...2...
"Baris sesuai tinggi badan mu...!!" Ujar nya lagi dengan penekanan.
Raehan lalu menyeret tubuh nya untuk kembali ke barisan belakang. Lagi- lagi karna tinggi badan dia harus di perlakukan jutek oleh orang lain. Sungguh sangat menyebalkan.
Apa salah nya jika dirinya memiliki tubuh pendek. Tapi kan tidak pendek - pendek amat.
Raehan mendengus kesal, dan kembali mengulas senyum. Percuma diri nya menimpali ucapan senior jutek itu. Toh memang kenyataan nya jika diri nya pendek. Tidak seperti yang lain menjulang tinggi seperti tiang listrik.
Kini, semua barisan telah rapi, sesuai dengan tinggi badan masing- masing. Di mana yang tinggi akan menjadi yang terdepan. dan yang pendek akan menjadi yang paling belakang.
Sesekali Raehan memiringkan kepala nya ke samping, agar bisa melihat ke depan. Karna pandangan nya benar- benar tertutup oleh siswa di depan nya yang lebih tinggi.
"Berdiri yang tegap, jangan memiringkan kepala mu.. Seperti pohon kelapa..." Sentak suara bariton yang sama, membuat Raehan menegak kan kepala nya.
"Ta....---"
"Jangan membantah ikuti aturan di sini..." Potong pria berambut hitam itu lagi dengan ketus, saat melihat bibir pich Raehan akan bicara. Lalu segera melangkah maju menuju arah depan.
"Iiii... Jutek sekali... Apa tidak bisa berbicara manis kepada murid baru... Menyebalkan sekali... Coba kalo bisa sudah ku pites jadi sembilan kamu seperti kutu..." Batin Raehan mengumpat. Di pagi hari yang cerah ini, sudah dua kali diri nya kena omelan dari pria yang sama. Yang tidak lain adalah senior nya.
"Selamat pagi semua....!!!" Suara sapaan yang begitu berwibawa kini menggema. Membuat suara bising dan bisik- bisik dari para murid baru seketika lenyap. Tergantikan dengan suara hening.
Tampak di depan sudah berjejer beberapa murid senior dengan tiga orang dewan guru. Salah satu nya adalah yang sedang memegang mikrofon dengan aura berwibawa.
"Saya ucap kan selamat bergabung menjadi keluarga besar Milver high school... Saya harap hari ini kabar kalian baik- baik saja... Saya yakin saya tidak perlu memperkenalkan diri karna kalian sudah pasti mengenal saya..." Pria paruh baya dengan sejuta wibawa itu terdiam sejenak.
"Kepala sekolah....!!!" Teriak para murid baru dengan serempak dan lugas.
Hal itu membuat nya tersenyum lebar. Bagaimana bisa diri nya tidak di kenali , sementara foto dan namanya terpampang jelas di setiap poster dan vamplet sekolah.
"Kalian sangat pandai... Seperti tradisi dan peraturan sekolah ini , selama tiga hari berturut - turut akan di adakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah... Atau yang biasa kalian kenal dengan MPLS. Saya berharap kalian bisa bekerja sama dengan para Osis yang menjadi penanggung jawab kegiatan ini... Untuk itu saya kepala sekolah Milver High School membuka kegiatan ini... Dan semoga kalian bisa menikmati setiap kegiatan tersebut...." Lugas kepala sekolah dengan satu tarikan nafas. Membuat seluruh siswa dan siswi baru bertepuk tangan.
Prok...
Prok...
Prok..
Seorang pria dengan penampilan bak super star, menghampiri sang kepala sekolah dan menerima mikrofon.
Wajah indah dengan mata bulat. Rambut hitam ke abu- abuan dan tubuh tinggi. Benar- benar karya tuhan yang hampir sempurna.
"Ya ampun... Kakak kelas itu ganteng banget... Aku langsung ke cantol ama dia deh..."
"Pilih aku jadi pacar mu kak.."
"Aku rela menyerahkan semua nya hanya untuk mu..."
Ujar semua siswi wanita dengan sangat antusias. Bagaimana tidak kini di hadapan mereka tengah berdiri dengan tersenyum lebar seorang murid laki - laki yang tampan. Yang pasti nya membuat mata- mata mereka terpesona.
"Selamat pagi semua... Aku Dion pratama, selaku Ketua osis di sekolah ini... Akan membagi kalian dalam 8 gugus. Yang akan di kontrol langsung oleh enam belas anggota osis lain nya.... Baik lah langsung saja aku akan membacakan nama- nama kalian. Silah kan ikuti intruksi dari kak michel." Ujar Dion dengan tersenyum hangat. Ia mulai membacakan satu persatu nama murid baru dan menggiring mereka untuk masuk sesuai dengan kelompok gugus masing- masing.
"Raehan Angelina..." Panggil Dion dengan menatap ke arah barisan murid laki- laki.
Raehan langsung melejit ke arah depan, dan berdiri di depan Dion dengan menyungingkan senyum manis. Setelah sekian lama menunggu, akhir nya nama nya di panggil dan akan bergabung di gugus tujuh.
"Raehan Angelina...!!" Panggil Dion lagi, sedang kan mata nya mencari murid dengan nama tersebut di barisan para siswa laki- laki. Namun netra nya tidak kunjung melihat salah satu dari mereka keluar barisan. Membuat Dion kembali memanggil nama tersbeut.
"Raehan Angelina...!!" Sekarang Dion memanggil dengan lebih keras.
"Astaga apa kakak ganteng ini mengira aku laki- laki..." Batin Raehan dengan mengikuti ekor arah mata Dion yang masih mencari pada kerumunan siswa laki- laki.
"Sekali lagi... Untuk Raehan Angelina....!!!"
"Aku di sini kak..." Sosor Raehan dengan mengangkat tangan ke udara.
Dion langsung mengalihkan pandangan nya ke arah sumber suara. Sang pemilik nama yang di panggil nya berulang kali ternyata ada di hadapan nya. Dan dia seorang gadis, membuat Dion memicing kan mata.
"Kau..???" Tanya Dion yang masih tidak percaya. Bukan kah nama yang di sebut nama laki- laki lalu kenapa yang muncu seorang gadis, Pikir Dion.
Raehan mengangguk dengan cepat.
"Ya itu aku...."
"Ha... Ha....ha..." Michel langsung tertawa terpingkal- pingkal mengetahui jika pemilik nama laki- laki itu adalah seorang gadis. Membuat nya merasa ini adalah sesuatu yang lucu. Begitu pula dengan Dion yang terkekeh akan hal itu.
"Apa ada yang lucu...??" Tanya Raehan dengan perasaan sedikit tidak suka dengan tingkah dua orang senior di depan nya.
"Hmmmm... Aku pikir kamu tadi laki- laki..." Dehem Dion yang masih menahan tawa nya.
"Aku ini perempuan kak.. Nama ku saja yang laki- laki... Tapi aku perempuan.. Aku tahu nama ku memang unik.. Jadi kakak pasti mengira jika nama Raehan hanya untuk laki- laki kan... Tapi nama itu juga cocok untuk seorang perempuan..." Jelas Raehan dengan nada bicara yang cepat.
Dion tersenyum mendengar penjelasan polos dari seorang gadis imut dengan bandana kelinci yang bertengker di kepalanya.
"Ternyata kamu PD sekali ya...---"
"Dion...!!" Panggil seorang pria dengan rambut merah berkilau dan menghampiri ketua osis tersebut , dengan membawa beberapa lembar kertas di tangan nya.
Deg...
Deg..
Deg..
Jantung Raehan langsung terpompa dengan keras, saat mata nya menatap pria di depan nya yang berhasil membuat pandangan nya terpaku.
Tubuh tinggi dan bidang, bibir sensual. Garis wajah yang tegas, dengan tatapan mata yang tajam lebih tajam dari elang. Dan Rambut merah berkilau nya yang menambah ketampanan hakiki pria di depan nya.
"Woah... Dia tampan sekali..."
"Semua osis di sekolah ini benar- benar tampan semua..."
"Hati ku meleleh... Ohhh tuhan..."
Ujar riuh suara para siswi wanita yang kembali mengagumi ketampanan laki- laki yang baru saja datang.
Tidak kecuali dengan Raehan. Dia juga terpana dan terpesona dengan ketampanan pria yang berdiri tepat di depan nya. Diri nya gadis normal dan menganggumi pria tampan jadi wajar jika dia sama norak nya dengan siswi- siswi yang lain nya.
"Ya ampun dia tampan sekali... Bibir nya sensual sekali... Uuuu jantung ku akan lepas dari dada ku melihat ketampanan nya ini... Aku jatuh cinta pada pandangan pertama... Ohhh.. Aku harus mendapat kan nya..." Batin Raehan dengan sejuta keyakinan yang ada di dalam hati nya.
...----------------...
...****************...
Terus pantangin cerita nya ya...
Like
koment.
Vote
gift.
Rak favorit.
Yuk dukung terus karya ini....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 379 Episodes
Comments
Yuni Verro
uwah smngt raehan
2022-05-14
1
345瓦蒂
sumpah Thor ni kyak q bnget si raehan.suka sekali liat cogan.
2022-05-13
1
yaniDanang
MARRIED YOUNG MAMPIR kk
2022-05-09
0