Deretan lampu dengan cahaya nya yang terang menghiasi jalanan ibukota yang terlihat sedikit renggang.Waktu baru menunjukkan pukul 10.00 malam,Namun entah mengapa jalanan sudah sepi.
Darren mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang,sembari menyalakan musik kesukaannya.Ia merenggangkan sejenak tubuhnya yang terasa kaku dengan menggerakkan bagian lehernya ke kanan dan kiri.
Namun siapa sangka jika matanya menangkap sesuatu hal yang aneh.Sebuah mobil berwarna hitam terlihat berada tepat di belakang mobilnya dan terlihat mencurigakan.
Darren mencoba positif thinking dan tidak menaruh curiga.Ia menurunkan kecepatan mobilnya dan sedikit menepi dengan tujuan agar mobil yang berada di belakangnya mendahului mobilnya.
Tapi kecurigaannya semakin kuat ketika mobil tersebut tak kunjung mendahuluinya.
Ia mencoba menambah laju mobilnya,dan mobil yang berada dibelakangnya juga melakukan hal yang sama.
“Sial..sepertinya mereka membuntutiku”
Darren semakin menambah laju mobilnya,meninggalkan si penguntit.Tapi sepertinya Darren sedang dalam bahaya karena si penguntit terlihat mengejar.
Mata Darren silih berganti menatap jalanan yang ia lalui dan melirik ke arah spion untuk memastikan keberadaan mobil penguntit.
“Siapa mereka,kenapa mereka mengejarku”
Ditengah-tengah pelariannya,ekor mata Darren melihat benda yang dikeluarkan si penguntit dari dalam mobil.
Sebuah pistol kini mengarah ke mobilnya,Darren sedang berusaha menghindar kala sebuah peluru melesat begitu saja mengenai kaca mobilnya.Beruntung peluru itu tidak bisa menembus kaca mobil Darren.
“Sial”otaknya tak bisa berpikir jernih kali ini.
Ia terus melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh,hingga beberapa detik berlalu suara peluru tidak terdengar lagi.
Dduuuarrr!!
Suara ledakan tiba-tiba terdengar dan suara itu berasal dari ban mobil Darren.Ia berusaha keras mengendalikan laju mobil yang lumayan kencang namun tak terkendali.
Ccciiittt!!!
Darren tak bisa menghentikan mobilnya,ia berusaha mencari tempat sepi yang sekiranya tidak akan ada orang lain yang celaka nantinya.
Di ujung jalan ia melihat sebuah bangunan tua.
“Semoga bangunan itu tak berpenghuni”
Ia mengunci target di depan matanya,dirinya sudah bersiap untuk menahan benturan nantinya.Namun naas,rencananya gagal karena tiba-tiba seseorang muncul di depan sana,dan itu diluar dugaan Dareen.
Ia membanting setir dengan cepat untuk menghindari pejalan kaki yang tiba-tiba muncul entah dari mana.
“Aaaakkkhhhhh”teriak si pejalan kaki dengan tubuh yang tiba-tiba kaku.
Bbrrraakkkk!!!!!
Mobil Darren menabrak pembatas jalan lalu berguling beberapa kali dengan posisi akhir atap mobil berada di bagian bawah.
Hening,itu yang terjadi beberapa detik setelah kejadian naas itu.
Si pejalan kaki yang tak lain adalah Aera,berusaha menyadarkan dirinya ditengah rasa terkejut yang ia alami.
“Hah..Hah..Hah..”deru nafasnya terdengar memburu.
Ia melihat ke arah mobil yang sudah rusak parah bahkan sudah tidak berbentuk lagi.Kakinya yang bergetar hebat berusaha melangkah ke arah mobil yang sudah ringsek itu.
“Aarrgghhh…ssstttt”terdengar sayup-sayup suara dari dalam sana.
Aera semakin mendekatkan tubuhnya,ia memberanikan diri untuk melihat kebawah sana.Wajahnya tegang dengan perasaan takut bercampur khawatir.
“To-tolong aku”darren sedang berusaha mengeluarkan tubuhnya dari dalam sana.
“Aaahhkkhhhh…ternyata kau masih hidup”kalimat pertama yang bisa diucapkan oleh Aera.
“To-tolong bantu aku keluar”pinta darren lagi.
Aera mengangguk dengan cepat,ia mencoba menarik setengah tubuh Darren.Bau amis darah mulai tercium dari luka di sekujur tubuh laki-laki itu.
“Cepat..kita tidak punya banyak waktu”
Aera kembali mengangguk dengan cepat,ia benar-benar tidak menyangka akan menjadi penyebab kecelakaan dan hampir membunuh seseorang.
Tapi tunggu,ia tidak salah.Aera adalah penyeberang jalan dan seharusnya laki-laki yang sedang ia tolong lebih berhati-hati dalam mengemudi.
“Korek..kau punya korek?”Tanya Darren.
Aera terlihat bingung”korek?..korek..tunggu aku akan mencarinya”
Dengan tangan yang masih gemetar,Aera mengorek isi tasnya dan mencari barang yang diminta oleh Darren.
“I-ini..”
Darren meraih benda kecil itu”ayok menjauh”
“Aakkkhhh…”pekik Darren ketika merasakan sakit yang luar biasa dibagian kakinya.
“Hati-hati..sepertinya kakimu cedera”ujar Aera
“Aku tahu..”
“Cckkk kalau sudah tahu lalu kenapa kau berdiri dengan tiba-tiba bodoh”
Aera berinisiatif membantu Darren untuk berdiri dan menjauh dari mobil itu.
Cccrreekkk!!!
Darren menyalakan korek electrik yang ia dapat Aera dan meleparnya ke arah mobil.
“Hey..Hey..apa kau gila…”teriak Aera kala Darren melempar korek itu.
Dduuuaarrrr!!!!
Aera menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya,kobaran api mulai menjalar dan membakar hampir keseluruhan mobil milik Darren.
Kepulan asap berwarna hitam membumbung tinggi,dengan cahaya berwarna orange yang berasal dari kobaran api.
“Ayo pergi dari sini sebelum orang-orang itu datang”ajak Darren
Berbagai pertanyaan mengelilingi kepala Aera,jiwa perhitungannya juga meronta melihat benda yang mahal itu terbakar begitu saja.
Namun ia memilih mengesampingkan semua itu,Aera memilih untuk membantu Darren pergi dari tempat meskipun ia tak tahu alasan kenapa mereka harus pergi ketimbang meminta pertolongan dari orang sekitar.
“Lihat mobilnya meledak”ujar salah satu penguntit berkepala botak yang baru saja tiba kepada rekannya.
“Sepertinya kita terlambat”sahut rekannya
“Ayo kita periksa”mereka hendak melangkah untuk mendekati mobil Darren yang sudah hampir habis.
Namun suara sirine menghentikan langkah mereka.
“Polisi..ayo segera pergi dari sini”
Mereka bergegas kembali masuk ke dalam mobil dan pergi dari tempat itu.
Sedangkan Darren dan Aera tengah berjuang untuk pergi sejauh mungkin dari tempat kecelakaan tersebut.
Mereka sampai disebuah halte dan Aera memilih untuk berhenti sejenak karena melihat keadaan Darren yang cukup parah.
“Aku harus segera membawamu ke rumah sakit..lukamu terlihat cukup parah”ujar Aera yang bergidik ngeri melihat luka robek di bagian pelipis Darren yang terus mengeluarkan darah segar.
Darren tak menjawab,tubuhnya terasa lemas dan pandangannya mulai kabur.
Dari kejauhan Aera melihat sebuah cahaya yang ia yakini jika itu adalah cahaya dari kendaraan mobil.
Benar saja,sebuah mobil taksi mendekat ke arahnya.Mobil terlihat menepi dan sang supir membuka kaca mobilnya.
“Sir tolong bantu aku..temanku mengalami kecelakaan dan aku harus segera membawanya ke rumah sakit”pinta Aera dengan wajah khawatir.
“Oh My god..tunggu disana” sang supir sedikit terkejut dan segera bergegas turun untuk membantu.
Aera bersama sang supir memapah tubuh Darren yang sudah lemas karena ia kehilangan kesadaran.
“Ke rumah sakit terdekat pak”Pinta Aera sembari menyandarkan tubuh Darren ke pundaknya.
“Rumah sakit terdekat ada D’CARE Hospital nona”ujar sang sopir yang sembari melajukan kendaraannya.
Aera terlihat berpikir sejenak.
“D’CARE hospital,bukankah rumah sakit itu terkenal elit dan berstandar intertional..uangku tidak akan cukup,ditambah aku harus membayar uang taksi”
“Maaf pak..apakah ada rumah sakit lain selain D’CARE Hospital?..aku tidak mempunyai cukup uang jika masuk kesana”ungkapnya jujur.
Sang sopir melirik dari kaca spion”tentu saja ada nona..namun jaraknya sedikit jauh”
“Tidak apa pak..”
Sang supir mengangguk dan kembali fokus menatap ke arah depan sembari melajukan mobilnya dengan kencang.Beberapa kali sang supir membunyikan klakson nya sebagai pertanda jika mereka dalam keadaan darurat.
Bersambung…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Veny Tria Kusumanita
klo aq jadi aera y mmg gt itung2....jgn smpe uda masuk RS tp uang e gak cukup🤣🤣🤣🤣
2022-03-28
2
M.S.sedon
semangat thor,,,
2022-02-15
1
(Ɔ ˘⌣˘)♥(˘⌣˘ C)
.excited!!!!!....
2022-02-15
1