Ku lihat cherry memegang tanganku, tangan mungil ini kulit yang lembut ini, ku lihat dia tertawa dan berlari.
" Maisie ayo kejar aku" ku lihat senyum manisnya sambil mengajakku untuk berlari mengejar nya dan ku ikuti dia berlari tiba-tiba cherry terjatuh.
" Cherry hati-hati " pekikku
"Maisie tolong aku ada yang menarik kakiku, aku tidak bisa bergerak, Maisie cepat sini!!!"
" Cherry tunggu aku akan menarikmu aku akan menjaga mu, selalu bersama mu Cherry tunggu!!" tiba-tiba kakiku ada yang memegang dan menarik lalu aku terperanjat terkejut ku lihat monster ini sedang menarik kakiku dan mencengkramnya. Ternyata aku bermimpi lagi tentang Cherry.
" Hei sakit kau tahu!!! " berontak ku kepadanya, "DIAM !!" tegasnya.
Pagi menjelang ku lihat monster itu sedang tertidur, aku terburu-buru ke kamar mandi karena sebentar lagi pelayan datang.
Setelah aku membersihkan badanku benar ku lihat makanan dan baju sudah di sofa, cepat-cepat aku memakai baju dan makan makananku. Saat sedang makan tiba-tiba dia mengatakan sesuatu dalam tidurnya "Quinn, apakah kau di sana?, apakah kau masih mengingikanku? Quinn tunggu!!" terperanjat dia dari tidurnya.
Aku menatap nya heran, monster itu seperti mencari sesuatu "di mana wanita itu?!" ucapnya " Hei monster apa kau mencari ku?!, atau mencari wanita bernama Quinn?!" ku berteriak kepadanya, karena jarak sofa yang membelakangi kasur king size itu membuat dia tidak melihatku apalagi kamar ini seluas dua kali lebih besar dari rumahku.
"Siapa yang mencarimu bodoh! dan siapa yang kau sebut monster?!!" teriaknya membalasku lalu dia masuk ke kamar mandi dan membilas badannya yang bekas peluh nya tadi malam. ya siapa lagi monster di sini pikirku. Setelah mandi ku lihat dia tidak memakai jas kantornya tapi baju rumah seperti piyama biasa, jarang sekali aku melihatnya begini.
"Hei kau jangan pernah menyebut nama itu awas ya!! dan jangan kau panggil aku monster panggil aku Tuan!!!" bentaknya tegas menunjuk ke mukaku.
"nama siapa?! Quinn wanita yang tiap malam kamu panggil-panggil itu, aku tak takut lagi kepadamu aku sudah lelah menangis, meronta, memohon ampun padamu, ayo mau kamu apakan aku silahkan bunuh pun tak masalah!!" melotot dan berteriak aku di depan mukanya. Aku memang sudah lelah 3 bulan aku bersama nya dan sungguh aku jadi terbiasa dengan sikapnya.
" sudah berani kau kepadaku!!!" ucapnya padaku, sambil mencondongkan mukanya kepadaku dan memegang dagu ku serta menempelkan dadanya ke badanku, ku palingkan mukaku menepis tangannya.
"kau mau apa dariku?!, hanya ingin menyiksaku, apa salahku padamu?, sampai kapan begini? pergilah kamu ke wanita mu dan lepaskan aku!!!" teriak ku kepadanya.
Plak !!! dia menamparku.
" You are MINE!!!, di sini kau hanya menurutiku, ingat ayahmu tidak dapat membayar hutangnya padaku, dia selalu membuat ke onaran di club ku dan ingat adik kecilmu di tanganku" bentak dia.
"aku tak perduli yang ayahku lakukan kepada Club atau Cafe mu itu urusan dia, dan dia bukan ayah kandungku dia ayah tiriku, mau kau apakan dia silahkan, aku tak perduli!!!...lantas soal adikku kenapa tak kau bunuh saja kami lelah aku bersamamu bunuh aku bunuh adikku biar tanganmu kotor sekalian!! aku sungguh membencimu !!" ku berteriak dan kudorong dadanya. Dia meraih kepalaku dan menciumku dengan kasar, ku drong tubuhnya tapi tubuhnya yang besar dan berotot itu menahanku.
tiba-tiba pintu di ketuk "knok!knok!"
Dia menoleh "Siapa!???" teriaknya kesal.
Seorang pengawal masuk " maaf tuan ada Nyonya Lucy dia ingin mengecek keadaan Nona itu" ucapnya. Lalu dia melepasku dan beranjak keluar menemui dokter Lucy.
Aku sangat senang dokter Lucy datang sudah 2 bulan aku tak menemui nya.
"Hallo Meisie " sambil tersenyum dokter itu menatapku, aku berlari memeluknya.
"dokter trimakasih sudah datang" aku menatapnya haru.
"aku kan ke sini menemui pasienku, gimana lukamu sudah kering? sini ku cek" tanyanya lembut kepadaku sembari melihat punggung ku dan mengoleskan cream agar tidak ada bekas luka di punggung ku.
"wah kau sudah mulus lagi ya Maisie kulitmu regeneration nya bagus sekali, cepat sembuhnya dan kembali semula" ucapnya sambil mengusap punggungku.
"iya dok, dokter bagaimana soal Cherry? " tanyaku penasaran.
Lalu tiba-tiba dokter mengeluarkan kertas dari saku jasnya dan memberikan kertasnya kepadaku. Ku buka lipatan kertas itu ternyata itu gambar Cherry di kertas itu ada gambar dua orang bergandengan dan diatas gambar orang itu tertulis tulisan " Cherry and Maisie always together ". Tiba-tiba aku meneteskan airmata ku dan memeluk kertas itu. "iya dok ini emang gambar Cherry dia selalu menggambarkan aku seperti ini wanita dengan rambut tebal dan panjang berantakan " menangis aku sesenggukan di pelukan dokter Lucy. Lalu dokter Lucy mengeluarkan ponselnya dan memutarkan suara Cherry yang sudah di rekam dokter Lucy.
"hi Maisie kamu di mana?, kapan kamu pulang? kata tante dokter kamu sedang bekerja ya? cepat pulang ya Maisie aku kangen sekali..Maisie kamu tahu tidak kemarin grandma Ella tiba-tiba terjatuh di lantai apa karena dia sudah nenek-nenek ya? aku kasian padanya, kamu cepat pulang ya Maisie, please!!" menutup rekaman itu membuat dadaku sesak dan terisak sekerasnya suara kecil itu yang aku rindukan sungguh, dokter Lucy memelukku erat. Dan aku membisikan ke telinga dokter Lucy " trimakasih dokter " senyumku padanya.
"Wow sedih sekali, tante Lucy apa yang kau lakukan?!!!" tiba-tiba terdengar suara monster itu di depan pintu ternyata dia sedari tadi mendengar kan kami.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments