Hanum terlahir dari keluarga yang sederhana, ayah nya sudah meninggal karena kecelakaan saat ibu nya melahirkan ardi, Hanum tumbuh menjadi gadis yang kuat, baik dan cantik.
Hanum yang hanya lulusan SMA memilih untuk langsung bekerja, ia bekerja di sebuah toko baju yang lumayan ramai di kota nya. Hanum memilih menjadi tulang punggung keluarga mengingat masih ada adik yang masih sekolah.
Ibu nya bekerja sebagai asisten rumah tangga di keluarga kaya yang ada di desa nya. Pagi ini Bu Surti yang sudah terbiasa bangun pagi untuk memulai hari menyiapkan kebutuhan keluarga, tiba-tiba mendadak sakit, badan nya panas menggigil kedinginan.
Hanum yang sudah bersiap untuk berangkat bekerja terpaksa harus ijin untuk menggantikan ibu nya bekerja, karena kondisi ibu nya yang tidak memungkinkan untuk bekerja.
"Num, kamu tidak kerja Nduk?" tanya ibu.
"Ndak bu, kalau Hanum kerja ibu sama siapa, Ardi kan sekolah?" jawab Hanum.
"Oh … Num ibu boleh minta tolong Nak?
"Minta tolong apa bu? kalau Hanum bisa pasti Hanum lakukan."
Hari ini bu Suryo kedatangan tamu, ibu tidak bisa berangkat, tolong kamu gantikan pekerjaan ibu ya Nak. Nanti kalau ibu sudah baikan ibu akan berangkat lagi.
Oh, iya bu kalau begitu Hanum berangkat dulu ya bu. Hanum pamit bu, ucap Hanum pergi setelah mencium tangan ibunya.
Hanum pergi menggantikan ibu nya bekerja selain bersih-bersih rumah, ibu nya juga jadi juru masak di keluarga pak Suryo, masakan ibu Hanum sudah menjadi candu untuk keluarga pak Suryo.
"Lho Hanum kok kamu kesini ada apa?" tanya bu Suryo
"Maaf Bu, ibu saya lagi sakit jadi hari ini tidak bisa datang, jadi saya yang datang untuk menggantikan ibu," jawab Hanum.
Oh begitu ya sudah kalau begitu yang rajin ya Num, tapi kamu bisa masak nggak Num? tanya bu Suryo
"Alhamdulillah bisa bu," Jawab Hanum.
Soalnya hari ini anak saya si ilham mau datang jadi kamu siapkan makanan yang enak ya Num, kata bu Suryo.
"Baik, bu" jawab Hanum.
Hari sudah menjelang siang saat bunyi suara sepatu yang beradu dengan lantai keramik itu terdengar mendekat, dan seseorang datang menyapa. Bik masak apa? tanya Ilham tapi di saat bersamaan bu Suryo menjawab, itu bukan Bik surti Ilham tapi dia Hanum anaknya bik Surti.
Dengan ber-oh-ria Ilham menjawab aku pikir bik Surti ma, soalnya bau masakan nya sama. Sama-sama bikin lapar, senyum Ilham.
Ah, kamu bisa aja Ham tapi semoga enak ya Num, masakan kamu … kata bu Suryo
"InsyaAllah, bu" jawab Hanum.
Semua makanan yang telah di masak Hanum, sudah siap terhidang di atas meja makan keluarga. Pak Suryo dan semua keluarga nya menikmati makanan yang Hanum masak.
"Hanum … num," panggil Pak Suryo. Dengan tergesa-gesa Hanum datang, iya Pak ada apa? tanya Hanum.
Kamu ternyata pandai masak juga ya, semua masakan mu enak gak kalah sama masakan ibumu! puji Pak Suryo.
Dengan tersipu malu, Hanum mengucapkan terimakasih atas pujian dari bos ibu nya itu. Iya lho Num, masakan mu enak sama kaya masakan ibu mu! Ibu juga suka sama masakan mu, iya nggak Ilham? tanya Bu Suryo kepada Ilham yang masih asik menyantap makanan nya.
"Dengan sedikit tersenyum Ilham menjawab, iya Bu! masakan nya enak, gak kalah sama restoran bintang lima" ucap Ilham.
Dengan malu-malu, Hanum mengucapkan terimakasih sekaligus pamit ingin menyelesaikan pekerjaan nya yang tertunda di belakang.
Dengan langkah riang, Hanum menyelesaikan pekerjaan yang tersisa tinggal sedikit dan tanpa Hanum sadari ada seseorang yang diam-diam tersenyum. "Saat melihat senyum di wajah cantik seorang Hanum."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R❦🍾⃝ͩɢᷞᴇͧᴇᷡ ࿐ᷧ
Di episodeee 2 ini terlalu banyakkkk kalimat yang ga adaa tanda bacanyaa. jadiii aga bingung mana percakapan dan mana alurrrnya, jadiii campurrr adukk. ceritanyaa bagusss, kalo dari aku si yes, cuma perlu di perbaiki lagi tanda bacanyaaa. fightingggg mamakeee
2022-08-29
1
Kᵝ⃟ᴸ🤡
wah mulai ada yg hmm
2022-08-01
0
☠⏤͟͟͞Revina
apakah yg sedang tersenyum adalah Ilham 🤔🤔🤔🤔
2022-05-15
0