Menurutlah!

"Aku tidak punya sepatu, Calvin."

"Nanti kita beli," singkat Calvin sambil membuka daun pintu.

"Apa aku menyusahkanmu?" tanya Zhi, dia menengok dan melirik ke wajah Calvin.

"Tentu saja kamu sangat merepotkan. Ternyata kamu sadar diri juga? Baguslah," jawab Calvin dengan nada ketusnya.

"Ya sudah, lebih baik aku pergi aja. Aku tidak akan mengganggumu lagi." Zhi menunduk menunjukkan ekspresi sedihnya yang dibuat-buat. Wanita itu kemudian gegas membalikkan badan dan melangkah perlahan ke arah taman depan rumah Calvin. Dia menggenggam liontin yang terpasang di lehernya, bersiap untuk menghilang.

"Eiit ... tunggu!" Calvin menarik tangan Zhi. "Aku hanya bercanda. Sudah, jangan ngambek. Kita pergi sekarang, sebentar lagi jam makan siang. Aku tidak mau perjalanan kita macet."

Zhi tersenyum lebar dan menaikkan alisnya sambil menatap Calvin. Dia begitu senang saat Calvin mencegahnya untuk pergi. Wanita itu tak menyangka jika Calvin akan mempertahankan keberadaannya saat ini. Padahal, kalau dipikir-pikir, Zhi sangat merepotkannya.

"Calvin, sepertinya kamu tidak mau kehilanganku, ya?" tanya Zhi.

"Hah, apa? Jangan terlalu percaya diri begitu." Calvin berkata seraya membukakan pintu mobil untuk Zhi.

"Terus kenapa tadi mencegahku untuk pergi, kalau memang aku menyusahkanmu?" Zhi melontarkan kalimat yang berhasil membuat Calvin berpikir sejenak.

"Masuklah!" perintah Calvin, tangannya terus memegang handle pintu mobil, menunggu Zhi masuk ke dalamnya. Zhi kemudian mendudukkan tubuhnya tanpa menunggu jawaban dari Calvin atas pertanyaannya tadi.

Calvin berjalan mengitari mobil dengan langkah perlahan. Sesaat, dia teringat akan uacapan Zhi, dia sendiri juga kebingungan kenapa tidak mengizinkan Zhi pergi. Padahal, wanita itu sudah sangat menyusahkannya, apalagi tingkahnya juga tak seperti wanita normal pada umumnya yang elegan dan menjaga perilakunya.

Kenapa aku tidak mau dia pergi? Bukankah itu bagus, aku tidak susah payah lagi melayaninya bak ratu dan menuruti segala perintahnya. Ah, ****! Jangan bilang, kamu mulai menyukainya Calvin! Calvin terus berpikir dan bermonolog sendiri dalam hatinya dan mengedikkan bahu karena berpikir yang tidak-tidak.

Calvin membuka pintu bagian kemudi dan siap untuk tancap gas. Namun, fokusnya gagal saat melirik ke arah Zhi. Dia duduk dengan kaki yang sedikit terbuka, membuat baju itu menyingkap semakin ke atas, memperlihatkan paha mulus yang tertutup hanya sepertiganya.

"Zhi! Kenapa kamu selalu menguji iman lelaki?" Calvin terkejut, suaranya sedikit meninggi. Akan tetapi, sekeras apa pun suara Calvin, Zhi menanggapinya dengan santai tanpa rasa bersalah.

"Calvin, kamu jangan berlebihan! Aku masih memakai baju dan CD. Jadi fokus saja menyetir. Jangan melihat ke mana-mana," sergah Zhi, dia kembali bercermin di kaca kecil bagian atap mobil untuk melihat bibirnya, memonyongkannya ke atas, ke bawah dan ke samping.

Calvin mendengus kesal mendengar jawaban Zhi. Dia tak melanjutkan kata-katanya lagi dan memilih untuk fokus mengemudi. Lagi pula, jika debat dengan wanita itu, sudah dipastikan, dia akan tetap kalah dan salah.

_____

Sesampainya ditempat parkir, Calvin membukakan pintu untuk Zhi. Wanita itu pun turun dengan santainya tanpa memakai alas kaki.

"Zhi, apa kamu tidak risih, menginjak lantai kotor itu?" tanya Calvin, dia menggelengkan kepalanya.

"Tidak masalah, ayo! Aku tadi minta sepatu hanya karena iseng saja, aku berpikir, manusia memang harus menjaga penampilan, kan?" Zhi melenggang berjalan melewati Calvin. Calvin menutup pintu mobil dan memperhatikan tikah Zhi.

"Zhi! Kali ini, dengarkan aku dan menurutlah!" Calvin mulai kesal.

"Apa, Calvin? Kamu mau memarahiku? Apa salahku?" Zhi bertanya dengan lembut dan memasang wajah melas saat berjalan kembali ke arah Calvin.

"Kau memang pandai berakting!"

Tanpa aba-aba, Calvin mengangkat tubuh Zhi ala bridal style. Zhi pun terkejut dan sesaat kemudian tersenyum. Telunjuk wanita itu kemudian iseng mencolek hidung Calvin.

"Kamu, benar-benar lelaki idaman, Calvin! Aku menyukaimu!" Zhi tertawa. Sedikit pun, Calvin tak menanggapi ucapan Zhi. Dia sudah mulai terbiasa dengan tingkah Zhi yang tak punya malu dan terlalu agresif.

"Di dalam nanti, jangan membuatku malu. Dengarkan semua apa yang aku katakan, menurutlah! Paham?" Zhi mengangguk semangat disertai senyuman.

"Bersikaplah manis layaknya seorang wanita normal dan jadilah perempuan baik yang tidak suka mengumbar tubuhmu. Paham?" Calvin menasehati Zhi layaknya orang tua. Calvin melangkahkan kakinya menuju ke pusat perbelanjaan.

Sebenarnya dia sedikit malu karena semua orang menatapnya. Pandangan semua orang terfokus pada Zhi dan Calvin. Sebagian orang menatap dengan tatapan aneh, karena mereka seperti bermesraan di khalayak umum tanpa rasa malu. Sebagian lagi menatap dengan kagum karena tingkah Calvin yang sangat perhatian terhadap wanitanya.

"Calvin, sepertinya semua orang melihat kita. Apa kamu tidak punya rasa malu?" Pertanyaan Zhi membuat Calvin mengernyitkan dahinya.

"Apa kamu mulai mempunyai rasa malu?" Calvin balik bertanya.

"Bukankah, tadi kamu bilang. Aku harus punya rasa malu? Sekarang aku berusaha mencoba memiliki rasa malu itu."

"Mana bisa rasa malu dicoba, Zhi? Rasa malu itu naluri. Sudahlah, diam saja!" Dalam keadaan menggendong Zhi pun, Calvin masih sempat menanggapi ucapan Zhi yang tidak penting.

"Oke, kita sudah sampai." Calvin menurunkan Zhivanna di sebuah sofa berwarna ungu.

.

.

Bersambung ...

Jangan lupa komen dong guys, likenya juga ya. Butuh penyemangat nih.😑

Terima kasih😁♥️

Terpopuler

Comments

cahaya malam

cahaya malam

wahaha Zhi kocak abis yah

2023-06-26

0

Sambal Terasi

Sambal Terasi

tetep semangat ya kak 😁

sisanya buat besok, sekarang nguli dulin

2022-06-09

1

Lee

Lee

Boomlike kak..
mampir jg ktmpatq yah

2022-03-12

1

lihat semua
Episodes
1 Hei! Siapa Kau?
2 Zhivanna dan Calvin Alexei
3 Kamu Mengerikan
4 Pesona Zhivanna
5 Menurutlah!
6 Kecemburuan Zhi
7 Mulai Nyaman
8 Mantan Tunangan
9 Seorang Simpanan
10 Kedatangan Orang Tua Calvin
11 Penjelasan
12 Foto Mesra
13 Ingat Umur, Pa!
14 Bersediakah kamu?
15 Asal Muasal Zhi
16 Kelemahan Zhivanna
17 Drama Mandi
18 Aku Hanya Tidur
19 Sarapan Dengan Wanita
20 Ikut Ke Kantor
21 Berkenalan
22 Kedatangan Gracella
23 Aku Hamil, Vin.
24 Hampir Saja Khilaf
25 Danau Senja
26 Hujan Momen Romantis
27 Sesuatu Yang Membahayakan
28 Erdo sang Penguasa
29 Berharaplah Aku Kembali
30 Titik Terang
31 Portal Penghubung
32 Batu Meteor Dasar Laut
33 Apa Aku Tenggelam?
34 Kegagalan Venus
35 Masakan super
36 Zhivanna vs Gracella
37 Mimpi Aneh
38 Rayuan Gracella
39 Kelicikan
40 Darahku Merah
41 Pemain Handal
42 Menerima Kehadiran Zhi
43 Rencana Jordan
44 Dua Orang Penyusup
45 Penculikan Zhi
46 Kalung Berpindah Tangan
47 Zhi Tenggelam
48 Penjahat Kelas Teri
49 Aku hanya tenggelam, bukan lumpuh!
50 Surga Dunia
51 Gudang Tua
52 Amarah Calvin
53 Pria Bangkotan
54 Rasa Dan Asa
55 Membuka Portal
56 Luapan Rasa
57 Cinta Sebenarnya
58 Kemunculan Erdo
59 Celakanya Calvin
60 Hasrat Gracella
61 Dua Wanita
62 Bangunlah, Calvin!
63 Akhirnya Sadar
64 Menikah Sekarang?
65 Terpisah Setelah Bersatu
66 Kehilangan
67 Dikira Mati
68 Bertemu Orang Tua
69 Zhi Dalam Genggaman Erdo
70 Kerinduan Mendalam
71 Aksi Nekat Chris
72 Kelemahan Chris
73 Zhi Menyerah
74 Kesaktian Tersalurkan
75 Abu Kematian
76 Penyatuan Hati
77 Mengecoh Musuh
78 Pada Saat Itu
79 Kembali Ke Luchania
80 Lautan Mayat
81 Mendatangi Penguasa Alam
82 Pertarungan
83 Tertimbun Ribuan Batu
84 Mulai Melemah
85 Lenyap
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Hei! Siapa Kau?
2
Zhivanna dan Calvin Alexei
3
Kamu Mengerikan
4
Pesona Zhivanna
5
Menurutlah!
6
Kecemburuan Zhi
7
Mulai Nyaman
8
Mantan Tunangan
9
Seorang Simpanan
10
Kedatangan Orang Tua Calvin
11
Penjelasan
12
Foto Mesra
13
Ingat Umur, Pa!
14
Bersediakah kamu?
15
Asal Muasal Zhi
16
Kelemahan Zhivanna
17
Drama Mandi
18
Aku Hanya Tidur
19
Sarapan Dengan Wanita
20
Ikut Ke Kantor
21
Berkenalan
22
Kedatangan Gracella
23
Aku Hamil, Vin.
24
Hampir Saja Khilaf
25
Danau Senja
26
Hujan Momen Romantis
27
Sesuatu Yang Membahayakan
28
Erdo sang Penguasa
29
Berharaplah Aku Kembali
30
Titik Terang
31
Portal Penghubung
32
Batu Meteor Dasar Laut
33
Apa Aku Tenggelam?
34
Kegagalan Venus
35
Masakan super
36
Zhivanna vs Gracella
37
Mimpi Aneh
38
Rayuan Gracella
39
Kelicikan
40
Darahku Merah
41
Pemain Handal
42
Menerima Kehadiran Zhi
43
Rencana Jordan
44
Dua Orang Penyusup
45
Penculikan Zhi
46
Kalung Berpindah Tangan
47
Zhi Tenggelam
48
Penjahat Kelas Teri
49
Aku hanya tenggelam, bukan lumpuh!
50
Surga Dunia
51
Gudang Tua
52
Amarah Calvin
53
Pria Bangkotan
54
Rasa Dan Asa
55
Membuka Portal
56
Luapan Rasa
57
Cinta Sebenarnya
58
Kemunculan Erdo
59
Celakanya Calvin
60
Hasrat Gracella
61
Dua Wanita
62
Bangunlah, Calvin!
63
Akhirnya Sadar
64
Menikah Sekarang?
65
Terpisah Setelah Bersatu
66
Kehilangan
67
Dikira Mati
68
Bertemu Orang Tua
69
Zhi Dalam Genggaman Erdo
70
Kerinduan Mendalam
71
Aksi Nekat Chris
72
Kelemahan Chris
73
Zhi Menyerah
74
Kesaktian Tersalurkan
75
Abu Kematian
76
Penyatuan Hati
77
Mengecoh Musuh
78
Pada Saat Itu
79
Kembali Ke Luchania
80
Lautan Mayat
81
Mendatangi Penguasa Alam
82
Pertarungan
83
Tertimbun Ribuan Batu
84
Mulai Melemah
85
Lenyap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!