SEB part 4

"Keluar dari sini, saya nggak tau dimana dia bisa pergi tapi saya juga butuh uang untuk melanjutkan hidup" ucapnya menarik lengan Kavin dan menyuruhnya keluar dari rumahnya.

Kavin mengusap wajahnya frustasi, ia begitu marah saat ini mendengar Thalia sudah pergi dari sini karena di usir oleh si pemilik rumah.

"Mungkin saja Thalia belum jauh dar sini, dia tumbuh besar di tempat ini, nggak mungkin dia bisa pergi jauh dari sini" ucap Kavin merasa yakin

Bocah kecil itu pun segera pergi dari sana dan mencari keberadaan Thalia, siapa tau saja ia bisa menemukannya disekitaran sana.

***

Hampir setengah jam Kavin mencari Thalia, namun ia tidak menemukannya dimana pun.

"Apa mungkin Thalia keluar ke jalanan besar?" tanya Kavin pada dirinya sendiri

Setelah merasa yakin, Kavin lalu beranjak menuju ke jalan besar dimana orang-orang biasanya mengambil mobil untuk menuju ke kota.

Tidak butuh waktu yang lama, Kavin sudah sampai disana, ia begitu lega ketika melihat Thalia ada disana, gadis itu tengah duduk di tempat orang-orang menunggu mobil. Kavin pun segera menghampirinya.

"Thalia" panggil Kavin yang menyita perhatian Thalia

"Kavin, kenapa kamu ada disini?" tanya Thalia terkejut

"Ikut aku" Kavin menarik tangan Thalia dan membawanya cukup jauh dari sana.

Mereka berdua kini saling berhadapan, Kavin menatap Thalia yang jauh lebih tinggi darinya, mungkin tingginya hanya sampai bahu Thalia saja.

"Kamu mau kemana?" tanya Kavin langsung pada intinya

"Entah, kemana saja kaki ku melangkah disitu aku akan pergi" jawab Thalia masih dengan tatapan mata yang kosong

"Kenapa tidak memberitahuku kalau kamu di usir pemilik rumah?" tuntut Kavin yang merasa jika Thalia tidak pernah menganggapnya ada untuknya selama ini

"Apa ada yang berubah kalau aku memberitahumu?" tanya Thalia dengan pertanyaan realsitis.

Mendengar pertanyaan Thalia membuat Kavin membenarkannya, memangnya dia bisa apa jika Thalia memberitahunya, ia terdiam untuk beberapa saat.

"Kamu bisa saja tinggal denganku, aku bisa mengurusmu" ucap Kavin kemudian, Thalia hanya tersenyum mendengar ucapan bocah laki-laki yang menurutnya seperti orang dewasa itu

"Terima kasih anak kecil tapi aku harus pergi" kata Thalia tidak merubah niatnya

"Ku mohon jangan pergi Thalia" pintanya dengan mata yang mulai berkaca-kaca

"Terima kasih karena selama ini selalu menemaniku Kavin" ucap Thalia tanpa mendengarkan sedikitpun permintaan Kavin

"Ku mohon jangan pergi" Kavin meraih tangan Thalia untuk menahannya layaknya anak kecil yang sedang menahan kakak perempuannya agar tidak pergi meninggalkannya

"Maaf, tapi aku harus pergi Kavin, terima kasih untuk semuanya" jawab Thalia melepaskan Tangan Kavin

Thalia lalu berbalik dan berniat untuk kembali ke tempatnya menunggu mobil tadi

"Thalia tunggu" Kavin masih berusaha melupakannya

Bocah itu kembali menarik tangan Thalia hingga langkahnya kembali terhenti

"Tetaplah Disini bersama aku, aku janji akan jaga kamu selamanya. Aku..." Kavin menggantungkan kata-katanya, ia tidak tau apa yang harus ia lakukan agar Thalia mau mendengarnya, "Aku cinta sama kamu Thalia" Ucapnya kemudian membuat Thalia tertegun sejenak namun ia akhirnya tertawa

"Setidaknya aku bisa meninggalkan tempat ini dengan perasaan senang, akhirnya ada yang bisa ku kenang dari tempat ini" kata Thalia tertawa kecil, melupakan sejenak masalahnya karena perkataan Kavin yang begitu lucu menurutnya

"Aku tau mungkin kamu menganggapnya lucu, tapi aku serius" kata Kavin dengan wajah yang sangat serius, terlihat menggemaskan bagi Thalia karena wajah anak kecil polos itu benar-benar terlihat serius, bahkan tidak ada senyum di wajahnya, ia kemudian melepaskan tangan Kavin dan melangkah maju selangkah mendekati Kavin lalu sedikit menunduk agar tinggi mereka sejajar

"Kavin..cinta saja nggak cukup, dunia nggak akan berubah menjadi lebih indah hanya karena cinta. Jadilah kuat dan orang yang memiliki banyak uang, dengan begitu akan ku pertimbangkan cinta yang kamu bilang itu" ucap Thalia dengan senyum getir, kenyatan sudah terlalu pahit baginya, setelah mengucapkan kata-kata tadi ia pun bersiap untuk pergi

"Thalia.." pinta Kavin dengan air mata yang mulai berlinang

"Mobilnya sudah datang, aku pergi dulu anak kecil" pamit Thalia dengan senyum namun mata yang berkaca-kaca, ia mengacak rambut Kavin untuk terakhir kalinya lalu beranjak pergi dari sana.

Tidak ada yang bisa dilakukan oleh Kavin, ia hanya bisa menatap Thalia yang perlahan menjauh dengan berlinang air mata yang mulai menderas saat Thalia masuk ke dalam mobil yang membawanya pergi dari sana.

"Tunggu aku Thalia, akan ku wujudkan semua perkataanmu tadi, aku janji akan memberimu kebahagiaan" gumam Kavin berjanji pada dirinya sendiri, ia menghapus air matanya dan berbalik untuk segera kembali ke toko saat mobil yang di tumpangi oleh Thalia sudah tidak terlihat oleh matanya.

***

Terpopuler

Comments

Lilis Afrini

Lilis Afrini

tetap semangat ya kak..

2022-02-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!