🌺 Assalamualaikum 🌺
...{Welcome to my novel, terimakasih sudah memilih novel ini untuk di baca. Semoga suka dengan cerita nya. Ini novel pertama, banyak kesalahan dalam setiap kata maupun kalimat.}...
...Harap di maklumi....
...Mohon dukungan nya❤️...
Di hari pertama masuk, SMA Turnagara tidak memperlakukan siswa-siswi baru untuk menggunakan atribut-atribut aneh seperti sekolah kebanyakan.
Dihari pertama masuk siswa siswi diajak untuk mengenali semua warga sekolah,mata pelajaran yang akan di pelajari, ekstrakurikuler,dan menyusuri setiap ruang yang ada di sekolah.
Pukul 7.10 Ketua osis masuk ke kelas X IPA 1.
Pria dengan tinggi sekitar 184 cm berambut cepak berkulit kuning Langsat, membuat mata yang melihat nya merasa candu dengan senyum manis yang ia tebarkan. Ia adalah Fahran Raderha ketua OSIS SMA Turnagara.
Pelajaran pertama diisi oleh Fahran Raderha. "Selamat pagi semua nya, perkenalkan nama saya Fahran Raderha, kalian bisa panggil kakak,kak Deha." Tegasnya.
"Pagi kak."Sahut seisi kelas semangat.
"Hari ini tema nya perkenalan,kakak mau kalian saling kenalan dengan teman sebangku kalian tulis di selembar kertas biodata teman sebangku kalian dan kumpulan kan."
Semua tampak antusias untuk berkenalan dengan teman sebangkunya,namun tidak untuk dua orang yang duduk paling pojok belakang dekat jendela. Mereka tampak bingung dengan perintah ketua osis nya.
Yura menyobek selembar kertas dari bukunya. Ia menghadap kearah Kim Yoon so, sedangkan orang yang sedang di tatap kikuk salah tingkah. Melihat tingkah teman sebangku nya yang sedari tadi menggaruk kepala dan alis membuat Yura risih.
"Nama lo siapa ?"tanya Yura datar.
Yang ditanya malah membulat kan matanya tak menyangka di tanya dahulu oleh wanita dingin di sebelahnya.
Yura balik membulatkan matanya ke arah Kim yoon so. Membuat Kim yoon so memalingkan wajah sambil bergidik ngeri.
"Aku Yura Aikawa,lahir di Dubai,tanggal 2 April ,usia 15 tahun,hobi masak,makan,warna kesukaan cream pink,gak punya pacar, idola kim seokjin,"ucap Yura sekali tarikan tanpa jeda. Kim yoon so tercengang bingung harus berbuat apa.
"Kenapa ekspresi lo konyol begitu,"ucap Yura menahan tawa karena setiap ia bicara Kim yoon so selalu saja menampilkan ekspresi wajah yang konyol di matanya padahal ekspresi yang selalu Kim yoon so tampakkan adalah ekspresi imut di mata wanita lain.
Kim yoon so di buat semakin tercengang. Ia menganga dengan sangat lebar,baru kali ini ada wanita yang menyebutnya konyol.
...****************...
Waktu habis Deha berjalan kesetiap meja mengambil kertas yang berisi biodata. Deha berjalan menuju meja terakhir yang terletak di belakang paling pojok dekat jendela.
"Maaf kak, punya saya belum selesai,"ucap Kim yoon so bersalah.
"Kamu, juga kosong ?" Tanya Deha pada Yura yang sedari tadi memalingkah wajah ke samping enggan menatap kedepan.
Deha merasa sedikit kesal karena lawan bicaranya tidak menatapnya.
"Ini salah saya kak,tadi saya tidak fokus."Ucap Kim yoon so lagi.
"Tulis semua biodata teman sekelas untuk hukuman kalian berdua." Perintah Deha
tegas.
Kim yoon so menganggukkan kepalanya, sedangkan Yura tidak berkutik sama sekali.
Deha berjalan meninggalkan mereka berdua. Ia menghentikan langkahnya,menolehkan kepalanya ke samping tanpa membalikkan badan. "kumpulkan sebelum bel pulang berbunyi."Ucapnya tegas berlalu keluar.
"Yoon so,semua ini ulah lo, lo harus cari biodatanya."
Yoon so lagi-lagi dibuat tercengang oleh Yura, entah kenapa ia selalu tercengang mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Yura.
Karena lawan bicaranya tidak bergeming Yura menoleh ke samping. Ia benar-benar tidak kuasa menahan tawa,Yura tertawa dengan sangat keras,karena lagi -lagi Yoon so membuat ekspresi yang dianggap nya konyol.
Untungnya semua siswa siswi dikelas sudah keluar menuju kantin, Yoon so langsung menutup mulutnya yang ternganga lebar dengan kedua tangannya saat mendengar suara tawa Yura. Ia tak menyangka Yura akan tertawa dengan keras. Karena dari tadi Yura hanya menampilkan ekspresi datar.
"Ehemm,hem,"Yura berdehem untuk menetralkan suasana.
"Nanti gue akan cari biodata juga,tapi gue harap lo bisa cari lebih banyak."Ucap Yura datar.
"Ya,l."balas Yoon so singkat.
Yura mengeluarkan buku novel dari dalam tas. Ia ingin pindah tempat duduk untuk membaca novelnya,karena dikelas hanya ada mereka berdua . Jadi dia tidak mau duduk tepat di sebelah laki-laki yang bukan mahram nya.
Belum sempat Yura pindah dari kursinya,pria dengan tinggi sekitar 185 cm rambut lurus,mata kecil dengan tatapannya yang tajam, kulit putih,bibir pink alami,hidung mancung,dan alis tebal tersusun rapi memberikan aura ketegasan pada wajahnya.
Ia masuk ke dalam kelas menuju kursi Yoon so. Yura tak menoleh sedikit pun, ia sibuk membolak-balik halaman buku novelnya.
"Yoon so,ini jangan lupa dimakan,"ucapnya datar menyerahkan bungkusan.
"Wow apa ini ?" tanya Yoon so membuka bungkusan yang berisi kotak kue berwarna hijau muda yang dipadukan dengan warna putih.
Yura mencium aroma yang familiar didekatnya, aroma wangi yang membuat perutnya lapar. Tapi ia enggan untuk menoleh, sekuat tenaga ia tahan keinginan nya untuk melirik makanan yang mengeluarkan bau mengocok perut.
"Wih cake ubi ungu,enak banget makasi Jin hyung"
Kruyukk !!
Dua pria tampan yang sedari tadi sibuk dengan aktivitas nya masing-masing terkejut refleks menoleh ke sumber suara.
Yura yang merasa di tatap tetap tak berkutik sedikitpun ia pura-pura membaca novel di genggaman tangan nya.
"Astaga,aku lupa menawarkan kue ini pada mu."
"Jin Hyung,kenapa hanya berdiri mematung duduklah ayo makan cake nya bersama."Ucap Yoon so kembali.
"Ini ambil lah,"Yoon so memberikan sepotong cake kepada pria yang bernama Kim Yoon jin. Yoon jin duduk tepat dihadapan Yoon so.
"Ini, seperti nya kamu lapar," Yoon so memberikan sepotong cake dengan hati-hati karena ia tahu bahwa ia sedang berhadapan dengan wanita dingin sedingin kutub Utara.
"Terimakasih,"ucap Yura datar tidak mengambil pemberian Yoon so tanpa menoleh kearah Yoon so,Yura pergi meninggalkan kedua pria tampan yang sangat di idam-idamkan kaum hawa. Sorot mata kedua pria itu mengikuti wanita hijab yang berjalan dengan cepat.
"Wanita aneh."ucap keduanya serentak tanpa sengaja. Mereka saling bertatapan dan bergidik ngeri. Setelah mengatakan hal yang sama.
Yura berjalan dengan cepat agar segera menghilang dari pandangan kedua pria yang ia tahu bahwa mereka memandanginya sedari tadi. Yura menoleh kebelakang dan,
Brakkk!!!
"Waww !!" Teriak dua wanita berkerudung terkejut. Sambal kacang cilok miliknya tertumpah tepat di baju seragam Yura.
Yura terkejut ia menatap bajunya yang tertumpah cilok dan menatap dua wanita didepannya bergantian.
"Arin/Yura!!" Teriak Yura dan Arin bersamaan.
"Yura kangen!!"ucap wanita disamping Arin ia bergerak maju ingin memeluk Yura.
"Ada tisu enggak Fit "Tanya Yura
"Ooo ada-ada tunggu sebentar ya,aku ambil dulu di kelas,"sahut Fitri berlalu masuk ke kelas.
"Aaaa maaf,Yur aku gak lihat kamu di depan," Arin meminta maaf sambil mendekat ke Yura.
"Ya,iya gak papa."
"Ini Yur," Fitri menyerahkan beberapa lembar tisu.
Arin membantu Yura membersihkan bajunya yang terkena kacang cilok,memang tidak banyak tapi nodanya terlihat jelas tepat mengenai hijab Yura.
"Aduh nodanya jelas banget Yur."Ucap Arin.
"Ada bawa jaket enggak?" Tanya Fitri.
"Gak ada,aku cuma bawa hoodie ribet ntar."
"Yaudah nih pake jaket gue aja." Tawar Arin.
"Udahlah gak apa-apa juga." Tolak Yura santai.
Kedua sahabatnya langsung memasangkan jaket ke badan Yura tanpa persetujuannya.
" Terimakasih."
"Kangen!!!"Teriak kedua sahabatnya yang sudah lama tidak berjumpa. Arin dan Fitri memeluk erat Yura bersamaan.
Kryukkk!!!
Suara riuh disela-sela pelukan membuat Arin dan Fitri melepas pelukan dan tertawa terbahak-bahak.
"Lapar,anterin aku ke kantin yuk."Rengek Yura
"Wokeh,ntar traktirin aku cilok yang tumpah ya."Pinta Arin.
"Belikan es blender juga ya."Timpal Fitri.
"Gampang,"ucap Yura bersedekap dada.
...****************...
Di tjelas dua pria tampan yang tengah duduk sambil menikmati cake menoleh kearah pintu.
Dilihatnya wanita yang tingginya sekitar 168 cm dengan berbalut jaket hitam,tangan nya penuh dengan makanan. Diikuti dua wanita dibelakang nya yang sedikit kesusahan membawa makanan.
Yura berjalan menuju kursinya ia meletakkan makanannya diatas meja,namun mejanya tak cukup menampung semua makanannya.
"Bisa tolong singkirkan kotak ini," pinta Yura tengah menyusun makanan diatas meja.
Yoon so segera mengambil kotak cakenya yang telah kosong.
"Permisi kami mau duduk di kursi kami,"
ucap Arin lembut kepada pria tampan yang sedari tadi duduk di kursi tepat didepan Yura dan Yoon so.
Arin dan Fitri seketika mendongakkan wajah ketika pria itu berdiri. Mereka tertampar pesona Kim Yoon jin.
"Bukannya kalian duduk di sebelah sana ya,"tunjuk Yoon so kearah dua kursi berjejer paling belakang pojok dekat lemari.
"Iya,tapi kita udah izin tukar tempat duduk sama dua penghuni kursi ini."Sahut Fitri
"Kok gue enggak tahu ya, kita sekelas."Ucap Yura.
"Kita tadi di UKS sakit perut,"sahut Fitri nyengir.
"Mau."Tawar Yura sambil mengangkat batagor diatas sendoknya.
Yoon so terdiam ia bingung,apa yang harus ia lakukan.
"Yak Yoon so,jangan makan sembarangan nanti perut lo sakit." Tegur Yoon jin.
Yura tidak suka dengan kata-kata Yoon jin.
"Gak apa-apa ko aku suka pedas" sahut Yoon so.
"Terserah lo saja,jangan ngeluh kalau perut lo sakit" ucap Yoon jin kesal, meninggalkan kelas adik angkatnya.
Bel masuk berbunyi, makanan Yura sudah habis bersih tidak tersisa. Tak lama pria yang Yoon so sebut Jin hyung dan wanita setinggi 165 cm dengan rambut panjang tergerai rapi masuk kedalam kelas.
"Selamat siang, perkenalkan saya Kim Yoon Jin dan disebelah saya Valensa Ardinafa. Kalian bisa panggil saya Ji.."
"Kak Yoon jin dan kak Valen."Potong valensa.
Yoon jin menunjukan ekspresi datarnya yang membuat ia terlihat sangat keren dimata kaum hawa Yang melihat nya. Sedangkan Valensa wanita yang manja, imejnya juga terlihat manis di mata kaum adam.
"Datar sekali." Gumam Yura yang terdengar oleh dua sahabatnya yang duduk tepat di depannya.
"Dasar enggak sadar diri,"ucap Arin menoleh ke arah Yura yang juga menampilkan ekspresi datar.
'Gadis yang manis,apa dia tidak sadar kalau wajahnya sangat datar,'batin Yoon so sambil tersenyum.
"Kami dari eskul tata boga,bagi kalian yang mau mengikuti tata boga kalian bisa daftar langsung pada saya."Ucap Yoon jin.
Valen yang sedari tadi melihat Yoon jin berbicara,merasa bingung dengan tatapan Yoon jin. Ia mengikuti sorot mata Yoon jin dan terhenti pada seorang wanita hijab anggun yang mengenakan jaket di dalam kelas.
Ia sedikit kesal melihat wanita itu. 'Tuh cewek caper banget pakai jaket di kelas.' Batin Valen kesal.
"Hei,adek berjaket hitam, kenapa memakai jaket di kelas ?" Tanya Valen berjalan menuju kursi Yura
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Mom La - La
baru kali ini baca novel dengan tokoh yang unik seperti yura. tetap semangat...
2023-01-17
0
Mom La - La
ha ha ha...
ketemu lawan yang sepadan.
2023-01-17
0
Dani irwandi
salam kenal kak, jangan lupa mampir juga ya
2022-09-21
0