Akhirnya di sepanjang jalan Vola menanyai terus arah jalan pulangnya.
Sesampainya di rumah sudah gelap, sedangkan Vola sudah lapar.
"Menyebalkan, kenapa bapak itu tidak bilang saja ikuti terus jalan raya saja, bikin repot saja menanyai orang di sepanjang jalannya," jawab Vola gondok.
Vola menjatuhkan tubuhnya, terbaring lelah di kasurnya yang tipisnya seperti lantai.
Bruuk...
"Astaga, kenapa kasurku tipis sekali, bahkan berbaring saja terasa lantainya," umpatnya.
Krucuk...
Krucuk...
"Lihat kedapur dulu, apa ada yang bisa aku makannya," Vola menuju dapur.
"His baunya, bahkan piring makanku sampai ada ulatnya, karena seminggu tidak di cuci, gara-gara Bilow yang menyebalkan itu, bahkan tugasku terbengkalai dan menumpuk banyaknya, tapi memang rumahlah. yang paling nyaman, meski sebau apapun," kata Vola menutup hidungnya.
Tok...
Tok...
Tok...
"Siapa?" Tanya Vola dari dalam rumah.
"Pengantar makanan," jawab dari luar.
Vola menuju pintu dan membukanya.
"Tapi aku tidak pesan makanan pak," kata Vola heran.
"Ya, ada seseorang memesan makanan atas nama anda," jelas bapak itu.
"Tapi saya tidak punya uang untuk membayarnya," jawab Vola kebingungan.
"Sudah di bayar di sana tadi buk," kata bapak itu.
"Oh baiklah terima kasih pak ya," jawab Vola yang masih keheranan.
"Dari siapa ya kira-kira yang berbaik hati mau mengantar makanan di saat aku benar-benar kelaparan, yang pasti dia penyelamatku," Kata Vola sambil membuka makanan 1 kardus banyaknya.
"Wah bisa untuk makan 1 minggu nih," ujarnya senang. Tanpa pikir panjang lagi Vola menyantap makanannya hingga perutnya buncit, selesai makan ia mendapati secarik kertas.
"Sebuah memo, dari siapa nih," Tanya Vola penasaran dan membaca isinya.
"KARENA SUDAH KAMU MAKAN, JADI SEMUA MAKANAN INI MASUK KEDALAM HUTANGMU"
TTD BILOW.
Vola langsung syok membacanya.
"Tuhan aku salah apa? Dia bahkan masih mengejarku sampai di rumah? Ya sudahlah aku tidur saja, untuk melupakan kejadian tadi, masalah besok pikirkan nanti," ujar Vola menarik bantalnya dan menidurinya, karena kekenyangan Vola pun tidur.
"Mau lari kemana kamu kelinci kecil, ayo kesini, kelihatannya dagingmu enak sekali untukku santap," kata Bilow mengejar Vola dengan kostum Harimau.
"Tolong... aku belum mau mati, dagingku hanya sedikit, tidak enak untuk di makan dan rasa dagingku sangat pahit," teriak Vola loncat-loncat menggunakan copslay kostum kelinci putih.
"Hehehe... kena kau," kata Bilow menarik telinga kelinci Vola.
"Aaaaaaaaaaaaaaaa...," teriak Vola hingga ia terbangun.
"Bahkan di tidurku pun dia tidak melepaskanku, apa yang harus aku lakukan agar dia menjauh dariku? Aku benar-benar tidak tahan lagi, ingin rasanya aku menengelamkan diriku ke dasar samudra Pasifik dan Atlantik, agar aku tidak bertemu lagi dengannya," ujar Vola mengeluh.
Vola melirik masih jam 02:38 dini hari, karena ia mengantuk sekali ia pun tidur kembali, syukurlah kali ini dia tidak mimpi lagi hingga tidur nyenyak sampai pagi.
"Aku harus kuliah hari ini, sudah seminggu aku tidak berkuliah," kata Vola menyambar handuknya dan pergi mandi. Ia pun siap berangkat.
"Pagi, " sapa Vola kepada teman-teman yang ia kenali.
"Vola, kemana saja kamu selama seminggu ini?" Tanya Zivana teman kampusnya.
"Eh... kemana ya? Hm... oh iya aku kerumah Pamanku yang jauh, dia rindu denganku makanya aku di suruh pulang," jelas Vola ngasal.
"Paman yang mana? Perasaan kamu tidak punya paman?" Tanya Zivana heran.
"Ada, itu pamanku dari Nenek Adik laki-lakinya Sepupu dari kakek Abangnya Ayahku saudara jauh Bibi dari Adik perempuannya yang masih saudara kandung Ibu dari anak-anaknya yang sudah punya cucu laki-laki, ya itulah pamanku," jelas Vola membuat Zivana bengeng tujuh keliling.
"Cukup jangan kamu jelaskan lagi, sampe lebaran tahun depan, atau kembali lagi ke jaman purba kala pun aku ngak bakalan ngerti," Kata Zivana menepuk wajah Vola.
"Hehehe... jangankan kamu, aku juga ngak ngerti," kata Vola dalam hati tersenyum nyengir.
"Tugas numpuk, apa kamu tidak mau mengerjakanya?" Tanya Zivana.
"Hehehe... nyontek donk," kata Vola nyengir.
"Heh, mana sama Dosen ngasih tugas, ini tugas perpeople, Bukan tugas kelompok, harus punya ide sendiri, emang kamu yang malas mikir," ejek Zivana.
"Baru saja kuliah hari ini, udah ada tugas, apa Dosen itu tidak bosan memberi tugas inilah, tugas itulah, Tuhan... aku lelah biarkan aku terbang melayang di Bima sakti dulu untuk membuang kejenuhanku," kata Vola baring terkulai di meja tempat duduknya.
"Kamu 'kan udah jalan-jalan ketempat pamanmu, ngilangin suntuk gimana lagi?" Tanya Zivana berusaha mendudukan Vola kembali.
"Itu bukan jalan-jalan tapi aku di kurung di rumah mewah tapi aku ngak kebagian mewahnya, hanya ruang kosong melompong saja," jelas Vola.
"Kamu ngomong apa sih, ngawur aja," kata Zivana mengeleng kepala dan langsung memainkan ponselnya, binggung dengan keadaan temannya satu ini.
"Aku ngomong ngawur kamu percaya, giliran aku jujur kamu bilangnya ngawur, hah sudahlah, mana ponselku ngak ada kartunya lagi," sungut Vola.
"Zivana kamu punya uang ngak? Pinjem donk sebelum aku gajian," rengek Vola.
"Ada nih 2000," kata Zivana mengeluarkan uangnya.
"Heh mana cukup, untuk permen aja ngak dapet," celoteh Vola.
"Heh, dapat kalia ya, dapat permen tangkai 2 buah," kata Zivana manyun.
"Tega banget sih kamu," kata Vola merajuk.
"Ayo, aku traktir hari ini kamu makan," ajak Zivana.
"Hehehe... aku tau Zivana yang terbaik," kata Vola mengacungkan jempol.
"Eleh, ada maunya itu," repet Zivana.
***
"Seluruh Mahasiswa dan Mahasiswi harap berkumpul di ruang pertemuan, sekali lagi seluruh Mahasiswa dan Mahasiswi harap berkumpul di ruang pertemuan sekarang, sekian terima kasih," terdengar dari pengeras suara kampus.
"Untung saja sudah selesai makan," ujar Vola memegang perutnya. Sedangkan Zivana wajahnya merenggut karena Vola membuatnya bangkrut uang jajannya.
Seluruh Mahasiswa dan Mahasiswi berkumpul, Vola dan Zivana memilih kursi di atas paling belakang.
"Ada apa ini, tiba-tiba saja," ujar Vola bertanya.
"Meneketehek," jawab Zivana.
"Harap semuanya tenang, kita hari ini kedatangan Ceo besar untuk memberi arahan dan berbagi pengalamannya sehingga ia bisa menjadi Ceo kampus kita, marilah kita sambut dia adalah Ceo Bilow," panggil Dosen tersebut dan seluruh dalam ruangan bertepuk tangan.
"Kok kayak kenal ya namanya," ujar Vola, sebelum Vola sempat mengingatnya Bilow masuk ke ruangan tersebut di sambut meriah tepuk tangan.
"Waaaaah... tampan sekali," jerit cewek-cewek alai yang duduk depan Vola. Mereka berteriak seperti melihat idola saja.
"Tuan Bilow lihat kesini," jerit cewek yang pas sekali duduk di depan Vola.
"Astaga, cewek ini menjeritnya kencang sekali, bagaimana jika dia melihatku," gerutu Vola yang berusaha menyembunyikan wajahnya.
Bilow melambaikan tangannya kearah cewek itu dan cewek itu menjerit membalas lambaian tangan Bilow.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE DAN SARAN
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
DEBU KAKI
semangat
2022-03-03
2
Twingkel
semangat thor
2022-02-27
2
pensi
semangat berkarya ya Kaka... hadapi semuanya dengan senyuman ☺️👏🏻👏🏻👏🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻
2022-02-24
3