Founder sekaligus CEO MX Entertaiment, Max Winston akan segera menikah dengan putri bungsu keluarga Gilbert. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa perusahaan keluarga Gilbert sudah gulung tikar sejak akhir Mei lalu…
Tit!
Ronald Winston mematikan televisi yang sedang Max tonton dengan segelas americano di pagi hari. Pria yang umurnya sudah tidak muda lagi itu membanting remote TV yang dia pegang hingga hancur lebur di lantai. Wajahnya nampak marah dan urat-uratnya mengetat di rahangnya. Sementara Max tidak peduli dengan apa yang pria itu lakukan di kantornya
“Apa yang kau lakukan?! Ayah sudah katakan untuk tidak mengambil keputusan sendiri?”
Max mengangkat kepalanya memperhatikan pria itu dengan teliti. Meski Ronald menua, Max sangat yakin pria ini bersenang-senang dengan baik setiap malam. Bahkan salah satu artisnya dia jadikan simpanan tanpa dia ketahui sebelumnya. Kalau saja bukan info dari Aaron, manajernya yang teliti itu, sampai kapan pun pasti Max tidak akan tahu. Dasar pria tua brengsek! Bau tanah! Dia tidak ingat umur, heuh!
“Keputusan sendiri?” Max mengangkat alisnya sendiri dan terkekeh.
Dia bangun dari bangku kebesarannya dan duduk di ujung meja kerjanya.
“Kau tidak ingat dengan perjanjian kita?” tanya Max, menyentuh ujung gelas americanonya juga dengan alis yang dia angkat. “Aku sudah selesai dengan tugasku. Ayah sudah mendapatkan apa yang Ayah mau dan aku sudah mendapatkan apa yang aku mau.”
Ronald mengepalkan tangannya benar-benar merasa kesal dengan anaknya ini. “Tapi tidak dengan menikahinya! Bagaimana dengan Natt? Kau sudah bertunangannya!”
Max terkekeh. “Itu masalah mudah! Aku akan segera menyelesaikan urusanku. Toh, Natalie masih sibuk dengan dunianya. Aku baru saja membuatnya naik daun, Ayah. Kau tidak perlu khawatir! Natalie masih punya waktu lama untuk menjadi artis yang terkenal dan memutuskan menikah. Di waktu yang tepat, aku pasti sudah membuat Elena menangis darah memohon maaf atas apa yang ayahnya lakukan pada ibuku.”
“Tapi, kau tidak mengatakan akan menikahinya. Kau bilang akan segera membunuh mereka. Kenapa semua rencana berubah tanpa memberitahu ayah?”
Ronald masih tidak menerima, bahkan pria itu mulai kesal ketika anaknya mulai bertindak tanpa persetujuannya. Masalahnya, menikahi Elena adalah hal yang paling Ronald tidak setujui. Max dan Natalie sudah bertunangan sejak Max memutuskan hubungannya dengan Irene 4 tahun lalu. Dulu, Max menjadikan Irene kekasih karena permintaan Ronald yang ingin menaruh beberapa orang kepercayaannya di kantor Irene. Max berhasil membuat orang-orang Irene dipecat dan merekomendasikan beberapa orang kepercayaan Ronald yang ternyata memiliki tujuan lain untuk menguras perusahaan Irene. Bahkan ketika perusahaan Irene terpuruk, Max meminjamkannya uang yang ternyata di dalam perjanjian itu akan menyita mansion keluarga Gilbert jika 5 tahun tidak lunas.
Memang salah Irene yang terlalu percaya pada Max yang saat itu statusnya masih menjadi pacarnya. Irene tidak membaca surat perjanjian itu dengan teliti karena sedang kalut dengan kondisi perusahaan yang ayahnya tinggalkan. Irene percaya saat itu Max mendukungnya, menyokongnya dengan baik hingga 4 tahun terakhir semuanya terasa stabil meski uang yang Irene pinjam belum sepenuhnya bisa dia kembalikan karena banyaknya pengeluaran lain demi menyeimbangkan bisnisnya.
Tak disangka bom meledak di waktu yang tepat. Max datang menagih hutangnya. Sementara kolega Irene perlahan meninggalkannya, menjual harga saham dengan rendah yang tidak sesuai dengan harga pasar pada perusahaan Ronald, tentu ini semua karena ada orang dalam yang memberikan janji-janji yang membuat Irene bukanlah pilihan terbaik. Kini Ronald sudah pada titik kebahagiaan. Dia mendapatkan yang dia mau, sementara Max pun ingin membalaskan kematian ibunya. Menikahi Elena adalah salah satu tujuannya untuk membuat wanita itu merasakan neraka dunia, seperti apa yang dia rasakan selama ini; hidup tanpa ibu dan tentunya dengan sandiwara yang ayahnya sendiri buat. Heuh, ayah? Max rasanya ingin tertawa setiap menyebut Ronald ayah.
“Aku ingin menyiksa dia perlahan-lahan, jika aku membunuhnya dalam sekejap. Apakah itu cukup membalaskan dendam ibu?” tanya Max sungguh dengan santai. Berbeda dengan Ronald yang berapi-api.
Namun akhirnya Ronald menghela napasnya pelan.
“Baiklah, cepat selesaikan permainanmu. Ayah tidak mau, kamu malah jatuh cinta padanya dan lupa dengan dendam kita,” Ronald menepuk bahu anaknya mulai mencoba meredakan amarahnya.
“Oh ya, kau harus bicarakan hal ini pada Alfred. Jelaskan padanya tentang pernikahanmu dengan Elena. Buat dia mengerti dan tidak membatalkan pertunaganmu dengan Natalie.”
Max menyingkir dari ujung mejanya, lalu membuka pintu ruangannya.
“Aku akan mengurusnya. Ayah tidak perlu memikirkannya karena aku sudah dewasa,” katanya entah secara tidak langsung mengusir Ronald agar segera keluar dari ruangannya, atau malah ingin menghormati Ronald sebagai ayahnya sehingga harus membukakan pintu untuknya.
Ronald tak mau terlalu berpikir buruk. Dia sudah cukup tua untuk hal ini. Dia hanya ingin, Darrel, adik Max mendapatkan kekayaan darinya. Sampai titik ini, Ronald sudah mendapatkannya dan Darrel sudah berada di bawah pimpinannya untuk bersiap mengambil alih bisnisnya.
“Baiklah, terserah kau saja! Yang jelas ayah tidak ingin pertunanganmu dengan Natalie selesai begitu saja. Kau tahu kan Alfred adalah sahabat baik ayah! Keluarga Copper sudah memiliki jasa yang besar pada kita! Kalau bukan Alfred, kau pasti tidak akan punya agensi sebesar ini!”
Max mengangguk pelan dengan senyuman yang Ronald tidak paham apakah itu senyuman merendahkan atau sebaliknya. “Oh ya, Ayah!” Sebelum Ronald pergi dari ruangan anaknya ini, Max menahan langkah ayahnya.
“Ini agensiku. Kau tahu kan, aku tidak tertarik dengan bisnismu itu. Di sini aku CEO-nya. Jadi, jangan masuk sembarangan tanpa izinku! Kau harus mengetuknya lebih dulu jika ingin masuk ke ruanganku.”
Ronald mengepalkan tangannya. Apa-apaan ini! Dia tahu, perusahaan Max ini fokus pada dunia hiburan. Entertainment ini sudah sangat terkenal tanpa harus Ronald dongkrak lagi dengan uangnya. Ronald juga tahu, Max lebih kaya darinya, tapi apa perlu anaknya ini mengatakan hal itu? Atau jangan-jangan…
“Ahhh Ayah, aku hanya bercanda,” kata Max langsung memijat pelan pundak Ronald seraya tersenyum. Lalu perlahan mengikuti langkah ayahnya yang keluar dari ruangan kantornya.
“Maksudku, jangan pernah hancurkan barangku lagi seperti tadi. Semua barang di sini mahal tahu!” ejek Max dan Ronald terkekeh pelan.
“Kau ini!”
Ronald rasa, dia benar-benar sudah semakin tua karena emosinya mulai tak terkontrol. Sepertinya, itu hanya perasaannya saja, Max mulai melawannya. Ronald yakin, Max masih anaknya yang sejak kecil dia didik.
“Yasudah ayah kembali ke kantor. Darrel sudah menunggu ayah sejak tadi di kantor. Kau tidak perlu antar ayah. Ayah masih kuat tahu!” kata Ronald membuat Max tersenyum.
“Baiklah, hati-hati di jalan,” ucap Max dan Ronald meninggalkan Max yang masih menatapnya meski sudah berjalan jauh ditelan dinding besar agensinya.
“Dasar brengsek! Sekali brengsek tetap brengsek! Kau kira aku masih menjadi bonekamu!” batin Max seraya mendengus pelan dan mengeluarkan HP-nya dari saku celana karena tidak menemukan sekretarisnya di tempat.
“Rain, kau di mana? Siapkan mobil dan jangan lupa dengan masalah semalam. Kau harus selesaikan masalah artis sialan itu, baru saja naik daun sudah bergaya seperti ratu kerajaan!” Max mulai sibuk dengan HP-nya seraya kembali masuk ke dalam ruangannya mengambil jaket mahalnya yang dia beli di Amsterdam.
“10 menit di lobi!” Max mematikan sambungannya dan memasukkan HP-nya ke dalam saku.
[...]
Halo! Jadi ini cerita Max dan Elena. Semoga kalian suka! Jangan lupa masukin dalam rak buku kalian!!
Btw, aku masih bimbang mau ngasih judul ini apa. Bisa batu pilih?
1. My Charming Enemy
2. Sugar (panggilan Max ke Elena)
3. Sweet Enemy
4. Elena
5. Terjebak dengan Pria Posesif
Serius dehh bingung wkkwkwwk, karena aku juga gak pintar buat judul cerita dari dulu wkwkwk. Bantu pilih yuk!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Lisa Kurniawati
sweet enemy
2021-05-12
0
Rianiastuti
my charming enemy klo g elena i like it
2021-02-13
0
@azma@
suka ... suka ... suka ...
😍😍😍😍😍😍
👍👍👍👍👍👍
2020-11-13
2