BAB 2

Keenan,Jimmy dan Romi sedang menikmati malamnya di sebuah hotel.Sejak tadi sore badai datang,hingga malam sisa-sisa badai belum juga terselesaikan.

" Tadi Atasan telpon,katanya untuk beberapa hari penerbangan akan tutup," tutur Keenan.

" Kalo cuaca bagus sih enak,lah ini cuaca ekstrim,kita gak bisa kemana-mana," cerocos Romi.

" Aku ke kamarku dulu,aku mau tidur," pamit Jimmy.

" Aku juga," sambung Romi lalu menyusul Jimmy keluar dari kamar Keenan.

" Udah kamu masukin belum?" tanya Romi.

" Udah sih,tapi siapa yang akan jadi korban?" Jimmy balik bertanya.

Jimmy menghentikan langkahnya," Kamu benar juga," kata Jimmy.

" Kamu yakin gak sih,kalo Bang Keenan itu punya kelainan?" tanya Romi.

" Aku pernah memergokinya sedang mengungkung Tio," jawab Jimmy.

" Serius Loe?" tanya Romi dengan nada terkejut dan Jimmy pun mengangguk.

" Trauma dari Zira malah membuatnya salah kaprah," kata Romi.

" Jimmy ... Romi ... !!" teriak Keenan dari dalam kamar.

Jimmy dan Romi yang mendengar teriakan Keenan pun langsung berlari.

Brukh

Mereka tidak sengaja menabrak seseorang.

" Hey,kalo lari lihat-lihat dong!" Salwa menepuk-nepuk bagian belakangnya yang terasa sakit.

Romi dan Jimmy saling bertukar pandang,lalu menyeringai.

" Mbak,kami bisa minta tolong gak?" tanya Jimmy.

" Tolong apaan? Minta tolong ke kantor polisi,bukan di hotel" gerutu Salwa.

" Maksudnya gini lo mbak,kami kan malam ini menginap di kamar itu ( sambil menunjuk ke arah kamar Keenan),tapi kamarnya kotor.Bisa tolong bersihkan gak" papar Romi.

" Oh,bilang dong dari tadi," kata Salwa yang langsung menuju kamar Keenan.

" Cepat pergi!" Jimmy menarik tangan Romi menjauh dari tempat itu.

Salwa langsung membuka pintu dan masuk ke dalam kamar.Dia langsung mengemasi kamar yang terlihat seperti kapal pecah kena badai.Baju dan celana hingga dalaman berserakan di lantai.

" Tampang aja keren,tapi jorok!" seru Salwa.

Terdengar suara rintihan seseorang dari dalam kamar mandi,Salwa menajamkan pendengarannya.

" Permisi,apa ada orang di dalam?" tanya Salwa sambil menggedor pintu.

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka,Keenan keluar dari kamar mandi dan langsung memeluk Salwa.

" Maaf Tuan,Tuan kenapa?" tanya Salwa.

" Tolong," pinta Keenan.

Salwa terus memberontak,tapi tenaganya tidak bisa menandingi kekuatan tenaga Keenan.

" Tuhan,tolong aku.Maafkan aku yang selama ini sudah melupakanmu.Tolong aku kali ini saja," doa Salwa dalam hati.

Sreet

Keenan merobek paksa baju Salwa.

" Tolong aku,apapun yang kamu minta akan aku penuhi," Keenan memohon pada Salwa.

" Tidak,Tuan," tolak Salwa sambil menggeleng.Tubuhnya sudah bergetar karena takut.

" Maafkan aku," ucap Keenan yang langsung membawa Salwa ke kasurnya.

...****************...

Dengan langkah terseok,Salwa keluar dari kamar Keenan.Baju yang terkoyak dia genggam di tangannya.Dia keluar menggunakan pakaian Keenan yang ada di koper.

" Salwa,kamu kenapa acak-acakkan begini?" tanya Dini.

" Aku hancur Din,aku sudah hancur," kata Salwa disela isak tangisnya.

" Dih ni bocah,pertanyaanya apa jawabnya apa," gerutu Dini.

" Hancur kenapa?" tanya Dini.

Salwa memperlihatkan bajunya yang robek,Dini langsung membekap mulutnya menggunakan kedua telapak tangannya.

" Siapa yang melakukannya?" tanya Dini.

" Tamu hotel," jawab Salwa.

" Trus,sekarang mana orangnya? Biar aku datangi dia," tanya Dini menggebu-gebu.

Salwa menggeleng membuat Dini naik darah," Kamu mau diem aja gitu,dan biarin laki-laki itu pergi?"

" Dia tidak sadar saat melakukannya,dia dalam pengaruh obat," jawab Salwa,Dini langsung terkulai lemas.

" Sungguh malang nasibmu,oh sungguh gadis yang malang," kata Dini yang langsung memeluk Salwa.

" Ada apa ini?" tanya Yono.

" Salwa diperkaos sama tamu hotel," jawab Dini.

Yono mengusap punggung Salwa," Apa tamu itu mabuk,atau sengaja melakukannya?" tanya Yono.

" Lelaki itu dalam pengaruh obat," jawab Salwa.

Yono terduduk lemas sambil memandang Salwa dengan iba." Gadis yatim piatu yang malang," ucap Yono.

" Kamu lembur juga?" tanya Dini.

" Iya," jawab Yono.

Waktu terus bergulir,hingga tiba saatnya mereka untuk pulang.Dini yang tidak tega melihat kondisi Salwa pun mengantarkan Salwa pulang.

" Aku pulang sendiri aja,kan udah ada Dini" tolak Salwa saat Yono menawarkan jasa untuk mengantarnya pulang.

Yono berdiri tegak sambil melihat ke arah motor yang dikendarai oleh Dini menjauh dari hotel,setelah itu dia pun pulang ke kost-kostannya.

Salwa memasuki rumahnya dengan langkah lesu dan sedikit tertatih.Rasa perih dan ngilu di bagian bawahnya belum juga hilang.Salwa duduk bersandar di sofa lalu memejamkan matanya

" Bagaimana jika nanti aku hamil,aku pasti jadi bahan gunjingan tetangga," gumam Salwa.

Salwa membuka matanya lalu menatap foto kedua orang tuanya yang terpasang di dinding.

" Ayah ... Bunda,maafin Salwa.Salwa tidak bisa menjaga harta yang sangat berharga di tubuh Salwa," ucap Salwa.

Salwa bangkit dari duduknya lalu masuk ke kamar.Rasa ngantuk dan lelah pun menyerang,tidak lama kemudian Salwa pun tertidur.

——————

" Salwa,apa kamu masih tidur?" tanya Dini dari luar rumah Salwa.Dini sangat mengkhawatirkan keadaan Salwa.

Nggh ... Salwa menggeliat lalu turun dari kasurnya.Dia terbangun saat mendengar suara pintu depan yang digedor oleh Dini.

" Pagi-pagi udah berisik aja," gerutu Salwa sambil membuka pintu dan mempersilahkan Dini dan Yono untuk masuk.

" Aku beli nasi uduk nih di depan,sarapan yuk,"

" Tumben loe baik," kata Salwa.

" Yeee baik salah,kagak baik apalagi," oceh Yono.

Salwa pergi ke dapur untuk mengambil piring,sendok dan air minum.Setelah itu,dia kembali ke ruang tamu.

" Mungkin aku mau berhenti bekerja di hotel," tutur Salwa.

Uhuk

Uhuk

Yono dan Dini tersedak bersamaan.

" Kalian kenapa sih?" Kompak amat," Salwa memberi masing-masing segelas air pada Yono dan Dini.

" Kenapa berhenti?" tanya Yono.

" Iya Sal,kenapa berhenti?" tanya Dini.

" Aku takut kejadian tadi malam akan terulang lagi," jawab Salwa.

" Trus kalo kamu berhenti,kamu mau kerja di mana?" tanya Dini.

" Aku mau menyusul Bibiku yang bekerja di luar kota,kebetulan majikan bibiku butuh pembantu tambahan," jawab Salwa.

" Aku dukung apapun itu keputusan kamu,tapi aku minta satu hal sama kamu,jangan lupakan kami.Jika kamu butuh sesuatu,kamu tahu harus menghubungi siapa," ujar Yono.

" Nah,bener tu kata Yono," ujar Dini.

" Tumben kamu jadi dewasa begini Yon," ujar Salwa.

" Kan bentar lagi aku mau nikah," kata Yono dengan bangga.

" Sama si keket,eh maksudnya Ketty?" tanya Dini dan Yono pun mengangguk.

" Wah,akhirnya salah satu dari kita sold out juga," kata Salwa.

" Dia pikir jualan gorden kali,Sold out," sungut Yono.

Hahaha ... Salwa dan Dini tertawa bersama.

" Meskipun kamu tertawa,aku tahu jauh di dalam lubuk hatimu,kamu sedang sedih dan menangis.Semoga kamu menemukan kebahagianmu,dimana pun kamu berada," ucap Yono dalam hati sambil melihat kearah Salwa.

Terpopuler

Comments

Murni Zain

Murni Zain

semoga Salwa tdk hamil dan s Ken dasar trs cari siapa yang jd korban mlm naas tu🥺😌

2022-05-13

3

buk e irul

buk e irul

kenaan

2022-03-07

1

Nova Herlinda

Nova Herlinda

duchhhh kasian salwa ya.. yg di jadikan korban sama teman teman ken

2022-02-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!