Setelah Andara kembali tenang hingga bisa tidur di dekapan suaminya, wajah Raiden yang memang begitu mirip dengan Dimas, hingga membuat Andara sedikit nyaman dalam pelukannya, karena dimas sudah tidak bisa menenangkan Andara seperti sebelumnya, semua orang yang ada di dalam ruangan itu mulai bisa bernafas lega setelah dari tadi khawatir akan keadaan Andara,
Namun ketiduran dara bukan berarti semua sudah baik-baik saja, orang tua dara saat ini masih gelisah dan khawatir apa yang akan terjadi saat Andara sudah bangun nanti, mereka takut kepergian Dimas akan membuat keadaan jiwanya terguncang, hingga tak lama ada dokter masuk yang akan memeriksa keadaan Andara, tak menunggu lama Raiden langsung menanyakan bagaimana keadaan istrinya saat ini,
" Dokter Gladys, bagaimana keadaan Andara, apa kemungkinan buruk akan terjadi padanya,??"
Namun tak langsung menjawab, dokter muda itu masih menghela nafas panjang lalu membuangnya kasar,
" Mohon maaf pak, sebenarnya berat bagi saya untuk menyampaikan hal ini, namun seperti yang sudah kita liat tadi, kemungkinan besar saat ini Andara sedang mengalami depresi ringan, hal itu biasanya akan terjadi apabila pasien lagi dalam keadaan sedih dan mengingat seseorang yang selama ini menjadi tempat nya berbagi semua keluh kesahnya, saran saya, sebaiknya nanti setelah keluar dari rumah sakit Andara segera di bawa ke dokter psikiater, sebelum semuanya terlambat,! kalo gitu saya permisi dulu ya,"
Ucap dokter Gladys dan langsung keluar dari ruangan Andara, Sedangkan ditempat lain saat ini mama Mayang masih sering melamun sambil memegang foto Dimas, wanita paruh baya itu mengingat semua kejadian, serta kenangan manis saat bersama dengan anak bungsunya, karena masih tak percaya jika anak yang begitu dia sayangi saat ini sudah pergi untuk selamanya, ingin mengobati rasa kangen terhadap Dimas akhirnya Mayang memutuskan untuk ke rumah sakit bertemu dengan Andara, karena saat ini jantung Dimas sudah ada tubuh menantunya,
Sementara Raiden dia harus segera pergi ke kantor karena memang banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan hari ini, juga ada beberapa meeting untuk dia hadiri, tak ingin membuat orang tuanya kecewa akhirnya Raiden pergi ke kantor setelah mayang sampai di rumah sakit, Karena orang tua Andara sudah pamit pulang terlebih dulu saat setelah dokter melakukan pemeriksaan terhadap putrinya, tak lama kemudian Mayang pun sudah tiba di ruang rawat Andara,
"_ Ma, mama sudah sampai, Aku harus kekantor ma, aku titip Andara dulu ya, nanti setelah semua urusanku selesai, akan secepatnya kembali kesini buat jagain Andara,"
" Ya udah Raiden,!kamu pergi aja, mama akan menjaga Andara, karena sekarang dara sudah menjadi mantu mama," Ucap Mayang pada Raiden,
Hingga akhirnya pria itu pergi meninggalkan Mayang juga Andara yang saat ini masih tertidur karena obat penenang yang sudah di berikan oleh dokter pada Andara, Mengendarai mobil dengan lumayan cepat akhirnya Raiden sampai di kantor tepat waktu,
Setelah apa yang terjadi pada Andara membuat pikiran Raiden kurang konsen saat bekerja, Masih tak menyangka wanita cantik yang saat ini sudah sah menjadi istrinya mengalami depresi, Tak lama kemudian om Agra manager sekaligus omnya Raiden itu pun menghampiri nya dan memberi tahukan bahwa asistennya tidak bisa masuk dalam beberapa hari, maka dari itu semua pekerjaan harus dia handle sendiri,
...tok...tok...tok..
"Maaf Raiden, apa om boleh masuk??"ucapnya
" Iya om, masuk aja"
Tak menunggu lama, akhirnya om Agra masuk ke ruangan Raiden,
" Maaf Raiden om baru bisa menyampaikan, asisten kamu sedang mengambil cuti karena dia melangsungkan pernikahan, maka dari itu, dia gak bisa masuk dalam waktu beberapa hari,"
tak banyak bicara pria tampan itu hanya mengangguk kan perkataan omnya, serta memberi tau bahwa beberapa hari ke depan Raiden pun juga tidak bisa masuk kerja karena harus fokus dulu pada kesembuhan istrinya,_
" oiya om, mulai besok sampai beberapa hari ke depan Raiden juga tidak bisa masuk kerja, karena istri Raiden lagi sakit om, oleh karena itu Raiden harus fokus dulu sama kesembuhannya, tolong om handle dulu pekerjaan Raiden ya,"
Ucap Raiden pada Agra, karena memang lelaki paruh baya itu tidak tau jika yang nikah kemarin dengan Raiden adalah andara, sebab saat itu Agra tidak bisa datang karena lagi ada kerjaan di luar kota yang tidak bisa ditinggal kan,
" Ya sudah Raiden, kamu fokus aja dulu sama keadaan istrimu, kalo cuma soal kerjaan biar jadi urusan om,"
akhirnya pekerjaan Raiden hari ini sudah selesai, pria tampan itu memutuskan untuk langsung ke rumah sakit dan kembali menemani Andara, Tiba-tiba telepon Raiden berdering, bukan orang lain ternyata yang menghubunginya adalah mamanya,
Di rumah sakit ternyata dokter sudah mengijinkan Andara untuk pulang, karena memang kondisi fisik Andara sudah baik-baik saja, Mayang pun sudah mengurus kepulangan Andara, hanya saja tinggal menunggu Raiden menjemput mereka, Raiden mengangkat teleponnya dengan panik_
" Halo ma, ada apa mama telepon, apa Andara histeris lagi,??"
tanya nya dengan nada gemetar dan panik, _
" Apa! Andara histeris!"
karena memang Mayang tidak tau jika saat ini Andara sedang mengalami depresi karena kepergian Dimas,
" tidak Raiden saat ini Andara baik-baik saja, kamu gak perlu khawatir, bahkan dokter sudah mengizinkan nya pulang, mama pun sudah mengurus semuanya, kamu bisa jemput kita sekarang kan,! Tapi Raiden, apa sebelumnya Andara sempat histeris,??"tanya Mayang pada raiden
" Iya ma, tadi Andara sempat histeris, aku ceritakan nanti di rumah ya ma, aku langsung ke rumah sakit sekarang,"
Tak mengulur waktu, akhirnya Raiden langsung melajukan mobilnya menuju rumah sakit, pria itu senang akhirnya Andara sudah bisa di rawat jalan, walau disisi lain Raiden sedih karena keadaan jiwa Andara, Tak lama pria itu pun nyampe di rumah sakit, Dan Mayang sudah membereskan semua barang-barang Andara,
Setelah itu Raiden membawa Andara masuk kedalam mobilnya beserta mamanya, Pria tampan itu pun langsung melajukan mobilnya meninggalkan parkiran rumah sakit, di tengah perjalanan tak banyak bicara, Baik Raiden,ataupun Mayang yang hanya terdiam, sedangkan Andara masih saja menangis dengan manggil-manggil nama Dimas, dengan tatapan kosong, dan air mata yang berjatuhan membasahi pipinya,
"Kenapa kamu tinggalin aku Dimas,! bukankah dulu kamu selalu berjanji akan terus bersama ku, kenapa kamu mengingkari nya Dimas," Ucap Andara dengan menangis pilu karena kepergian kekasih yang amat dicintainya.
Air matanya semakin deras membasahi pipinya, hingga tak lama kemudian wanita cantik itu tertidur dalam keadaan air mata yang masih terus mengalir tanpa bisa di bendung, walau dirinya sudah tertidur lelap, Akhirnya Mereka sudah sampai di rumahnya yang begitu mewah, Raiden pun menggendong Andara untuk dibawa ke dalam kamarnya,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
♡⃝ 𝕬𝖋🦄rahmalia❁︎⃞⃟ʂ ⨀⃝⃟⃞☯ 🎸
Yang sabar ya dara semoga kamu bahagia bersama rayden jan terus bersedih
2022-11-06
0
pensi
Andara dan Raiden
2022-03-17
0
pensi
Maaf baru mampir lagi
2022-03-17
0