entah berapa lama mereka melakukan aktivitas fisik itu. tiba-tiba terdengar suara bunyi klik yang cukup keras dan marlot berubah menjadi agresif sedangkan dasa sudah tidak berdaya.
dasa diam memperhatikan tingkah marlot yang menakutkan, ingin ia berteriak tapi mulutnya tidak bisa terbuka seakan ada yang menempelnya dengan sesuatu.
tangan dan kakinya terasa berat seakan ada rantai panjang yang membelenggunya. badannya sakit semua. marlot tidak ingin melakukan hubungan intim itu lagi, badannya sudah tidak kuat tapi seperti ada yang mengamati alih tubuhnya.
marlot merasakan kenikmatan tapi ia tidak ada didalam tubuhnya sendiri saat ini. dilihatnya rantai ada di tangan dan kakinya yang menghubungkan dengan dasa dan makhluk tak kasat mata yang menguasai tubuhnya. sungguh menakutkan, bentuk badan makhluk itu tinggi besar dengan mata membunuh.
dirabanya mulutnya yang tidak dapat dibukanya untuk memberitahu dasa ,apa yang sebenarnya terjadi.
tiba-tiba ia tersedot kembali masuk kedalam tubuhnya dan ia kembali melakukan yang tadi dilakukan olehnya hingga keduanya kelelahan.
akhirnya marlot ambruk disamping dasa dan mereka tertidur pulas dengan kondisi tubuh telanjang.
makhluk itu menyeringai menampakkan giginya yang tajam dan badannya penuh peluh. ia sangat menyukai badan dasa dan marlot.
"hehehe...pak tua itu sungguh tahu apa yang aku mau sebagai pengganti dirinya"
setelah itu ia meniupkan udara yang masuk kedalam lubang dasa dan tongkat marlot. sejenak tubuh keduanya menggelinjang dan melonjak seakan udara yang ditiupkan memberikan efek yang dahsyat untuk badan mereka.
"mulai hari ini kalian adalah budak! manusia bodoh dan serakah hahaha...pak tua itu benar-benar bagus memilih pengganti dirinya...hanya orang ***** yang mau dijadikan budak"
makhluk itu mengamati hasil karyanya. badan dasa dan marlot terikat rantai panjang yang menghubungkan dengan dirinya serta lubang dan tongkat itu tertutup rantai besi yang cukup kuat dan keras. makhluk itu menyeringai puas dan pergi meninggalkan mereka berdua yang masih tidur.
udara dingin berubah menjadi biasa dan perlahan tempat itu berubah menjadi terang dan jelas.
matahari sudah bertengger manis diatas kepala manusia. dasa terbangun dari tidurnya dan berusaha bangun perlahan. mulutnya ingin membangunkan marlot tapi tidak bisa. ditepuk-tepuk badan marlot dengan takut dan bingung. suara yang keluar dari mulutnya hanya a..u..a.. untungnya marlot terbangun menatap kebingungan, iapun berusaha bicara tapi tak satupun keluar.
sejenak mereka diam saling berpandangan kemudian memperhatikan disekitarnya. mereka berdua dapat melihat rantai yang membelenggu kedua tangan dan kaki bahkan malu ketika melihat alat vital mereka tertutup dengan sebuah besi lalu dasa mencoba mengetuknya, terdengar suara nyaring.
mereka berdua menghela nafasnya bersamaan, tidak tahu harus berbuat apa. perut terasa lapar, mulut haus, badan sakit dan lengket. mereka mencoba bergerak tapi setiap bergerak rantai itu bertambah berat berkali-kali lipat. akhirnya mereka berdua menyerah dan duduk berdampingan menunggu apa yang terjadi lagi.
entah berapa lama waktu, matahari kembali masuk kedalam peraduannya berganti dengan bulan.
dasa dan marlot ketakutan melihat kedatangan makhluk itu yang menjulang tinggi dihadapannya.
"kalian sudah bangun rupanya"
makhluk itu menatap mereka dengan mata bersinar merah dan tangannya memegang sesuatu
"apapun yang kalian inginkan akan kuberikan tapi ada syaratnya"
makhluk itu diam sebentar menunggu reaksi keduanya. dasa mengangguk pelan sambil mengamati wajah makhluk itu sedangkan marlot waspada, ia tidak menyukai kata syarat.
"setiap tanggal 15 kalian akan datang melayaniku selama 3hari.kalian akan menyerahkan tubuh kalian dengan sukarela.kalian tidak akan bisa melakukan hubungan intim dengan siapapun tanpa ijin dariku.kalian tidak akan punya anak kalaupun bisa anak itu akan menjadi makanan.kalian mengerti!"
Dasa dan marlot terkejut mendengar penjelasan makhluk itu. mereka berdua tidak mengira bahwa harga yang harus dibayar sangatlah mahal.
"kalian tidak bisa membatalkan apa yang sudah terjadi"
setelah mengatakan kalimat yang diucapkan, makhluk itu membuka penutup mulut dan alat vital mereka. tak lama kemudian dihadapan mereka terpampang makanan lezat yang menggugah selera. dasa yang terlalu lapar tidak lagi peduli segera saja ia makan dengan lahap berbeda dengan marlot yang diam menahan lapar karena dimatanya yang ia lihat adalah gumpalan bayi yang dimakan dasa.
marlot mau muntah melihat dasa, mulutnya berlumuran darah segar dan amis. makhluk itu tertawa terbahak-bahak melihat itu dan tersenyum puas.
"kau tidak akan bisa melepas wanita itu karena kamu akan memberikan makanannya seperti itu disetiap tanggal 15"
marlot menatap heran mendengar perkataan makhluk itu. dasa bingung dengan marlot yang tidak juga makan.
"buruan makan marlot"
"apa maksudmu"
"darah daging milikmu yang akan dimakannya setiap tanggal 15"
mata marlot melotot, dasa bertambah bingung mendengar kalimat makhluk itu.
"kau!!!"
"semua itu ada harganya, manusia"
marlot diam membisu memperhatikan dasa menghabiskan semua gumpalan daging itu yang tersisa hanyalah sayuran, iapun mulai makan sayuran tersebut daripada tidak makan. makhluk itu kembali tertawa terbahak-bahak senang bahkan mengguncang goa yang ditempati mereka.
dasa yang sudah kenyang, mendadak badannya terasa panas dingin. marlot merasakan hal yang sama setelah sayuran itu habis.
"kamu pikir itu sayuran? hahaha...hahaha... perhatikan baik-baik"
marlot memperhatikan sisa sayuran ditangannya berubah menjadi potongan jari manusia. sontak dilemparkan ke arah lain goa. dasa tetap melihat yang ada ditangan marlot adalah sayuran.
"apaan sih, itu sayuran"
mendengar kalimat itu marlot menatap dasa tajam, ia ingin mengatakan yang sebenarnya tapi tiba-tiba mulutnya tertutup rapat tidak bisa digerakkan. dasa yang tidak mengerti ingin mengoceh tapi mulutnya tidak bisa dibuka. mereka berdua berpaling ke arah makhluk itu.
"perut kalian sudah kenyang, sekarang kalian melayaniku"
rantai itu ditarik, dasa dan marlot terpaksa mengikuti dan entah mengapa mendadak makhluk itu berubah menjadi sosok yang menarik membuat mereka berdua antusias melayani makhluk itu sepanjang malam.
sementara itu di desa tampak beberapa orang bergerombol di rumah kepala dusun.
"bagaimana ini sudah 2hari Pak Kadus, anak saya dasa hilang"
Pak Kadus dan beberapa warga lainnya menghembuskan nafas panjang mengamati wajah Pak Jurak yang kusut dan Bu Jurak yang sembab karena terlalu banyak menangis sedangkan Mbah Painem diam memegang baju dasa, air matanya kering tak terlihat di wajah keriputnya. mereka semua sudah mencari dasa dan marlot diseluruh sudut desa tapi tidak diketemukan juga.
"Pak Kadus..masih ada satu tempat lagi"
mereka semua menoleh kearah suara. pria tua itu duduk sambil melinting rokoknya santai.
"dimana Mbah"
"hutan keramat"
"haduh Mbah, jangan disebut nanti penghuninya marah"
"yahh kan tinggal itu tempat yang belum dicari"
semua orang mulai kasak kusuk seperti membenarkan tapi juga takut. Pak Kadus merinding mendadak dan ia memutuskan untuk tidak melanjutkan sebelum banyak nyawa melayang sia-sia.
"sudah..sudah..besok kita cari lagi saja...kita tidak perlu ke hutan keramat daripada malah nyawa kita sendiri jadi taruhannya"
mereka menganguk-angguk perkataan Pak Kadus kemudian mereka membubarkan diri. pria tua itu menatap tajam kearah Pak Kadus, bagi orang lain pria tua itu hanyalah terlihat pria tua tapi untuk Pak Kadus yang dilihatnya adalah makhluk itu menyeringai lebar menantangnya untuk mengatakan sesuatu.
Pak Kadus diam membisu demi nyawanya sendiri dan membiarkan makhluk itu pergi dengan tawanya yang menyeramkan.
suara ayam berkokok lantang menyuarakan suaranya menandakan pagi sebentar lagi datang. Pak Kadus lelah tapi tidak dapat bergerak bebas ketika rantai tak terlihat itu menariknya masuk kedalam hutan keramat diikuti oleh wanita hamil yang berjalan tak jauh darinya.
hutan keramat memang terlihat menyeramkan tapi untuk mata yang haus akan harta dan keinginan akan terlihat sangat indah dengan pesonanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Tria Wulandari
hai Thor.. aku pengisi suara audio the light road..
mampir ya kak di tulisanku Putih Abu-Abu 2010 kasih like dan vote
2020-10-30
1