Sepenggal Masa Lalu Part II

Setelah malam romantis penuh cinta itu berlalu, kini dua sejoli itu harus di hadapkan pada masalah yang sulit. Def harus pindah keluar negeri untuk mengurus salah satu bisnis orang tuanya.

Tentu ini adalah pilihan yang sulit bagi Def, meninggalkan kekasihnya yang baru beberapa hari ia miliki. Namun bukan cinta namanya, jika Def menyerah. Ia berjanji kepada Amanda, ia akan setia pada cinta mereka.

"Aku janji sayang, aku akan menjaga hati ini untukmu. Aku tidak akan berpaling. Aku mencintaimu, tunggu aku di sini," begitu ucapan manis Def saat meninggalkan Amanda kekasihnya.

Sang waktu terus berjalanan. Berlalu sesuai takdirnya sendiri. Ia tidak pernah menunggumu, ia tidak pernah meminta izin padamu, untuk kau bersiap saat ia pergi. Begitulah waktu, seperti udara mustahil untuk digenggam.

Setahun sudah Amanda dan Def berpisah. Dipisahkan oleh ruang dan waktu. Selama itu pula, masalah terus datang silih berganti. Sepertinya Def melupakan janjinya. Tanpa ia sendiri ketahui,perlahan tapi pasti ia menyakiti Amanda secara tidak langsung. Gadis itu hampir setiap hari mendapat kabar, bahwa kekasihnya memiliki wanita lain selain dirinya. Hal ini bisa dibuktikan selama setahun Def jarang sekali memberi kabar padanya. Ia selalu beralasan sibuk dengan bisnis.

Amanda juga sering menemukan beberapa foto kekasihnya sedang berduaan dengan wanita lain di luar sana. Itu cukup menyakitkan bukan?

Saat kau disini menjaga hatimu untuk orang yang sangat kau cintai, sementara dia yang kau cintai memberikan hatinya untuk orang lain. Tapi bukan cinta namanya, kalau kau tidak akan berubah menjadi manusia bodoh. Ya Amanda memang bodoh. Ia tidak pernah peduli dengan semua omongan orang tentang kekasihnya. Ia terlalu naif, ia terlalu percaya Def tidak mungkin menyakitinya.

" Def, kau tidak akan menyakitiku kan? Aku mencintaimu Def, sungguh," ucap Amanda ditelpon

" Ia sayang, aku juga sangat mencintaimu, aku merindukanmu disini. Sabar ya Amanda, setelah semuanya selesai aku akan pulang untukmu," jawab Def

"Aku percaya kamu Def, kapan kamu akan pulang? Aku rindu..,"

Demikianlah setiap hari wanita bodoh itu berbicara pada kekasihnya. Cinta memang benar-benar racun yang sangat berbahaya. Kamu tidak akan pernah bisa berpikir dengan logis. Berhati-hatilah, cinta itu bisa membunuhmu

****

"Manda, apa kau punya waktu sebentar untuk kita bicara," ucap Ella tersenyum.

"Ada apa Ella, mari duduklah. Akhir-akhir ini aku sangat sibuk dan kau juga. Sudah lama kita tidak menghabiskan waktu berdua," ucap Amanda tersenyum.

Mereka berdua sedang berada di ruang kerja Amanda. Kedua gadis itu memang selalu sibuk dengan pekerjaan. Jangankan untuk mengobrol santai, untuk mengurus diri mereka sendiri kadang terabaikan.

" Amanda, bagaimana hubunganmu dengan Def?" tanya Ella memulai pembicaraan

"Baik-baik saja Ella. Aku sangat rindu padanya," ucap Amanda sedih.

Melihat raut wajah sahabatnya itu, Ella menjadi marah. Bukan ia tidak tahu kalau Def itu lelaki brengsek. Ia sudah berapa kali memberitahukan Amanda, soal perselingkuhan Def. Tapi Amanda tidak pernah menghiraukan itu. Ia terlalu percaya pada Def.

" Apakah Def sudah menelponmu hari ini? Aku dengar dia sudah pulang ke Indonesia sejak kemarin," kata Ella

"Kau serius....?" ucap Ella tak percaya.

"Dia belum mengabariku sejak seminggu lalu Ella. Yaampun, aku harus menelponnya Ella. Aku ingin menemuinya. Aku rindu, " ucap Amanda bersemangat.

Ia lalu mengambil telepon genggamnya, hendak menelepon Def.

" PRAAAK...! Ella menyambar handphone di genggaman Amanda, dan membantingnya ke lantai

" Apa yang kau lakukan Ella," ucap Amanda kaget

" Kau bodoh sekali Amanda. Sejak kapan kau berubah menjadi orang bodoh seperti ini. Kau harusnya berpikir, jika Def tidak menghubungimu, berarti dia membohongimu. Jika dia memang masih mencintaimu, dia pasti sudah menemuimu sekarang."

"Aku tidak habis pikir denganmu. Laki-laki brengsek itu sudah mengubahmu Amanda. Kau bukan dirimu lagi. Kau bukan Amanda yang aku kenal," ucap Ella setengah berteriak

"PLAAK, " tamparan Amanda mendarat di pipi Ella, meninggalkan bekas merah di wajahnya.

"Apa salahku pada mu Ella. Beraninya kau membentakku. Kau itu sahabatku, bukan musuhku. Kau selalu membicarakan hal buruk tentang Def padaku. Kau bilang, kau ingin aku bahagia Ella, dan Def adalah kebahagiaanku," ucap Amanda dengan emosi meluap-luap

"Amanda, aku mau kau bahagia, tapi tidak dengan lekaki brengsek seperti Def. Dia tidak setulus yang kau kira Manda. Ayolah, buka mata mu. Semua yang aku katakan padamu itu benar. Aku tidak mau kau jatuh pada orang yang salah Manda," ucap Ella.

"Keluar dari ruangan ku Ella. Aku tidak mau mendengar apapun dari mulutmu. Kau jahat padaku Ella, jahat!" teriak Amanda sambil menangis.

"Aku tidak berniat menyakitimu Manda. Aku ingin kau sadar. Itu saja. Kau terlalu baik untuk dia Amanda," ucap Ella sambil merangkul sahabatnya.

"Tenangkan dirimu, aku sudah kehilangan keluargaku Manda, dan hanya kau satu-satunya yang ku miliki. Kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga. Aku tidak mau kehilangan keluargaku lagi," ucap Ella.

"Maafkan aku Ella, aku tidak bermaksud..."

"Aku mengerti perasaan mu Manda," ucap Ella menyela

"Perjuangkan cintamu aku akan mendukung mu," ucap Ella tersenyum.

"Ck, tadi katanya kau tidak mendukungku dengan Def. Ella kau ini," ucap Amanda cemberut

"Kau memang bodoh Manda" ucap Ella meledek

"Apa kata mu, aku bodoh. Berani kau, "Amanda mukul Ella dengan bantal.

"Aduuuh, sakit Manda. Apa sih kau ini. Apa-apa main tangan,

" ucap Ella lagi sambil tertawa

"Iiiiiiiiiihhhh Ella. Lagian kau asal saja," kilah Amanda

"Hihihi, maaf Manda. Aku hanya bercanda. Begitu saja kau sudah marah. Huh, lemah," ucap Ella lagi dengan tawa semakin keras.

Amanda masih cemberut. Ia kesal pada sahabatnya itu.

"Aku tidak bodoh Ella. Mana ada orang bodoh yang kaya sepertiku," ucapnya bangga