SEB part 1

Sore hari, waktunya bersiap untuk pulang. Berkat Kavin, Thalia bisa pulang lebih cepat hari ini, ia bisa mendapatkan tambahan uang untuk ia gunakan selama dua hari kedepan. Thalia masuk ke dalam sebuah rumah yang lebih mirip gubuk, rumah itu sangatlah kosong, hanya satu kamar tidur, kamar mandi dan juga dapur. Disitulah Thalia tumbuh besar dengan banyaknya hal yang harus membuatnya berjuang untuk hidup.

"Kenapa aku tidak seperti orang-orang yang hidupnya bahagia diluar sana? teman-temanku semuanya nakal tapi mereka dapat hidup dengan nyaman, pakaian yang bagus dan tempat tinggal yang layak. Apa aku kurang bersyukur saja?" tanyanya lagi, belakangan ini ia banyak bertanya pada dirinya sendiri. Tidak ada yang bisa ia ajak berbicara, hanya dirinya sendiri yang ia punya saat ini.

Matanya perlahan terlelap bersamaan dengan terhentinya pertanyaan yang terus keluar dari mulutnya mungilnya.

***

Seorang anak kecil terlihat baru saja keluar dari toko setelah ia berpamitan pada pemiliknya, ia terlihat begitu lelah setelah bekerja seharian. Matanya melihat ke kiri dan ke kanan mencari sosok orang yang ingin terus ia lihat, tapi tak kunjung ia temukan, wajahnya seketika berubah menjadi murung.

"Hey pulanglah, istirahat yang cukup tidak usah banyak bermain, kamu harus simpan tenaga untuk kerja besok" bentak seseorang dari dalam toko saat melihatnya masih ada didepan sana

"Iya tante, Kavin pulang sekarang" jawabnya dan segera beranjak dari sana

"Aku akan sukses, aku akan memperlihatkan pada wanita itu aku bisa hidup dengan layak, bukan seperti hewan yang dia perlakukan seperti selama ini, aku akan sukses dan menjaga orang yang kusayangi" batinnya dengan tatapan tajam sembari menggertakkan giginya menahan kemarahannya.

***

Pagi harinya, terlihat seorang gadis remaja dengan bocah laki-laki bersama di pos ronda yang ada di perkampungan tersebut.

"Kavin, apa benar ada kehidupan yang bahagia?" tanya Thalia pada seorang bocah kecil yang sedang menikmati sarapan bersamanya

"Tentu saja ada, tapi kita harus membuatnya, makanlah" jawab Kavin sembari terus memakan makanannya dengan lahap

"Aku iri melihat anak-anak itu Kavin, apa kamu tidak?" tanyanya lagi saat melihat kumpulan anak-anak yang akan berangkat ke sekolah, mata Thalia berbinar menyaksikan mereka berjalan bersama sembari bercanda ria menuju ke sekolah.

Kavin pun mengikuti tatapan mata Thalia dan ia melihat rombongan anak-anak yang sedang berjalan bersama menuju ke sekolahnya, ia lalu kembali fokus ke makanannya setelah melihatnya.

"Mereka orang yang beruntung, untuk apa merasa iri dengan keberuntungan orang lain" kata Kavin dengan santainya sembari terus melahap makanannya, Thalia pun menatapnya, menatap Kavin yang seolah sudah pasrah dengan kehidupannya

"Jadi, kita tidak memiliki keberuntungan?" tanya Thalia merasa sangat disayangkan, Kavin pun menghembuskan nafasnya dengan kasar

"Thalia makanlah, kita harus kembali bekerja nanti" ucap Kavin mengalihkan pembicaraan mereka karena memang ia harus kembali bekerja lagi nanti

Thalia kemudian membuka pembungkus kertas berwarna cokelat yang berisi nasi dan juga lauk, ia lalu melihat milik Kavin juga

"Kenapa hari ini ada dua?" tanya Thalia

"Apanya?" tanya Kavin balik

"Nasi bungkus ini" jawab Thalia sembari menikmati suapan pertamanya

"Aku mencuri satu lagi untuk ku makan" ucap Kavin dengan santainya

"Mencuri?" tanya Thalia tersenyum tidak percaya, ia bahkan seketika merasa begitu kasihan pada hidup mereka berdua ini

"Tante tidak akan memberiku dua bungkus jadi ku curi saja sebungkusnya" jawabnya dengan entengnya lagi, Thalia kemudian meletakkan nasi bungkus tersebut yang baru ia makan sesuap

"Begitu pahit kehidupan ini" gumam Thalia dengan senyuman yang getir.

Thalia berdiri dari duduknya dan beranjak dari sana setelah mengetahui makanan yang Kavin makan adalah hasil curian, walau Kavin melakukan itu untuknya tapi tentu saja Thalia merasa begitu buruk.

"Thalia kamu mau kemana?" tanya Kavin setengah berteriak namun Thalia tidak menjawabnya dan terus berjalan meninggalkan tempat itu.

"Makanan curian? bahkan Kavin harus mencuri makanan agar kamu berdua bisa makan?" gumamnya memprotes keadaannya yang sangat menyedihkan ini menurutnya.

Terpopuler

Comments

KesyaArni

KesyaArni

Duh nyesek thorr....

2022-02-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!