Aurel memandang lemas kotak makan yang dibawanya. Ia pun langsung menghampiri mobilnya dan hendak memasuki mobil tersebut. Namun seorang wanita tiba-tiba saja memanggilnya.
"Kak Aurel. ." seru gadis tersebut seraya menghampiri Aurel.
Aurel pun mengalihkan pandangannya pada gadis yang amat dikenalnya.
"Vanesa ." gumam Aurel.
Vanesha Azzahra, gadis yang dikenal oleh Aurel sedikit berisik. Tentu saja hal tersebut didapat dari kedua orang tuanya yang memang agak cerewet. Siapa lagi kalau bukan Roland dan Melly, pasangan terberisik namun kocak.
"Kak, makanannya buat aku aja ya. Kebetulan aku belum sarapan" ujar Vanesa seraya nyengir kuda.
"ya udah ini buat kamu" ucap Aurel seraya memberikan kotak makanan tersebut.
"makasih kak" ujar Aurel seraya membuka kotak makan tersebut.
Ia pun mencicipi salah satu pancake cokelat pisang.
"hmmm ini enak banget kak" ujar Vanesha seraya mengunyah makanannya.
"abisin ya, kakak mau berangkat dulu. bye Vanesha" ujar Aurel seraya melambaikan tangannya dan langsung memasuki mobilnya.
Vanesha pun juga melambaikan tangannya seraya melihat mobil yang dikendarai Aurel yang sudah semakin menjauh.
Sesungguhnya Vanesha melihat semua tindakan sepupunya tersebut pada Aurel. Ia merasa tak enak hati melihat Aurel yang tampak kecewa. Maka dari itu ia menghampiri wanita tersebut dan meminta makanannya, hanya untuk menyembuhkan rasa kecewa Aurel.
Vanesha pun menyimpan kotak makan tersebut ke dalam tas nya. Ia pun berjalan mencari keberadaan sepupunya itu.
.
.
.
GUBRAKK!!
Reyhan yang baru saja berbincang dengan temannya, mereka pun sangat terkejut saat kedatangan Vanesa yang langsung menggebrak meja.
"Loe kenapa sih Nes?" tegur Reyhan terkejut.
"Gue mau ngomong, ayo buruan" ujar Vanesha yang langsung menarik paksa Reyhan.
Reyhan pun mau tak mau pasrah mengikuti langkah Vanesha. Semua mata tertuju pada mereka berdua. Bahkan, mereka mengira bahwa Reyhan dan Vanesa adalah sepasang kekasih dilihat dari keakraban keduanya.
Langkah Vanesha terhenti di belakang gedung kampusnya tersebut. Suasana ditempat itu pun sunyi, hanya ada beberapa orang saja yang tampak sedang berbincang-bincang.
Vanesha mengeluarkan kotak makanan dari dalam tasnya.
"Ini makan!" ketus Vanesha.
"Ini kan yang tadi. ."
"Iya, Gue yang ambil. Lo bener-bener ya, gak pernah ngehargain perasaan kak Aurel." tukas Vanesha.
"Tapi kan Gue udah bilang ama dia.."
"Karena Lo gak suka sama dia" ujar Vanesha yang langsung menyerobot ucapan Reyhan.
"Sekarang Lo makan ini dan habisin semuanya! Gue tau Lo sok gak mau nerima ini padahal Lo paling suka makan pancake ini" tutur Vanesha.
Reyhan pun tampak berfikir antara ingin mencicipi apa tidak. Namun gengsi yang dimilikinya terlalu tinggi.
"Kelamaan Lo mikirnya" ucap Vanesha yang langsung menyumpal mulut Reyhan dengan pancake tersebut.
Reyhan pun mengunyahnya dengan mulut yang penuh. Ia tidak memungkiri bahwa pancake tersebut benar-benar enak.
"Gue heran, kenapa bisa Gue punya sepupu yang nyebelin kayak Lo. Lo nggak kayak bang Rasya yang baik dan ramah" ketus Vanesha.
"Gue juga gak mau punya sepupu kayak Lo" balas Reyhan.
"Ya udah, minta paman buat coret nama Lo di kartu keluarga" jawab Vanesa.
Reyhan pun hanya bungkam, baginya meladeni wanita yang ada dihadapannya itu percuma saja karena yang akan kalah tentu dirinya. Dan wanita yang ada dihadapannya ini selalu merasa benar.
"Habisin! Gue awasin Lo Reyhan Dimas Harfin" ujar Vanesha tegas seraya melipat kedua tangannya.
__________________________________
Seorang lelaki berjas putih tampak sedang memeriksa keadaan pasiennya.
Rasya Rahardian Harfin yang merupakan putra sulung dari pasangan Abizar dan Irsya. Rasya mengikuti jejak ayahnya menjadi seorang dokter.
"Sejauh ini keadaan Ibu sudah mulai membaik, dan kadar gula ibu sudah normal" ucap Rasya.
"Usahakan untuk tidak mengkonsumsi yang manis-manis dulu ya Bu" sambungnya.
Usai melakukan pemeriksaan, pria tersebut langsung menuju ruangannya. Ia melirik jam tangan tersebut, waktu tepat menunjukkan pukul 12:00.
Seperti biasa, rutinitas yang dilakukannya sebelum makan siang adalah mengirim pesan singkat pada wanita yang istimewa baginya agar tidak meninggalkan makan siangnya.
Ia tidak pernah sekalipun meninggalkan rutinitas tersebut, Meskipun wanita itu hanya menganggapnya tidak lebih dari seorang teman. Tanpa membalas perasaannya, karena Rasya tahu jika wanita yang saat ini cintai menaruh hati pada lelaki lain.
.
.
.
.
Aurel sedang fokus dengan layar laptop yang ada dihadapannya. Ia sibuk melihat omset penjualan Shoppie Apparel bulan ini yang dibilang cukup meningkat.
Tringggg..
Ponselnya pun berbunyi, dilihatnya notifikasi pesan dari orang yang amat dikenalnya tersebut.
Supaya otak cantik bekerja lebih fokus, ia perlu asupan gizi yang baik. Jangan lupakan untuk makan siangnya.
Aurel membuka pesan singkat tersebut dan membalasnya. Baginya, Rasya adalah teman terbaik yang selalu mengingatkannya untuk menjaga kesehatan dan tidak melupakan makan karena Aurel memiliki riwayat penyakit maag kronis.
.
.
.
Terimakasih sudah mampir😊 jangan lupa untuk sering-sering memberikan like, coment, serta votenya biar tambah mahir😂.
Salam manis Ryn
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Lailatul Fijriyah
waah.. tambah seru nih 😆😁
2020-07-01
1
Clara🍀
Aurel sama rasya aja.. 😁😁
Itu rasya udh perhatian dri pada aurel ngejar"cowok yg gak peduli sama sekali..
Mending ama bang rasya aja🥰🥰🥰
2020-06-25
1
Nurul Aini
seruuu thoorrr,....q ikuti smp sini thor semangattt
2020-05-31
1