Butuh berbulan-bulan untuk menyelesaikan pembangunan sekolah tersebut, dan selama waktu itu berlalu. Shera pun menghabiskan hari-harinya dengan berkeliling ruangan dan memperhatikan setiap pekerja yang sedang membangun bangunan.
Walaupun sesekali ia membuat ulah dengan menjatuhkan barang dan berbicara kepada seseorang tanpa menunjukkan wujud nya, namun sebenarnya gadis itu sama sekali tidak memiliki niat untuk menakut-nakuti mereka.
Ia hanya bosan, menjadi hantu membuatnya memiliki waktu yang begitu senggang tanpa ada tugas atau kegiatan yang harus ia kerjakan.
“Hah, aku ingin melakukan sesuatu!! ” Gumamnya, dengan wajah yang terlihat jenuh.
Posisinya kini sedang berada di atas sebuah dahan pohon, duduk dengan santai sembari mengayun-ayunkan kedua kakinya seperti anak kecil.
Kemudian, kedua matanya pun kini memperhatikan beberapa orang yang sedang berlalu lalang. Mereka berjalan ke sana ke mari seperti sedang sibuk akan suatu hal.
Melihat hal itu, Shera pun mengerutkan keningnya, menatap mereka semua dengan heran sembari memiringkan kepalanya. “Sedang apa mereka? ” ia bertanya-tanya. “Apakah sekarang ada acara penting?! ” Gumamnya, kemudian turun dari atas pohon dan pergi mengikuti mereka.
...»»————>✥<————««...
“Ini adalah hari pertama pembukaan sekolah, saya harap kedepannya kalian dapat belajar dengan giat!!”
Suara seorang guru itu terdengar begitu tegas di saat ia berbicara di hadapan beberapa murid, wajahnya pun terlihat sangat galak dengan kacamata dan baju formal yang ia kenakan.
Di dalam sebuah kelas, Shera kini duduk di atas sebuah meja. Memang terlihat kurang sopan untuk dilakukan oleh seorang wanita, namun saat ini ia adalah hantu, dan karena dia hantu maka tidak akan ada orang yang akan memperhatikannya apalagi sampai memberikan teguran terhadapnya.
“Wah, pelajaran pertama di mulai!.... tapi orang itu terlihat sangat galak!! ” Gumamnya dengan penuh semangat sembari memberikan komentar terhadap seorang guru yang sedang mengajar.
Namun jika di ingat-ingat, ini adalah pertama kalinya ia merasa senang semenjak menjadi mahluk tak kasat mata. Mungkin semua ini di sebabkan karena situasi yang telah berubah, karena sekarang ia setidaknya dapat melakukan berbagai hal di dalam sekolah.
Contohnya seperti sekarang, gadis itu.... ah, tidak!... hantu itu kini sedang ikut mendengarkan materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
Ekspresi wajahnya tampak begitu bersemangat, tentunya ia saat ini merasa begitu senang. Salah satu permohonannya kini telah terkabul, apalagi dengan sedikit hak sepesial karena ia tidak perlu mencatat dan membeli buku-buku yang mahal hanya untuk belajar.
Karena ia sudah cukup hanya dengan mengintip buku milik siswa lain tanpa ada satupun orang yang menyadarinya.
...»»————>✥<————««...
~Senin, 30 November 2020~
Sudah bertahun-tahun lamanya sejak sekolah itu berdiri. Dan selama bertahun-tahun itu, ada banyak sekali perubahan dan kemajuan dalam dunia pendidikan.
Saat ini tidak hanya pria saja yang di perbolehkan sekolah, tetapi wanita juga diberikan hak untuk mengenyam pendidikan. Karena di zaman ini, baik pria dan wanita memiliki kedudukan yang sama.
Pria tidak lebih tinggi dari wanita, begitu juga dengan sebaliknya!
Mereka sama-sama memiliki hak, dan bahkan ada beasiswa bagi anak-anak tak mampu agar mereka dapat bersekolah guna mewujudkan cita-citanya.
Shera melihat itu semua, gadis itu menyaksikan setiap perubahan dari generasi ke generasi. Dan di zaman ini, ia adalah sesosok mahluk halus yang menjadi saksi akan sejarah-sejarah besar.
Negri yang dahulunya di jajah itu kini telah merdeka, para pribumi tidak lagi menjadi budak yang selalu di suruh-suruh dan di perlakuan semena-mena. Mereka kini dapat dengan leluasa mengibarkan bendera mereka dengan bangga.
“Hormaaaaaaat..... Geraaak!!!!! ”
“Tegaaaaaaaak.......Graaak!!!!!! ”
Suara dari pemimpin upacara kini menggema di sepenjuru lapangan, sedangkan para siswa dan siswi yang mengenakan seragam putih abu-abu kini mengangkat tangan kanan mereka. Memberikan hormat sembari menyanyikan sebuah lagu di saat mengibarkan bendera merah putih.
Dan dari jauh, Shera kini tampak sedang memperhatikan mereka dengan wajah bosan. Ucapara bendera seperti ini sudah ia lihat selama bertahun-tahun.
Terlihat juga, ada beberapa siswa laki-laki yang kini berdiri di tengah-tengah lapangan sembari menundukkan wajahnya. Tampilan mereka saat ini lebih terlihat seperti berandalan dengan rambut panjang dan seragam sekolah yang tak lengkap.
Melihat kesusahan yang murid-murid itu hadapi, Shera pun terkekeh kecil. “Huhuhu, kasihan sekali anak-anak itu! ” Gumamnya, sembari menatap mereka dengan ekspresi wajah yang tampak terhibur.
Kemudian, pandangannya pun beralih ke arah beberapa siswi yang berada di barisan paling belakang. Terlihat gadis-gadis muda itu kini tengah berjongkok, menghindari sinar matahari yang terik dengan memanfaatkan tubuh teman-temannya sebagai penghalang.
“Ck, dasar anak-anak zaman sekarang! ” Ia mendecak kan lidahnya dan bergumam sembari menggeleng-geleng kan kepala.
Walaupun begitu, sebenarnya ia merasa sangat iri dengan mereka semua. Anak-anak muda itu terlihat begitu bahagia menikmati masa-masa muda mereka bersama teman-teman sebayanya.
Dan itu adalah sebuah hal yang tidak pernah Shera rasakan selama menjalani hidup sebagai manusia.
...»»————>✥<————««...
Setelah beberapa menit berlalu, upacara bendera itupun kini di bubarkan. Para siswa dan siswi pun kini segera kembali ke kelas masih-masing untuk memulai pembelajaran.
Yah, walaupun ada sebagian dari mereka yang tersesat di warung kantin sembari menikmati semangkok bakso dan es teh yang segar dan nikmat.
Di sisi lain, Shera kini tampak sedang berkeliling di sekitar perpustakaan sembari memperhatikan sekitar untuk memastikan apakah ada orang atau tidak.
Dan setelah ia sudah merasa yakin bahwa di perpustakaan itu tidak ada siapa-siapa selain dirinya, gadis itupun segera memilih buku dan mengambilnya untuk di baca.
Tunggu dulu!!!....
Bukannya dia hantu?!!....
Bagaimana bisa ia memegang sebuah benda?....bukankah hantu itu tembus pandang?!
Iya, memang benar bahwa hantu itu tembus pandang. Namun bukan berarti ia tidak dapat menyentuh atau menggerakkan benda apapun.
Selama bertahun-tahun, gadis itu sedikit demi sedikit berkembang dengan berbagai kemampuan supranatural yang ia miliki.
Terkadang ia bahkan berbuat usil kepada beberapa siswa dengan cara menjatuhkan benda-benda di sekitarnya sehingga membuat mereka menjadi ketakutan.
Dan karena itulah perpustakaan ini jarang sekali di kunjungi orang karena adanya rumor menyeramkan yang tersebar.
Salah satunya adalah rumor mengenai penampakan sosok hantu yang duduk di kursi pojok ruangan dekat jendela saat jam pelajaran sekolah selesai.
“Bukan salah ku jika mereka menjadi ketakutan, lagipula siapa yang suruh mereka berisik dan membuat kekacauan di perpustakaan?! ” Gumamnya dengan acuh tak acuh.
Benar-benar tidak menunjukkan rasa bersalah sedikit pun sama sekali!
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Author: Hayo, siapa di sini yang sering nyasar ke kantin pas izin mau kekamar mandi?😏.... kalau aku sih gak pernah ya😎🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
🌹Devitha anggraini🌹
kenapa gak balas dendam aja sih sama orang orang yang memperkosa dan membunuh dia... bangkit dari kubur nih jadinya
2022-11-30
0
Regina Cahyani
qo yg bunuh sera gak dpt balesan nya thor😥
kasian kan shera.... 😭
2022-05-10
0
Eka Haslinda
jam pelajaran disuruh nyalin.. tapi aku udah punya bukunya.. so kekantin aza.. pulang dari kantin di jemur deh di bawah tiang bendera.. wkwkwkkwkwk
2022-03-20
1