SEB part 2

Hari demi hari berlalu dengan begitu cepat namun kehidupan hanya berjalan begitu-begitu saja, terutama kehidupan Thalia yang masih sama, selalu menderita sejak dulu.

Sore itu Thalia baru saja pulang dari pasar, ia begitu senang karena hari ini ia mendapatkan uang yang lumayan banyak, ia berjalan dengan riangnya dan berhenti tepat di depan toko tempat dimana Kavin bekerja, kebetulan Kavin sedang berada diluar sana.

"Kavin.." sapa Thalia dengan begitu riang, tampak sekali suasana hatinya tengah baik saat ini

"Thalia, kamu sudah pulang dari bekerja?" tanya Kavin yang Entah kenapa selalu bisa tersenyum jika bertemu dengan gadis itu

"Iya, aku juga membelikan ini untukmu" jawabnya sembari memberikan Kavin kantong plastik hitam berisi makanan

"Roti keju?" ucapnya begitu antusias dan menerima pemberian Thalia

"Benar sekali, kamu sangat suka roti keju" kata Thalia yang begitu senang dapat membagikan sesuatu yang membahagiakan untuk Kavin walau itu hanya sebungkus roti

"Terima kasih Thalia, aku benar-benar ingin makan roti keju malam ini" ucapnya begitu senang

"Kalau begitu aku pulang dulu" pamit Thalia sembari mengacak rambut Kavin namun Kavin segera meraih tangannya dan menghentikannya

"Sebentar, aku ambilkan minuman untukmu dulu" kata Kavin membuat Thalia menatapntya curiga

"Mau mencuri lagi?" tanya Thalia dengan tatapan menyelidik

"Tidak, kali ini akan dikurangi dengan gajiku" jawab Kavin tersenyum

"Baiklah" ucap Thalia senang sembari menganggukkan kepalanya mengerti perkataan Kavin.

Kavin pun berlalu dari sana dan masuk ke dalam toko, meminta izin pada tantenya untuk mengambil minuman dengan upahnya sebagai bayarannya. Setelah menerima izinnya, Kavin pun menuju ke kulkas dan memilihkan minuman untuk Thalia.

"Kenapa Kavin lama sekali?" gumam Thalia sembari menendang endang kecil batu kecil yang ada didepannya.

"Aww"

Batu yang ia tendang tersebut melayang dan tidak sengaja mengenai seseorang yang berjalan disana bersama dengan temannya, Thalia sangat kaget, ia tidak tau tenaganya begitu besar menenang batu tadi. Orang itu bersama temannya pun langsung menghampirinya, gaya mereka lebih mirip preman pasar

"Kamu yang tendang batu itu?" tegurnya dengan suara galak membuat Thalia seketika menjadi panik dan takut.

"Ma maaf bang, saya tidak sengaja" ucap Thalia gugup

"Tidak sengaja apanya, batu itu sampai kena muka ku" katanya menunjukkan wajahnya yang sama sekali tidak ada bekas memar disana

"Ta tapi muka abang baik-baik saja, lagipula itu cuma batu kecil" bela Thalia meskipun seluruh badannya terasa gemetar hingga suaranya pun turut bergetar

"Berani sekali anak kecil ini" ucapnya dengan senyum licik.

Orang tersebut memperhatikan Thalia dari atas hingga bawah lalu ia mengalihkan pandangannya ke arah temannya dan memberi kode satu sama lain

"Kamu tidak sengaja yah?" tanyanya dengan suara melunak hampir terdengar seperti sedang merayu anak kecil

Thalia mengangguk mengiyakan pertanyaan orang tersebut, melihat Thalia mengangguk dengan wajah tertunduk, ia pun mendekati Thalia dan melingkarkan tangannya di pundak Thalia, betapa kagetnya Thalia menerima perlakuan tersebut.

"Kamu ini manis sekali, kamu tinggal dimana?" tanya lelaki tersebut sembari tersenyum genit dan mulai memegang tangan Thalia yang hanya bisa diam saking terkejutnya.

"Lepas.." pinta Thalia dengan suara yang tertahankan

"Aku bisa memberimu uang jika kamu tetap diam, atau..." lelaki tersebut menggantungkan kata-katanya, tangan yang merangkul pundak Thalia perlahab turun sampai mengenai bagian sensitif remaja tersebut di dekat dadanya, bahkan ia ta segan menyentuhnya, "atau kau mau ikut dan bersenang-senang dengan kami?" lanjutnya menawari Thalia.

Merasakan hal demikian, air mata Thalia menderas, lidahnya keluh tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun, baru pertama kali ka mendapatkan perlakuan seperti ini, ia merasa begitu di lecehkan oleh lelaki tersebut.

"Thalia, maaf lama aku tadi..." kedatangan Kavin membuat aksi dua orang lelaki tersebut terhenti, Kavin juga terkejut melihat Thalia yang tengah di rangkul di sana

"Ayo pergi" ajak lelaki tadi pada temannya, mereka pun berlalu dari sana meninggalkan Thalia yang masih menangis.

Melihat Thalia tidak bergeming sedikitpun, Kavin pun segera menghampririnya.

"Thalia..." suara panggilan Kavin sama sekali tidak bisa menembus pendengaran Thalia

"Thalia kamu kenapa?" tanya nya sembari mengguncang bahu Thalia, merasakan ada yang memegangnya Thalia langsung menepis kedua tangan Kavin.

"Pergi" ucap Thalia dengan suara keras, akhirnya ia bisa mengeluarkan kata-kata yang sedari tadi ingin ia ucapkan

"Ada apa Thalia? kamu kenapa?" tanya Kavin bingung sembari mencoba meraih tangan Thalia namun gadis itu segera menepisnya lagi

"KU BILANG PERGI" teriak Thalia histeris, ia segera berlalu dari sana tanpa menghiraukan Kavin yang terus memanggilnya.

Terpopuler

Comments

Hasriani

Hasriani

Beda Lima tahun kak, Kavin 12 tahun Thalia nya 17 tahun hehe

2022-02-06

1

Arfiana candy's

Arfiana candy's

berapa selisih umur mereka ka...

2022-02-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!