Pagi ini Mairah terlihat sangat tidak tenang. Entah apa yang membuat gadis itu terus mondar-mandir didepan kaca riasnya.
Dia terus saja bingung dengan apa yang dirasakannya saat ini.
Sejak bertemu kembali dengan Rahmat tanpa sengaja dan saat itu pula rasa yang sudah ditanam Mairah dalam-dalam, dengan mudahnya muncul kembali.
Mairah berdiri tepat didepan kaca rias itu. Lalu berdialog didalam hatinya sendiri .
"Hati, mengapa kau tak bisa berkompromi sekali ini saja ".
"Mengapa kau harus menyukai seseorang yang sudah jelas-jelas memiliki kekasih ?
"Bisa tidak hati, kau melupakannya ? Karna berharap hanya akan membuat mu sakit "
"Batin Mairah, dan terus melihat pantulan dirinya dicermin itu.
"Bukankah aku terlihat bodoh dengan ini semua ???.
Lamunan Mairah akhirnya buyar dikarenakan suara pintu yang terbuka, dan ternyata itu adalah ibunya.
"Mairah, kenapa hanya duduk dan bengong gitu ,nak ??
"Kamu kenapa ?? Apa ada masalah ? tanya ibu.
"Tidak ibu, Mairah hanya sedikit kurang enak badan " jawab Mairah berbohong .
"Kamu sakit nak ? Kalau begitu kamu izin untuk tidak bekerja saja . Lebih baik kamu istrahat saja dulu dirumah. "Kata ibu khawatir.
"Tidak ibu. Aku baik-baik saja kok, Ibu tidak perlu khawatir. Aku akan tetap bekerja ibu "sesalnya karna sudah berbohong dan membuat Bu Yati khawatir ".
"Baiklah, nak. Mari kita sarapan dulu. Ibu buatkan makanan kesukaan kamu . kata ibu.
"Ya ibu " Jawab Mairah.
Akhirnya dialog Mairah berhenti seketika.
Mairah duduk disamping Yadi. Dengan senyum yang sumringah, adik kecil nya tak pernah lupa untuk menyapa sang kakak.
"Pagi kakak ku yang cantik," kata Yadi.
"Pagi adik ku yang manis " jawab Mairah dengan tersenyum kearah Yadi.
Hari ini tidak ada perdebatan atau jeweran kecil Mairah untuk adik nya itu. Mungkin karna dia sedang BadMood kali yah. ?
"Mairah, Nak Rahmat itu kerjanya apa sih nak? tanya pak Jamil ayah nya Mairah.
"Kalau tidak salah, kak Rahmat itu punya sebuah Rumah makan ayah. Tapi Mairah tidak tahu lokasi nya dimana. "Jawab Mairah"
"Ternyata nak Rahmat itu orang nya mandiri yah, dan kelihatannya dia juga pria yang baik dan sangat bertanggungjawab. Kata ayah"
"Begitu lah kira-kita ayah " jawab Mairah.
"Entah mengapa disaat pertama ayah bertemu dengannya, Ayah menginginkannya menjadi seorang menantu. Ayah ingin dia saja yang akan menjadi Suami mu. " kata ayah menatap Mairah yang mendongak "
"Ayah apa-apan sih. Kak Rahmat kan sudah punya kekasih ayah. Dan mungkin sebentar lagi mereka akan bertunangan. " jawab Mairah menyembunyikan perih nya saat mengatakan Rahmat mungkin akan bertunangan"
Walaupun mungkin Mairah merasa senang ayah nya mengatakan ingin Rahmat menjadi suaminya .
"Aku sangat ingin ayah, tapi aku seakan tidak bisa menggapainya. " batin Mairah sendu.
"Kan hanya calon dan belum bertunangan Mairah, bisa saja suatu saat Nak Rahmat menyukai mu kan ? " sambung ibu "
"Ayah, ibu. Jangan seperti itu. Tidak baik, itu sama saja kita berharap hubungan kak Rahmat dan kekasihnya kandas begitu saja. 'kata Mairah '
"Iyah benar juga sih , kata ibu ".
"Tapi aku senang loh kak, jika saja kak Rahmat menjadi kakak ipar aku. " kata Yadi sambil terkekeh "
" Huss. Anak kecil tidak usah ikut campur urusan orang dewasa " kata Mairah dengan agak sedikit tertawa "
"Sudah-sudah. Selesaikan makannya.
"Kata ibu kepada Yadi dan Mairah "
Sarapan pagi pun selesai, kembali semua penghuni rumah akan sibuk dengan urusannya masing-masing.
Ayah Mairah hanya seorang yang sederhana. Dia hanya memiliki sebuah bengkel dan lokasinya tidak jauh dari rumah. Hanya sekitar dua kilo meter.
Dan ibu Yati hanya seorang ibu rumahtangga. Untuk mengisi waktu luang nya, bu Yati kadang mengolah halaman belakang rumah yang tidak terlalu luas itu menjadi kebun yang dipenuhi sayuran.
"Hidup sederhana sebenarnya sangat indah, apabila kita selalu bersyukur dan tidak pernah buruk sangka terhadap apa yang Allah berikan kepada kita. "
Saat ini Mairah sedang sibuk dengan pekerjaan nya. Karna hari ini banyak barang yang baru masuk. Dan semua barang itu harus di check in dan diberi kode.
Sinta juga terlihat sibuk, karna banyak pesanan yang akan dikirimkan. Karna Tante Sandra , juga berjualan secara online. Jadi banyak pesanan dari daerah-daerah lain yang harus di packing oleh Sinta.
Mereka sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
Hingga waktu makan siang pun tiba.
"Sinta, Mairah. Ini sudah jadwalnya makan siang. Bagaimana kalau hari ini kita makan siang diluar saja. ?? "Kata Sandra "
"Baiklah Tante. "jawab mereka "
"Tante, bagaimana jika kita makan di rumah makan yang kemaren itu. Aku sangat suka makan di tempat itu. Karna selain makanannya yang sederhana dan enak. Pemilik Rumah makan itu ternyata pria tampan " kata Sinta tersenyum malu".
"Sinta, ingat. Kamu sudah punya tunangan. Tidak boleh melirik pria lain. " Kata Sandra "
"Hahahaha. Ya ampun. Tante bisa aja. Aku hanya bercanda Tante. Kan mana tahu nanti pemilik restoran naksir sama Mairah. Biar dia gak jomblo terus " Kata Sinta tertawa""
"Ha. Aku ?? Tidak-tidak kak. Bagaimana jika dia adalah suami orang ?? Bisa-bisa aku dikejar-kejar oleh istrinya . "Mairah bergidik ngeri membayangkannya.
"Sinta dan Sandra pun tertawa "
"Pemiliknya belum menikah Mairah. Tapi dia sepertinya memiliki kekasih " kata Sandra.
" Sudahlah. Untuk apa kita bahas orang lain sih. Ayo kita kesana aja. Katanya tadi mau makan . Aku sudah sangat lapar saat ini " Kata Sinta.
Mereka bertiga pun tertawa. Tidak ada jarak dan kecanggungan diantara mereka. Karna Tante Sandra tidak pernah memandang karyawan nya sebagai bawahan. Malahan menganggapnya seperti teman sendiri.
Mereka memilih berjalan kaki. Karna jarak Rumah makan dari toko tidak terlalu jauh. Hanya berjalan 10 menit saja mereka sudah sampai.
"Kita duduk dimeja itu saja yok, kata Sinta "
Menunjuk kearah meja yang tidak terlalu besar itu. Mereka bertiga pun duduk ditempat masing-masing.
"Wah, pantas saja kakak memilih duduk disini. Pemandangan nya indah yah kak.
Ternyata rumah makan ini punya taman bunga yang indah " kata Mairah.
"Iyah. Aku sering makan disini dan memilih duduk disini. Karena hati ku sangat terhibur melihat bunga-bunga indah itu. Kata Sinta "
Sang pelayan rumah makan pun akhirnya datang.
"Mau pesan apa kak ? katanya.
"Aku pesan nasi ayam goreng crispy ditambah jus jeruk yah kak, kata Tante Sandra.
"kamu pesan apa Sinta ? " tanya Tante Sandra.
"Aku pesan nasi uduk ditambah ayam bakar dan Jus jeruk juga , kamu mau makan apa Ra. ?? tanya Sinta.
"Aku nasi ayam crispy saja ditambah cappucino dingin dan air mineral saja " kata Mairah.
"Makan lah sepuasnya. Hari ini Tante akan traktir aemuanya " kata Tante Sandra.
"Hore.. Terimakasih Tante " Jawab mereka".
"Tidak butuh waktu lama, pesanan mereka pun akhirnya datang. Dengan semangat empat lima atau karna lapar Sinta sudah lebih dulu mengunyah makanan nya.
Mereka bertiga makan dengan santai sambil bercerita dan sesekali bergurau.
Hai readers. Mohon maaf apabila masih banyak kesalahan dalam penulisan ini.
Mohon vote nya yah kakak-kakak. Biar aku nya semangat buat lanjutin karya ini.
Salam manis buat kakak-kakak tercinta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments