...3...
Semua siswa baru memulai aktivitas mereka sesuai arahan dari sang kordinator gugus.
Raehan yang berada di gugus tujuh, sedang duduk di bawah pohon rindang bersama anggota yang lain.
Dua orang datang menghampiri mereka. Satu nya siswa laki- laki dengan rahang tegas dan tajam. Satu nya lagi siswa perempuan dengan rambut hitam panjang yang terurai sampai ke pinggul.
Kaki nya yang jenjang dan putih tanpa ada cela, terlihat sangat eksotis saat berjalan. Rok seragam yang di gunakan di sekolah ini hanya sebatas di atas lutut. Hingga dari bawah lutut akan terekpos dengan sempurna. Sehingga para siswi sangat memperhatikan keindahan kaki mereka.
"Hallo... Semua ..." Sapa siswi perempuan dengan girang berbeda dengan kawan pria di samping nya.
"Hallo kak...!!!" Timpal serentak seluruh angggota gugus tujuh dengan antusias. Tidak terkecuali Raehan.
"Aku Anet... Aku kelas sebelas... Itu arti nya aku adalah kakak tingkat kalian... Dalam osis aku berada di departemen HuSos... Dan di sini aku akan menjadi pembimbing gugus kalian..." Ujar nya memperkenalkan diri dengan senyum yang selalu terlukis di wajah nya.
"Hai kak Anet.....!!!" Timpal anggota gugus dengan serempak.
Siswa laki- laki tidak memungkiri jika Anet adalah gadis cantik yang termasuk ke dalam list calon pacar mereka. Membuat mereka menanyakan nomer telpon, lalu status singgel atau sudah punya pacar. Dan nama soswed Anet.
"Kak.. Kalau kakak ganteng itu siapa...?" Tanya salah satu siswi ke pad Anet. Dengan menunjuk ke arah pria yang berdiri diam dengan memasang wajah jutek.
Raehan memicinngkan matanya. Hingga ekor matanya menangkap sosok yang sedang di pertanyakan oleh kaum hawa yang ada di gugus nya.
Raehan langsung mencebik kan mulut nya melihat sosok yang di ribut kan sejak tadi oleh teman- teman anggota gugus nya.
"HHhhh dia lagi... Cowok galiga itu lagi.. Yang panas nya sampe ku ubun- ubun... Dan sekarang dia jadi pembimbing gugus ku lagi... Ccckkk kenapa tidak kakak tingkat yang ganteng tadi... Kenapa harus cowok jutek ini sih..." Batin Raehan dengan menatap pria berambut hitam dengan ekor mata mengkilat. Pria yang sama yang sudah mengomeli nya sebanyak dua kali di pagi buta.
Ia tahu jika pria jutek itu tidak kalah tampan dari pria yang berhasil menyabet tempat di hati nya hanya karna satu kali pandangan nya. Tapi bagi Raehan pria jutek ini sangat menyebalkan dan panas seperti balsem galiga.
"Ohhh Kakak yang ganteng ini nama nya Felix. Kalian bisa memanggil nya Kak Felix. Kami satu angkatan, tapi dia masuk ke kelas 11A... Dalam Osis dia berada di departement keamanan, sekaligus kordinator nya. Dan sekarang dia menjadi partner ku menjadi pembimbing gugus kalian... Lix ayo perkenalkan diri mu..." Senggol Anet untuk membuat Felix bicara. Saat tadi diri nya yang hanya sibuk menyapa dan menyampaikan peraturan MPLS.
"Hai Kak Felix....!!" Sapa anggota gugus dengan melambaikan tangan kecuali Raehan. Rasanya tangan nya begitu berat untuk melambaikan tangan ke arah pria menjenggel kan itu.
"Hai..." Timpal Felix singkat padat dan jelas. Dengan menampil kan sikap angguh dan bossy yang begitu memuak kan bagi Raehan.
"Seperti nya kami akan sangat betah di bimbing cowok ganteng seperti kak Felix..." Goda salah satu siswi yang di sambut riuh nya sorakan dari siswa laki- laki.
Tapi sang penerima pujian malah hanya diam seolah tidak mendengar apa pun.
Felix menatap ke arah barisan paling belakang. Sorot mata nya menatap ekor mata seseorang yang menatap nya dengan kilatan kekesalan.
"Hei yang barisan belakang... Sini kamu...!!" Ujar Felix dengan berteriak, dan menunjuk ke arah belakang.
Semua sorot mata memgikuti kemana arah telunjuk Felix. Membuat mereka menengok ke belakang.
Raehan yang merasa tidak terpanggil malah ikut menengok ke belakang.
"Maksud ku kamu yang pakai bandana kelinci..." Panggil Felix dengan nada jutek seakan penuh dengan kebencian.
Raehan mengerjap beberapa kali. Saat mengetahui orang yang di maksud Felix adalah diri nya. Spontan Raehan menunjuk diri nya sendiri untuk menyakinkan diri.
"Sini maju ke depan...!!" Perintah sang pembimbing mutlak.
Membuat siswi yang lain menatap Raehan yang berjalan ke depan dengan iri. Kenapa bukan mereka yang di panggil, pikir mereka dengan kecewa.
Raehan berdiri dengan menunduk di hadapan Felix. Tinggi tubuh nya hanya sampai bahu pria itu. Membuat nya harus sedikit mendongak jika menatap pria tinggi di depan nya.
"Kenapa kamu sekarang menunduk... Bukan nya kamu tadi menatap ku dengan melotot...!!" Bentak Felix dengan geram. Membuat Raehan sebal, hanya gara- gara matanya melotot dia di panggil ke depan dan di bentak- bentak dengan semena- mena.
Raehan mengangkat wajah nya, menatap pria di depan nya dengan tatapan biasa. Tidak seperti barusan.
"Melotot... Aku menatap kakak dengan melotot.. Apa kakak tidak salah...?" Tukas Raehan dengan menjawab dengan pertanyaan. Ia tidak ingin di hujat oleh para anggota perempuan gugusnya. Jika tahu apa yang di katakan Felix memang benar.
"Kamu pikir mata ku rabun Hahhhh... Kamu melotot ke arah ku... Maksud mu apa.. Kamu baru menjadi siswa baru di sini.. Jadi jaga tatapan mata mu itu..!!!" Bentak Felix dengan marah.
Raehan mengepal kan tangan nya kesal. Sungguh diri nya tidak mengerti dengan pria yang bernama Felix di depan nya. Yang hanya masalah sepele di besar- besar kan.
"Mungkin saja mata kakak memang rabun... Lalu jika mata ku melotot memang nya kenapa???... Mata- mata ku bukan mata orang lain... Terserah aku dong mau melotot ke arah siapa... Kok kakak yang ngatur- ngatur.. Tuhan aja ngak ngatur- ngatur mata ku... Emang kakak siapa?.. " Timpal Raehan hampir berteriak. Sudah cukup dia bersabar dengan kejutekan pria bossy seperti Felix.
"Aku memang murid baru di sini... Tapi kakak yang sudah menjadi senior tidak berhak untuk mengatur dengan semena- mena.. Apalagi mengatur hak kebebasan orang lain dalam melihat... " Lanjut Raehan lagi.
Felix langsung terdiam mendengar timpalan- timpalan dari mulut kecil Raehan. Yang tanpa gentar mengatakan itu semua ke pada nya.
Perkataan Raehan seperti bensin untuk Felix. Yang langsung membakar habis amarah nya.
"Kamu... Kurang ajar sekali... !! Kamu sepertinya tidak tahu aturan di gugus ku ini..." Bentak Felix dengan marah, lalu menarik pergelangan tangan Raehan dan membawa nya pergi.
"Lix... Kamu mau bawa dia kemana??" Panggil Anet, yang hanya mampu melihat dua orang yang bertengkar di depan nya menjauh.
Anet tahu benar dengan sikap Felix yang tidak bisa mengontrol emosi nya. Tapi tadi seorang murid baru sudah sangat mulus menikam ego dari pria itu.
"Seharus nya gadis pendek itu tidak membuat kak Felix marah... Jadi kita tidak bisa melihat wajah tampan nya lagi..."
"Jangan- jangan kak Felix bakal ngundurin diri jadi pembimbing gugus kita... Aaaaaa..."
"Gadis pendek itu benar- benar kurang ajar.. Tidak bisa menghormati kakak senior... Huh...."
Rungut beberapa siswi dengan tidak suka. Menyalah kan Raehan yang membuat pembimbing gugus tampan mereka marah dan pergi begitu saja.
...----------------...
...****************...
Terus pantangin cerita nya ya...
Like
koment.
Vote
gift.
Rak favorit.
Yuk dukung terus karya ini....!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 379 Episodes
Comments
Yuni Verro
matilah raehan
2022-05-14
1
yaniDanang
lanjut kk
2022-05-09
0
Maminya Nathania Bortum
sukses selalu unyukmu thor
2022-04-26
0