“Aku hanya punya kain ini untuk menutupi tubuhku,” tutur wanita yang bernama Zhivanna, seraya sedikit membentangkan kainnya yang menjuntai panjang.
“Kau ini manusia macam apa, di era sekarang kenapa tidak punya baju? Dasar aneh!” umpat Calvin sambil menggelengkan kepala.
“Aku benar-benar tidak punya, bisakah kamu memberiku pakaian?”
“Katakan dulu siapa kau sebenarnya, dan bagaimana bisa masuk ke kamarku?”
“Aku bersemayam di dalam liontin yang kamu genggam itu,” terang si wanita dengan senyum tipisnya.
Calvin terdiam lalu tertawa geli mendengar penjelasannya. “Kau sangat lucu!” ucapnya dengan senyum menyeringai sambil menggelengkan kepala.
Dia tidak percaya dengan pengakuan wanita di depannya, baginya ini sangat tidak masuk akal. ‘Apa wanita ini gila?’ Begitulah yang Calvin pikirkan.
“Terserah jika kamu tidak percaya, tapi itu memang kenyataannya. Mulai sekarang aku adalah milikmu, aku akan melakukan apa pun yang kamu mau, asal aku bisa selalu di sampingmu.”
Calvin mengernyitkan dahinya, hingga kedua alisnya hampir menyatu.
“Siapa kau seenaknya mengaturku? Aku juga tidak mengenalmu. Jadi, pergilah! Aku tidak suka ada orang asing berada di kamarku!” seru Calvin dengan wajahnya yang mulai terbakar emosi.
“Aku tidak akan pergi, Calvin, kamu sudah mengambilku, jadi kamu harus bertanggung jawab atas diriku!” tukas wanita yang berdiri di depan Calvin.
Suhu kamar itu begitu dingin masuk ke dalam pori-pori kulit Zhivanna. Namun, hal itu tak sedikit pun membuat dia menyerah untuk mendapatkan kepercayaan Calvin atas asal usul dirinya.
“Bagaimana bisa, kau tahu namaku? Sedangkan aku saja belum memperkenalkan diri.” Calvin mengerutkan alisnya.
“Aku mengetahui semua tentangmu," katanya, "Calvin Alexei, 27 tahun, pria yang sangat mencintai tunangannya, tetapi sayang, sekarang sudah menjadi mantan sejak semalam. Ah satu lagi, aku juga tahu saat ini kamu sedang frustrasi karena wanitamu berselingkuh dengan pria yang lebih kaya darimu, bukan begitu, Calvin?” terang Zhi sambil membelai lembut pipi Calvin. Dia mengukir senyum kepuasan saat berhasil menggodanya.
“Cukup! Hentikan ucapanmu dan jangan terus menyentuhku!” Calvin menepis tangan wanita asing itu. Mendengar perkataan Zhi, Calvin merasa kesal, dia teringat mantan tunangannya yang entah sedang apa dengan kekasih barunya.
Zhi yang menerima perlakuan kasar Calvin justru malah tersenyum seolah melihat sesuatu yang lucu.
“Lebih baik, kau pergi dari sini. Aku tidak tahu kau siapa, dan apa tujuanmu ada di sini. Sangat gila jika kau bilang keluar dari liontin ini. Memangnya kau pikir aku percaya?” seru Calvin seraya mengempaskan liontin yang tadi dipegangnya.
Wanita itu berpikir sejenak, sepertinya dia harus melakukan sesuatu agar Calvin percaya kepadanya.
Zhi menggunakan kekuatannya, dia membuat benda yang ada di dalam ruangan itu melayang. Tubuhnya pun sama, di hadapan Calvin, kakinya tidak lagi menyentuh lantai. Terdapat kilauan cahaya di sekitar tubuh Zhi.
Calvin ketakutan melihat hal itu, dia berteriak membuat Zhe menghentikan perbuatannya. Semua benda yang melayang tadi, kini telah kembali ke tempat semula.
“Baiklah. Baiklah! Aku akan berusaha bersikap baik padamu, asal kau tidak berbuat aneh-aneh seperti tadi. Itu sangat menakutkan. Jadi, siapa namamu?” Calvin mendengus dan berusaha menormalkan pikirannya yang masih kebingungan.
“Namaku Zhivanna, kamu bisa memanggilku Zhi,” jawabnya dengan senyum yang begitu manis.
Zhivanna adalah perempuan yang lahir di negeri sihir bernama Luchania. Dia dikutuk oleh kekuatan sihir sang penguasa negeri tersebut sejak berusia lima belas tahun. Itu karena orang tuanya menolak pinangan seorang pangeran yang ingin menjadikan Zhivanna sebagai ratu. Zhi yang berada di dalam sebuah liontin di kirim ke dunia manusia oleh orang tuanya agar terhindar dari si penguasa tamak yang rakus akan wanita itu.
Orang tua Zhi berkata, ‘Bersemayamlah di dalam liontin ini. Suatu saat, kamu akan aman jika bersama dengan lelaki yang mencintaimu dan kamu akan abadi menjadi manusia. Erdo pasti tidak akan menginginkanmu lagi’.
Tujuan Zhi selama ini adalah untuk mencari cinta sejati yang benar-benar tulus mencintainya. Jika suatu saat pria yang dia temui tidak mencintainya dengan tulus, maka Zhivanna akan kembali ke dalam liontin. Lautan akan kembali menenggelamkannya hingga pria yang baru datang lagi kepadanya, berharap membawa cinta yang tulus, agar dia bisa selamanya menjadi manusia bumi.
Mencari pria yang benar-benar tulus mencintainya bukanlah hal yang mudah. Zhivanna selalu mengharapkan cinta yang tulus dari pria yang menemukannya. Namun, saat Zhi keluar dari liontin opalnya, mereka justru ketakutan dan lari meninggalkannya. Mereka semua menganggap dirinya adalah hantu.
Zhivanna mengetahui semua hal mengenai Calvin, karena dia bisa membaca pikiran seseorang saat dirinya berkonsentrasi, tetapi dia susah untuk menebak ketulusan hati manusia. Reaksi dari kutukan itu akan terlihat begitu ada lelaki yang menemukan liontin opalnya. Zhivanna akan keluar dan berwujud seperti manusia biasa.
"Kau ... jangan melihatku seperti itu!" seru Calvin yang sedikit ketakutan.
.
.
.
Bersambung ...
Please, like sama hadiahnya jangan lupa ya. Eh komen juga, terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Ririn Rohman N
Aku mampir Kaaakaaak. buatku berhayal tinggi
2022-03-03
1
Miss haluu🌹
keren ih! bisa berfantasi segitunya kamu, Fa👍😍
2022-03-03
1
Nur Ahmadsaefudin
semangat
2022-02-28
2