Raffa melangkah masuk ke dalam kamar tanpa berpaling menatap pada Kayla yang kini sudah tertidur lelap.
“Apakah dia wanita yang aku lihat saat di Bandara?” gumam Raffa di dalam hati.
Dengan seksama dia menatap kecantikan dan keanggunan wanita yang kini sudah sah menjadi istrinya. Hidung nan mancung, bibir mungil yang seksi membuat Raffa terpesona dengan bidadari cantik ciptaan Tuhannya.
“Astaghfirullah, aku tidak bisa mencintainya sebelum aku tahu keberadaan Zahra,” gumam Raffa mengingatkan dirinya pada cinta pertamanya.
Raffa pun melangkah menuju kamar mandi, dia membersihkan tubuhnya yang sudah terasa sangat lengket. Berendam air hangat sejenak membuat Raffa merasa rileks. Raffa keluar dari kamar mandi lalu mengenakan kaos oblong lengan panjang dan training panjang. Raffa mengambil bantal lalu membaringkan tubuhnya di atas sofa tentunya setelah dia melaksanakan kewajibannya pada sang penciptanya.
Pukul 04.00
Alarm ponsel Kayla berbunyi, Kayla terbangun dari tidurnya. Dia mematikan ponselnya, alu beranjak turun dari tempat tidur hendak melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Tanpa di sengaja dia melihat Raffa yang tertidur pulas di atas sofa.
“Kasihan, dia pasti kedinginan.” Kayla mengambil selimut lalu menyelimuti tubuh pria yang sudah sah menjadi suaminya.
Saat Kayla hendak pergi, “ Jam berapa?” tanya Raffa yang terbangun saat merasakan seseorang menyelimuti tubuhnya.
“Jam empat pagi,” jawab Kayla menghentikan langkahnya tanpa menoleh ke arah Raffa.
Kayla pun kembali melangkah setelah memastikan Raffa tidak membutuhkan hal lain lagi darinya. Dia memasuki kamar mandi, membersihkan tubuhnya lalu mengenakan pakaian yang tertutup. Kayla meraih mukenanya, dia melakukan rutinitasnya setiap hari, yaitu shalat tahajud dan shalat sunah lainnya hingga subuh datang.
Usai shalat subuh Kayla membaca Al-qur’an sejenak dengan sangat pelan. Dia takut suaranya melantunkan ayat-ayat suci akan mengganggu Raffa yang masih tertidur.
“Suaranya indah,” gumam Raffa di dalam hati.
Tanpa disadari Kayla, Raffa juga melaksanakan rutinitasnya setiap hari yaitu beribadah pada sang pemilik dirinya.
Usai beribadah, Kayla membuka mukenanya tanpa memperlihatkan sedikitpun auratnya. Walau dia tahu Raffa adalah suaminya dan dia akan berpahala memperlihatkan auratnya pada sang suami. Namun, Kayla masih enggan melakukan hal itu.
“Subhanallah, dia wanita sholehah!” gumam Raffa di dalam hati menganggumi sikap sang istri.
“Astaghfirullah, ka-kamu sudah bangun?” tanya Kayla kaget saat melihat Raffa berdiri di samping tempat tidur dengan pakaian koko.
“Iya,” lirih Raffa.
“Aku akan ke dapur, kamu mau apa?” tanya Kayla menawarkan sesuatu pada sang suami.
“Buatkan aku secangkir teh,” pinta Raffa.
“Baiklah,” lirih Kayla.
Kayla melangkah keluar kamar.
“Tak ada salahnya bersikap baik padanya, toh dia mungkin juga tidak menginginkan pernikahan ini,” gumam Raffa di dalam hati setelah Kayla tak terlihat lagi.
“Non Kayla,” seru Bi Nur saat melihat Kayla memasuki dapur.
“Iya, Bi.” Kayla mengumbar senyumnya pada wanita paruh baya yang selalu dibantunya setiap hari.
“Nona butuh apa?” taya Bi Nur pada Kayla.
“Aku mau bikinkan teh untuk Raffa, Bi,” ujar Kayla.
“Mhm, sini Bibi bikinkan!” tawar Bi Nur.
“Nggak usah,Bi. Aku akan bikinkan sendiri untuknya.” Kayla mengambil sebuah cangkir, lalu dia menyeduhkan teh untuk Raffa.
“Bagaimana malam pengantinnya, Non?” goda Bi Nur pada Kayla.
“Bibi,” sahut Kayla tersipu malu.
Kayla meninggalkan Bibi Nur yang masih penasaran menunggu cerita Kayla. Dia sengaja cepat-cepat pergi agar tak mendapat pertanyaan lainnya dari Bibi Nur sang PRT di kediaman Wisnu.
Bi Nur hanya tersenyum melihat kepergian Kayla, dia mengira Kayla bahagia dengan pernikahan yang dijodohkan ini.
“Kayla, kita akan berangkat ke gedung pada pukul 8. Bersiap-siaplah, dan sampaikan pada Raffa,” ujar Rita pada Kayla saat Kayla baru saja keluar dari dapur.
“Baik, Bu!” seru Kayla.
“Kalian sarapan di kamar saja, Bibi akan menyuruh Rayna untuk mengantarkan sarapanmu nanti,” ujar Lina menambahkan.
“Baik, Bi!” sahut Kayla.
Kayla pun kembali melangkah menuju kamar dengan membawakan secangkir the yang sudah disiapkannya tadi.
Kayla mengetuk pintu lalu membukanya perlahan, dia masuk ke kamar. Dia melihat Raffa tengah duduk di sofa dan sibuk dengan ponsel di tangannya.
“Ini tehnya,” lirih Kayla.
Dia meletakkan cangkir berisi teh itu di atas meja, lalu berdiri di samping sofa.
“Terima kasih,” sahut Raffa tanpa mengalihkan fokusnya dari ponselnya.
“Ibu bilang, acara resepsi pernikahan akan dilaksanakan di gedung. Kita harus bersiap-siap untuk berangkat pada jam 8,” ujar Kayla memberitahukan Raffa.
“Aku sudah tahu, kita akan berangkat dengan mobilku. Supirku akan menjemput kita.”Raffa menanggapi ucapan Kayla tanpa menoleh ke arah Kayla.
Raffa berusaha menjaga hatinya pada Zahra cinta pertamanya yang kini entah di mana berada. Dia juga tidak tahu apakah Zahra masih hidup atau sudah tiada.
Tok tok, terdengar suara ketukkan pintu. Kayla bergegas membukakan pintu. DIlihatnya Rayna sudah membawa nampan berisi sarapan pagi untuk dirinya dan Raffa.
“Sarapan datang,” seru Rayna pada kakaknya.
Dia menyodorkan nampan berisi makanan itu pada Kayla.
“Terima kasih, Dek,” ucap Kayla.
“Sama-sama, kakak baik-baik saja, kan?” tanya Rayna sedikit mengkhawatirkan sang kakak.
“Aku baik-baik saja, kok,” ujar Kayla.
“Ya udah, kakak sarapan dulu. Semua sedang siap-siap untuk berangkat,”ujar Rayna.
“Baiklah, Adikku sayang!” Kayla mencubit pipi Rayna gemas.
“Kakak,” gerutu Rayna mengerucutkan bibirnya.
Lalu mereka pun tertawa, Rayna meninggalkan Kayla. Dia pun membawa nampan yang ada di tangannya masuk ke dalam kamar.
Kayla meletakkan nampan tersebut di atas meja.
“Makanlah, sebentar lagi jam 8,” ujar Kayla.
Kayla menyodorkan piring yang berisi nasi goreng spesial di tangannya pada sang suami. Raffa menoleh lalu meraih piring tersebut. Perlahan dia menghabiskan makanan yang ada di dalam piringnya begitu juga dengan Kayla.
Setelah selesai makan, Kayla merapikan bekas makan mereka dan membawanya ke dapur. Setelah itu dia pun bersiap-siap untuk berangkat menuju gedung tempat resepsi pernikahan akan dilaksanakan.
“Bersiap-siaplah aku akan menunggumu di luar,” Raffa hendak berdiri keluar kamar agar Kayla bebas mempersiapkan dirinya.
“Tidak usah, aku akan mengganti pakaian di kamar mandi.” Kayla merasa tidak enak hati pada Raffa setiap di berganti pakaian dia terpaksa keluar.
“Ya sudah, kamu duluan ke kamar mandi!” perintah Raffa.
Kayla pun melangkah menuju kamar mandi dengan membawa pakaiannya. Sedangkan Raffa mengganti pakaiannya di kamar itu saat Kayla berada di dalam kamar mandi.
Tak berapa lama mereka pun selesai bersiap-siap, Kayla kaget saat melihat Raffa yang sudah rapi.
Raffa mengenakan kemeja putih dan celana hitam, sedangkan Kayla mengenakan gamis putih yang dipadu padankan dengan hijab pink membuat Kayla tampil sangat anggun. Mereka akan mengenakan pakaian adat padang saat berada di gedung nantinya.
“Kamu sudah siap?” tanya Raffa pada Kayla sebelum dia
Kayla mengangguk.
Raffa pun menarik tangan Kayla lalu melangkah keluar dari kamar, “Tunggu!” pekik Kayla.
Bersambung . . .
.
.
.
.
Hai readers, terima kasih sudah membaca karya Author🙏🙏🙏
Tetaplah dukung Author dengan meninggalkan jejak berupa . . .
- Like
- Komentar
- Hadiah
dan
-Vote
Terima kasih atas dukungannya 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 302 Episodes
Comments
jen
kayaknya Kayla itu Zahra , ilang trus diadopsi sm Bram
2025-03-25
0
revinurinsani
siapa tu Zahra
2023-11-19
0
HeeeM
oh munkin zahra itu Kayla sebelum hilang ingatan ya tor kaya novel sebelah gitu
2022-07-01
2