~Untung ada Rahmat

..."Jika seseorang ditakdirkan untuk kita. Kemana pun dia melangkah. Sejauh apa pun dia pergi dan di sudut bumi mana pun dia berada. Dia akan datang kepada kita "...

Siang yang terik dengan matahari bersinar ,

tiga wanita yang duduk di meja dekat jendela itu sedang asyik mengobrol.

Entah apa yang sedang mereka bahas.

Hanya terdengar sedikit tawa kecil dan canda gurauan saja.

Disaat mereka diluar jam kerja. Tiga wanita ini sangatlah akrab dan seperti sahabat.

Walaupun diantara mereka Tante Sandra adalah bos nya dan yang paling tua.

Tapi disaat bersama mereka malah terlihat seperti sahabat baik saja.

"~~~~~~~~~

(Sandra adalah seorang janda , suaminya meninggal karna kecelakaan pesawat saat suami nya dalam perjalanan pekerjaan . Suaminya seorang Pengusaha meubel .

Dan Sandra juga tidak memiliki anak.

Karna pada saat Suami nya kecelakaan Sandra sedang hamil 2 bulan. Karna terpukul dan larut dalam kesedihan membuat kondisi kandungannya ikut melemah.

Akhirnya Kandungannya pun tidak bisa diselamatkan )

Saat sedang asyik mengobrol, dua orang pria datang mendekat kearah meja mereka.

Ketiga wanita itu hanya diam dan cuek saja.

"Hai , ternyata ada tiga wanita cantik disini. Rasanya seperti sedang melihat bidadari saja. "Kata seorang lelaki yang badan nya agak jangkung kepada temannya"

"Iyah, benar sekali. "jawab yang satu lagi "

"Siapakah nama kalian wanita cantik ?

Mari ikut dengan kami saja. Kita bersenang-senang saja. Kami akan memuaskan kalian ... "kata pria jangkung "

"Hahahah. Benar sekali. Ayok ikut " kata yang satu lagi sambil menarik tangan Mairah "

Piring Mairah yang masih berisi makanan pun akhirnya berserakan dilantai.

Mengundang perhatian orang lain.

"Apa-apan sih . Kalian ini siapa ? Seenaknya saja menarik-narik tangan saya. " kata Mairah.

"Kamu tidak perlu tahu. Ayo ikut saja.

Aku melihat diantara teman-teman mu ini kau adalah mangsa yang cocok untuk kami. " kata si jangkung "

"Aku sudah lama tidak meniduri seorang wanita cantik seperti mu " sambung yang satu lagi.

"Kita akan bersenang-senang cantik " kata mereka serempak sambil tertawa terbahak-bahak ""

"Lepaskan teman saya. Atau saya akan laporkan ke polisi ! "Kata Sandra mengancam dan menarik tangan pria jangkung itu "

"Laporkan saja. Kami tidak takut . "Sijangkung menepis tangan Sandra lalu mendorong nya hingga terjatuh "

Mairah pun ditarik paksa dan diseret oleh dua orang lelaki yang tidak dikenalinya itu.

Mairah meronta-ronta dan meminta pertolongan.

Para pengunjung pun ikut khawatir. Ingin menolong tapi Mereka tahu bahwa dua orang itu adalah preman yang ditakuti di tempat itu.

"Mairah. Mairah ." Sinta terus berteriak . "

Dia dan Sandra tidak berdaya melawan preman itu "

Dari kejauhan sepasang mata tanpa sengaja melihat kejadian itu.

Sambil berlari mendekat kearah Mairah.

Dengan emosi yang sangat menggebu-gebu.

Rahmat menarik baju pria jangkung itu dari belakang sehingga lelaki itu pun berbalik menghadap Rahmat . Tatapan mata Rahmat langsung menusuk seperti tatapan membunuh.

"Bugh. Bugh.. Bugh.."

Rahmat memukul wajah pria jangkung itu hingga tersungkur. Lalu menendang perutnya.

Teman pria itu pun hendak melayangkan pukulan kearah Rahmat.

Dengan sigap Rahmat menangkapnya lalu memutar tangannya kebelakang.

Rahmat menendang nya dan memberikan pukulan bertubi-tubi kepada teman si jangkung itu.

Sehingga wajah kedua preman itu babak belur dan sangat menyedihkan 😅.

"Pergi kalian dari tempat ku ini. Atau aku akan melaporkan kalian atas kasus pelecehan dan membuat kerusuhan ditempat ku " kata Rahmat.

"Ba-baik lah. " kata mereka.

"Jangan pernah injakkan kaki kalian lagi disini, atau aku akan mengirim kalian ke neraka " Lanjut Rahmat dengan nada emosi."

Akhirnya kedua preman itu pergi lari kocar-kacir

Rahmat kembali melirik wanita yang sedang jongkok menyembunyikan wajah nya diatas lututnya itu.

"Hai. Sudah tidak apa-apa " kata Rahmat.

Mairah mendongak melihat siapa yang sudah membantunya lolos dari preman itu.

"Mairah menangis tersedu-sedu. "

"Hai. Mairah, kenapa kamu menangis dek ?? Mereka sudah kakak usir jauh.

"Mairah malah menangis semakin kencang "

Rahmat menjadi bingung, lalu membimbing Mairah untuk berdiri.

Mairah langsung berhambur kepelukan Rahmat. Memeluknya dengan begitu erat dan menangis sejadi-jadinya.

Rahmat agak canggung. Tapi tidak mau menepis tangan Mairah karna kasihan kepada Mairah yang sedang bersedih .

"Kak. Aku takut .. "kata Mairah"

"Tidak perlu takut dek, mereka sudah pergi. Mereka tidak akan pernah mengganggu kamu lagi " kata Rahmat .

"Mairah membenamkan wajahnya di dada bidang Rahmat . Rasanya sangat nyaman berada lama-lama dipelukan Rahmat .

Rahmat menatap Mata Mairah yang masih basah dan mengusap air mata itu.

Rahmat pun membimbing Mairah kembali kemeja dan mendudukkan nya dikursi.

~Mairah hampir pingsan karna dia tidak pernah bertatap mata langsung dengan Rahmat, dan Rahmat mengusap air matanya. Membuat jantung nya seakan melompat "

"Terimakasih mas, karna kamu sudah mau membantu teman kami " kata Sandra"

"Tidak perlu sungkan mbak, saya dan Mairah saling kenal. Saya sudah menganggap nya sebagai seorang adik saya sendiri " kata Rahmat.

"Ternyata kalian sudah saling kenal yah " "kata Sandra ".

"Benar Mbak. Kenal kan nama saya Rahmat" kata Rahmat mengulurkan tangannya .

"Saya Sandra dan ini Sinta " kata Sandra

"Senang berkenalan dengan kalian " kata Rahmat.

Mereka bertiga pun tersenyum ramah.

"Ini adalah Rumah Makan saya. Kalian sering-sering lah berkunjung kemari. "

"Kata Rahmat melirik Mairah yang hanya diam.

"Wah. dengan senang hati Mas " kata Sinta

"Untung ada Mas Rahmat " Kata Sinta kembali "

Mereka berempat pun tertawa melihat Sinta yang semangat untuk berkunjung lebih sering lagi 😅😅.