak mengecewakan Def. Dengan percaya diri ia berjalan perlahan, meraih gagang pintu. Pintu pun terbuka, seketika keduanya mematung, takjub dengan penampilan masing-masing. Cukup lama mereka berdiri dalam diam akhirnya Def memberanikan diri, membuka pembicaraan.
"Hallo Amanda, apakah kau sudah siap untuk pergi?" ucap Def sambil tersenyum.
"Aah, i-ya Def. Iya, aku sudah siap," ucap Amanda kikuk. Def pun tersenyum, kemudian menggenggam tangan Amanda,
"ayo, berangkat waktu sudah pukul tujuh, nanti kita terlambat."
Amandapun menurut saja dengan perlakuan Def. Tangannya cukup dingin, namun kemudian terasa hangat ketika Def menggenggamnya. Perlahan Amanda bisa menguasai dirinya
Def kemudian membuka pintu mobil mempersilahkan Amanda masuk, dan duduk di sebelah kemudi
"silahkan masuk tuan putri," ucapnya tersenyum.
Wajah Amanda memerah menahan malu.
Setelah Def masuk ke dalam mobil, ia menghidupkan mobilnya, melaju perlahan membelah keramain kota. Sesekali ia memandangi gadis di sebelahnya, yang hanya duduk diam, memandangi jalan raya. Entah karena malu, atau karena ia sedang menahan detak jantungnya, yang sudah tidak sanggup ia kendalikan. Lagi-lagi Def harus memberanikan diri untuk memulai pembicaraan.
"Amanda, kamu kenapa dari tadi hanya diam saja. Kamu gc senang jalan sama aku?" ucap Def, mengagetkan Amanda.
Mendengar itu Amanda menjadi terkejut kebingungan.
"Aaah bukan begitu Def, aku hanya sedang berpikir apakah penampilanku tidak mengecewakanmu malam ini," ucapnya jujur.
Def pun tersenyum kemudian, ia mengenggam tangan Amanda dan berkata,
"kamu cantik sekali malam ini, selalu cantik" ucapnya tersenyum sambil tetap fokus mengemudi.
" Terimakasih Def, kau juga begitu tampan malam ini" balas Amanda begitu tulus, membalas senyum Def.
Tak lama kemudian, mereka sampai di sebuah restoran merah yang sangan terkenal di kota itu. Def menuntun Amanda ke meja yang telah di sediakan khusus untuk mereka berdua, yang telah di pesan oleh Def sebelumnya.
Tempat itu cukup nyaman dengan design elegan, di hiasi lampu-lampu yang cukup indah. Menjadikan tempat itu cukup romantis. Amanda tertegun mengagumi keindahan yang ada di sekeliling tempat ini.
"Indah sekali tempat ini Def, darimana kau tahu restoran ini. Aaah aku bahkan belum pernah kesini sebelumnya," ucap Amanda terkagum-kagum.
"Apa kau suka Amanda?" tanya Def. Amanda hanya menganggukan kepalanya, ia sudah tidak bisa berkata-kata lagi.
"Ini sungguh indah Def, aku menyukainya.
Pelayan restoran itu, mulai menghidangkan berbagai menu makan mewah untuk tamu spesial mereka malam ini. Ya Def dan Amanda adalah tamu spesial malam ini, karena sebelumnya Def sudah membuat janji lebih dulu kepada pihak restoran. Singkat cerita mereka pun menikmati makan malam mereka, dengam diselingi obrolan kecil antar keduanya. Mengagumi suguhan keindahan restoran itu
Perlahan sekeliling mereka menjadi hening, tinggallah mereka berdua di restoran itu. Dengan iringan lagu romantis, Def mengutarakan perasaannya di depan gadis pujaannya.
"Amanda kau tahu, bagiku hal yang paling indah di dunia ini adalah, bertemu dengan mu. Sejak pertama aku melihatmu, aku terpesona pada parasmu yang indah,"
"Bunga-bunga di taman akan menangis, karena mereka tidak bisa menandingi keindahanmu. Mentari hampir saja berhenti bersinar, karena senyummu mengalahkan cahayanya"
"Awalnya aku pikir, aku hanya terpesona, aku hanya kagum pada keindahan itu. Aku berusaha memastikan hatiku. Kini aku sudah tidak bisa berpaling darimu, berhenti untuk tidak menatapmu saja begitu menyakitkanku. Aku mencintaimu Amanda. Aku ingin kau hiasi hari-hari kelamku,"
Mendengar itu Amanda terharu, matanya sedikit menggenang, kemudian ia berkata,
"Aku mencintaimu Def, aku ingin terus bersamamu. Menjalani takdir yang tertulis untuk kita."
Demikianlah dua manusia itu, mengutarakan perasaan tulus dari hati mereka masing-masing. Perasaan cinta yang begitu mendalam, cinta yang begitu besar. Ketika cinta menemukan cinta, tidak ada kebahagiaan yang lebih besar dari itu. Ketika hati menemukan tambatan hatinya, ia tidak lagi berjuang sendiri. Kini ia telah berdua, bersama orang yg di cintainya.
"Aku mencintaimu Amanda," ucap Def sebelum mereka berpisah malam itu.
Perlahan Def mendekatkan wajahnya ke wajah gadisnya, mengikis jarak diantara mereka. Namun, Amanda memundurkan dirinya, menahan wajah Def dengan kedua tangannya,
"Def, kita belum pantas melakukan itu."
Def sejenak diam, ia bingung. Apa ada yang salah dengan tindakannya.
"Kenapa sayang, aku hanya ingin menunjukan betapa aku mencintaimu. Itu tidak salah, setiap pasangan melakukan itu, bukan? Apakah kau tidak mencintaiku, hm? tanya Def.
Dengan wajah tegas Amanda berkata,
"aku mencintaimu Def, cintaku begitu besar padamu, tidak bisa di ukur dengan apapun. Terimaksih untuk semuanya malam ini Def. Terimakasih telah mencintaiku," ucapnya tulus.
"Pulanglah, hari sudah larut malam. Hati-hati di jalan sayang, jangan lupa kabari aku jika kau sudah sampai," ucap Amanda lagi.
----------------------------------------
Hallo readers,
semoga kalian suka ya dengan ceritanya. Mohon maaf bila ada typo dimana-mana, atau penggunaan kalimat yang kurang tepat. Silahkan beri kritik dan saran yang membangun author, untuk menyuguhkan cerita yang lebih ke depannya
Salam hangat selalu
Nit
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Asni J Kasim
karena belum up aku like yng tertinggal 😊😊
Next Up kaka 💪 Maaf baru bisa mampir 😊
Salam dari "AWAL TANPA CINTA"
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 😊😊
2020-07-09
0
Sasa (fb. Sasa Sungkar)
jejak
2020-06-25
0