BAB 4

"Nanti kamu juga bakalan tau, tapi yang pasti besok kamu harus ikut sama tante untuk menemui atasan tante itu.

Dan tante nggak mau dengar penolakan dari kamu"Jawab erna menyeringai.

"Baik tante" Ucap adelia menurut pada tantenya.

Keesokan harinya erna dan adelia sudah siap pergi untuk menemui davin dikediamannya jam 09.00 pagi. Karna hari ini hari minggu jadi davin menyuruh rimos untuk menemui erna ke rumahnya saja.

Sedangkan adelia dia harus mengambil cuti dihari minggu karna tantenya bersih keras untuk mengajaknya pergi menemui atasannya itu.

Setelah sampai dirumah dan erna serta adelia diperbolehkan masuk, adelia sudah merasakan takut karna dia ingat betul bahkan belum bisa melupakan kejadian di malam hari itu tepatnya dirumah yang ia datangi sekarang ini bersama tantenya.

"tan, ini bener rumahnya?"Tanya adelia gugup disertai takut.

"Iya ini benar rumahnya, udah ayo cepetan masuk"Jawab erna

"Tapi tan..."ucap adelia.

"udah ayo cepetan masuk"jawab erna dan langsung menarik tangan adelia.

Saat sudah berada tepat dihadapan pintu erna langsung membuyikan bel rumah davin beberapa kali.

Tidak membutuhkan waktu yang lama pelayan wanita paruh baya dirumah davin langsung membukakan pintu. Dan mempersilahkan mereka berdua untuk masuk karna davin sudah memberitahukan kepada pelayan nya itu jika ada dua wanita yang akan datang dan persilahkan mereka masuk.

"Silahkan duduk, saya akan memberitahu tuan kalau kalian sudah datang"Ucap pelayan itu mempersilahkan erna dan adelia duduk disofa sedangkan ia pergi menuju ke kamar davin.

🍁🍁🍁🍁

Davin yang masih bergelut dan masih setia didalam selimut. Seketika menguap karna mendengar ada yang memanggilnya.

Hoahm....

"Permisi tuan dibawah sudah ada yang menunggu anda."Ucap pelayan itu didepan pintu kamar davin.

"Siapa yang menungguku?"Tanya davin dengan suara yang berat.

"Itu tuan dua orang wanita yang tuan bilang akan datang hari ini dan mereka sudah ada di bawah."Jawab pelayan itu.

"heheh,Akhirnya"ucap davin dengan senyum liciknya.

"Baiklah katakan pada mereka aku akan turun."Ucap davin dan beranjak dari kasur king size nya.

Davin tidak langsung masuk ke kamar mandi melainkan menelfon asistennya rimos. Dan memerintahkan rimos untuk datang kerumahnya sekarang juga.

Setelah mendapat jawaban dari rimos davin langsung memutuskan sambungan telfennyo dan langsung mengambil handuk dan menuju ke kamar mandi seperti biasa davin membutuhkan waktu yang lumayan cukup lama untuk mandi.

*****

Rimos yang juga masih setia didalam selimut langsung beranjak dari kasurnya dan membersihkan dirinya untuk mandi setelah itu langsung pergi ke rumah davin.

Setelah beberapa menit berlalu rimos sudah sampai di rumah davin dan langsung masuk. Rimos melihat ada erna dan keponakannya yaitu adelia. Namun rimos malah terkejut saat melihat wanita yang duduk disebelah erna.

"Kau, mau apa kau kesini"ucap rimos dengan suara lantang dan juga dingin.

"Maaf tuan dia adalah keponakanku, Adelia"Jawab erna

Mendengar hal itu rimos sangat terkejut dengan pengakuan erna.

dan rimos langsung duduk sembari memandangi adelia yang tampak takut karna tatapan tajam rimos.

"apa tuan rimos mengenal keponakan saya , dan kamu adelia apa kamu juga mengenal tuan rimos"Tanya erna kepada rimos dan adelia.

"Tentu saja, wanita ini sudah berani menampar ku"Jawab rimos dengan tatapan tajam pada adelia.

Melihat tatapan itu adelia langsung menundukan kepalanya takut.

"Maaf tuan, maaf kan adelia karna tidak sopan padamu"Ucap erna dengan wajah kesal menatap adelia.

Rimos tidak menjawab permintaan maaf erna dan langsung duduk disofa dan diikuti juga oleh erna dan adelia. Dan setelahnya hanya ada keheningan diantara mereka dan adelia dia hanya menunduk diam karna takut.

Adelia sama sekali tidak mengerti kenapa tantenya bersi keras untuk mengajaknya menemui atasannya itu.

******

Tak lama kemudian suasana yang hening,

enam pasang mata itu menoleh kearah tangga seperti ada orang yang menuruni anak tangga itu dengan hentakan kaki yang keras namun pelan. Dan ternyata dia adalh Davin joon kyu, yang begitu tampak rapi dan memsona.

Davin langsung menghampiri mereka bertiga tapi davin sangat terkejut dengan kehadiran adelia dirumahnya tapi davin hanya diam menyeringai seperti sudah mengetahui sesuatu.

"Selamat pagi tuan"Sapa erna namun davin membuang muka.

"Rimos apa kau sudah mengatakannya"Tanya davin pada rimos

"Belum bos saya akan menjelaskan jika kau sudah datang dan karna sekarang kau sudah datang maka aku akan mengatakannya sekarang."Jawab rimos

"Tapi sebelum itu aku ingin mengatakan sesuatu padamu"Ucap rimos yang berbisik pada davin namun masih bisa didengar oleh adelia.

"Hem, katakan saja"Jawab davin dengan santai.

"Begini bos wanita itu yang kemarin malam saya salah bawa orang ternyata dia adalah keponakan erna"Bisik rimos pada davin tapi davin tak merespon.

"Sudah kuduga"batin davin dan tersenyum bicik.

Sebenarnya davin sempat terkejut saat melihat adelia juga ikut duduk disebelah erna tapi disana juga davin mengetahui bahwa wanita yang duduk disebelah erna itu adalah keponakannya.

Rimos yang melihat davin tak meresponnya tak mengerti, ia langsung membicarakan tentang kesepakatan yang telah dibuat bersama dengan erna.

"Baiklah kita langsung keintinya saja dan kau silahkan baca berkas ini , berkas ini berisi perjanjian-perjanjian yang harus kau dan keponakanmu tanda tangani"ucap rimos tak ingin panjang lebar dan langsung menunjukkan berkas yang berisi perjanjiannya dengan erna.

Erna mengambil berkas itu dan membaca surat perjanjiannya satu persatu,

Berbeda dengan adelia yang sedari tadi terus saja tertunduk takut dan tak mengerti dengan perkataan rimos yang mengatakan bahwa dia juga harus menandatangani surat perjanjian yang dia sendiri tidak tahu.

Sedangkan davin yang sedari tadi juga hanya diam santai bahkan davin sesekali memerhatikan adelia dari bawah sampai atas.

"Baiklah tuan saya menyetujui perjanjian ini dan saya akan menandatangi nya"ucap erna sambil mengambil pulpen dan menandatangani surat itu.

"Baiklah kalau begitu berikan dan suruh keponakanmu untuk menandatangi surat itu"Ucap rimos dengan wajah datar.

Erna langsung memberikan berkas yang berisi perjanjian itu dan meminta adelia menandatanganinya.

"Ini cepat kau tandatangani"ucap erna sinis dan tanpa basa-basi menyuruh adelia tanda tangan.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Apa ya kira-kira keputusan yang akan diambil adelia.....

(Ok guys udah dulu ya nanti aku lanjutin lagi dan minta maaf kalau ceritanya nggak membosankan ya hehehe soalnya aku juga pemula hihihi....🙏🙏😊😊😊)

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya Like, Komen, dan vote

Dan hadiah bunga mawarnya 🌹🌹🌹🌹😁😁

DUKUNGAN KALIAN SANGATLAH BERARTI BAGIKU DAN AKAN BISA MENAMBAH SEMANGAT KU

TERIMA KASIH UNTUK SEMUA SUDAH MAU MAMPIR

Terpopuler

Comments

Keiko Pia

Keiko Pia

kesian lia dijual sama bos jahat

2022-09-10

0

Opung Boru Caroline

Opung Boru Caroline

mau dijadikn budak hasratkh

2022-07-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!