Rencana mencetak anak gagal

Dalam kamar itu Davino masih mengintimidasi istrinya, ia sangat benci yang namanya pernikahan dan benci wanita yang ia anggap munapik

Kenapa kamu tidak mau melawanku, ayolah tunjukkan wajud aslimu  jangan pakai itu lagi , tidak cocok untukmu, ia menangis kamu pakai, kalau pakaian itu bisa bicara pasti  ia berteriak tidak mau kamu pakai,” ucap Davino. Ia bersikap merendahkan dan bersikap sangat Bar-Bar pada Resya.

Aresyah hanya diam, apapun yang dikatakan Davino padanya ia hanya akan bertahan  dan  bertahan, sekuat tenaga, selagi raga masih bernyawa,  ia akan memilih bertahan dengan sikap  kasar Davino, sikap kasar, sombong,  dan tidak mau menerimanya sebagai istri,

“Baiklah, aku tidak perduli lagi kita lakukan saja nanti malam,” ujar Davino.

“Saya ingin bekerja Pak”

“Tidak usah, sebaiknya kamu mandi kembang tujuh rupa agar tubuh tidak membuatku jijik dan muntah  nanti malam,” ujar Davino.

Tidak tahan dengan kata-kata penghinaan itu, Aresya tidak tahan lagi ingin rasanya ia menggunakan kekuatan supernya untuk menerbangkan tubuh Davino  kelaut. Tetapi ia menahanya, jika ia menggunakannya keberadaanya akan di ketahui Kadas mahluk jahat yang mengincar kekuatan supernya.

“Aku yakin tubuhmu, banya  korengnya dan  kudisan dan milikmu pasti bau terasi busuk membayangkannya saja sudah membuatmu jijik dan mual,” ujar Davino. Lelaki ini  memang sangat sombong.

“Iya sebenarnya iya Pak,  mis v bau amis dan suka gatal,” ujar Aresya dengan kesal.

‘Biarkan gila sekalian’ Aresya membatin.

“APA?” Wajah Davino memerah menahan mual.

“Iya lebih baik aku terus terang saja,” ujar Aresya lagi.

“Wanita sialan ….! Kenapa kamu mau  setuju melahirkan anakku untukku kalau kamu sadar milikmu busuk!”

“Bisa diobati Pak,” ujar Aresya dengan wajah tenang.

“Kepalamu bisa di obati! Kamu pikir, aku mau menanam benihku di tubuhmu yang menjijikkan itu!”

“Kalau begitu katakan saja sama oma kamu”

Davino sangat kaget mendengar penuturan Aresya yang mengaku  Miss V bau busuk dan suka gatal, sebagai lelaki  ia merasa ilfil  dan jijik mendengarnya.

“Kamu yang harus mengatakannya Bodoh! Karena kamu yang setuju menikah denganku, tapi bagaimana aku menanam benihku di tubuh busukmu, aku yakin dia tidak akan mau tumbuh,” ujar Davino.

“Bapak, tinggal tutup mata dan hidung saja”

“Sialan kamu,” ujar Davino mendorong dada Aresya dengan kasar.

Tidak tahan diperlakukan seperti binatang Aresya  menaatap tajam  dengan kekuatan supernya box diatas lemari,  jatuh dan menimpah kepala Davino.

Puaak ….!

“Auuuh” Lelaki arogan itu  memegang kepalanya, ia keluar dari kamar Aresya.

                       *

Keluarga Besar  Davino tinggal di Jakarta Selatan,  mempunyai  beberapa rumah di beberapa tempat, salah satunya di daerah Bekasi yang ditempati Aresyah saat ini, saat Aresyah menerima tawaran Nyonya besar Marisa untuk menjadi istri dari Davino Erlangga pewaris tunggal dari keluarga Erlangga, ia akhirnya tinggal di rumah besar itu, karena dekat juga dengan pabrik tempat ia bekerja.

Keluarga Erlangga memiliki bisnis yang  mengurita,  Perusahaan Texstil , perusahaan Pembuata kapal, bahkan bisnis kuliner , restaurantnya ada di setiap kota.

Davino anak satu-satunya di kelurga Erlangga,  ia juga yang akan  mewarisi semua kekayaan keluarganya, kaya , tampan itulah membuat dirinya sangat arogan dan sombong.

Hal itu juga yang  mendorong  nyonya besar Marisa yang mencarikan seorang istri untuk Davino,  yang bisa memberinya keturunan, bukan tanpa alasan Nyonya Marisa memilih Aresya, tapi keluarga Besar Erlangga punya rahasia turun temurun.

Kakek moyang Davino memiliki  genetik langkah yang mengharuskan  mereka akan memiliki keturunan  dengan orang yang memiliki golongan yang sama,  baru bisa melahirkan anak, rahasia turun temurun itu menjadi rahasia keluarga yang di simpan Nyoya Marisa sampai turun temurun. Alasan  Nyonya Marisa memilih Aresya karena ia memiliki hal yang sama dengan  mereka miliki, tapi Marisa menyembunyikannya dari semua kelurga  termasuk dari Davino.

Tiga bulan yang lalu di pabrik  Langgatex, suasana hujan gerimis  di daerah pabrik , Aresya sengaja datang lebih cepat dari biasa saat itu,

Daerah pabrik belum terlalu ramai karena ia datang terlalu pagi, tempat kosan Aresya juga tidak terlalu jauh dari pabrik , hanya di tempu dengan  berjalan kaki ke pabrik, Marta sahabatnya saat itu belum datang maka ia menunggu.

Aresya memilih berdiri di depan pos penjaga di depan pabrik , saat ia berdiri,  sebuah mobil mewah berhenti di depan pabrik,

“Permisi, apa kantor pabrik belum buka?” tanya seorang wanita yang  sudah lumayan  berumur,  terlihat dari beberapa kerutan di bagian lehernya, tapi  dari segi wajah wanita itu terlihat masih mudah,  kulit wajahnya masih terlihat kencang karena factor perawatan mahal, tapi  kerutan bagian leher tidak mudah dihilangkan menandakan  kalau wanita yang menyapanya seorang wanita sudah tua. Ia adalah Nyonya besar dari  keluarga Erlangga,  Nyoya Marisa.

“Belum Bu,” jawab Aresya dengan sopan, tapi saat wanita itu  ingin kembali ke mobilnya, sebuah motor besar yang di kenderai dua orang lelaki yang memakai helem yang menutupi wajah keduanya,  membawa balok kayu memukul bagian  belakang wanita tua itu dan menarik tas tangannya,  membawanya kabur, Nyonya Marisa tersungkur di jalanan di genangan air di aspal,  suana Pabrik  masih sangat sepi,   tapi anehnya,  supir wanita tua itu mengaku tidak melihat kejadiannya.

Kejadianya sangat singakat,  Aresya berlari dan mengangkat tubunya ke dalam mobil, meminta supir Marisa membawa keruma sakit terdekat dan ia ikut memangku di jok belakang,  wanita itu sudah sangat lemah,  karena pendarahan   hebat, di bagian kepala.

                              *

“Tolong tanda tangan di sini mbak,” ucap seorang perawat yang masih mudah pada Aresya.

“Aduh sus, saya hanya menolong ibu ini, supirnya ada di luar, sebentar saya panggilkan, iya”

“Maaf mbak, kami  butuh wali dari pasien sebelum di lakukan tindakan lebih lanjut”

“Sus jangan  takut, ibu ini tidak akan  melarikan diri  dari rumah sakit , ia punya supir, supirlah yang membawanya ke sini, saya harus pergi sus,  saya harus bekerja,” ucap Aresya terlihat resah,  karena jam waktu kerja sudah masuk.

Perawat itu terlihat menarik napas panjang  melihat Aresya menolak bertanggung jawab.

“Mbak’kan yang membawa kerumah sakit, jadi mbak yang harus bertanggung jawab”

“Aduh sus, saya ini hanya orang miskin tidak punya uang untuk menanggung pengobatan beliau, saya  hanya menolongnya sus, kenapa jadi di bebankan ke saya, kenapa saya yang  jadi  bertanggung jawab, lagian kenapa supirnya tidak bertanggun jawab sih, melihat majikanya sekarat,  bukanya ikut membantu,  malah menghilang,” ucap Aresya, terlihat makin gelisah.

Perawat itu tersenyum ramah.  “Tidak akan di tagih apa-apa mbak, hanya penanggung jawab sementara kok mbak, kasihan ibunya luka parah tidak akan penanganan lanjut kalau tidak ada keluarga yang menjamin, identitas diri pasien tidak ada, terpaksa kami meminta Mbak yang bertanggung jawab sampai keluarga datang, karena kita ingin menghubungi keluarga,  tapi tidak ada identitas diri pasien”

Tapi saat  mengobrol dengan perawat, kedua lelaki yang memukul Nyonya Marisa datang kerumah sakit dan menanyakkan pada  bagian admistrasi.

Kenapa meraka tahu kalau wanita ini kesini? Apakah  mereka menginginkan kematian wanita ini? Bukan menginginkan hartanya, ada yang tidak beres di sini,

Otak Aresya lansung menyala bagai  bola lampu, kalau mereka bukan hanya ingin merampok tasnya,  melainkan ingin melukai wanita  itu.

“Baiklah, saya mau,  tapi bisa tolong percaya pada saya, kedua lelaki itulah yang tadi memukulnya  dan sepertinya mereka mengincarnya,  bisa tolong lakukan sesuatu?”

Perawat melirik kedua lelaki itu, walau Resyah tidak melihat wajah mereka tadi saat membawa motor,  tapi jaket hitam  dan sepatu yang kedua lelaki gunakan ia bisa lihat dengan jelas,,

“Baiklah, ikut dengan saya, Resya besembunyi di balik  badan perawat , perawat itu melapor pada Dokter  dan sepertinya menyadari bahaya yang sedang mengincar pasien.

Dua orang perawat membantu  wanita itu untuk bersembunyi, Aresya akhirnya menanda tangani  pormulir penanggung jawab, dan menyamarkan identitas, Nyoya Marisa, untungnya perawat dan Dokter membantu Aresya, membantu melindungi wa Nyonya Marisa,  tidak cukup hanya di situ, ternyata wanita itu membutuhkan pasokan darah dan darah yang ia miliki sangat langkah dan jarang ada orang memilikinya.

“Ada apa sus, kenapa terlihat semua orang panik?” tanya Aresya penasaran melihat beberapa orang perawat silih berganti masuk keruang operasi wanita itu,

“Ini sangat kritis dan darurat mbak, pasien   memiliki golongan darah yang sangat langkah, kita tidak punya stok di rumah sakit.”

“Golongan darah jenis apa sus? Sampai rumah sakit tidak punya”

“Golongan darah yang sangat langka, ini lihat…,” suster meninggalkan satu kertas di tangan Aresya, mata Aresya menatap dengan ragu, itu golongan darah yang ia miliki yang sama dengannya juga.

Ia lama berpikir, ia tidak ingin menunjukkan, bahkan tidak ingin memberitahukan siapapun, tapi… wanita itu, akan mati jika ia tidak menolongnya, hanya ia yang bisa menyelamatkanya. Setelah berpikir dengan keras akhirnya ia memutuskan membantu.

“Sus, saya bisa bantu golongan darah saya sama dengan pasien.”

Perawat   berkulit putih itu menatapnya dengan tatapan penyelidikan seakan tidak percaya.

“Baiklah ikut saya.”

Bukan hanya perawat yang menatap dengan tatapan tidak percaya, Dokter juga menatap dengan mata ragu.

“Baiklah lakukan,” pintah Dokter, perawat membawa Resya ke satu ruangan, setelah dicek, hasilnya benar, barulah  ia boleh menyumbang, Aresya memberi dua kantong cairan berwarna merah itu untuk Nyonya Marisa.

              ~ Bersambung~

Terpopuler

Comments

Vita Anggrani

Vita Anggrani

tumbuh

2023-06-16

1

Vita Anggrani

Vita Anggrani

hahaha

2023-06-16

0

Stephanie Sitinursiati

Stephanie Sitinursiati

next thorrr❤❤❤❤❤❤❤❤👏👏👏

2022-07-04

0

lihat semua
Episodes
1 Aresya
2 Saat jati dirinya dipertanyakan
3 Rencana mencetak anak gagal
4 Alasan setuju menikah
5 Memilih bertahan
6 Wanita Muda untuk Tuan Muda
7 Dipaksa Mencetak Anak
8 Berikan Aku Cucu Secepatnya
9 Dijamah Pria Asing, Sebelum Malam Pertama
10 Misi Gagal
11 Dipaksa Mengeluarkan Cairan Miliknya
12 Janin Dalam Rahim.
13 Nyawa Dalam Bahaya
14 Terluka Parah
15 Berpura-pura
16 Merasa Dibohongi
17 Tidur Dengan Wanita lain
18 Dihianati
19 Berangkat Ke Surabaya
20 Bertemu Dengan Aresya
21 Davino Masih Membenci Areaya
22 Malu Mengakui Dia Istrinya
23 Lelaki Pilihan Oma
24 Kenapa Harus marah?
25 Jangan Perdulikan Aku
26 Menolak Ajakkan Suami Untuk Tidur
27 Suami Merendahkannya
28 Akibat Salah Kamar
29 Hampir Kehilangan Nyawah
30 Rahasia Besar
31 Keinginan Aneh Suamiku
32 Malam Pertama Di Tengah Hutan
33 Mahkota yang sudah terlepas
34 Malam Yang Mencekam
35 Mencintai Pengawal Suami
36 Apakah Istriku Selingkuh?
37 Ditampar Suami
38 Hanya Ingin Seoang Anak
39 Istriku Diberikan Pada Sahabatku
40 Suamiku Penyelamatku
41 Merasa Dimanfaatkan
42 Balasan Yang Sepadan
43 Kami Kembar
44 Saat Dia Cantik Suami Menggodanya
45 Malam Pengantin Yang Sah
46 Ritual Malam Pengantin
47 Meminta Bantuan Mahluk Pelindung
48 Dia Seorang Putri
49 Aresya Meninggalkannya
50 Lebih merindukan Aresya
51 Selingkuh Dengan Istri Bos
52 Terjerat Hasrat Pegawai Suami
53 Aresya Selamat
54 Berubah Demi Aresya
55 Sudah Dianggap Sebagai Cucu
56 Benci Dengan Kirana
57 Gagal Merayu
58 Terungkapnya Skandal Perselingkuhan
59 Istri Tukang Selingkuh Ditendang Dari Rumah
60 Dipaksa bercerai.
61 Diincar Penjahat Lagi
62 Saat Aresya Lupa Ingatan
63 Menolak Jadi Menantu
64 Kamu Istriku Aku Berhak
65 Melayani Suami
66 Diabaikan Aresya
67 Saat Hati Menyimpan Dendam
68 Istri Hamil Suami Kasar
69 Ingin Memanjakan Istrinya Yang Hamil.
70 Semua Perhatian Itu Demi Anakku
71 Aresya Wanita Yang Keras
72 Aresya Menerima Perhatian Darinya
73 Selamat Dari Bahaya
74 Menikah Lagi
75 Ibu Tiri Yang Jahat
76 Tuntutan Malam Pertama Dari Istri Ke Tiga
77 Istri Pertama Bertemu Istri Ke Tiga
78 Saat Semua Wanita Meninggalkannya
79 Anakku Kembali
80 Aku Bukan Aresya
81 Hatiku milik Aresya
82 Pengorbanan Aresya( Tamat)
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Aresya
2
Saat jati dirinya dipertanyakan
3
Rencana mencetak anak gagal
4
Alasan setuju menikah
5
Memilih bertahan
6
Wanita Muda untuk Tuan Muda
7
Dipaksa Mencetak Anak
8
Berikan Aku Cucu Secepatnya
9
Dijamah Pria Asing, Sebelum Malam Pertama
10
Misi Gagal
11
Dipaksa Mengeluarkan Cairan Miliknya
12
Janin Dalam Rahim.
13
Nyawa Dalam Bahaya
14
Terluka Parah
15
Berpura-pura
16
Merasa Dibohongi
17
Tidur Dengan Wanita lain
18
Dihianati
19
Berangkat Ke Surabaya
20
Bertemu Dengan Aresya
21
Davino Masih Membenci Areaya
22
Malu Mengakui Dia Istrinya
23
Lelaki Pilihan Oma
24
Kenapa Harus marah?
25
Jangan Perdulikan Aku
26
Menolak Ajakkan Suami Untuk Tidur
27
Suami Merendahkannya
28
Akibat Salah Kamar
29
Hampir Kehilangan Nyawah
30
Rahasia Besar
31
Keinginan Aneh Suamiku
32
Malam Pertama Di Tengah Hutan
33
Mahkota yang sudah terlepas
34
Malam Yang Mencekam
35
Mencintai Pengawal Suami
36
Apakah Istriku Selingkuh?
37
Ditampar Suami
38
Hanya Ingin Seoang Anak
39
Istriku Diberikan Pada Sahabatku
40
Suamiku Penyelamatku
41
Merasa Dimanfaatkan
42
Balasan Yang Sepadan
43
Kami Kembar
44
Saat Dia Cantik Suami Menggodanya
45
Malam Pengantin Yang Sah
46
Ritual Malam Pengantin
47
Meminta Bantuan Mahluk Pelindung
48
Dia Seorang Putri
49
Aresya Meninggalkannya
50
Lebih merindukan Aresya
51
Selingkuh Dengan Istri Bos
52
Terjerat Hasrat Pegawai Suami
53
Aresya Selamat
54
Berubah Demi Aresya
55
Sudah Dianggap Sebagai Cucu
56
Benci Dengan Kirana
57
Gagal Merayu
58
Terungkapnya Skandal Perselingkuhan
59
Istri Tukang Selingkuh Ditendang Dari Rumah
60
Dipaksa bercerai.
61
Diincar Penjahat Lagi
62
Saat Aresya Lupa Ingatan
63
Menolak Jadi Menantu
64
Kamu Istriku Aku Berhak
65
Melayani Suami
66
Diabaikan Aresya
67
Saat Hati Menyimpan Dendam
68
Istri Hamil Suami Kasar
69
Ingin Memanjakan Istrinya Yang Hamil.
70
Semua Perhatian Itu Demi Anakku
71
Aresya Wanita Yang Keras
72
Aresya Menerima Perhatian Darinya
73
Selamat Dari Bahaya
74
Menikah Lagi
75
Ibu Tiri Yang Jahat
76
Tuntutan Malam Pertama Dari Istri Ke Tiga
77
Istri Pertama Bertemu Istri Ke Tiga
78
Saat Semua Wanita Meninggalkannya
79
Anakku Kembali
80
Aku Bukan Aresya
81
Hatiku milik Aresya
82
Pengorbanan Aresya( Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!