"Kenapa sih akhir-akhir ini, Aku selalu saja ketemu sama cowo rese dan nyebelin kaya dia." gerutu Asha sambil terus berjalan dengan pandangan ke belakang.
Bruuuukk....
"Awww..." lirih Asha saat bertabrakan dengan seseorang.
"Maaf,Apa kamu tidak apa-apa?" tanya seorang pria yang kira-kira berumur empat puluh tahunan, tapi pria itu masih terlihat tampan dengan kulit putih dan baju formal yang dia gunakan membuatnya semakin tampan layaknya seperti sugar daddy.
"I-Iya, saya tidak apa-apa Om." jawab Asha sambil tersenyum ramah.
"Syukurlah, kalau kamu tidak apa-apa!"
"Iya Om, kalau begitu saya permisi ya Om." pamit Asha masih dengan senyuman nya.
Romi hanya mengangguk kan kepalanya, sambil balas tersenyum.
"Perhatian pada semua murid, di harapkan segera berkumpul di lapangan!"setelah mendengar pengeras suara itu, semua murid yang ada di kelas Asha langsung berhambur keluar kelas.
Bahkan bukan dari kelas Asha saja, tapi dari semua kelas termasuk semua guru-guru yang ada disana.
"Ada apa ini, kenapa kita semua harus berkumpul di lapangan?" gumam Asha bingung, sambil ikut berdesak-desakan dengan semua murid menuju ke lapangan sekolah.
Setelah semua murid berkumpul di lapangan, dan berbaris dengan rapi.
Kepala sekolah mulai melakukan penyambutan untuk seseorang yang beliau bilang kalau seseorang ini adalah seseorang yang sangat penting, dan beliau juga bilang kalau seseorang ini adalah seseorang yang mempunyai sekolah itu.Sekolah yang dimana tempat Asha menimba ilmu.
Semua orang mulai bertepuk tangan, saat seorang pria berjalan dan mulai memberikan pidatonya.
"Itu..kan.." gumam Asha sambil mengingat kembali kejadian saat Asha dan pria itu bertabrakan.
"Heyy..maaf mau nanya!" ucap Asha pada salah satu siswa disana.
"Apa?"
"Om yang disana,kamu kenal dia?" tanya Asha, sambil menunjuk ke arah Romi.
"Siapa yang gak kenal sama Pak Romi pemilik sekolahan ini." tutur siswa itu.
"Oh..jadi namanya Pak Romi, pemilik sebenarnya sekolah ini toh." gumam Asha sambil menatap intens pria di hadapannya itu, yang tak lain adalah Ayah kandung nya sendiri.
Sebelum menutup pidatonya Romi juga mengumumkan, kalau Putrinya yang baru saja datang dari Singapur akan bersekolah disana.
Yang membuat semua para siswa dan guru bertepuk tangan antusias.
Asha juga ikut bertepuk tangan, bahkan tepukannya terdengar sangat keras.
********
"Asha..!" panggil Buk Yasmin.
"Iya buk," sahut Asha sambil menengok ke arah suara.
"Sebelum kamu pulang, bisa bantu Ibu?"tanya Bu Yasmin.
"Bisa, bantu apa ya buk?"
"Tolong simpan buku-buku yang sudah tidak terpakai ini ke gudang ya,!" pinta bu Yasmin, sambil memberikan setumpuk buku pada Asha.
"Oh, baik bu!" jawab Asha sambil menerima buku itu.
"Makasih ya, Asha!" ucap bu Yasmin sambil berlalu pergi.
"Iya,sama-sama bu." jawab Asha sambil tersenyum manis.
Saat Asha memasuki gudang, dan telah selesai menyimpan semua buku yang dia bawa, tiba-tiba pintu gudang tertutup.
"Yess,rasain lo!" ucap Rika, sambil melempar senyum dengan Megan.
"Selamat tidur dengan tikus, anak sampah!" timpal Megan yang di barengi tawa mereka berdua, sambil berlalu pergi dari sana.
"Haaah ko gak bisa di buka sih pintunya!" gumam Asha sambil memutar-mutar handle pintunya.
"Buka.. buka pintunya!" teriak Asha panik, sambil menggedor-gedor pintu gudang itu.
"Berisik,!" suara seorang pria yang langsung menghentikan Asha.
"Suara itu...!" gumam Asha sambil berbalik melihat ke arah suara itu berasal.
"Tuh kan.. lo lagi..wahai mahkluk bumi apa kamu tidak punya tempat lagi selain tempat dimana Aku berada." ucap Asha sambil menatap kesal Dareen.
"Harusnya gue yang bilang kaya gitu sama lo." jawab Dareen sambil menyesap rokok di tangannya.
"O, ya masa?terserah deh gue gak peduli." ucap Asha sambil kembali menggedor-gedor pintu gudang itu lagi.
"Ada orang disana?tolong bukain pintunya!" ucap Asha sambil terus menggedor-gedor pintu gudang itu.
"Gue bilang berisik, lo gak denger?denger lo teriak-teriak upil gue pada keluar semua." ucap Dareen dengan masih menikmati rokok nya.
"Oh bagus dong, jadi hidung lo bersih gak ada upilnya, jadi lo gak perlu repot-repot ngupil." jawab Asha sambil mendelik kesal.
Dasaar pria aneh nyebelin, dia pikir Aku bakalan ketawa kali denger ocehan nya yang gak masuk akal itu hahahaa... memang menyebalkan.
Haaah ternyata gue malah ketawa juga.
Ya ampuuun dia yang bodoh atau gue yang bodoh sih sekarang.
batin Asha sambil menepuk kepalanya sendiri.
"Awass!cewek itu bisanya cuma teriak-teriak doang bukan bertindak." ucap Dareen sambil beranjak untuk mencoba membuka pintu gudang itu.
"Beneran terkunci,!"gumam Dareen yang mulai mencoba membuka pintu gudang itu.
"Kenapa? susah ya,!" ucap Asha yang melihat Dareen kesulitan membuka pintu gudang itu.
"Bukan susah, tapi gue gak mau merusak pintu gudang ini." ucap Dareen.
"Emmm alasan, bilang aja kalau lo juga gak bisa buka pintunya."ledek Asha sambil mendelik kesal.
Hari semakin sore, sekolah pun mulai sepi karena semua murid dan guru telah pulang satu persatu.
"Gue gak mau kalau harus tidur disini, lo cari cara apa ke? supaya kita bisa keluar dari gudang ini." tutur Asha.
"Emang lo pikir dari tadi gue gak berusaha apa?" tanya Dareen kesal.
"Usaha, tapi usahanya gak membuahkan hasil." ucap Asha kesal.
"Mending gue usaha, dari pada lo bisanya cuma ngoceh gak jelas."
"Emang ya, bicara sama lo itu bikin gue stress." ucap Asha sambil berjalan menjauh dari Dareen.
Hari sudah mulai malam, Asha dan Dareen masih terkunci di dalam gudang berdua.
Mau tidak mau Asha dan Dareen harus bermalam di gudang itu.
Ya Tuhan, mimpi apa aku semalam sampai harus terkunci di gudang seperti ini bareng dengan cowo menyebalkan kaya dia.
batin Asha sambil menatap kesal Dareen.
"Memang nya gue mau terkunci bareng lo?gue juga gak mau kali." ucap Dareen membalas tatapan Asha.
Haaahh ko dia bisa tau sih, apa yang hati gue bilang.
batin Asha bingung.
"Gue tidur disini, lo disana!, awas ya kalau lo macem-macem!"ucap Asha memperingatkan Dareen.
"Siapa juga yang mau macem-macem sama lo?lagian lo bukan tipe gue juga." jawab Dareen meledek.
"Suuuutt jangan berisik, gue mau tidur!" ucap Asha jutek, sambil menempelkan jari telunjuk di bibirnya.
Dareen sibuk dengan nyamuk yang mulai menyerang dirinya.
Apa dia gak di serang nyamuk? ko tidurnya bisa setenang, dan senyaman itu.
batin Dareen sambil memperhatikan Asha dari kejauhan.
Asha tidur sambil duduk, beberapa kali kepalanya hampir jatuh ke bawah.Beberapa kali pula Asha mencoba menahan kepalanya supaya tidak terpentok ke bawah.
Melihat itu Dareen menjadi tidak tega, sampai pada akhirnya kepala Asha hendak terpentok ke bawah.
Dareen langsung menghampiri Asha, sehingga kepala Asha jatuh tepat di bahu Dareen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Sumini
kog jd bodoh ya,, apa seorang daren kepercayaan bos gk ada bawa HP dan jg inisiatif,, sepertinya pembaca di bodohin
2022-09-30
0
Siti fatimah Sifa
menunggu kebucinan kalian😅😅
2022-06-04
0
Rice Btamban
lanjut
2022-04-03
0