Rindu

Senyum di bibir Hanum, tak surut walaupun berkali-kali Hanum menepis rasa itu. Semburat rona merah yang tercetak jelas di wajah ayu nya, menunjukan jelas kalau rasa itu perlahan ada dalam hatinya.

"Num, kamu itu kenapa? Ibu perhatikan kamu senyum-senyum sendiri," tanya Ibu Hanum.

"Mbak Hanum, lagi jatuh cinta kali bu!" celetuk Ardi.

"Hust, gak boleh bilang begitu Ardi, tegur Ibu, kamu ini suka sekali godain kakak mu, sudah sana kerjain kerjaan rumah mu mumpung lagi libur! suruh Ibu."

"Iya Bu maaf." ucap Ardi.

Ardi berjalan pergi masuk kedalam kamar nya, sebelum benar-benar masuk kedalam kamar, Ardi sempat mengejek sang kakak, "cie yang lagi jatuh cinta," uhuk … uhuk.

Dengan sedikit menggelengkan kepala, Hanum melempar bantal yang ada dalam pangkuan nya, "Dasar anak kecil." ucap Hanum.

"Num, ibu sudah mulai sembuh besok kamu gak usah berangkat ke rumah pak suryo ya?"

"Ibu beneran sudah sembuh, kalau begitu Hanum besok langsung berangkat ke toko saja ya bu."

"Iya num, nggak enak kalau kamu terus-terusan izin nanti malah gak boleh berangkat lagi sama bos mu."

"Iya, bu besok Hanum mulai masuk," senyum Hanum.

***

Pagi ini Ilham mondar-mandir di depan pintu rumah nya, niat hati ingin menunggu Hanum tapi harus kecewa karena yang ditunggu tak kunjung menampakkan batang hidung nya, sedikit lesu Ilham masuk kedalam rumah. Baru saja menutup pintu terdengar suara salam dari luar rumah.

"Assalamualaikum"

Berfikir karena mungkin Hanum yang datang, dengan tergesa-gesa Ilham membukakan pintu depan.

"Wa'alaikumsalam …" sedikit kecewa karena yang datang bukan seseorang yang ditunggu dengan lemas Ilham mempersilakan bik surti masuk.

"Lho, kok bibi udah masuk kata Hanum lagi sakit?" tanya Ilham.

"Alhamdulillah, saya sudah sehat Mas jadi bisa kerja lagi!" jawab bi surti sopan.

"Oh, lalu Hanum nya kemana bi?" tanya Ilham penasaran.

"Hanum sudah kembali kerja, Mas kasihan kalo izin terus nanti kalau di phk kan kasian Mas," jawab bi surti.

Masih dengan menganggukkan kepala Ilham masuk kedalam rumah.

"Mas Ilham, ibu Suryo ada di rumah? tanya bi surti.

"Ada bik, lagi di dapur kayak nya, bibi masuk saja, sekalian tolong bilang sama mama kalo saya keluar rumah ya bik, ada urusan."

"Iya, Mas baik."

Dengan gerak cepat Ilham menyambar kunci mobil yang ada di atas meja dan langsung meluncur, untuk melihat seseorang yang selama ini membuat seorang Ilham tidak bisa tidur hanya dengan membayangkan senyumannya saja.

***

Di balik kemudi Ilham memperhatikan seorang wanita yang tengah asik merapikan pajangan manekin yang ada di dalam toko, sambil bersenda gurau dengan teman kerja nya. Ilham merasakan ada sesuatu dalam dirinya yang mendorong untuk keluar dari mobil hanya untuk menyapa gadis itu.

"Hai," sapa Ilham.

Dengan wajah dan ekspresi yang terkejut Hanum membalas sapaan laki-laki yang diketahui sebagai anak majikan dari ibu nya.

"Ha … hai"

Dengan masih tersenyum Ilham berkata, "Pantes aku tungguin gak dateng kerumah ternyata sudah mulai kerja ya, Num?"

"Iya, Mas alhamdulillah ibu sudah lebih baik jadi Hanum memutuskan untuk kembali kerja gak enak juga kalau kebanyakan liburnya," jawab Hanum.

"Hmm, padahal aku kangen lho pengen lihat senyum nya Hanum," ucap Ilham.

"Eh, maaf Mas apa tadi saya kurang jelas?" tanya Hanum kaget.

"Ah bukan Num, gak papa kok!" cengir Ilham.

Karena merasa kaku juga gugup akhirnya Ilham memutuskan untuk pergi.

"Ah iya, Num aku pamit ya masih ada urusan nanti kita ngobrol lagi gimana, kamu pulang jam berapa nanti?" tanya Ilham.

"Belum tahu, Mas saya pulang jam berapa takut nya nanti lembur!" ucap Hanum sopan.

"Oh, ya sudah kalau begitu Num aku pamit ya, bye."

"Iya Mas, wa'alaikumsalam."

"Ah iya lupa, assalamualaikum Hanum," ucap Ilham malu-malu.

Dengan senyum yang menghiasi bibir, Hanum mengangguk lembut.

Sedikit berlari, Ilham masuk kedalam mobil sambil memukul stang kemudi mobilnya. "Ya ampun! bodoh banget ya gue kok bisa sama Hanum aja grogi begini," monolog Ilham. Dengan masih terbawa perasaan yang entah apa nama nya Ilham memutar kemudi mobil pergi menjauh dari tempat di mana Hanum berada.

***

Terpopuler

Comments

Kᵝ⃟ᴸ🤡

Kᵝ⃟ᴸ🤡

👍👍👍

2022-08-01

0

☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞Rᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣ🔵W⃠🦈

☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞Rᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣ🔵W⃠🦈

gpp Ham....wajar itu laaah
orng pasti maklum jika tau orng tsbt sedang jatuh cinta

2022-05-21

0

☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞Rᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣ🔵W⃠🦈

☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞Rᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣ🔵W⃠🦈

Iya, Mas baik ------> Iya Mas, baik

2022-05-21

0

lihat semua
Episodes
1 Luka
2 Awal kisah
3 Visual
4 Berdebar
5 Rindu
6 Jadi Satu
7 Sah
8 Patah
9 Permintaan Maaf
10 Resah
11 Berbagi
12 Ingkar 1
13 Ingkar 2
14 Berbohong
15 Pov Ilham
16 Merajuk
17 Curiga
18 Cemburu
19 Kejutan
20 Pertemuan Kembali
21 Awal Perkenalan
22 Pov Amelia
23 Rencana
24 Main Api
25 Percikan api cinta
26 Pertengkaran Pertama
27 Menjauh
28 Nasehat
29 Firasat
30 Hambar
31 Patah Hati
32 Permintaan Cerai
33 Egois
34 Awal bencana
35 Hamil
36 Bimbang
37 Rasa Takut
38 Drama 1
39 Drama2
40 Pencuri
41 Permohonan
42 Dukungan Ibu
43 Perpisahan
44 Setitik Penyesalan
45 Kenangan
46 Sah Bercerai
47 Kabar Mengejutkan
48 Perasaan Takut
49 Pov Amel 2
50 Mencoba Bertanggung Jawab
51 Harapan Baru
52 Awal Hidup Baru
53 Permintaan Ilham
54 Langkah Baru
55 Ragu
56 Pisah kamar
57 Awal Kebahagiaan
58 Mencari Tahu
59 Curiga
60 Firasat buruk
61 Membuat Keributan
62 Kecelakaan
63 Cinta Lama Bersemi Kembali
64 Kebenaran
65 Kehilangan
66 Kebenaran Yang Terkuak
67 Amarah Ilham
68 Kejujuran Rio
69 Menguatkan Hati.
70 Lampu Hijau.
71 Terguncang.
72 Melahirkan.
73 Rayhan Mahendra.
74 Perasaan Abai.
75 Rasa Haru.
76 Pilihan.
77 Ayah.
78 Keributan.
79 Pengakuan Sakha.
80 Masa Lalu Sakha
81 Masa Lalu Sakha 2.
82 Kejujuran Sakha.
83 Flashback.
84 Meminta Kesempatan.
85 Pamit.
86 Andini.
87 Pilihan.
88 Hidup Baru Bersamamu.
89 Bahagia itu kamu.
90 Kamu Milikku.
91 Bulan Madu.
92 Bulan Madu 2.
93 Firasat.
94 Kecewa.
95 Akhir Sebuah Cerita.
96 Kritis.
97 Koma.
98 Kembali Sadar.
99 Mencari Reyhan.
100 Harapan Yang Hilang.
101 Rasa Yang Sama.
102 Gugurnya Daun Sidrat Al-Muntaha
103 Extra Part1.
104 Extra Part2.
105 Extra Part (End)
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Luka
2
Awal kisah
3
Visual
4
Berdebar
5
Rindu
6
Jadi Satu
7
Sah
8
Patah
9
Permintaan Maaf
10
Resah
11
Berbagi
12
Ingkar 1
13
Ingkar 2
14
Berbohong
15
Pov Ilham
16
Merajuk
17
Curiga
18
Cemburu
19
Kejutan
20
Pertemuan Kembali
21
Awal Perkenalan
22
Pov Amelia
23
Rencana
24
Main Api
25
Percikan api cinta
26
Pertengkaran Pertama
27
Menjauh
28
Nasehat
29
Firasat
30
Hambar
31
Patah Hati
32
Permintaan Cerai
33
Egois
34
Awal bencana
35
Hamil
36
Bimbang
37
Rasa Takut
38
Drama 1
39
Drama2
40
Pencuri
41
Permohonan
42
Dukungan Ibu
43
Perpisahan
44
Setitik Penyesalan
45
Kenangan
46
Sah Bercerai
47
Kabar Mengejutkan
48
Perasaan Takut
49
Pov Amel 2
50
Mencoba Bertanggung Jawab
51
Harapan Baru
52
Awal Hidup Baru
53
Permintaan Ilham
54
Langkah Baru
55
Ragu
56
Pisah kamar
57
Awal Kebahagiaan
58
Mencari Tahu
59
Curiga
60
Firasat buruk
61
Membuat Keributan
62
Kecelakaan
63
Cinta Lama Bersemi Kembali
64
Kebenaran
65
Kehilangan
66
Kebenaran Yang Terkuak
67
Amarah Ilham
68
Kejujuran Rio
69
Menguatkan Hati.
70
Lampu Hijau.
71
Terguncang.
72
Melahirkan.
73
Rayhan Mahendra.
74
Perasaan Abai.
75
Rasa Haru.
76
Pilihan.
77
Ayah.
78
Keributan.
79
Pengakuan Sakha.
80
Masa Lalu Sakha
81
Masa Lalu Sakha 2.
82
Kejujuran Sakha.
83
Flashback.
84
Meminta Kesempatan.
85
Pamit.
86
Andini.
87
Pilihan.
88
Hidup Baru Bersamamu.
89
Bahagia itu kamu.
90
Kamu Milikku.
91
Bulan Madu.
92
Bulan Madu 2.
93
Firasat.
94
Kecewa.
95
Akhir Sebuah Cerita.
96
Kritis.
97
Koma.
98
Kembali Sadar.
99
Mencari Reyhan.
100
Harapan Yang Hilang.
101
Rasa Yang Sama.
102
Gugurnya Daun Sidrat Al-Muntaha
103
Extra Part1.
104
Extra Part2.
105
Extra Part (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!