Reyhan POV
Menikahi Andrea Sahara bagi ku adalah sebuah keberuntungan.
Andrea adalah wanita cantik, berpendidikan tinggi dan dari keluarga berada. Aku benar benar sangat mengangumi nya. Andrea juga wanita yang sangat cerdas. Kami sudah saling mengenal sejak kecil.
Keluarga nya dan keluarga ku adalah tetangga an ketika itu.
Saat Andrea ketika itu telah masuk sekolah menengah atas, keluarga nya pindak ke New Zealand. Dan sejak itu lah kami berpisah.
Selang beberapa tahun kemudian ketika aku menempuh pendidikan kuliah di Stamford University di Amerika pertemuan ku dan Andrea kembali terjalin.
"Rey," sapa Andrea waktu itu saat aku sedang berada di ruang perpustakaan kampus.
"Dea," jawab ku kanget. Bahkan sangat kaget karna mendapati seseorang yang selama ini aku rindukan kini ada di depan ku.
"Kamu sedang apa di sini?" tanya ku konyol ketika itu.
"Memangnya aku di sini untuk apa,? jawab Andrea gemas.
"Apa kau mengikuti ku," goda ku pada Andrea.
"Aku bercita-cita bisa berkuliah di sini, ingat tidak. Jadi jika sekarang kita bertemu, maka siapa yang sebenarnya mengikuti." jawab Andrea.
Jika tidak berdebat itu bukan kami. Akhirnya kami saling berpelukan. Kala itu baik aku dan juga Andrea masih berstatus sebagai teman atau lebih tepat nya teman tapi mesra. Setelah pertemuan pertama itu kami saling mengobrol.
Dan akhirnya kami pun sama sama menyelesaikan kuliah kami di universitas itu sampe kami lulus.
Dan tak bisa kami pungkiri lagi. Kami memang sama sama saling punya perasaan. Bahkan perasaan itu sudah tumbuh sejak kami waktu itu menjadi tetangga.
Tepat di hari kami menjelang di wisuda. Aku menarik tangan Andrea, dan mengajak nya ke salah satu sudut di Aula gedung.
Aku ingin menyatakan sesuatu pada Andrea.
"Andrea......hemmm, Andrea....mau kah kau menjadi kekasih ku." ucap ku akhirnya setelah terbata bata. Aku ingin mengikat nya manjadi pacar. Karena aku kawatir setelah kami berpisah hari ini, dia akan di miliki oleh orang lain. Karena aku tidak mau dia di milik oleh orang lain. Walaupun aku tau dia tidak dekat dengan siapapun, dan aku juga tau dia sedang di dekati banyak lelaki yang menyukainya.
"Akhirnya," ucap nya.
"Kenapa akhirnya, kamu tidak mau menjadi pacar ku." tanya ku pada nya.
"Dari dulu aku sudah menyukai mu Rey, bahkan dari kecil aku sudah menyukai mu. Aku sudah menunggu ini lama, aku menerima mu." jawab nya.
Dengan perasaan bahagia aku pun memeluk nya.
Dan jangan di tanya soal perasaan ku. Aku sangat senang dia menerima ku sebagai kekasih nya.
"First kiss," ucap ku.
Tapi Andrea tidak menjawab. Diri nya hanya menatap mata ku tanpa kedip. Dan aku dengan perasaan gugup bercampur gemetaran mendekatkan wajah ku ke wajah nya.
Aku pikir Andrea akan menghindar, tapi seperti nya dia juga sama sama penasaran bagaimana rasa nya ciuman pertama itu. Kami tidak pernah melakukan itu sebelum nya.
Dengan perlahan dan pasti aku mendekat kan wajah ku ke wajah nya. Sedikit was was kini aku berhasil mendaratkan bibir ku ke bibir Andrea yang ranum itu. Bibir yang selalu ku pandangi dan yang selalu aku berimajinasi jika aku bisa mencium nya. Dan kini, hari ini aku mendapatkan itu. Ciuman pertama kami, mencium gadis yang setiap malam aku imaginasi kan. Wanita yang selalu aku rindukan. Andrea adalah wanita pertama yang membuat aku jatuh cinta.
Begitu bibir kami saling menempel sempurna, kami hanya bisa saling diam ketika itu. Ketika bibir ku masih menempel pada bibir Andrea, aku melirik wajah Andrea dengan manik mata ku. Ternyata dia memejamkan mata nya. Dan otak ku pun semakin bereaksi. Aku kini memperdalam ciuman ku. Ku buka mulut ku sedikit, dan ternyata Andrea memberikan jalan. Andrea menyambut nya, tanpa tau tempat, situasi dan kondisi kami saling lupa diri.
Hingga pada akhirnya sebuah suara terdengar mengagetkan aku dan juga Andrea.
"Papa," celetuk Andrea. Memangil sang papa yang kini mempergoki aku dah Andrea yang sedang asik berciuman.
Sial umpat ku.
Dan sejak saat itu pula keluarga juga sudah tau jika kami pacaran. Malahan kedua keluarga setuju jika kami sebaiknya menikah saja.
Dan akhirnya kami berdua pun saling mengikat janji suci dalam sebuah hubungan pernikahan.
Dan tak bisa ku pungkiri, aku sangat bahagia hidup bersama nya. Aku sangat mencintai Andrea dan begitu juga dirinya. Kami saling mencintai.
Setelah tiga tahun kami menikah dan menunggu anugrah kehadiran seorang anak. Akhirnya kami di berikan kabar gembira dengan kehamilan Andrea.
Kehamilan Andrea membuat keluarga ku dan juga keluarganya sangat bahagia.
Bagaimana tidak, anak kami nanti akan menjadi cucu pertama dari kedua keluarga kami. Kehamilan Andrea adalah kehamilan yang paling di tunggu oleh keluarga ku dan juga keluarganya.
Setelah 9 bulan menunggu, pada hari itu, Andrea berhasil melahirkan buah cinta kami yang pertama secara normal.
Dia seorang putri, cantik seperti ibu nya. Kami memberi nama putri kami Isabella Lusiana Dimitri.
Kehadiran Bella semakin menambah kebahagiaan aku dan Andrea.
Tahun demi tahun kami melewati pernikahan kami dengan sangat bahagia.
Hingga pada suatu waktu papa Andrea terkena serangan jantung. Dan membuat Papa nya tak lagi bisa memegang perusahaan.
Karna Andrea adalah anak satu satu nya, maka sang Papa menunjuk Andrea untuk memimpin perusahaan sang Papa.
Dan hal itu membuat Andrea semakin sibuk.
Sedangkan aku sendiri pun juga sama sibuknya dengan Andrea. Untung aku bukan anak tunggal, sehingga masih ada dua adik ku yang membantu papa ku untuk menjalankan perusahaan.
Sedangkan aku sendiri memilih mandiri membangun perusahaan ku. Kini perusahaan expor impor yang aku rintis makin berkembang pesat.
Tak jarang aku pun harus meninjau kantor cabang yang sudah aku dirikan di beberapa kota besar di Indonesia.
Dan kini aku juga mencoba berbisnis di bidang lain. Aku saat ini sedang fokus dengan berbisnis properti dan juga saham.
Kesibukan ku dan Andrea semakin tidak bisa di bendung. Kurangnya interaksi dan intensitas komunikasi membuat hubungan ku dengan Andrea mulai kurang harmonis.
Aku menyadari ini, karna kami berdua sama sama sibuk. Saat kami tiba di rumah pun, kami sudah sangat lelah dengan berbagai aktivitas di kantor.
Dan hal hal seperti itu berjalan sampai sekarang. Bahkan kini hubungan ku dengan Andrea semakin memburuk.
Dan puncak nya adalah tadi pagi saat kami sedang sarapan.
Aku menuduh nya sudah tidak peduli dengan pernikahan kami termasuk memperhatikan aku dan juga Bella.
Tetapi dia malah balik menuduh ku. Aku yang kata nya tidak peduli lagi dengan nya.
Dan entah setan apa yang merasuki ku tadi pagi, aku sangat tidak suka ia menyingung ku soal Nala.
Padahal aku telah diam diam telah menikahi Nala. Dan itu pun tanpa sepengetahuan Andrea.
Sepertinya, Andrea sudah mulai curiga dengan hubungan ku dan juga Nala.
Kenapa aku sekarang bersikap egois?
Kenapa aku saat ini terlalu sayang pada Nala, tetapi melupakan Andrea, padahal karna Andrea lah aku bisa seperti sekarang ini.
Dan sikap ku tadi pagi pasti melukai perasaan Andrea.
Aku benar benar kacau saat ini berada pada situasi yang membuat aku pening, aku berada di antara Syanala dan Andrea.
Di saat aku sedang cinta cinta dengan Syanala. Dan di satu sisi lagi, aku seperti sengaja menghancurkan rumah tangga ku sendiri. Yang aku bangun selama 8 tahun ku lalui bersama Andrea.
Reyhan Aditya
Andrea Sahara
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Pisces97
sama² sibuk harus saling menurunkan ego dan Reyhan sebagai kepala keluarga sudah salah kalau istri kurang perhatian harusnya ditegur ngomong dari hati kehati bukan cari pelampiasan dengan Nala.
kamu sebenarnya gk jatuh cinta dengan Nala tapi karena hatimu kesepian disaat hati kosong ada Nala yang tiap saat ada jelas kamu goyah tapi kamu laki² tegas dan komitmen tidak akan mau dengan perselingkuhan seburuk²nya hubungan pernikahan pasti menjaga keutuhan rumah tangga bukan menghancurkan sendiri 😂
2023-04-12
0
francess
baru baca 2 episode. .lanjut lagi aaah
2023-02-07
0
Mink All
Bibir saling menempel itu berarti skometh Thor, Asyik pengen deh kayak gituan....🤩🤩🤩
2022-05-16
0