Suara roda hospital bed menggema di lorong rumah sakit yang dipilih oleh Aera untuk menyelamatkan nyawa laki-laki yang bahkan tidak ia kenal.
“Apakah anda saudara pasien?”tanya salah satu suster di rumah sakit itu.
“Aahh bukan”jawabnya dengan cepat.
“Lalu?”
“Saya..saya..pacarnya..ia saya pacarnya”jawab Aera sembarang karena ia masih dalam kondisi syok.
“Baiklah..kami akan menangani pasien terlebih dahulu,anda bisa menunggu disini sampai kami selesai”
Aera mengangguk dengan cepat,sang suster masuk disusul dengan pintu yang ditutup rapat.
Lemas,itulah yang tengah dirasakan Aera pada kedua kakinya.Sejauh ini ia merasa hebat karena bisa bertahan menghadapi rasa takutnya.
Matanya menatap malas ke arah tas kecil yang masih kuat tergantung sejak kejadian tadi.Ini adalah part paling tidak disukai olehnya karena harus menghitung sisa uang dan juga pengeluarannya.
“Cckk beruntung sopir taksi tadi berbaik hati padaku”
Ditengah-tengah kesialannya,Aera masih diberi keberuntungan ketika hendak membayar sewa taksi.Sang sopir yang merasa iba,menolak uang sewa yang dibayarkan oleh Aera.
“Hah..semoga uangku cukup dan tidak sampai berimbas pada uang tabungan”
Ia kembali tertunduk lesu,tak lama setelah itu perawat keluar dan memberi informasi.
“Bagaimana keadaannya”wajah Aera terlihat khawatir
Sang perawat tersenyum”pasien sudah selesai kami tangani..tidak ada yang perlu dikhawatirkan”
“Hhuufftt”Aera bisa menghela nafas lega mendengar penuturan sang perawat.
Ia tidak begitu perduli dengan kondisi Darren,gadis itu hanya mengkhawatirkan keuangannya saja.
“Baiklah kalau begitu saya permisi,anda bisa pergi ke ruang administrasi untuk mengurus sisanya”sindir sang perawat.
Wajah yang sebelumnya mulai terlihat sedikit terang,lagi-lagi dibuat redup ketika mendengar kata Administrasi.
“Oh My god My money..”
Ingin rasanya ia berteriak kencang,meluapkan semua kekesalannya.Dengan langkah berat ia menyambangi ruangan horor yang begitu ia benci.
“WHAT???”
Mata Aera melotot tajam melihat deretan angka yang tertulis rapi diatas kertas putih.
“Ini..ini..pasti salah..ke-kenapa begitu banyak?”
Aera menatap kertas yang ia pegang dengan pegawai yang bertugas di ruang administrasi secara bergantian.
“Tentu tidak nona..semua itu sudah termasuk biaya rawat inap selama dua kedepan”jelas sang pegawai.
“Rawat inap?..aku tidak mengajukan rawat inap”protesnya
“Memang benar,hanya saja ini saran dari dokter yang menangani pasien”
“Tunggu..tadi dia bilang tidak ada yang perlu dikhawatirkan,lalu kenapa ia harus dirawat inap?”
Aera masih terus berjuang mempertahankan keuangannya yang hampir tak tersisa jika ia harus membayar semua angka itu.
“Mohon menunggu nona,kami akan menghubungi dokter yang menangani pasien”
Sang pegawai terlihat berbicara dengan seseorang melalui sambungan telepon.Gadis penuh perhitungan itu terlihat menatap cemas sembari berdoa agar uangnya bisa tersisa walaupun tidak terlalu banyak.
“Permisi nona..dokter mengatakan jika pasien bisa sadar malam ini,maka tidak perlu rawat inap namun jika tidak,mau tidak mau pasien harus rawat inap”
“Harus,dia harus sadar”
“Baiklah..aku akan kembali nanti malam”
Aera menyeret tubuhnya,ia sangat berharap Darren bisa sadar nanti malam.
****
Berita tentang kecelakaan yang terjadi di pinggiran kota sudah tercium oleh media.Bahkan pihak kepolisian sudah mengumumkan korban yang mengalami nasib naas tersebut.
Diego terdiam setelah mendengar nama yang tertera di layar televisi besar.
“Tidak mungkin..dia tidak mungkin mati”
Dadanya terasa nyeri seperti diremas kuat.Meskipun ia begitu membenci sang kakak,namun tetap saja jauh di dalam hatinya ia merasa syok.
“Tapi bukankah itu bagus,aku bisa melangkah maju tanpa adanya saingan”
Hati dan otaknya sedang tidak sinkron.Ia mengacak pelan rambut yang sudah tertata tapi dan bergegas pergi dari ruangannya.
Berita tentang kecelakaan yang melibatkan mobil Darren juga sudah sampai di telinganya Alexander.David bahkan harus memanggil dokter pribadi tuan Alexander karena beliau mengalami syok berat.
“Tenangkan diri anda tuan,berita itu masih belum bisa dipastikan kebenarannya.Bahkan polisi belum menemukan tanda-tanda jika terdapat korban jiwa dalam kecelakaan itu”
David mencoba menenangkan tuannya,meskipun jauh dari lubuk hatinya,ia merasa khawatir.
“Tapi itu mobil putraku David”ujar Alexander dengan nafas yang tersengal-sengal.
“Percayalah tuan,tuan muda Darren baik-baik saja.Saya sudah mengutus beberapa anak buah untuk mencarinya”
Ceklek!!
Seseorang tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu lebih dulu.
“Dad..Darren dad..hiks..hiks..”
Bianca adalah istri kedua dari tuan Alexander,ia masuk dengan deraian air mata membasahi pipi setelah menonton berita pagi ini.
David yang mendengar suara berisik yang mendekat ke arahnya langsung bergegas dan menghentikan langkah Bianca yang hendak mendekati sang suami.
“Maaf nyonya,tuan sedang dalam perawatan.Anda bisa menemui beliau setelah keadaannya membaik”
Mata Bianca menyorot tajam ke arah David.
“Aku adalah istrinya,aku hanya ingin menenangkannya karena berita pagi ini..ada hak apa kau melarangku?”
“Saya minta maaf jika nyonya merasa tersinggung,namun keadaan tuan memang sedang dalam perawatan dan tidak boleh ditemui oleh siapa pun termasuk anda”
David tak bergeming sedikit pun meskipun Bianca menatapnya dengan tajam.Bahkan tatapan Bianca penuh dengan kebencian.
“Ayah dan anak sama saja”
Wanita itu mengepalkan kedua tangannya,ia benar-benar kesal dengan laki-laki di hadapannya.
Dengan menghentakkan kaki,Bianca pergi dari tempat.
David hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan dari istri kedua tuannya.Sejak ia menginjakkan kaki di mansion utama keluarga Alexander,David sudah bisa menebak jika wanita itu tidak suka dengan kehadiran dirinya.
Ia tidak tahu kenapa,tapi ia tidak mau mempermasalahkan hal tersebut.David hanya fokus kepada tugas yang diberikan sang ayah ketika ia kecil dulu.
Ia harus selalu berada di antara tuan Alexander dan tuan muda Darren,apapun yang terjadi.
Dan hingga saat ini,pria dengan pembawaan dingin itu selalu setia berada di samping tuan Alexander meskipun beberapa kali tuannya menolak dan meminta dirinya untuk berada di samping Darren.
“Aku yakin jika tuan Darren bukan yang lemah”
David kembali masuk dan memastikan jika tuannya sudah lebih tenang.
Bersambung…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
sansan
cerita nyq dannis sama dion ngga ada ya
2024-03-15
1
Veny Tria Kusumanita
ada yg seneng ketika yg lian susah😔😔😔😔
2022-03-28
0
(Ɔ ˘⌣˘)♥(˘⌣˘ C)
lanjut!!!!!!
2022-02-16
1