Bab 4 Pertemuan berulang kali

"Terima kasih ya neng, Neng sudah bantu Ibu." ucap si Ibu yang di selamatkan Asha dari pencopet.

"Iya sama-sama bu." jawab Asha sambil tersenyum.

"Neng ini ada sedikit uang, tolong di terima!" pinta si Ibu sambil menyodorkan sejumlah uang kepada Asha.

"Gak usah bu, saya ikhlas ko bantu Ibu." tolak Asha.

"Kamu memang anak yang baik neng, sekali lagi Ibu ucapkan terima kasih banyak ya neng!" tutur si Ibu.

"Iya sama-sama bu, kalau begitu saya permisi ya bu!" pamit Asha sambil kembali menaiki sepedanya.

"Apa gue sudah gila kali ya,! Ngapain juga gue malah liatin gadis itu berkelahi, kaya gak punya kerjaan banget sih gue." gumam Dareen sambil melihat Asha yang sudah mulai menjauh dengan sepedanya.

******

"Ibu..!" panggil Asha yang menghampiri Mira yang sedang duduk di kursi di teras rumah.

"Asha, kenapa belum tidur?" tanya Mira.

"Asha belum ngantuk buk!" jelas Asha sambil menduduki kursi di samping Mira.

"Buk..!" ucap Asha lagi.

"Ada apa Asha?" tanya Mira yang menatap Asha dengan intens.

"Apa Asha boleh menanyakan sesuatu?" tanya Asha gugup.

"Tanya apa?"

"Tapi Ibu janji ya, gak akan marah?" ucap Asha.

"Iya, emang kamu mau tanya apa sih?" tanya Mira penasaran.

"Apa Ayah Asha masih hidup buk?" tanya Asha.

Mira hanya diam tidak langsung menjawab pertanyaan Asha.

"Tapi kalau Ibu gak mau jawab, gak apa-apa ko buk."timpal Asha yang melihat Ibunya enggan menjawab pertanyaan nya.

"Asha, harus berapa kali Ibu bilang?jangan pernah tanyakan tentang Ayah kamu lagi!"tegas Mira.

"Tapi kenapa buk?Asha juga ingin tau siapa Ayah Asha, dimana dia sekarang, dan bagaimana wajahnya!" tutur Asha.

"Asha juga ingin buktikan ke semua teman-teman Asha, kalau Asha bukan anak haram.Asha sama seperti mereka yang punya Ayah."timpal Asha.

"Asha, ini sudah malam cepat tidur!" pinta Mira.

"Buk, kenapa sih setiap aku menanyakan tentang Ayah, Ibu pasti saja menolak untuk memberi tahu aku.Kenapa buk?"

"Asha Ibu bilang pergi dan cepat tidur!" pinta Mira lagi.

"Oh aku tahu sekarang, ternyata memang benar kalau aku adalah anak haram, yang tak punya Ayah."

"Asha...!" teriak Mira.

"Emang benar kan buk, itu kenyataan nya kalau aku ini adalah anak haram yang tak tau siapa Ayahnya."

"Plaaakkk...!"satu tamparan mendarat di pipi Asha.

"Ibu jahat, Ibu gak sayang sama aku!" ucap Asha sambil menyentuh pipinya dan berlari masuk ke kamarnya sambil menangis.

"Ashaaa... maafin Ibu Asha..!" ucap Mira, sambil berlari menyusul Asha.

Asha masuk ke kamarnya, mengunci pintu dan langsung menghempaskan tubuhnya ke atas kasur.

Asha langsung menangis sesenggukan, ketukan pintu yang Mira lakukan tidak di hiraukan Asha.

"Asha maafin Ibu, buka pintunya nak!" pinta Mira sambil terus mengetuk pintu kamar Asha.

Kenapa Tuhan, hidupku seperti ini?di sekolah aku selalu jadi bahan hinaan, cacian,cemoohan bahkan jadi bahan bully an yang tak pernah selesai-selesai.

Dan sekarang Ibu sudah berani menampar ku, apa aku salah jika aku hanya ingin tahu siapa dan dimana Ayah ku.Apa aku salah dengan keinginan ku itu Tuhan?rasanya aku ingin mati saja.

batin Asha sambil terus menangis.

********

Karena tidak bisa tidur,akhirnya Asha pergi keluar rumah dan mulai berjalan kaki tanpa arah tujuan.

Asha mulai mengingat tentang perlakuan teman-teman nya di sekolah yang selalu membully nya.Sampai pada kejadian yang baru saja terjadi yaitu saat Ibu nya menamparnya.

Membuatnya semakin sedih, dan tak terasa air mata sudah mulai kembali membasahi pipinya yang putih.

Asha melihat sebuah jembatan, dan dia mulai berjalan mendekati jembatan itu.

Karena pikiran dan hatinya yang sedang kalut, membuatnya tidak sadar dengan apa yang dia lakukan.

Asha mulai menaiki pagar jembatan, dan mulai merentangkan tangannya sambil memejamkan matanya dan hendak melompat dari jembatan itu, namun tiba-tiba..

"Nona...jangan lakukan itu!"teriak seorang pria yang berlari menghampiri Asha.

"Nona jangan,!"ucap pria itu lagi sambil menarik tangan Asha, yang membuat Asha jatuh di atas pria itu, yang tak lain pria itu adalah Dareen.

"Kau..!" ucap Asha dan Dareen secara bersamaan.

Asha langsung bangun, dan langsung berdiri yang di susul Dareen.

"Apa kau sudah gila?kenapa sampai ingin mengakhiri hidup mu seperti itu?" ucap Dareen sedikit membentak.

"Itu bukan urusan mu, dan jangan ikut campur!" jawab Asha sambil berjalan pergi meninggalkan Dareen.

"Dasarr cewek aneh!" teriak Dareen.

"Bodo!" ucap Asha yang masih di dengar Dareen sambil terus berjalan pergi meninggalkan Dareen.

"Apa sebenarnya yang terjadi pada gadis itu,sampai dia berniat mengakhiri hidupnya seperti itu." gumam Dareen sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

********

"Asha bang..!"panggil Mira yang terhenti saat masuk ke kamar Asha, dan tidak melihat Asha di kamarnya.

"Apa dia sudah pergi sekolah?tapi kenapa Asha tidak pamit?" gumam Mira, yang kemudian teringat saat dirinya menampar Asha.

"Pasti Asha sangat sedih, maafin Ibu Asha."ucap Mira sambil memejamkan mata dalam.

Teeett....teeetttt....teetttt.... suara bel masuk sekolah berbunyi.

"Pak... tunggu...!" teriak Asha sambil berlari saat melihat Pak Satpam sudah mau menutup pintu pagar sekolah.

"Maaf neng, Neng sih telat jadi gak bisa Bapak izinkan masuk." ucap pak satpam di balik pagar besi sekolah.

"Pak tolong dong izinin aku masuk, hari ini ada ulangan.Aku harus mengikuti ulangan itu pak." rengek Asha.

"Maaf neng, ini kan sudah peraturan sekolah.Jadi bapak tidak bisa bantu neng." tutur pak satpam yang malah meninggalkan Asha di luar gerbang sekolah.

"Tapi pak... aku mohon pak...!" teriak Asha yang tidak di hiraukan pak satpam.

"Dasarr satpam nyebelin,!" gerutu Asha.

"Pokoknya Aku harus ikut ulangan hari ini, kalau gak ikut nanti nilai Aku jelek.Bisa-bisa beasiswa ku di cabut lagi."

"Ayo Asha mikir..!" gumam Asha sambil mondar-mandir kaya setrikaan rusak.

"Aku tau caranya." gumam nya lagi sambil tersenyum penuh makna.

"Aduuuhh... awww...!" lirih Asha yang jatuh, saat melompat dari pagar sekolah ke halaman belakang sekolah.

"Ngapain manjat-manjat kaya monyet?" suara maskulin seorang pria yang sedang asyik merokok disana yang membuat Asha kaget.

"Elo lagi, kenapa sih lo selalu ikutin gue?" tanya Asha yang melihat ke arah pria itu yang tak lain adalah Dareen.

"Siapa juga yang ngikutin lo, geer."jawab Dareen sambil mengeluarkan asap rokok dari mulutnya.

"Buktinya, ngapain lo ada di sekolah gue?" tanya Asha sambil berdiri dari jatuhnya tadi.

"Bukan urusan lo." ucap Dareen yang masih menikmati rokoknya.

"Ya udah, terserah lo.Lagi pula gue juga gak peduli lo mau ngapain disini."gerutu Asha sambil berjalan pergi dari sana.

"Hari ini akan kedatangan tamu penting, jadi jaga sikap lo." teriak Dareen yang di abaikan Asha.

Terpopuler

Comments

Alya Yuni

Alya Yuni

Mira in ngapain melampiaskn ke ankmu dsar wanita bodoh coba kasih tau Asha pasti dia mengerti jngn pake kekerasan dirimu yg trllu bodoh

2022-10-06

0

Siti fatimah Sifa

Siti fatimah Sifa

segitu miris kisahnya asha..semangatttt

2022-06-04

0

Rice Btamban

Rice Btamban

sedih cerita Asha

2022-04-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kenyataan Pahit
2 Bab 2 Pengenalan tokoh
3 Bab 3 Melawan preman
4 Bab 4 Pertemuan berulang kali
5 Bab 5 Terkunci di Gudang
6 Bab 6 Otak mesum
7 Bab 7 Tikus vs Kucing
8 Bab 8 Murid Baru
9 Bab 9 Mulai tertarik
10 Bab 10 Alasan jadi Zidan
11 Bab 11 Perasaan Rania
12 Bab 12 Duo Ketombe
13 Bab 13 Sisi berbeda Rania
14 Bab 14 Mencari Pekerjaan
15 Bab 15 Semakin Tertarik
16 Bab 16 Mulai melakukan Pencarian
17 Bab 17 Mengikuti Rania
18 Bab 18 Pernikahan Mendadak
19 Bab 19 First Kiss
20 Bab 20 Bertamu ke rumah Asha
21 Bab 21 Bertemu teman Zidan
22 Bab 22 Sedikit tahu tentang Rania
23 Bab 23 Menjelang pesta ulang tahun Rania
24 Bab 24 Tampil Beda
25 Bab 25 Identitas Zidan yang Sebenarnya
26 Bab 26 Mulai Melawan Lawan
27 Bab 27 Kenapa terasa Manis
28 Bab 28 Rosa mulai menjalankan rencananya
29 Bab 29 Terusir dari kontrakan
30 Bab 30 Tinggal di Apartemen Dareen
31 Bab 31 Ancaman Rania
32 Bab 32 Di kejar para Preman
33 Bab 33 Mulai bisa Memaafkan
34 Bab 34 Rasa yang semakin tumbuh
35 Bab 35 Pembullyan yang tak selesai-selesai
36 Bab 36 Mulai menemukan titik terang
37 Bab 37 Rosa mulai menjalankan rencana jahatnya
38 Bab 38 Kebenaran mulai terbongkar
39 Bab 39 Kebenaran mulai terbongkar 2
40 Bab 40 Ayah kandung Rania yang sebenarnya
41 Bab 41 Pikiran yang Kalut
42 Bab 42 Sarah mulai mengetahui kejahatan Rosa
43 Bab 43 Terasa ada yang janggal
44 Bab 44 Menemui ayah kandung
45 Bab 45 Penyesalan
46 Bab 46 Misteri bunga wisteria
47 Bab 47 Kembalinya putri yang hilang
48 Bab 48 Tertangkapnya Rosa
49 Bab 49 Kejadian tak terduga
50 Bab 50 Mencoba Memaafkan
51 Bab 51 Ending
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Bab 1 Kenyataan Pahit
2
Bab 2 Pengenalan tokoh
3
Bab 3 Melawan preman
4
Bab 4 Pertemuan berulang kali
5
Bab 5 Terkunci di Gudang
6
Bab 6 Otak mesum
7
Bab 7 Tikus vs Kucing
8
Bab 8 Murid Baru
9
Bab 9 Mulai tertarik
10
Bab 10 Alasan jadi Zidan
11
Bab 11 Perasaan Rania
12
Bab 12 Duo Ketombe
13
Bab 13 Sisi berbeda Rania
14
Bab 14 Mencari Pekerjaan
15
Bab 15 Semakin Tertarik
16
Bab 16 Mulai melakukan Pencarian
17
Bab 17 Mengikuti Rania
18
Bab 18 Pernikahan Mendadak
19
Bab 19 First Kiss
20
Bab 20 Bertamu ke rumah Asha
21
Bab 21 Bertemu teman Zidan
22
Bab 22 Sedikit tahu tentang Rania
23
Bab 23 Menjelang pesta ulang tahun Rania
24
Bab 24 Tampil Beda
25
Bab 25 Identitas Zidan yang Sebenarnya
26
Bab 26 Mulai Melawan Lawan
27
Bab 27 Kenapa terasa Manis
28
Bab 28 Rosa mulai menjalankan rencananya
29
Bab 29 Terusir dari kontrakan
30
Bab 30 Tinggal di Apartemen Dareen
31
Bab 31 Ancaman Rania
32
Bab 32 Di kejar para Preman
33
Bab 33 Mulai bisa Memaafkan
34
Bab 34 Rasa yang semakin tumbuh
35
Bab 35 Pembullyan yang tak selesai-selesai
36
Bab 36 Mulai menemukan titik terang
37
Bab 37 Rosa mulai menjalankan rencana jahatnya
38
Bab 38 Kebenaran mulai terbongkar
39
Bab 39 Kebenaran mulai terbongkar 2
40
Bab 40 Ayah kandung Rania yang sebenarnya
41
Bab 41 Pikiran yang Kalut
42
Bab 42 Sarah mulai mengetahui kejahatan Rosa
43
Bab 43 Terasa ada yang janggal
44
Bab 44 Menemui ayah kandung
45
Bab 45 Penyesalan
46
Bab 46 Misteri bunga wisteria
47
Bab 47 Kembalinya putri yang hilang
48
Bab 48 Tertangkapnya Rosa
49
Bab 49 Kejadian tak terduga
50
Bab 50 Mencoba Memaafkan
51
Bab 51 Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!