Gery yang melihat Mona tidak berubah pikiran sama sekali, mau tidak mau menganggukkan kepalanya pasrah mengikuti apa yang diinginkan oleh wanita yang sangat dicintainya itu.
Dirinya bahkan seolah melupakan siapa sebenarnya Asya dalam hatinya, kira-kira seberapa besar nama seorang Asya berada di tempat itu dibandingkan Mona.
" Baiklah apa pun bakalan kulakukan untuk kamu, hanya saja kamu harus memenuhi Janji kamu itu ya itu bakalan menikah denganku dalam bulan ini juga!" sahut Gerry pasrah membuat Mona terlonjak kegirangan karena akhirnya dirinya bisa merusak masa depan Asya agar tahu siapa sebenarnya Mona itu.
" Yes, akhirnya wanita itu tidak bisa membanggakan sesuatu yang tidak aku punya sekarang ini. bodo amat jika Gerry mau melakukan hal itu dengannya, Lagian aku juga kan sama menikah dengannya karena uang saya bukan orangnya." batin Mona yang begitu senang karena sebentar lagi Asya akan hancur berantakan dan dirinya sangat menikmati hal itu.
Sedangkan Asya di dalam kelas memilih untuk fokus dengan tes yang diberikan oleh dosen pembimbing, karena Asya ingin sekali lulus dengan nilai terbaik agar membuat bangga tante dan Pamannya yang selama ini sangat menyayangi dirinya seperti anak kandung mereka sendiri.
Bahkan kasih sayang yang tidak pernah orang tuanya berikan 100% ia dapatkan dari mereka yang Bahkan tak pernah mengeluh sama sekali Jika dirinya sedikit membandel, setiap nasihat yang mereka berikan selalu secara halus tidak pernah dengan kata-kata yang kasar dan itu yang paling Asya syukuri dalam hidup.
Jika soal Gerry dirinya yakin bahwa suatu saat mereka berdua pasti bakal menjauh. Karena Gery sudah mempunyai kekasih dan pasti tidak lama lagi bakalan menikah, dan selama ini ia tahu jika Gerry ingin sekali menikahi Mona dalam waktu dekat.
"Woiii masih pagi tapi masih cemberut begitu,memang nya pangeran katak kamu kemana? Pasti dia sudah menemui Putri Lebay miliknya itu kan,ih kamu kok mau saja mengalah?" Goda Vina sahabat wanita sekaligus Fans garis keras Asya dan Gerry.
"Kamu kenapa sih selalu saja bikin diri kaya jelangkung,muncul tidak di undang tapi pergi harus diusir dulu?" Ketus Asya tapi sambil tersenyum.
"Kamu keterlaluan Say,masa aku secantik begini masih saja di samakan dengan makhluk astral?" Sungut Vina.
" yang kata kamu cantik itu siapa orang aku yakin saat kamu berdandan pasti cermin di rumah kamu langsung pecah, orang wajah kamu sehancur itu aku bakalan menjadi orang yang paling merasa kasihan pada Jodoh kamu nantinya karena istri yang oh my god ndak bisa dibilang lagi!" ledek Asya membuat Vina mendengus kesal.
" kamu jangan ngatain aku begitu dong Memangnya kamu sudah laku, Percuma saja kalau tiap hari dekat sama orang lain eh ternyata dianya malah kepincut sama wanita lain!" Sindir Vina tak kalah pedas.
" Kan aku sudah bilang selama ini kalau aku sama Kak Gerry itu hanya sebatas teman saja, masak Kalau kami berdua pacaran aku akan membiarkan dia berduaan begitu saja dengan Mona? memangnya aku cewek apa, yang dengan ikhlas hati membiarkan kekasihnya berduaan dengan pria lain?" sahut Asya membuat Vina hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar.
" Memangnya kamu tidak punya rasa biar hanya 5% saja kepada Gerry, mengingat kedekatan kalian selama ini mah yang bisa dibilang sangat Intens Bahkan dia lebih mementingkan kamu daripada si Mona itu?" tanya Vina lagi membuat Asya hanya bisa menggelengkan kepalanya.
" persahabatan kedua wanita bisa kok Tidak melibatkan perasaan, Buktinya aku sampai sekarang masih santai saja dan tidak merasakan apapun kepada Kak Gerry sebatas hanya sahabat saja!" tegas Asya membuat Vina memilih bungkam sekarang daripada dilanjutkan bakalan rugi suaranya terbuang percuma.
di dalam kelasnya Gerry sedang dilanda Dilema, jujur dirinya sangat mencintai akan tetapi permintaan konyol Wanita itu sungguh membuat dirinya bingung.
di sisi lain dirinya sangat menyayangi Asya seperti adiknya, namun dirinya juga tidak siap harus kehilangan wanita yang sangat ia cintai itu yaitu Mona. karena baginya Wanita itu sangat berarti dalam hidupnya membuat permintaannya walaupun sekonyol apapun Asal membuat wanita itu bahagia, Gerry bakalan melakukan hal itu meskipun mengorbankan perasaan Asya sekalipun'
" woi Gerry Kamu kenapa hari ini kok tumben jadi pendiam, Memangnya tadi pagi baterai kamu belum di charger sama Asya? karena hari ini kamu beda sekali terlihat seperti aki-aki yang kurang dapat jatah!" ledek Andi yang merupakan teman satu kelasnya Gerry dan Mona dan juga merupakan sahabat dari Asya.
Mona mendengus kesal ketika mendengar pertanyaan Andi barusan, Kenapa setiap ada kesempatan dan juga di mana ada Gerry pasti selalu saja nama Asya yang disebut bukan dirinya.
" sebut terus nama wanita sialan itu, nanti setelah ini Apakah kalian masih bisa melihat senyum di wajahnya itu ketika orang yang ia anggap pahlawan akan menjadi orang yang menghancurkan masa depannya!" sinis Mona dalam hati karena memang dirinya melakukan hal itu karena merasa iri dengan Asya yang selalu saja disanjung-sanjung oleh orang lain sedangkan dirinya sudah melakukan apapun untuk membuat terlihat menarik tapi sama saja Asya selalu di depan.
" kamu ditanya malah diam, Apa mulutmu itu sudah tidak berfungsi dengan benar lagi atau sudah lupa cara berbicara? " tanya Andi Ketus ketika dirinya Hanya dianggap angin lalu oleh Gerry.
" kamu bisa tidak Jangan menggangguku sedikit saja, atau setidaknya pergi mencari wanita yang bisa kamu ajak bicara agar tidak terlalu merecoki ku terus?" Ketus Gerry yang hari ini memang benar-benar tidak mood untuk berbicara sedikitpun.
" jadi aku juga disuruh pergi nih karena selalu menempel ke kamu, karena kamu sudah bosan berada di dekatku jadi mengusirku secara halus begitu? " tanya Mona yang pura-pura merajuk agar Gerry lebih perhatian padanya dan tidak memikirkan soal Asya.
" Lho kok kamu bicara seperti itu karena sejak kapan aku merasa bosan sama kamu, ini gara-gara si cunguk satu ini yang selalu saja mengatakan hal yang tidak jelas hingga akhirnya aku salah ngomong kan tadi"? ujar Gerry sambil menatap tajam kearah Andi yang sudah membuat Mona jadi salah paham kepadanya.
sedangkan Andi menatap Jengah ke arah Gery yang terlihat bucinnya kebodohan, tidak ada pintarnya sama sekali tidak bisa membedakan yang mana yang tulus dan yang tidak.
" terserah kau saja mau ngomong apa, aku mendingan pergi menemui si cantik Asya yang cantiknya natural bikin beban pikiran hilang bukan cantik hasil oplas!" Sindir Andi yang Bahkan tidak peduli jika sedikit lagi jam pelajaran bakal segera dimulai.
Mona menatap kesal kearah punggung pria blasteran itu, Andi memang tampan hanya sayang yang Muna butuhkan adalah paket komplit yaitu tampan sekaligus kaya bukan hanya modal tampang doang karena tidak bakalan bisa membelikan barang branded untuknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments