Bab 5 Terkunci di Gudang

"Kenapa sih akhir-akhir ini, Aku selalu saja ketemu sama cowo rese dan nyebelin kaya dia." gerutu Asha sambil terus berjalan dengan pandangan ke belakang.

Bruuuukk....

"Awww..." lirih Asha saat bertabrakan dengan seseorang.

"Maaf,Apa kamu tidak apa-apa?" tanya seorang pria yang kira-kira berumur empat puluh tahunan, tapi pria itu masih terlihat tampan dengan kulit putih dan baju formal yang dia gunakan membuatnya semakin tampan layaknya seperti sugar daddy.

"I-Iya, saya tidak apa-apa Om." jawab Asha sambil tersenyum ramah.

"Syukurlah, kalau kamu tidak apa-apa!"

"Iya Om, kalau begitu saya permisi ya Om." pamit Asha masih dengan senyuman nya.

Romi hanya mengangguk kan kepalanya, sambil balas tersenyum.

"Perhatian pada semua murid, di harapkan segera berkumpul di lapangan!"setelah mendengar pengeras suara itu, semua murid yang ada di kelas Asha langsung berhambur keluar kelas.

Bahkan bukan dari kelas Asha saja, tapi dari semua kelas termasuk semua guru-guru yang ada disana.

"Ada apa ini, kenapa kita semua harus berkumpul di lapangan?" gumam Asha bingung, sambil ikut berdesak-desakan dengan semua murid menuju ke lapangan sekolah.

Setelah semua murid berkumpul di lapangan, dan berbaris dengan rapi.

Kepala sekolah mulai melakukan penyambutan untuk seseorang yang beliau bilang kalau seseorang ini adalah seseorang yang sangat penting, dan beliau juga bilang kalau seseorang ini adalah seseorang yang mempunyai sekolah itu.Sekolah yang dimana tempat Asha menimba ilmu.

Semua orang mulai bertepuk tangan, saat seorang pria berjalan dan mulai memberikan pidatonya.

"Itu..kan.." gumam Asha sambil mengingat kembali kejadian saat Asha dan pria itu bertabrakan.

"Heyy..maaf mau nanya!" ucap Asha pada salah satu siswa disana.

"Apa?"

"Om yang disana,kamu kenal dia?" tanya Asha, sambil menunjuk ke arah Romi.

"Siapa yang gak kenal sama Pak Romi pemilik sekolahan ini." tutur siswa itu.

"Oh..jadi namanya Pak Romi, pemilik sebenarnya sekolah ini toh." gumam Asha sambil menatap intens pria di hadapannya itu, yang tak lain adalah Ayah kandung nya sendiri.

Sebelum menutup pidatonya Romi juga mengumumkan, kalau Putrinya yang baru saja datang dari Singapur akan bersekolah disana.

Yang membuat semua para siswa dan guru bertepuk tangan antusias.

Asha juga ikut bertepuk tangan, bahkan tepukannya terdengar sangat keras.

********

"Asha..!" panggil Buk Yasmin.

"Iya buk," sahut Asha sambil menengok ke arah suara.

"Sebelum kamu pulang, bisa bantu Ibu?"tanya Bu Yasmin.

"Bisa, bantu apa ya buk?"

"Tolong simpan buku-buku yang sudah tidak terpakai ini ke gudang ya,!" pinta bu Yasmin, sambil memberikan setumpuk buku pada Asha.

"Oh, baik bu!" jawab Asha sambil menerima buku itu.

"Makasih ya, Asha!" ucap bu Yasmin sambil berlalu pergi.

"Iya,sama-sama bu." jawab Asha sambil tersenyum manis.

Saat Asha memasuki gudang, dan telah selesai menyimpan semua buku yang dia bawa, tiba-tiba pintu gudang tertutup.

"Yess,rasain lo!" ucap Rika, sambil melempar senyum dengan Megan.

"Selamat tidur dengan tikus, anak sampah!" timpal Megan yang di barengi tawa mereka berdua, sambil berlalu pergi dari sana.

"Haaah ko gak bisa di buka sih pintunya!" gumam Asha sambil memutar-mutar handle pintunya.

"Buka.. buka pintunya!" teriak Asha panik, sambil menggedor-gedor pintu gudang itu.

"Berisik,!" suara seorang pria yang langsung menghentikan Asha.

"Suara itu...!" gumam Asha sambil berbalik melihat ke arah suara itu berasal.

"Tuh kan.. lo lagi..wahai mahkluk bumi apa kamu tidak punya tempat lagi selain tempat dimana Aku berada." ucap Asha sambil menatap kesal Dareen.

"Harusnya gue yang bilang kaya gitu sama lo." jawab Dareen sambil menyesap rokok di tangannya.

"O, ya masa?terserah deh gue gak peduli." ucap Asha sambil kembali menggedor-gedor pintu gudang itu lagi.

"Ada orang disana?tolong bukain pintunya!" ucap Asha sambil terus menggedor-gedor pintu gudang itu.

"Gue bilang berisik, lo gak denger?denger lo teriak-teriak upil gue pada keluar semua." ucap Dareen dengan masih menikmati rokok nya.

"Oh bagus dong, jadi hidung lo bersih gak ada upilnya, jadi lo gak perlu repot-repot ngupil." jawab Asha sambil mendelik kesal.

Dasaar pria aneh nyebelin, dia pikir Aku bakalan ketawa kali denger ocehan nya yang gak masuk akal itu hahahaa... memang menyebalkan.

Haaah ternyata gue malah ketawa juga.

Ya ampuuun dia yang bodoh atau gue yang bodoh sih sekarang.

batin Asha sambil menepuk kepalanya sendiri.

"Awass!cewek itu bisanya cuma teriak-teriak doang bukan bertindak." ucap Dareen sambil beranjak untuk mencoba membuka pintu gudang itu.

"Beneran terkunci,!"gumam Dareen yang mulai mencoba membuka pintu gudang itu.

"Kenapa? susah ya,!" ucap Asha yang melihat Dareen kesulitan membuka pintu gudang itu.

"Bukan susah, tapi gue gak mau merusak pintu gudang ini." ucap Dareen.

"Emmm alasan, bilang aja kalau lo juga gak bisa buka pintunya."ledek Asha sambil mendelik kesal.

Hari semakin sore, sekolah pun mulai sepi karena semua murid dan guru telah pulang satu persatu.

"Gue gak mau kalau harus tidur disini, lo cari cara apa ke? supaya kita bisa keluar dari gudang ini." tutur Asha.

"Emang lo pikir dari tadi gue gak berusaha apa?" tanya Dareen kesal.

"Usaha, tapi usahanya gak membuahkan hasil." ucap Asha kesal.

"Mending gue usaha, dari pada lo bisanya cuma ngoceh gak jelas."

"Emang ya, bicara sama lo itu bikin gue stress." ucap Asha sambil berjalan menjauh dari Dareen.

Hari sudah mulai malam, Asha dan Dareen masih terkunci di dalam gudang berdua.

Mau tidak mau Asha dan Dareen harus bermalam di gudang itu.

Ya Tuhan, mimpi apa aku semalam sampai harus terkunci di gudang seperti ini bareng dengan cowo menyebalkan kaya dia.

batin Asha sambil menatap kesal Dareen.

"Memang nya gue mau terkunci bareng lo?gue juga gak mau kali." ucap Dareen membalas tatapan Asha.

Haaahh ko dia bisa tau sih, apa yang hati gue bilang.

batin Asha bingung.

"Gue tidur disini, lo disana!, awas ya kalau lo macem-macem!"ucap Asha memperingatkan Dareen.

"Siapa juga yang mau macem-macem sama lo?lagian lo bukan tipe gue juga." jawab Dareen meledek.

"Suuuutt jangan berisik, gue mau tidur!" ucap Asha jutek, sambil menempelkan jari telunjuk di bibirnya.

Dareen sibuk dengan nyamuk yang mulai menyerang dirinya.

Apa dia gak di serang nyamuk? ko tidurnya bisa setenang, dan senyaman itu.

batin Dareen sambil memperhatikan Asha dari kejauhan.

Asha tidur sambil duduk, beberapa kali kepalanya hampir jatuh ke bawah.Beberapa kali pula Asha mencoba menahan kepalanya supaya tidak terpentok ke bawah.

Melihat itu Dareen menjadi tidak tega, sampai pada akhirnya kepala Asha hendak terpentok ke bawah.

Dareen langsung menghampiri Asha, sehingga kepala Asha jatuh tepat di bahu Dareen.

Terpopuler

Comments

Sumini

Sumini

kog jd bodoh ya,, apa seorang daren kepercayaan bos gk ada bawa HP dan jg inisiatif,, sepertinya pembaca di bodohin

2022-09-30

0

Siti fatimah Sifa

Siti fatimah Sifa

menunggu kebucinan kalian😅😅

2022-06-04

0

Rice Btamban

Rice Btamban

lanjut

2022-04-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kenyataan Pahit
2 Bab 2 Pengenalan tokoh
3 Bab 3 Melawan preman
4 Bab 4 Pertemuan berulang kali
5 Bab 5 Terkunci di Gudang
6 Bab 6 Otak mesum
7 Bab 7 Tikus vs Kucing
8 Bab 8 Murid Baru
9 Bab 9 Mulai tertarik
10 Bab 10 Alasan jadi Zidan
11 Bab 11 Perasaan Rania
12 Bab 12 Duo Ketombe
13 Bab 13 Sisi berbeda Rania
14 Bab 14 Mencari Pekerjaan
15 Bab 15 Semakin Tertarik
16 Bab 16 Mulai melakukan Pencarian
17 Bab 17 Mengikuti Rania
18 Bab 18 Pernikahan Mendadak
19 Bab 19 First Kiss
20 Bab 20 Bertamu ke rumah Asha
21 Bab 21 Bertemu teman Zidan
22 Bab 22 Sedikit tahu tentang Rania
23 Bab 23 Menjelang pesta ulang tahun Rania
24 Bab 24 Tampil Beda
25 Bab 25 Identitas Zidan yang Sebenarnya
26 Bab 26 Mulai Melawan Lawan
27 Bab 27 Kenapa terasa Manis
28 Bab 28 Rosa mulai menjalankan rencananya
29 Bab 29 Terusir dari kontrakan
30 Bab 30 Tinggal di Apartemen Dareen
31 Bab 31 Ancaman Rania
32 Bab 32 Di kejar para Preman
33 Bab 33 Mulai bisa Memaafkan
34 Bab 34 Rasa yang semakin tumbuh
35 Bab 35 Pembullyan yang tak selesai-selesai
36 Bab 36 Mulai menemukan titik terang
37 Bab 37 Rosa mulai menjalankan rencana jahatnya
38 Bab 38 Kebenaran mulai terbongkar
39 Bab 39 Kebenaran mulai terbongkar 2
40 Bab 40 Ayah kandung Rania yang sebenarnya
41 Bab 41 Pikiran yang Kalut
42 Bab 42 Sarah mulai mengetahui kejahatan Rosa
43 Bab 43 Terasa ada yang janggal
44 Bab 44 Menemui ayah kandung
45 Bab 45 Penyesalan
46 Bab 46 Misteri bunga wisteria
47 Bab 47 Kembalinya putri yang hilang
48 Bab 48 Tertangkapnya Rosa
49 Bab 49 Kejadian tak terduga
50 Bab 50 Mencoba Memaafkan
51 Bab 51 Ending
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Bab 1 Kenyataan Pahit
2
Bab 2 Pengenalan tokoh
3
Bab 3 Melawan preman
4
Bab 4 Pertemuan berulang kali
5
Bab 5 Terkunci di Gudang
6
Bab 6 Otak mesum
7
Bab 7 Tikus vs Kucing
8
Bab 8 Murid Baru
9
Bab 9 Mulai tertarik
10
Bab 10 Alasan jadi Zidan
11
Bab 11 Perasaan Rania
12
Bab 12 Duo Ketombe
13
Bab 13 Sisi berbeda Rania
14
Bab 14 Mencari Pekerjaan
15
Bab 15 Semakin Tertarik
16
Bab 16 Mulai melakukan Pencarian
17
Bab 17 Mengikuti Rania
18
Bab 18 Pernikahan Mendadak
19
Bab 19 First Kiss
20
Bab 20 Bertamu ke rumah Asha
21
Bab 21 Bertemu teman Zidan
22
Bab 22 Sedikit tahu tentang Rania
23
Bab 23 Menjelang pesta ulang tahun Rania
24
Bab 24 Tampil Beda
25
Bab 25 Identitas Zidan yang Sebenarnya
26
Bab 26 Mulai Melawan Lawan
27
Bab 27 Kenapa terasa Manis
28
Bab 28 Rosa mulai menjalankan rencananya
29
Bab 29 Terusir dari kontrakan
30
Bab 30 Tinggal di Apartemen Dareen
31
Bab 31 Ancaman Rania
32
Bab 32 Di kejar para Preman
33
Bab 33 Mulai bisa Memaafkan
34
Bab 34 Rasa yang semakin tumbuh
35
Bab 35 Pembullyan yang tak selesai-selesai
36
Bab 36 Mulai menemukan titik terang
37
Bab 37 Rosa mulai menjalankan rencana jahatnya
38
Bab 38 Kebenaran mulai terbongkar
39
Bab 39 Kebenaran mulai terbongkar 2
40
Bab 40 Ayah kandung Rania yang sebenarnya
41
Bab 41 Pikiran yang Kalut
42
Bab 42 Sarah mulai mengetahui kejahatan Rosa
43
Bab 43 Terasa ada yang janggal
44
Bab 44 Menemui ayah kandung
45
Bab 45 Penyesalan
46
Bab 46 Misteri bunga wisteria
47
Bab 47 Kembalinya putri yang hilang
48
Bab 48 Tertangkapnya Rosa
49
Bab 49 Kejadian tak terduga
50
Bab 50 Mencoba Memaafkan
51
Bab 51 Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!