[3] Kebohongan Ronald

MAX POV

Awan nampak gelap, rintikan hujan perlahan turun. Sementara Elena tenang tertidur di sampingku dengan kepala yang dia sandarkan pada kaca mobil.

“Bu Elena pasti sangat lelah,” ucap Rain ketika aku diam-diam terus memandanginya.

Aku pun berdeham sejenak, merapikan jaket serta dudukku yang sudah tidak begitu nyaman. “Dia kebo! Aku yakin karena tadi terlalu banyak makan bersama Tiger,” kataku mencoba menutupi diriku yang tadi memperhatikannya.

Namun Rain terkekeh sejenak, begitu juga dengan Andrew si supir yang selalu setia membawa Max ke manapun itu ikut terkekeh. “Tapi Tuan, Nona Elena sangat lembut dan perhatian pada anak kecil. Dia sudah berinisiatif menyuapi makan Tiger ketika Nona Sara sejak tadi mual-mual terus,” kata Andrew dan aku membuang wajahku ke luar jendela, menyembunyikan senyumanku karena apa yang Andrew katakana benar.

Elena, aku sudah lama memperhatikanmu. Jika kau membenciku, itu tidak masalah. Yang jelas aku hanya ingin kau menjadi milikku. Meski caranya salah, tapi aku sudah berjanji pada diriku untuk melindungimu. Kau tidak bisa hidup di luar sana tanpaku, atau kau akan tahu bagaimana hidup di neraka tanpa ada orang yang bisa kau andalkan.

“Sudah! Cepat! Aku sudah lelah!” keluhku pada Andrew dan pria itu segera mempercepat lajuan mobilku.

Wajahnya kembali serius dengan jalanan besar yang begitu padat. Butuh 20 menit lagi untuk sampai ke rumah, kasihan Elena.

“Rain, bagaimana dengan Sassy, apakah kau sudah menyelesaikan masalah semalam?” tanyaku lagi-lagi tak sadar mencuri perhatian untuk terus memperhatikan gadis kebo yang sedang asik tidur dengan kepala yang kini terus melorot ke bawah dan mengangguk-angguk tak tentu.

“Aaron sudah menyelesaikannya, Pak.” Rain memberikan iPad ke arahku dan di sanalah aku melihat berita bahwa wanita yang semalam mabuk dan memesan hotel bukanlah Sassy; artis dari agensiku yang baru saja aku berikan surat kontrak untuk bermain di film terbaru sutradara Edward Hans.

“Lalu?” tanyaku lagi terus menggeser berita-berita dari pers. Well, ini tidak menguntungkan, belum dapat dari keuntungan artis sialan itu, aku malah sudah mengeluarkan budget besar untuk membungkam pers.

“Mengenai film, sutradara tidak mempermasalahkannya karena dia menyukai acting Sassy yang bagus, tapi Pak…” Rain menggantungkan kata-katanya membuatku mengalihkan pandanganku dari iPad.

Rain nampak gelisah dan aku tahu apa artinya itu. Ada hal lain yang pastinya tidak menyenangkan terjadi lagi. Aku sungguh benci bekerja. Seandainya aku tidak perlu bekerja dan bisa menghasilkan uang dengan tidur seharian. Mungkin aku tidak perlu menguras tenaga dan otakku untuk hal menyebalkan ini.

“Apa itu?” tanyaku menutup iPad dan memberikannya kembali pada Rain.

“Natalie, sejak tadi menghubungiku karena Anda tidak mengangkat telepon darinya. Dia bertanya kenapa Anda hari ini tidak ada di kantor. Sepertinya, masalah ini tidak bisa-“

“Aku tahu, itu urusanku. Saat dia menghubungimu cukup katakan kau tidak tahu, mengerti?!”

Rain mengangguk pelan kembali menatap jalanan yang kini semakin padat karena jam pulang kerja, tapi beruntung padat merayap dan di persimpangan nanti kami sudah tidak perlu ikut sesak lagi mengikuti traffic yang buruk. Sedikit lagi kami akan sampai rumah.

***

Rain serta Andrew nampak sibuk dengan tas dan koper milik Elena. Beberapa barang Elena yang tadi tidak sempat kami bawa tadi pagi pun sudah di dalam rumah. Aku pun mengangkat tubuh Elena menuju kamar kami. Wanita ini sungguh lucu, dia begitu tenang di dalam tidurnya. Benar-benar tidak merasa terganggu sedikit pun saat aku membawanya dan menjatuhkannya di atas ranjang kami.

“Permisi Tuan,” aku mendengar pelayan kepercayaanku. Tina membawa beberapa pakaian tidur untuk Elena dan aku.

“Taruh saja di atas sana,” aku menunjuk sofa besar di depan TV kamar kami.

Tina kemudian menaruhnya di sana, sibuk menutup tirai dan juga menuju kamar mandi yang tentunya untuk menyiapkan air hangat.

“Tuan, semuanya sudah siap. Selamat datang untuk Nona Elena. Saya akan melayaninya dengan baik seperti saya melayani keluarga Anda.”

Wanita berumur paruh baya ini sudah lama bekerja dengan keluargaku. Sejak umurku 4 tahun, dia mengurusku dengan baik dan ketika aku keluar dari rumah besar milik keluarga Winston, aku membawa orang-orang kepercayaanku, termasuk Andrew. Andrew adalah putra Tina yang ke dua dan aku tumbuh besar dengannya. Mereka tahu, hal-hal yang aku suka bahkan hal yang sangat aku benci.

“Bagaimana hari ini? Apakah Natalie datang?”

“Iya Tuan, seperti biasa Nona Natalie memecahkan beberapa barang kesayangan Anda. Dia tahu Anda membencinya dan sengaja melakukan itu untuk mengundang Anda datang ke rumahnya.”

Aku menghela napas kasarku, betapa kesalnya mendengar hal itu, tapi aku rasa, aku harus mulai menahan semua ini. Kali ini kesabaranku harus lebih terlatih supaya tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan sebelum pesta pernikahanku dan Elena dimulai. Aku tahu Natalie hanya akan menjadi bantu ganjalan bagi kami berdua. Jelas aku tidak akan terpancing dengan amarahnya kali ini. Aku bukan lagi kelinci kecil yang bisa semua orang atur, aku sudah menjadi serigala buas yang bisa membunuh siapa saja.

“Mulai hari ini, aku ingin akses rumah ini ditutup untuknya. Aku juga ingin Jon kembali bekerja denganku. Putra pertamamu kali ini harus menjaga Elena.”

“Tuan, tapi-“

“Tidak ada bantahan. Aku ingin dia menjaga Elena ke manapun Elena pergi. Aku tidak akan membatasi kegiatannya supaya dia tidak tertekan.”

“Tuan, Jon baru saja keluar dari penjara. Saya hanya khawatir…”

“Dia harus menebus kesalahannya,” kataku tidak lagi mau mendengar kata-kata Tina karena bagiku, keputusan ini bukan hal yang bisa dia tawar-menawar.

Aku langsung berjalan menuju kamar mandi. Aku tahu, keputusan ini membahayakan Elena, tapi aku percaya Jon bukanlah orang yang buruk. Waktu itu, dia melukaiku hanya karena terpaksa. Aku masih ingat betul kejadian 7 tahun yang lalu. Waktu itu aku masih sangat muda, sementara Jon pria dewasa yang sudah mempunyai kekasih cantik dengan satu anak. Mereka memiliki anak di luar nikah, dan semua terjadi begitu saja. Ryan, bayi laki-lakinya sakit;terpaksa harus melakukan operasi besar dengan biaya yang tidak kecil.

Jon bekerja sebagai supir pribadi ayahku, Ronald. Dia sudah memohon untuk meminjamkannya uang, tapi ayah begitu pelit. Dia tidak peduli dengan orang-orang kecil seperti Lala ataupun Jon. Aku tahu seharusnya semua itu tidak terjadi. Aku tahu Jon bukan pria jahat, tapi malam itu dia menyanderaku, dia melukaiku agar ayahku meminjamkannya uang.

Namun yang terjadi, ayah telat dua hari untuk menyalamatkanku. Aku hampir mati, tapi polisi menemukanku di waktu yang tepat. Jon sudah dibawa ke penjara dan dituntut 7 tahun penjara. Awalnya, aku kira ayah benar-benar telat karena sudah berusaha mencariku ke manapun, tapi… malam itu aku menemukan kenyataan ketika dia berbicara dengan seseorang di teleponnya.

Dia bilang, dia menyesal tidak memperlambat waktunya untuk menyelematkanku. Harusnya aku bisa mati jika polisi tidak menemukanku. Sejak itu, aku tahu… aku bukan anak Ronald. Ayahku bukan Ronald. Aku hanya anak yatim piatu di keluarga Winston. Aku hanya alat bagi Ronald untuk mendapatkan apa yang dia mau. Menyembunyikan kejahatannya dan mengkambinghitamkan keluarga Gilbert sebagai pelaku pembunuh ibuku.

Terpopuler

Comments

Noorhied

Noorhied

makin seru, menarik... apalagi untukku penggemar novel barat, 👍👍👍

2021-09-12

0

Mama_Ema

Mama_Ema

Ronald itu ternyata tukang fitnah... hadeeeehhhh

2021-05-23

0

arin

arin

owh jdi sprti itu,sy jdi Pham skrng hehe

2021-04-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!