The Detective

The Detective

Chapter 1

Seorang wanita, keluar dari apartemen dengan wajah yang cerah. Dia adalah Maemi Sora, seorang detektif swasta yang tinggal di Tokyo, tepatnya di distrik Shibuya. Ia juga cukup terkenal di jepang, hingga para petugas juga terkadang meminta bantuannya untuk memecahkan beberapa kasus.

Hari ini adalah hari liburnya, dimana ia tidak menerima kasus sama sekali, karena itulah dia memutuskan untuk keluar dan menikmati waktunya.

Sora menuju ke pusat perbelanjaan yang memang dekat dengan apartemen tempat dia tinggal. Perempuan berusia 22 tahun itu menghabiskan dua jam penuh untuk berkeliling dan berbelanja semua kebutuhannya.

Setelah selesai berbelanja, Sora melakukan kegiatan rutinnya yaitu mampir ke taman untuk melepaskan stres dengan melihat anak-anak yang sedang bermain. Setelah hampir satu jam duduk diam di taman, Sora akhirnya memutuskan untuk kembali ke apartemennya.

Sesampainya di depan kamar apartemennya, ia terkejut ketika melihat seorang lelaki yang cukup familier baginya. Dia adalah Kuromi Kei, seorang detektif polisi yang selalu di utus oleh inspektur ketika kepolisian membutuhkan bantuannya.

“Are? Kuromi-kun, apa yang kamu lakukan di depan apartemenku?” tanya Sora.

“Maemi-san, akhirnya kamu pulang juga,” ucap detektif Kei lega.

“Ada apa?” tanya Sora lagi.

“Ano ... kita bisa bicara di dalam saja?” pinta detektif Kei.

Sora tersadar, ia lalu membuka pintu apartemennya, lalu mempersilahkan detektif Kei untuk masuk dan duduk di uang tamu, sementara ia akan menyiapkan minuman untuk mereka berdua terlebih dulu.

Setelah menghidangkan minuman, Sora duduk di depan detektif Kei untuk mendengarkan apa yang sebenarnya akan di sampaikan oleh detektif polisi itu.

“Jadi, apa yang ingin kamu bicarakan?’ tanya Sora, “eh, sebelum itu, sudah berapa lama kamu menunggu di depan apartemenku tadi?” sambung Sora cepat.

“Mungkin sejak satu jam yang lalu. Aku sudah mencoba menghubungi Maemi-san tapi maemi-san tidak mengangkat teleponku. Lalu sepupumu yang biasa ada di sini juga sedang tidak ada, jadi aku memilih menunggu Maemi-san pulang,” jelas detektif Kei.

“Sonna! Kamu di depan sana selama itu?!” kaget Sora.

Kei hanya tersenyum lalu mengangguk.

“Ara, gomen Kuromi-kun, ponselku tadi aku tinggal, jadi aku tidak bisa mengangkat panggilan darimu,” sesal Sora.

Biasanya, jika ia sedang keluar dan ada tamu yang datang, sepupunya yang tinggal bersamanyalah yang melayani tamu itu. Tapi, berhubung sekarang sedang liburan musim dingin, jadi sepupunya pulang ke rumah orang tuanya di Osaka. Sementara Sora sendiri memilih untuk tetap tinggal di Tokyo karena pekerjaannya.

“Daijobu, aku sendiri kok yang memutuskan untuk menunggu Maemi-san pulang,” balas Kei menenangkan.

“Kalau begitu, apakah masalahnya sangat penting?” tanya Sora.

Detektif Kei mengangguk.

“Sebenarnya kami sedang menyelidiki pembunuhan yang terjadi belum lama ini,"

“Pembunuhan?” kaget Sora.

“Wajar saja kalau Maemi-san tidak tahu, karena kejadiannya memang terjadi di Toshima. Lalu itu juga belum di siarkan di mana-mana,” jelas detektif Kei.

“Sebuah pembunuhan ruang tertutup?” tanya Sora.

Detektif Kei mengangguk membenarkan.

Sora kemudian memutuskan untuk meneruskan pembicaraan mereka di kantor polisi saja. Detektif Kei menyetujuinya dan mereka berdua kemudian segera menuju ke kantor polisi untuk bertemu dengan inspektur Chisaki. Orang yang memimpin penyelidikan kasus ini.

Sesampainya di kantor, ternyata inspektur Chisaki sudah menunggu mereka di ruang rapat bersama beberapa polisi yang juga berkumpul di sana.

“Are? Kenapa ada kepolisian dari perfektur Nagano dan Osaka juga?” bisik Sora pada Detektif Kei.

“Soal itu aku juga belum tahu,” balas detektif Kei ikut bingung.

“Ini ada apa inspektur?” tanya Sora.

“Maemi-san, lama tak bertemu,” sapa seorang detektif polisi wanita.

Dia adalah Chiyoko Anami, detektif polisi dari prefektur Nagano. Ia sepertinya datang bersama Inspektur Akihito. Juga dua orang polisi dari Osaka yaitu Hideyoshi Haru sang inspektur dan Kuroba Mikio yang merupakan detektif polisi.

“Ya,” balas Sora singkat.

“Sebenarnya, pembunuhan ini sudah terjadi di tiga tempat, di prefektur Nagano, Osaka dan Tokyo,” ucap inspektur Chisaki memberi tahu.

“Eh?”

Inspektur Chisaki kemudian menjelaskan bahwa pembunuhan pertama memang sudah terjadi beberapa hari yang lalu, tapi pembunuhan kedua dan ketiga baru terjadi kemarin. Karena itulah inspektur memerintahkan detektif Kei untuk menjemputnya.

Ketiga pembunuhan itu di lakukan dengan cara yang sama yaitu di tusuk dua kali di bagian hati dan jantung, lalu pembunuhnya menyayat tangan korban dengan pola yang tidak beraturan.

Yang membuat para polisi kebingungan adalah kenyataan bahwa tempat mereka bertiga terbunuh adalah sebuah kamar apartemen yang baik balkon maupun pintu utamanya terkunci dari dalam, alias benar-benar tertutup. Kalaupun ada kesempatan bagi sang pembunuh untuk masuk, bagaimana dia keluar dari ruangan itu lalu meninggalkannya dengan keadaan yang terkunci?

Ditambah lagi, ketiga korban berasal dari satu keluarga. Korban pertama merupakan sang ibu yang kebetulan sedang sendirian di rumahnya di Toshima, tepatnya ia terbunuh di kamarnya yang benar-benar terkunci.

Putri bungsunya yang baru pulang berbelanja merasa curiga kenapa sang ibu belum memasak, karena itulah ia mencoba mengetuk pintu kamar ibunya, tapi ia justru di buat terkejut saat melihat darah yang merembes keluar dari sela-sela pintu.

Setelah melihat itu, putrinya tentu saja langsung menelepon polisi dan saat polisi mendobrak pintu kamar korban, saat itulah polisi melihat korban sudah tergeletak tidak bernyawa.

Korban kedua adalah ayahnya yang sedang melakukan perjalanan bisnis ke Osaka. Ia ditemukan tewas setelah seorang staf hotel tempatnya menginap mencoba memanggilnya untuk mengingatkan jadwal rapat seperti yang diminta oleh korban.

Tapi setelah di panggil beberapa kali, korban tidak juga menjawab. Karena khawatir telah terjadi sesuatu, staf itu akhirnya membuka pintu dengan kunci cadangan, dan ia sangat terkejut ketika melihat korban sudah tergeletak bersimbah darah di depan pintu kamar mandinya.

Staf hotel itu langsung memanggil polisi dan menjelaskan situasinya. Ia juga mengatakan bahwa kamar hotel itu hanya memiliki dua kunci, yaitu yang di pegang korban dan juga yang di pegang oleh pihak hotel.

Sementara itu korban ke tiga adalah putri pertama dari kedua korban sebelumnya. Ia merupakan seorang model yang sedang melakukan pemotretan di Siojiri di prefektur Nagano.

Yang menemukan mayatnya adalah seorang kru yang mendatangi kamar hotelnya untuk menyuruhnya bersiap-siap. Tapi setelah di panggil beberapa kali korban tak juga menjawab, kru meminta staf hotel untuk membuka pintu kamar korban. Dan betapa terkejutnya kedua orang itu ketika melihat korban sudah tergeletak bersimbah darah di kasurnya.

Polisi datang setelah mereka panggil. Tapi seperti yang sebelumnya, pintu hotel juga hanya memiliki dua kunci yang di pegang oleh korban dan juga pihak hotel.

Sora terdiam sesaat mendengar semua penjelasan dari inspektur, setelah itu ia bertanya.

“Lalu, kunci kamar yang harusnya ada pada korban, apakah juga di temukan di sana?”

Terpopuler

Comments

Wichan606

Wichan606

1

2022-03-08

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!