Aresya

Aresya

Aresya

Terkadang  orang -orang yang memiliki kekuatan ada di sekitar kita dan hidup layaknya orang biasa , hal itulah yang terjadi pada Aresya . Tidak ada yang tahu wanita cantik bermata indah itu memiliki kekuatan super, ia hidup biasa saja.

Aresya seorang gadis cantik bermata coklat , dia  memiliki kekuatan  di matanya, wanita cantik itu keturunan seorang Dewa terkuat di masa lalu. Aresya jua mencari incaran seorang mahluk jahat, ia mengincar kekuatan Aresya, karena itulah wanita cantik itu harus menyamarkan penampilannya dan berpindah-pindah tempat bersama keluarganya dan saudara kembarnya. Aresya bekerja  di sebuah pabrik.

Awan yang tadinya hanya sebuah gumpalan asap akhirnya mencair dan menguap menumpahkan air dari langit, membentuk garis-garis Vertikal berwarna putih di udara.

Aresya masih berdiri  mencari tempat berteduh di depan Pabrik, satu per satu  karyawan yang ikut berteduh dengannya, memilih menerjang hujan, mengendarai motor masing-masing, hanya tinggal beberapa orang saja yang masih bertahan ,  mungkin sama dengannya,  tidak memiliki  kendaraan roda dua itu.

“Sya, kita tarik tiga saja mau?” Teriak Marta  yang berhenti tepat di depannya.

“Tidak usah Ta, kamu pulang duluan saja sama bang Niko, aku menunggu sampai hujannya redah” sahut Resya meninggikan volume suaranya mengimbangi derasnya rintikan hujan.

“Kita muat kok Sya, ni aku geser” ucap wanita  berdarah Batak itu menggeser panggulnya lebih maju, memukul-mukul  jok motor di belakangnya.

Meyakinkan Aresya,  kalau mereka bisa naik  tiga sekaligus, tapi lagi-lagi wanita berkerudung biru itu menolaknya dengan halus.

“Kamu yakin…!” Teriak Marta lagi dengan tatapan Iba pada sahabatnya , kini  jaket yang di pakaikan Marta ke kepalanya tidak ada arti, kini ia benar-benar sudah basah kuyup.

“Iya Ta!” Teriak Aresya.

“Baiklah, aku duluan iya Sya,” ucap Marta, Motor Satria berwarna hitam itu meninggalkan area pabrik.

Marta setiap hari akan pulang  bersama Niko Pacarnya, jadi tidak usah memikirkan kendaraan untuk pulang ke rumahnya,

Langit semakin gelap, sebuah mobil hitam mewah melintas melewatinya, mata Darmono sekilas melihat kaca spion, melihat Aresyah yang masih berdiri, ia juga melirik kaca di samping stir, melihat majikanya yang terlihat tidak perduli pada Aresyah,  matanya  sibuk menatap ponsel di tangannya. Lelaki tampan  cucu pemilik pabrik tersebut suami Aresaya suaminya pemilik perusahaan sementara istri rahasianya hanya seorang buruh pabrik.

Darmono sengaja  memperlambat laju mobil,  berharap Bosnya mengatakan sesuatu, hingga mobil mewah buatan Jerman itu, melaju perlahan dan meninggalkan area pabrik Bos tidak mengatakan apa-apa,  tidak menghiraukan istri kehujanan, kini ia hanya sendirian menunggu hujan redah,  semua karyawan memilih menerobos hujan dan meninggalkan pabrik.

Tapi Aresya enggan melakukannya itu, ia akan berjalan ke depan, di jalan raya, baru bisa mendapatkan angkot, ia harus basah nantinya untuk naik angkot dan  bisa jadi dalam angkot ia akan   keadaan basah kuyup ,  abang supir angkotnya akan menyuruhnya duduk di bangku tempel kayu dekat pintu, karena ia basah, takut mengenai penumpang yang lain,  dan juga kalau naik angkot keadaan basah-basah abang supir kadang    berhentikan angkot.

Lampu-lampu jalan sudah mulai di nyala, menghiasi malam yang sudah mulai gelap, hari semakin gelap, tapi tidak tanda-tanda hujan akan berhenti, malah semakin deras. Tiba-tiba  lampu jalanan berkedip-kedip lalu mati.

Matanya mulai menatap kanan –kiri dengan was-was karena kawasan pabrik kalau sudah sore sudah mulai sepi karena jarang ada rumah  di daerah itu, hanya pabrik yang berjejer  di sepanjang area pabrik. Salah satunya Pabrik tempat Aresyah mengumpulkan pundi-pundi rupiah, Pabrik texstil. PT Langgatex, milik keluarga  Davino Erlangga.

“Huh… bagaimana ini?” ucap Resya dengan gelisah.

Ia merasa ada seseorang yang mengawasinya dam lampu kedua jalanan itu kembali mati, hingga akhirnya mati semua, ia melirik kanan -kiri tidak ada orang ia menatap tajam  bola-bola lampu tersebut, dengan kekuatan super dari matanya lampu-lampu itu kembali menyala.

 hingga sebuah lampu motor  menyorot tepat di matanya membuat matanya silau , mata Resya mencari tahu siapa gerangan yang punya motor, seseorang yang memakai jaket hujan mematikan mesin motornya dan mendekatinya.

“Aku sudah tahu, kamu pasti belum pulang” Marta datang menjemputnya.

“Taaa!”Resyah dengan suara parau memeluk sahabatnya dengan erat, malaikat yang penolong yang ia minta pada Tuhan .

“Aku sudah menduga kalau kamu pulang Syah… maka itu hatiku tidak tenang, saat tiba di kontrakan tadi maka itu aku pinjam motor tetangga, ini pakai, aku akan mengantarmu” ucap Marta memberikan jaket Hujan untuk ia pakai.

Menyalahkan mesin  motor bebek  yang di pinjam Marta, perlahan meninggalkan area pabrik , area sudah benar-benar gelap.

Tidak tahu apa jadinya, kalau Marta tidak menjemputnya tadi, ia mungkin akan memilih tidur di tempat sampah besar itu, tempat pembuangan sisa potongan kain pabrik. Aresyah sudah memikirkan itu sekilas.

“Makasi ,Ta” Aresyah memeluk pinggang  Marta dengan erat, menyadarkan kepalanya di pundak wanita itu,

“Kenapa tidak telepon aku Sya?”

“Aku tidak enak Ta, kamu’kan sama bang Niko baru baikan aku pikir  tidak ingin menganggu  waktu berdua kalian” Jawab Aresyah dengan suara keras, agar sahabatnya bisa mendengar suaranya.

“Iye elaaa, kita sudah biasa berantem dan putus nyambung Syah,   bukan lah baru lagi, kalau kami besok berantem besoknya baikan itu namanya tahap proses pendewasaan dalam  sebuah hubungan,”ucap Marta

“Sama kamu  aku tidak apa-apa Ta, karena kamu sahabatku,  tapi sama bang Niko aku merasa tidak enak”

“Jangan lakukan itu Ta, area pabrik itu sudah kamu tahu bahaya, kasus pemerkosaan  dan pembunuhan karyawan LanggaTex masih membekas di  hati semua orang”

“Iya sih Ta, maka itu aku juga takut tadi” ucap Aresya dengan suara pelan

Setelah  15 menit menempuh perjalanan, akhirnya Marta menghentikan motor bebeknya di sebuah rumah mewah berpagar tinggi, bercat warna putih, di daerah Bekasi, tidak jauh dari  tempatnya bekerja.

“Sudah sana,” ucap Marta menurunkan Aresya agak jauh dari rumahnya,  menghindari pengawasan dari rumah besar itu.

“Baik, makasih iya Ta” ucap Marta dengan wajah terlihat sangat bersyukur karena Marta menjemputnya

“Iya sudah sana, langung mandi nanti kita sambung lagi lewat mimpi” ucap Marta bergurau.

Resyah meninggalkan Marta,  ia masih melihatnya sampai ia membuka gerbang  dan masuk,

Seperti  biasa kalau Marta mengantarnya pulang , akan menurunkannya dari jauh, jarak kira-kira 200 meter dari rumah yang tempati Resya.

Seperti perjanjian yang dilakukan Resya,  dengan Nyoya Marisa , kalau ia tidak boleh membocorkan rahasia mereka, intinya tidak ada yang tahu kalau Resya sudah menikah dengan cucu dari pemilik perusahaan tempatnya bekerja.

Setelah memastikan Aresya sudah masuk dan menutup gerbang barulah Marta memutar  balik motornya dan meninggalkan komplek.

                               **

Aresya menanggalkan jaket hujan yang di pinjamkan Marta untuknya, ia  menggantungnya di teras untuk besok ia bawa lagi ke pabrik, untuk ia kembalikan pada Marta bisa jadi sahabatnya itu meminjam dari tetangganya tadi.

“Syukurlah, non Resya sudah pulang” ucap pak Darmono, tiba-tiba datang dari pintu.

“Eh. Bapak kesini?” Tanya Resya dengan wajah kaget.

“Iya Non, hujan deras seperti ini jalanan pulang  Bekasi-Jakarta pasti macet, Tuan muda minta ke sini” ucap Pak Darmono.

“Oh. Pak Davino lagi ngapain pak?”

“Lagi istirahat di kamarnya Non, ia baru saja selesai mandi.”

“Ini Non lap dulu badannya, Ibu sudah menyiapkan soup hangat untuk Non Resya,”  ucap wanita paruh baya itu ia memberikan handuk tebal berwarna putih ketangan Aresya.

“Makasih Bu.”

Aresyah melangkah dengan hati-hati menuju lantai atas degan suara kaki pelan-pelan  berusaha tidak menimbulkan suara, dengan handuk  melingkar di pundaknya ia ingin masuk ke kamarnya.

“Jam segini baru pulang ,ngapain saja!” Suara Davino mengagetkannya, dengan tatapan sinis menatap Aresya dari atas sampai kebawah, tatapan mengintimidasi.

“Macet tapi  pak”

“Dari jaman Belanda. Bekasi dan Jakarta itu sudah langganan macet, jadi tidak perlu memberitahukan itu lagi padaku” Ucap Lelaki itu dengan tegas, membuat Aresya menunduk, ia pamit dengan sopan dan masuk ke dalam kamarnya.

“Siapkan dirimu  layani aku malam ini,” pintanya tegas.

Terpopuler

Comments

Kaisar Tampan

Kaisar Tampan

cakep tor

2022-07-06

1

flowers city

flowers city

🥰🥰

2022-07-02

0

rjvjr

rjvjr

udah 2bln menunggu,, mengapa tidak ada lanjutannya

2022-05-27

0

lihat semua
Episodes
1 Aresya
2 Saat jati dirinya dipertanyakan
3 Rencana mencetak anak gagal
4 Alasan setuju menikah
5 Memilih bertahan
6 Wanita Muda untuk Tuan Muda
7 Dipaksa Mencetak Anak
8 Berikan Aku Cucu Secepatnya
9 Dijamah Pria Asing, Sebelum Malam Pertama
10 Misi Gagal
11 Dipaksa Mengeluarkan Cairan Miliknya
12 Janin Dalam Rahim.
13 Nyawa Dalam Bahaya
14 Terluka Parah
15 Berpura-pura
16 Merasa Dibohongi
17 Tidur Dengan Wanita lain
18 Dihianati
19 Berangkat Ke Surabaya
20 Bertemu Dengan Aresya
21 Davino Masih Membenci Areaya
22 Malu Mengakui Dia Istrinya
23 Lelaki Pilihan Oma
24 Kenapa Harus marah?
25 Jangan Perdulikan Aku
26 Menolak Ajakkan Suami Untuk Tidur
27 Suami Merendahkannya
28 Akibat Salah Kamar
29 Hampir Kehilangan Nyawah
30 Rahasia Besar
31 Keinginan Aneh Suamiku
32 Malam Pertama Di Tengah Hutan
33 Mahkota yang sudah terlepas
34 Malam Yang Mencekam
35 Mencintai Pengawal Suami
36 Apakah Istriku Selingkuh?
37 Ditampar Suami
38 Hanya Ingin Seoang Anak
39 Istriku Diberikan Pada Sahabatku
40 Suamiku Penyelamatku
41 Merasa Dimanfaatkan
42 Balasan Yang Sepadan
43 Kami Kembar
44 Saat Dia Cantik Suami Menggodanya
45 Malam Pengantin Yang Sah
46 Ritual Malam Pengantin
47 Meminta Bantuan Mahluk Pelindung
48 Dia Seorang Putri
49 Aresya Meninggalkannya
50 Lebih merindukan Aresya
51 Selingkuh Dengan Istri Bos
52 Terjerat Hasrat Pegawai Suami
53 Aresya Selamat
54 Berubah Demi Aresya
55 Sudah Dianggap Sebagai Cucu
56 Benci Dengan Kirana
57 Gagal Merayu
58 Terungkapnya Skandal Perselingkuhan
59 Istri Tukang Selingkuh Ditendang Dari Rumah
60 Dipaksa bercerai.
61 Diincar Penjahat Lagi
62 Saat Aresya Lupa Ingatan
63 Menolak Jadi Menantu
64 Kamu Istriku Aku Berhak
65 Melayani Suami
66 Diabaikan Aresya
67 Saat Hati Menyimpan Dendam
68 Istri Hamil Suami Kasar
69 Ingin Memanjakan Istrinya Yang Hamil.
70 Semua Perhatian Itu Demi Anakku
71 Aresya Wanita Yang Keras
72 Aresya Menerima Perhatian Darinya
73 Selamat Dari Bahaya
74 Menikah Lagi
75 Ibu Tiri Yang Jahat
76 Tuntutan Malam Pertama Dari Istri Ke Tiga
77 Istri Pertama Bertemu Istri Ke Tiga
78 Saat Semua Wanita Meninggalkannya
79 Anakku Kembali
80 Aku Bukan Aresya
81 Hatiku milik Aresya
82 Pengorbanan Aresya( Tamat)
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Aresya
2
Saat jati dirinya dipertanyakan
3
Rencana mencetak anak gagal
4
Alasan setuju menikah
5
Memilih bertahan
6
Wanita Muda untuk Tuan Muda
7
Dipaksa Mencetak Anak
8
Berikan Aku Cucu Secepatnya
9
Dijamah Pria Asing, Sebelum Malam Pertama
10
Misi Gagal
11
Dipaksa Mengeluarkan Cairan Miliknya
12
Janin Dalam Rahim.
13
Nyawa Dalam Bahaya
14
Terluka Parah
15
Berpura-pura
16
Merasa Dibohongi
17
Tidur Dengan Wanita lain
18
Dihianati
19
Berangkat Ke Surabaya
20
Bertemu Dengan Aresya
21
Davino Masih Membenci Areaya
22
Malu Mengakui Dia Istrinya
23
Lelaki Pilihan Oma
24
Kenapa Harus marah?
25
Jangan Perdulikan Aku
26
Menolak Ajakkan Suami Untuk Tidur
27
Suami Merendahkannya
28
Akibat Salah Kamar
29
Hampir Kehilangan Nyawah
30
Rahasia Besar
31
Keinginan Aneh Suamiku
32
Malam Pertama Di Tengah Hutan
33
Mahkota yang sudah terlepas
34
Malam Yang Mencekam
35
Mencintai Pengawal Suami
36
Apakah Istriku Selingkuh?
37
Ditampar Suami
38
Hanya Ingin Seoang Anak
39
Istriku Diberikan Pada Sahabatku
40
Suamiku Penyelamatku
41
Merasa Dimanfaatkan
42
Balasan Yang Sepadan
43
Kami Kembar
44
Saat Dia Cantik Suami Menggodanya
45
Malam Pengantin Yang Sah
46
Ritual Malam Pengantin
47
Meminta Bantuan Mahluk Pelindung
48
Dia Seorang Putri
49
Aresya Meninggalkannya
50
Lebih merindukan Aresya
51
Selingkuh Dengan Istri Bos
52
Terjerat Hasrat Pegawai Suami
53
Aresya Selamat
54
Berubah Demi Aresya
55
Sudah Dianggap Sebagai Cucu
56
Benci Dengan Kirana
57
Gagal Merayu
58
Terungkapnya Skandal Perselingkuhan
59
Istri Tukang Selingkuh Ditendang Dari Rumah
60
Dipaksa bercerai.
61
Diincar Penjahat Lagi
62
Saat Aresya Lupa Ingatan
63
Menolak Jadi Menantu
64
Kamu Istriku Aku Berhak
65
Melayani Suami
66
Diabaikan Aresya
67
Saat Hati Menyimpan Dendam
68
Istri Hamil Suami Kasar
69
Ingin Memanjakan Istrinya Yang Hamil.
70
Semua Perhatian Itu Demi Anakku
71
Aresya Wanita Yang Keras
72
Aresya Menerima Perhatian Darinya
73
Selamat Dari Bahaya
74
Menikah Lagi
75
Ibu Tiri Yang Jahat
76
Tuntutan Malam Pertama Dari Istri Ke Tiga
77
Istri Pertama Bertemu Istri Ke Tiga
78
Saat Semua Wanita Meninggalkannya
79
Anakku Kembali
80
Aku Bukan Aresya
81
Hatiku milik Aresya
82
Pengorbanan Aresya( Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!