Reyhan POV
Seusai dari kamar Bella putri ku untuk mengecek apakah ia sudah tidur, kini aku berjalan menuju kamar ku sendiri. Kamar yang belakangan ini seolah-olah menjadi tempat yang tidak nyaman bagi ku.
Karena saat aku berada di dalam, bukanya kehangatan yang aku dapat. Tetapi kami malah hanya menghabiskan waktu untuk saling berdebat.
Dan berakhir dengan aku keluar kamar, lalu memilih untuk tidur di kamar tamu.
Jika tidak, Andrea lah yang keluar kamar dan memilih tidur bersama Bella di kamar nya.
Hubungan macam apa itu. Aku lelah, dan Andrea aku rasa juga merasakan hal yang sama.
Tapi perkataan Syanala membuat ku tersindir. Ucapannya menampar ku. Apakah benar aku sudah terlalu jauh ber expektasi berlebihan pada Andrea.
Ada apa dengan diri ku ?
Kenapa aku bisa lepas kontrol begitu terhadap Andrea ?
Padahal wanita ini adalah wanita yang aku cintai. Wanita yang membuat aku jatuh cinta untuk pertama kali nya. Wanita yang sudah memberikan aku keturunan. Wanita yang menjadi saksi ke sukses ku dari awal.
Saat aku membuka pintu kamar kami, aku melihat nya tengah meringkuk memeluk guling di ranjang. Entah lah, ada perasaan menyeruak yang keluar dari dalam hati ku merasa iba dengan nya.
Tiba tiba ada rasa haru ketika aku memperhatikan Andrea yang kini sedang tidur miring sambil memeluk guling itu. Rasa bersalah melingkupi ruang ruang hati ku yang beberapa bulan ini yang seakan telah meneror nya.
Apa aku sudah jahat padanya.
Ia aku memang sudah jahat pada istri ku.
Ku gerakan langkah kaki ku untuk terus mendekat ke arah rajang.
Saat kini aku sudah berada di sisi nya. Aku duduk di sisi rajang di dekat nya. Dan saat aku melihat wajah yang cantik itu, hati ku kembali terunyuh.
Ada sesuatu pemandangan yang menghantam dada ku. Dan seketika itu, hati ini merasa di liputi rasa bersalah yang sangat besar.
Rasa yang pedih menghujam ku manakala ku dapati mata Andrea nampak bengkak.
Pasti dia habis menangis.
Ku ulurkan tangan ku untuk menyingkirkan beberapa helai rambut yang kini menutupi pipi nya. Kemudian aku selip kan helai rambut itu ke sisi kuping Andrea. Pipi yang putih dan mulus yang sudah lama aku tak membelainya.
Betapa brengsek nya aku. Kenapa aku baru sadar jika aku lah yang selama ini salah.
Karena aku belum membersihkan diri sehabis pulang dari kantor. Aku kemudian bergegas ke kamar mandi untuk menyegarkan badan.
Setelah aku selesai dengan ritual bersih bersih. Aku kemudian berlalu ke ruang ganti baju. Dan aku mengambil celana panjang santai yang nyaman untuk ku kenakan. Dan aku sengaja tidak pakai baju atasan.
Setelah selesai dari kamar ganti, aku segera bergegas menuju ranjang, di mana Andrea sudah berbaring di sana.
Kemudian ku rebahkan diri ku di tempat tidur, di sisi nya. Sejenak aku berfikir. Kemudian aku bergerak memiringkan tubuh ku sesuai dengan posisi Andrea yang kini tidur an dalam posisi miring juga. Kemudian dengan sengaja ku lingkaran tangan ku memeluk dengan positif ke perut Andrea. Dalam keadaan memeluk nya, aku bisa menghirup aroma wangi tubuh istriku ini.
Dan dari belakang, ku kecup pipi Andrea dengan sayang.
"Dea, apa kau sudah benar-benar tidur." bisik ku di telinganya.
Seperti biasa Andrea memang selalu cantik. Dan tiap malam dia punya kebiasaan memakai gaun malam yang sangat seksi.
Dan malam ini aku mendapati diri nya mengenakan gaun malam dari bahan sutera berwarna warna grey. Gaun yang saat ini sudah cukup membuat aku menegang.
Sensasi parfum malam nya begitu memanjakan penciuman ku. Dan gaun malam yang ia kenakan juga sangat mengoda ku. Dan sekarang libido ku mulai naik.
"Dea," pangil ku lagi, karena dia tidak juga menjawab.
Ku cium pundak nya yang terexpose, dan ku hirup dalam dalam aroma tubuh nya yang sudah lama sekali aku tidak menyentuh nya.
Dan tak lama kemudian ia bergerak. Andrea membalikkan tubuhnya lalu ia menatap ku dengan tatapan sayu.
Dan lagi lagi rasa bersalah menghantam dada ku.
Bagaimana aku setega itu menyakiti hati nya. Wanita yang aku cintai dan yang membuat aku jatuh cinta untuk yang pertama kali nya. Wanita yang sudah memberikan aku keturunan.
Untuk sesaat mata kami hanya saling mengunci.
"Ada apa." tanya nya lemah. Dan kemudian ia kembali berbaring membelakangi ku.
"Aku mau minta maaf. Aku mau minta untuk sikap ku tadi pagi." ucap ku. Kemudian sengaja aku merangsek kan diri ku untuk bisa menempel pada tubuh Andrea. Ku lingkaran kembali tangan ku ke perut nya. Dan ku mencium tengkuk nya lembut.
"Rey,...jangan seperti ini." keluh Andrea yang mencoba menolak perlakuan manis ku untuk nya. Aku tau, hal itu hanya alasan para wanita jika mereka sedang merajuk.
Aku pun tersenyum melihat sikap Andrea yang jual mahal ini. Dan itu semakin membuat aku merindukan sentuhan nya.
"Memangnya kau tak kangen dengan ku. Aku kangen dengan mu Dea," ucap ku merayu nya. Dan kembali ku cium pundaknya.
"Semudah itu kah diri mu merasa bersalah saat ini. Kemana saja dirimu, kenapa baru sekarang menyadari itu. Untuk sekian lama kau mengabaikan diri ku. Kau mendiamkan aku dengan alasan yang tak masuk akal. Dan kau terlalu percaya diri sekarang, bila aku akan maafkan mu Rey. Kau sudah melukai hati dan perasaan ku sebagai wanita Rey." jawab telak.
Kemudian ia bangkit dari rebahan dan menyadarkan tubuhnya pada headbord tempat tidur. Kemudian ia kembali menatap kearah ku.
"Aku serius minta maaf sayang. Aku tulus minta maaf." ucap ku meyakinkan Andrea.
"Enam bulan lama nya Reyhan. Kau abaikan aku, tidak hanya mengabaikan saja, kamu juga tidak menyentuh ku sejak lama. Dan sekarang kau tiba tiba minta maaf, ada apa sebenarnya."
"Kenapa kamu malah curiga sayang. Oke..... aku sudah salah. Maka dari itu aku menyesalinya. Aku ingin memperbaiki hubungan dengan mu."
Aku kembali mendekati nya. Ku belai rambut panjang Andrea dan aku elus pipi lembut nya. Aku bertekad malam ini, menjadi malam bagi kami untuk kembali bisa berdamai. Dan juga kembali menghangatkan hubungan kami yang sempat dingin.
"Sayang apapun yang terjadi di antara kita beberapa waktu lalu, aku mengakui aku lah yang salah. Aku bersalah, dan aku minta maaf. Harus nya aku memahami mu, harus nya aku mengerti diri mu. Kau seorang CEO seperti diri ku. Kau tau awal nya aku kasian melihat mu sibuk di kantor. Pekerjaan mu sudah menguras waktu dan energi mu. Aku memang ingin kau lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja, tapi aku lupa satu hal, kau adalah orang penting di perusahaan mu."
"Aku bisa membagi mana waktu untuk keluarga dan mana untuk pekerjaan. Jika misal aku terlihat sangat sibuk, itu hanya waktu waktu tertentu saja. Tidak benar aku mengabaikan diri mu dan juga Bella seperti yang kau tuduhkan selama ini."
Dan aku pun tak punya alasan untuk mendebat lagi.
Andrea menatap ku lekat lekat, dan sejurus kemudian ia nampak menyingkap selimut dan sepertinya hendak beranjak dari rajang. Tapi sebelum ia benar-benar beranjak aku sudah menarik Andrea sampe ia terhuyung ke arah ku.
"Rey," pekik nya.
"Aku minta maaf sayang, ku mohon maafkan aku." ucapku menahan lengannya agar tidak beranjak.
"Jangan kasar Rey," ucap nya dengan masih berexpresi kan wajah masam.
"Aku tidak kasar sayang, aku hanya menahan mu. Aku ingin menyelesaikan perselisihan kita. Dan aku salah, aku mengaku bersalah."
"Berikan aku waktu." ucap nya, kemudian memalingkan wajahnya.
"Kenapa nanti, sekarang saja kita saling memaafkan sayang." goda ku.
"Aku ingin liat kesungguhan mu menyesali tuduhan mu pada ku selama ini."
"Baiklah jika itu bisa membuat mu memaafkan aku, aku akan buktikan, jika aku sudah menyesal." ucap ku mengalah. Aku rasa saat ini tidak ada hal yang bisa ku lakukan selain mengalah dan mengaku salah.
"Bagus lah," ucapnya. Kemudian ia kembali ingin beranjak. Tapi, aku lagi lagi aku dengan cepat kembali menahannya.
"Apa lagi Rey," tukas Andrea dengan wajah kesal. Tapi aku justru senang dan merindukan melihat wajah nya yang kesal itu.
"Tidak bisakah kita malam ini bersenang-senang." ucap ku. Dan seketika membuat wajah Andrea pucat.
"Aku sedang tidak bisa." ucap nya, melepaskan tangannya dari cengkeraman ku dan kemudian menarik selimut untuk menutupi tubuh nya.
"Kalau begitu aku akan memeriksa nya." ucap ku yang sudah tak bisa lagi menunggu lagi.
Karena sudah sejak tadi aku menahan nya.
Reyhan Aditya Dimitri
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Pisces97
apa kamu bilang Rey,, menyesal oh tidak bisa
dirimu emang laki² buaya yang diam² menikah siri itu apa yang dibilang menyesal 😏
2023-04-13
0
Mink All
Semangat selalu Thor, tapi sekedar SARAN 0tak jangan terlalu di paksa, santai aja...🙏🙏
2022-05-16
0
ynynita
maaf ya kak baru sempat mampir, ini aku dari hey tetangga 💖🍀🍀 mampir di green city ya
2022-05-13
0