...🌺 Assalamualaikum 🌺...
...Welcome to my novel, terimakasih sudah memilih novel ini untuk di baca. Semoga suka dengan cerita nya. Ini novel pertama, banyak kesalahan dalam setiap kata maupun kalimat.}...
...Harap di maklumi....
...Mohon dukungan nya❤️...
Pagi hari di sekolah yang masih sepi Yura sedang membaca buku kesukaannya di depan kelas.
Tap-tap-tap!!!
Llangkah kaki terhenti tepat didepan Yura. Yura menatap sepatu hitam bermerek Lafi,ia sedikit mendongak kan wajahnya sampai mentok tepat diwajah pria tampan berekspresi datar.
Yura menundukkan kepala melanjutkan bacaannya. Yoon jin yang merasa tidak dihiraukan sedikit tersentak.
"Tolong berikan ini kepada wali kelas kalian,"ucap Yoon jin menyodorkan sebuah amplop.
Yura mengambil amplop tersebut tanpa melepaskan pandangannya dari buku novel di hadapannya.
Yoon jin benar-benar kesal ingin rasanya ia mengangkat wajah wanita didepannya itu agar menatap ia yang sedang berbicara.
Yoon jin berlalu meninggalkan Yura. Setelah Yoon jin tak terlihat. Sorot mata coklat berbulu mata lentik menelusuri setiap sudut amplop itu.
"Kim Yoon so." Gumam Yura.
Tepat sekali sudah tiga hari Yoon so izin sekolah. Ia penasaran kemana Yoon so, kenapa lama sekali izinnya. Namun ia bingung mau bertanya pada siapa.
"Yur !Yur,! Yura!!"teriak Fitri membuyarkan lamunan Yura.
"Apa sih,"sahut Yura dengan ekspresi kesal.
"Ngelamun baek,ini si Yoon so mau duduk di samping lo."
"Udah lama tu si Yoon so berdiri,gak kasian apa."Timpal Arin.
Yura melihat ke samping benar saja pria yang dari tadi berputar dipikiran nya sekarang ada di depan matanya. Yura berpindah dari kursi Yoon so. Yura tidak menyangka kalau Yoon so akan hadir hari ini. Makanya ia duduk di kursi Yoon so.
"Kalau kamu mau duduk disitu gak apa-apa ko aku duduk disini aja."
"Gak makasih,"sahutnya sambil kembali ke kursinya.
"Yoon so,kalau ngomong sama Yura jangan pakai aku kamu "Ucap Fitri.
"Terus pakai lo gue gitu."
"Yoii,kita yang sahabatan dari jabang bayi aja pake lo gue "sahut Arin.
"Tapi biasanya juga aku kamu." Yura ikut menjawab.
"Jadi panggilnya siapa."Tanya Yoon so lagi.
"Panggil beb aja."Goda Fitri.
"Asekkk."Teriak Arin keras
Yoon so tersenyum malu dengan tingkah sahabatnya Yura. 'kenapa sahabat Yura bobrok gini ya,beda bener sama Yura'
Yura yang sedari tadi mendengar percakapan tiga orang disekitarnya tetap tenang dengan ekspresi datar. Wanita yang duduk di seberang Fitri sedari tadi memperhatikan gerak-gerik tiga wanita dengan satu pria yang sedang bercanda. Siapa lagi kalau bukan Yuki dengan wajah masam.
Jam pelajaran dimulai, siswa-siswi kelas X IPA 1 mengawali pelajaran dengan mata pelajaran Matematika Peminatan. Untuk Matematika Yura memang pintar tapi Yoon so lebih pintar dibandingkan Yura.
Yura melirik Yoon so sekilas. Wajah pria yang lebih cocok dibilang cantik itu sangat serius mendengar penjelasan dari guru didepan. Matanya sama sekali tidak berkedip. Wajahnya yang tampak serius membuat Yura lupa kalau ia pria yang selama ini selalu menampilkan ekspresi konyol.
Yoon so merasa dilirik,ia melirik balik Yura tatapan mata mereka bertemu. Jantung Yoon so berdegup kencang nafasnya memburu tak beraturan menatap lekat wajah wanita yang sangat cantik dengan ekspresi yang selalu datar.
Yura mengembangkan senyum tipis sambil memalingkan wajah karena Yoon so sudah menatap nya lama. Jantung Yoon so benar-benar tidak aman hanya melihat senyum tipis Yura.
"Tolong yang di belakang jangan pacaran di jam pelajaran saya,"goda Pak Iwan guru matematika peminatan.
"Aduhhhhh"
"Jangan pacaran dulu hei"
"Yura jangan pacaran sama Yoon so,aku udah nungguin kamu,"goda para kaum adam membuat seisi kelas tertawa.
Kecuali satu wanita yang menampilkan ekspresi tak suka dengan candaan para kaum adam kepada Yura.
Berbeda dengan Yuki yang sedikit murung mendengar godaan pak Iwan.
Yoon so yang digoda pak Iwan tersenyum malu. Ia senang di kira pacaran sama Yura. Jangan tanya Ekspresi Yura. Sudah jelas datar sedatar jalan tol.
"Ribut amat sih,udah pak lanjut,"omel Vika Candranaya. Gadis cantik berambut panjang terurai,wajah putih dengan timpukan bedak tebal,bibir merah diolesi liptin.
"Sewot amat lo si dempul."Celoteh Fitri kesal.
"Apa lo bilang!!"teriak Vika.
"Udah jangan ribut lagi"lerai Yoon so yang terpilih menjadi ketua kelas.
...****************...
"Yur,kantin yuk." Ajak Arin.
"Ntar deh,aku ambil duit dulu di tas.
"Yura,nanti enggak usah beli cake makan cake bareng aku aja."Tawar Yoon so. Yura mengangkat satu alisnya.
"Hmm, makasih tawarannya tapi aku mau makan banyak cake hari ini,"sahut Yura berlalu keluar bersama kedua sahabatnya.
Yoon so ternganga lebar cake yang Yoon so makan berisi enam potong. Ia bahkan gak sanggup menghabiskan nya.'nafsu makannya besar sekali'.Yoon so kembali membatin.
"Nama lo Yoon so kan?"tanya Pria berwajah bule mata sampai rambutnya berwarna cokelat.
"Ya"jawabnya singkat.
"Kenalin gue Rachel loerand,"
"Gue Kim Yoon So,ada apa ?"tanya Yoon so dengan wajah serius.
Rachel tak menyangka wajah Yoon so bisa berubah gagah. Padahal sedari dulu ia melihatnya wajahnya seperti pria cantik.
"Bukan urusan penting,hanya ingin kenalan"
...****************...
Brukkkk! Curr !!
Es yang Yura bawa tumpah membasahi rok Yura. Makanan Yura sudah tercecer kemana-mana.
"Hadehhh suka banget sih numpahin makanan di seragam,cari perhatian lo,"ucap wanita yang berdiri tepat didepan Yura.
Wanita itu hanya setinggi alis Yura membuat ia tak perlu mendongakkan wajahnya keatas. Arin dan Fitri terkejut mereka berdua terdiam sejenak.
"Bersihkan."perintah Yura bersedekap dada.
"Lo berani banget ya cari masalah sama gue!!"Teriak Valen.
Yura hanya memutar bola matanya malas melihat tingkah aneh kakak dua tingkatnya itu.
Valen berlalu meninggalkan Yura dengan sangat kesal. Ia tidak habis pikir dengan Yura yang dengan santai nya menyuruh Valen membersihkan roknya.
Deha melihat gerombolan orang-orang di tengah kantin.
Matanya menatap Yura,roknya basah kuyup, makanan tercecer di mana-mana.
"Ada apa ?"tanya Yoon jin yang tiba-tiba di belakang Deha.
"Itu si cewek kutub,roknya basah."
Mata Yoon jin menatap wanita yang sedang menyapu membersihkan lantai yang tercecer makanan dibantu dua sahabatnya.
Deha berjalan menghampiri Yura.
"gue bantu ya,"ucap Deha sambil menyapu lantai.
"Gak usah kak,makasih."Ucapnya datar.
"Gak lama lagi masuk kelas,lo makan aja sana itu udah Yoon so belikan makanan nanti perut lo keroncongan,"ucap Soon Jin dingin sambil mengingat suara perut Yura waktu itu.
Yura terkejut,namun ia berusaha menetralkan ekspresinya.
"Terimakasih kakak-kakak tampan,"ucap kedua sahabat Yura sambil membungkukkan badannya. Fitri memaksa badan Yura jangkung Yura untuk membungkuk memberi salam terimakasih.
"Yura ayo ke kelas,jam istirahat sudah mau selesai ini aku udah pesan makanan yang biasa kamu makan," ajak Yoon so dengan makanan penuh di atas nampan.
Yura berjalan bersama kedua sahabatnya dan Yoon so. Yoon jin dan Deha hanya tinggal menyapu sedikit tumpahan makanan Yura.
"Tumben lo mau nolong orang."
"Gue juga punya hati kali,"sahut Yoon jin datar sambil menyapu.
Valen yang melihat banyak orang menolong Yura membuat ia semakin benci dengan adik tingkatnya itu. Ia tidak habis pikir kenapa semua pria tampan mau menolong cewek kutub itu. Di tambah lagi dengan Yoon jin yang tidak pernah menolong orang kecuali benar-benar terdesak.
"Ko lo tau makanan Yura tumpah,"tanya Arin penasaran sambil menyantap cilok.
"Ya aku mau ke toilet bareng Rachel terus Rachel ajak ke kantin. Jin hyung nyuruh aku beli makanan banyak yang biasa dimakan kamu."
"A cie Yura,oppa tabog perhatian."Goda Fitri.
Seketika wajah Yoon so murung mendengar godaan Fitri.
"Tenang aja Yoon so gue gak suka sama si kutub,"ucap Yura saat melihat wajah murung Yoon so sambil melahap batagor terakhir nya.
"Aku gak kenapa-napa ko."Bohong Yoon so
"Lo bilang oppa tabog kutub ?"Arin mengeraskan suara nya.
"Iya emang kenapa?"tanya Yura balik.
"Lo gak sadar ya,lo itu juga kutub sebelah sononya si Oppa tabog."Balas Fitri.
Rachel datang membawa kursi guru yang beroda menuju meja Yura dan Yoon so.
"Yura ini rok untuk kamu,"ucap Rachel sambil menyerahkan rok.
"Gak usah aku gak apa-apa ko "Ucap Yura santai .
"Ko gue yang ngerasa alay ya dengar Yoon so sama Rachel ngomong sama Yura pakai aku kamu."Celoteh Fitri.
Yoon so, Arin, Fitri dan Rachel saling bertatapan. Mereka diam sejenak. Yura yang merasa sepi walau sedang di kelilingi dua sahabat dan dua teman refleks menoleh ke belakang.
Rachel segera memutar arah kursi guru yang beroda itu, Fitri dan Arin segera mengangkat tubuh Yura yang tinggi meski agak kesulitan namun mereka berhasil mendudukan Yura di kursi itu.
Yura yang diangkat spontan oleh kedua sahabatnya terkejut dengan apa yang terjadi.
"Weee,kalian pada ngapain sih,"ucap Yura sedikit tersentak.
Rachel mendorong laju kursi roda menuju toilet.
Yura yang sudah paham situasinya mulai santai melipat kedua tangannya bersedekap dada.. Jangan ditanya kedua sahabatnya sudah terbahak-bahak melihat kelakuan kocak Yoon so dan Rachel seolah membawa orang yang sekarat di kursi roda.
"Permisi-permisi Nona Yura mau lewat," ucap Yoon so setengah berlari mengusir siswa-siswi yang memenuhi jalan menuju toilet.
Semua mata tertuju pada tingkah heboh kedua pria itu.
"Untung ganteng,"ucap ciwi-ciwi yang menepikan badannya agar dua pria itu bisa lewat membawa Yura yang tengah duduk santai dikursi roda yang terdorong oleh kekuatan Rachel.
"Silahkan turun nona Yura anda sudah sampai dengan selamat," goda Yoon so membungkuk kan badannya.
"Ini Nona Yura rok yang masih bagus tersetrika rap,i" ucap Rachel memberikan rok sambil menundukan kepalanya.
Yura berdiri dari kursi rodanya dan mengambil rok yang diberikan Rachel.
Keplakk-keplak!!
Yura memukul dua pria itu dengan rok yang ia pegang.
"Aw,maaf kan kami Nona,"Teriak Rachel dan Yoon so yang langsung duduk di kursi roda didorong Rachel sambil berlari sedang.
"Dasar prik !"
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Nenieedesu
bedaknya tebal banget 🙂
2024-02-16
0
Mommy QieS
tebalnya bedaknya Neng 😁😁
2022-08-24
0
Mommy QieS
Hehe,Pak Iwan 😍😍
2022-08-24
0