“Sangat indah, aku menyukainya”
— Wina —
Wina POV
Akhirnya aku sampai juga di tempat tujuan. Setelah sekian lama duduk diam dalam bangkupesawat, akhirnya aku dapat meregangkan badan dan menghirup udara segar. Saat ini aku berada di salah satu kota terbesar di negara China. Kota yang terkenal dengan City of Flower - nya. Menikmati pemandangan yang terpampang jelas di depan mata. Merasakan atmosfer yang berbeda dengan biasanya, tanpa sadar seutas senyum terukir di wajahku.
Semangat, perjalanan baru akan dimulai, batinku menyemangati.
Setiap langkah dengan iringan alunan roda koper di sampingku menemaniku siang itu. Gedung-gedung yang menjulang tinggi menghiasi perjalananku. Rasa kagum dan takjub tidak bisa hilang dari pandanganku. Sama seperti yang aku lihat di TV maupun laman google, hanya ini lebih indah jika dilihat langsung. Debar jantung yang terasa kencang membuatku lebih semangat sekaligus khawatir. Khawatir akan ada kejadian yang tak terduga. Seperti sebuah firasat.
Aish… ada apa ini? Kenapa sampai sesak begini? Semoga bukan firasat buruk”, batinku sambil memegang dada yang terasa tidak nyaman.
Aku pun memilih untuk duduk di bangku taman untuk meredakan sakit di dada. Udara bersih dan hamparan taman bunga nan indah membantu menetralisir keadaanku saat ini. Senang rasanya aku bisa menikmati suasana seperti ini. Pikiran semrawut , sakit dada hingga keadaan depresi sebelumnya seakan-akan hilang sudah.
Kesampean juga bisa duduk di taman bunga seperti ini. Kenapa gak dari dulu aja ya? Kenapa juga harus di negara orang baru kesampean?, batinku mengingat masa-masa sulitku.
Sudahlah, aku harus tetap semangat. Tidak boleh menggerutu terus. Pasti ada alasan dibalik semua ini. Ayo semangat!!!
Ku ambil tumblr yang aku bawa dari rumah, ku buka dan ku teguk hingga tandas. Setelah membasahi kerongkongan, aku memutuskan untuk mencari taxi yang akan mengantarkanku ke penginapan.
***
Pagi ini ku langkahkan kaki ke arah calon tempat kerja dengan semangat. Hembusan angin menyambut ku selama perjalanan. Beberapa helai rambutku menari tanpa arah karenanya. Kekaguman terpancar jelas sejak kemarin aku pijak kakiku di negara ini. Banyak gedung tinggi yang berdiri indah dan kokoh di sepanjang mataku memandang. Meskipun bukan bangunan dengan arsitektur modern, namun keunikan yang tetap terjaga inilah yang menjadi ciri khas dari perusahaan-perusahaan itu. Hingga aku sampailah di tempat tujuan. Perusahaan ini memiliki keunikan sendiri. Dinding yang bercorak batu bata merah dengan jendela-jendela yang memiliki rangka tengah menghiasi setiap bagian dinding itu. Tak lupa, anak tangga berwarna putih gading berjajar rapih seakan-akan menyambut. Sekilas aku kira salah alamat, karena tampak seperti kampus tua yang ada di negara-negara Eropa dengan hamparan rerumputan yang membentang luas di depannya dan beberapa pohon rindang yang berjajar di sepanjang jalan menuju gedung ini. Tak lupa dengan tambahan bangku panjang berbahan kayu yang melekat tepat dipinggirnya seolah-olah siap menemani siapa saja, menghantarkan sang mentari menuju rumah sang bulan.
Angin berhembus sedikit kencang membuatku reflek memeluk diri sendiri. “Brrr… dinginnya. Padahal sudah rangkap 2”, gumamku.
Ya, aku melupakan hal yang paling krusial saat masuk ke negara orang. Jika di Indonesia hanya ada 2 musim, tapi disini ada 4 musim.
“Sepertinya mau masuk musim dingin. Harusnya aku tidak meninggalkan syal itu dikamar”, keluhku. Saat aku masih bergelut dengan rasa dingin yang menempel pada tubuh, smartwatch ku berbunyi, menginformasikan bahwa waktu janji meeting tinggal 15 menit.
“Ya ampun, 15 menit lagi!” ucapku sambil berlari menaiki anak tangga. Sangking banyaknya, aku selalu melewati satu anak tangga di depannya. Aku yang notabene sangat disiplin dan menghargai waktu, sebisa mungkin aku tidak boleh terlambat barang 1 menit pun. Namun hari ini aku sangat ceroboh hingga hampir terlambat hingga …, “ Eh… aaagh…”
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Anita Jenius
3 like mendarat buatmu thor. semangat ya.
aku bacanya nyicil sampai sini dulu.
2024-04-13
1