Part 2 (Revisi)

“Kamu tidak sendiri, ada aku disini “

– Lio –

Lio POV

“Kenapa juga mereka harus ikut campur! Hidup juga hidup aku, kenapa mereka yang rungsing! Ribet !!” keluh Lio.

Liu Xinghai, atau biasa dipanggil Liu, cewek tomboy, rambut cepak, wajah cantik sekaligus tampan menjadi jati dirinya. Siapa sangka, ketomboyannya membuat beberapa orang iri hati padanya. Dengan badan tinggi berisi, rambut cepak, selalu berpakaian cowok masa kini dan jangan lupa wajahnya yang cantik plus tampan bak pangeran yang akan naik kuda putih. Meskipun lingkungan disekitarnya tidak ada yang mendukungnya, namun dia masih bersyukur karena orang tuanya selalu mendorong dan support di sepanjang jalan yang dia ambil.

Sepanjang jalan, jatuh bangun Liu lalui, menjadikannya sosok tangguh sekaligus memiliki sifat dingin pada orang yang tidak terlalu dekat dengannya. Dibalik sifat dinginnya, Liu adalah sosok yang hangat dan perhatian. Dan disaat Liu sudah nyaman dan sayang pada seseorang, maka dia tidak akan pernah melepaskannya.

Kesehariannya selalu dihiasi dengan tumpukan buku pelajaran, les menari dan menyanyi. Hasilnya dia memiliki suara bak dewa dewi yang dapat menghipnotis siapa saja yang mendengarkannya. Begitu juga tariannya, orang-orang akan langsung jatuh hati dibuatnya. Meskipun Liu memiliki banyak keahlian, tidak menjadikan Liu orang yang sombong. Liu selalu membantu tanpa pamrih pada semua orang yang membutuhkan bantuannya.

Berbagai kompetisi dia ikuti. Kegagalan demi kegagalan sudah menjadi makanan sehari-hari. Hingga dia diterima dan bergabung dalam acara pencarian bakat girl band di Tiongkok. Bukan hidup namanya jika tidak dilengkapi dengan tantangan. Saat Liu bergabung pun, kerikil-kerikil itu telah menunggu sang penghuni baru.

Tiap hari, tiap jam, tiap detik selalu dia habiskan di ruang latihan dengan harapan memperoleh pengakuan sang pelatih merangkap juri. Jika ada yang tanya, “kamu nggak capek?”, Liu hanya tersenyum sebagai jawabannya.

Disaat Liu berada pada tahap down, dia akan pergi ke rooftop untuk menenangkan diri. Kadang hembusan angin menemaninya sekaligus sebuah kesunyian. Hingga terkadang sebutir air bisa lolos dari netranya. Seperti sekarang.

“Aku harus kuat. Aku pasti bisa. Ini hanya cobaan. Aku yakin bisa. SEMANGAT!!!!” teriaknya menyemangati diri.

Saat Liu hendak kembali ke ruang latihan, tanpa sengaja dia melihat sosok wanita cantik berdiri tak jauh dari posisinya sekarang. Tampak pipi wanita itu basah karena air mata yang terus keluar dari mata sendunya.

“Siapa dia? Kenapa dia menangis?” batin Liu.

Seperti terhipnotis, kaki jenjangnya melangkah mendekati wanita itu. Dirogohnya kantong celana dan diambilnya secarik kain putih berhias inisial namanya di ujungnya yang selalu dibawanya. Disaat jarak mereka kurang dari satu jengkal, Liu pun menyodorkan kain itu. Sang wanita tertegun. Mata sembabnya menatap Liu yang tersenyum tulus untuknya, “ini…”.

“Terimakasih”, lirihnya.

“Are you ok?”

“Yes, i’m”. Suaranya bergetar masih terdengar jelas oleh Liu. Mata indahnya masih menahan gerombolan air yang mencoba menerjang.

Melihat wanita itu menangis dalam diam membuat hati Liu terasa sesak. Reflek Liu mendekat, diambilnya kepala sang wanita dan direngkuhnya dalam tubuhnya. Liu pun membelai rambutnya, berharap bisa meringankan beban sang wanita. Namun dia salah. Liu merasakan baju depan yang dikenakannya bertambah basah.

“Hei, kamu tidak sendiri disini. Masih ada aku … “ ucapnya. Hanya isak tangis dan tubuh yang bergetar sebagai jawabannya.

Ada apa denganmu?, batin Liu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!