Andrea POV
Reyhan benar-benar menghabis ku semalam. Dia tidak hanya sekali melakukan nya, bahkan berkali-kali. Dan membuat aku kelelahan.
Dan jujur saja, percintaan kami semalam tidak hanya Reyhan yang menikmati, tapi aku juga sangat menikmatinya nya. Karena sudah lama juga kami tidak melakukan hubungan intim.
Apakah arti nya, kini aku sudah sepenuhnya memanfaatkan Reyhan. Mengingat bagaimana dia membuat aku sakit hati, rasa nya tidak bisa memaafkan dia secepat ini. Dia butuh di beri pelajaran. Aku harus tetap menjaga sikap.
Tubuh ku rasa nya benar benar lemas. Dan masih terasa oleh ku, rasa nyeri di bawah sana. Karena Reyhan benar-benar liar.
Bahkan kini aku masih meringkuk di atas ranjang kami dengan bergelung selimut. Tetapi Reyhan sepertinya sudah bagun. Mungkin dia sedang di kamar mandi.
Tidak mau terburu-buru bangun, aku sengaja ingin bermalas-malasan. Ingin mengembalikan tenaga dan juga menghilangkan rasa kantuk. Karna jujur saja, aku masih sangat mengantuk dan mata ini terasa berat untuk di buka.
Tapi ini kan hari Sabtu, biasa nya Bella sudah mencari ku di pagi hari begini. Walau ia mencari ku, aku tidak peduli, badan ku benar-benar terasa lelah.
Jika Bella mencari tu, toh Ada Reyhan yang bisa mengatasi Putri nya bila dia sedang merengek untuk di ajak melakukan sesuatu.
Aku benar-benar butuh me-time.
Saat aku sedang asik menikmati me-time ku. Entah kenapa kegiatan panas kami semalam masih berputar-putar di otak ku.
Kenapa aku bisa sebahagia itu semalam, dan sangat bergairah juga. Apakah karena aku sudah lama tak melakukan nya.
Aku tidak bisa memungkiri jika aku memang sangat mencintai Reyhan. Aku takut kehilangannya.
Sentuhan nya, ciuman nya, cumbuan nya semalam, seolah-olah adalah sentuhan yang pertama kalinya ia lancarkan untuk ku.
"Sayang, ayo bangun. Sudah jam berapa ini?" ucap Reyhan, yang sudah duduk di sisi rajang, di samping ku.
"Aku masih mengantuk Rey." ucap ku dengan suara serak.
"Kau ini, seperti pengantin baru saja." ucap Reyhan terkekeh. Dalam hati aku berdecak kesal. Apa dia sedang menyindir ku. Tapi aku memilih tak menjawab, godaannya.
"Jadi, kau sangat menikmati nya kan semalam." Reyhan kembali berucap, seperti nya ia benar-benar menyindir ku.
"Rey diamlah. Biarkan aku beristirahat dengan tenang. Apa kau tidak kasian dengan ku. Kau harusnya bersyukur aku mau meladeni mu sampe pagi." ucap ku akhirnya membalas sindirnya. Yang ada Reyhan malah semakin terkekeh. Dan ia tiba tiba menyelinap masuk ke dalam selimut yang aku gunakan untuk menutupi tubuh ku yang masih polos. Dan dari dalam selimut itu Reyhan malah sengaja merangkul pinggang ku.
"Rey, jangan seperti ini. Apa kau belum puas juga. Kau sudah mandi kan." ucap ku mencoba menahan tangannya yang kembali liar dari dalam selimut. Aku mencoba menahannya, karna Reyhan terus saja merangsek ke arah ku.
"Kita suami istri sayang. Dan ini di dalam kamar kita. Kita bebas melakukan apa saja." tukas Reyhan semakin nakal.
Dan tiba tiba kami berdua yang saat ini masih bergelung di dalam selimut di kejutkan dengan kedatangan Bella yang langsung masuk ke kamar kami begitu saja tanpa mengetuk pintu.
"Mommy, Daddy, aku sudah lapar. Kenapa Mommy dan Daddy lama sekali. Aku sudah menunggu lama di meja makan." ucap Bella dengan nada kesal.
Dan aku pun dengan sedikit panic merapikan selimut yang menyelimuti tubuh ku. Tidak mau Bella melihat keadaan ku yang sekarang.
Reyhan yang tadi nya hampir mau mengerjai ku akhiri harus mengalah karna kehadiran Bella di kamar kami.
"O...iya, sayang. Daddy baru saja mau ke bawah untuk sarapan. Tapi sepertinya kita sarapan berdua saja ya. Mommy sepertinya sedang tidak enak badan." ucap Reyhan berbohong. Tapi aku lega, setidaknya itu alasan yang masuk akal yang bisa di terima anak gadis 5 tahun seperti Bella.
"Mom, Mommy sakit?" tanya Bella, kemudian ia mendekat ke arah ku. Dan aku pun semakin mengeratkan selimut untuk menutupi tubuh ku yang masih polos.
"Bella sarapan dulu saja sama Daddy ya. Nanti Mommy menyusul." ucap ku.
Dan akhirnya Bella pun mengerti.
"Sini Daddy gendong. Biarkan Mommy istirahat dulu ya." ucap Reyhan yang kini sudah beranjak dari ranjang dan kemudian mengedong Bella keluar kamar untuk sarapan.
Dan aku pun lega. Ada rasa bahagia yang melingkupi hati ku saat melihat interaksi Reyhan dan juga Bella.
Sudah lama aku tidak merasakan kebahagiaan dan kehangatan keluarga seperti ini. Melihat kedekatan suami dan juga Putriku menjadi kehangatan tersendiri.
🌹🌹🌹🌹🌹
Setelah beberapa jam aku melanjutkan tidur, dan sudah cukup untuk mengantikan jam tidur yang kurang semalam. Aku kemudian bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Dengan suasana hati yang sudah tidak sabar, aku akhirnya keluar dari kamar. Bayangan kebersamaan Reyhan dan Bella membuat aku penasaran. Apa yang sedang mereka lakukan?
Aku mendengar suara gaduh di dapur, dan aku juga mendengar Bella berceloteh dengan gaya cerewet khas nya.
Aku tersenyum bahagia saat aku menuruni tangga menuju dapur. Aku melihat Reyhan nampak sedang memasak sesuatu. Dan jangan tanya meja dapur nya, karena di meja sana terlihat begitu berantakan.
"Kalian sedang apa?" tanya ku pada mereka.
"Mommy," seru Bella, menyapa ku dengan wajah penuh noda tepung, dan terlihat sangat bahagia.
"Aku dan Daddy sedang buat kue Mommy."
"Memang Daddy bisa?" ledek ku. Dan Reyhan yang kini sedang sibuk memanggang itu menoleh ke arah ku.
"Jangan menghina ku, aku bisa masak. Apa lagi kalau cuma buat kue, itu mudah." jawab nya. Dan aku hanya menangapi sinis ucapkan. Kemudian aku memilih untuk duduk di kursi mini bar yang ada di dapur.
"Baiklah, ku tunggu hasil nya ya." ucap ku. Kemudian aku meraih segelas jus jeruk yang sudah di siap kan oleh para ART seperti biasa setiap pagi di rumah kami.
Sambil sesekali memperhatikan Bella dan juga Reyhan yang masih sibuk dengan membuat kue nya. Aku mengecek beberapa Email yang masuk di ponsel ku.
Tetapi pemandangan ayah dan anak itu lebih menarik untuk aku saksikan dari pada mengecek email. Suasana seperti ini sudah lama tidak aku nikmati. Kebersamaan seperti ini yang aku rindukan.
"Mommy, taaaraaaaaaa," ucap Bella sambil menyodorkan sepiring Pancake ke meja mini bar yang ada di depan ku, dan tak ku sangka hasil nya sangat sempurna. Aku hampir tak percaya jika itu adalah karya Reyhan dan juga Bella.
"Wow, ini benar kalian yang buat." ucap ku tajub.
"Ia Mommy, ini Daddy dan aku yang buat. Masa Mommy tidak percaya." celoteh Bella yang sedikit masam, karena aku meragukan karya nya. Kemudian aku tersenyum dan mencium pipi gembul putriku ini.
"Ia Mommy percaya, makasih ya sayang." ucap ku. Kemudian Reyhan menghampiri ku dan berucap.
"Daddy nya ngk di beri ciuman juga." ledek Reyhan. Dan tak mau banyak ptotes, akhirnya aku mendaratkan satu kecupan di pipi Reyhan.
"Makasih Mommy cantik."
Kemudian Aku, Reyhan dan juga Bella duduk bersama di meja makan. Menikmati Pancake yang sudah mereka buat dengan penuh perjuangan.
Satu hal yang membuat aku bahagia luar biasa pagi ini adalah, kebersamaan kami bertiga.
Isabella Dimitri
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Pisces97
wah gimana perasaan mu Andrean mengulang percintaan yang sudah lama tapi suami mu habis celup wanita laen aku tak bisa membayangkan jika dirimu tau hancur dan pasti jijik kan ya 🤭
2023-04-13
0
April
Aduh, thor seru ceritanya.. Aku nggak bisa banyangin habis celup istri pertama lalu celup istri kedua dan sebaliknua settusnya. Ih bekak ini bekas itu hahaah hah.
2022-04-23
1
Arfin Desfianti
Syukaaa liat keharmonisan Reyhan andrea dan bella.
Jangan sampai bella jadi korban hubungan ayahnya dan wanita lain
2022-02-24
1