Benar-benar menyebalkan

‘’Piyamanya tuan.’’ Ucapnya dan memberikannya pada Daren.

‘’Kenapa lama sekali sih.. Ngambil piyama aja nggak becus.’’ Cecar Daren, mendorong kasar tubuh Siena hingga membentur tembok lalu dengan santainya Daren melepas semua pakaiannya.

Hampir saja Siena berteriak saat melihat tubuh Daren yang hanya tinggal menggunakan bokser tipis untuk menutup aset berharganya.

‘’Oh ya Tuhan pria ini benar-benar gila. Apa dia tak punya urat malu sedikitpun?’’

‘’Kamu ngapain diam di situ, turun dan buatkan aku makanan karena aku tak bisa tidur dengan perut kosong.’’

‘’Oh Tuhan bahkan dia menyiksaku saat jam tidur seperti ini. Lagian otaknya dimana sih, kan tadi dia keluar kenapa nggak sekalian makan di luar aja malah pulang dan ngerepotin aku.’’

‘’Baik tuan.’’

Dengan sedikit mengantuk, Siena membuka kulkas melihat semua isinya, lalu memutuskan untuk membuatkan Daren nasi goreng karena membuat makanan itu cukup cepat dan Daren tak perlu menunggu lama.

Hampir 30 menit akhirnya nasi goreng yang disiapkan sudah jadi, setelahnya Siena membawa nasi goreng itu ke kamar karena sangat yakin pria kejam itu tak mungkin mau turun.

‘’Ck. Ternyata selain kejam dia pembohong juga. Katanya nggak bisa tidur dengan perut kosong. Lalu ini apa? ’’

Ucap Siena dengan nada kecil lalu mendekat dan membangunkan Daren untuk makan tapi apa yang didapatnya? Pria itu malah memaki-makinya karena sudah berani mengganggu tidurnya.

*****

‘’Culun bangun.... Kamu disini bukan untuk bermalas-malasan.’’

Siena langsung terbangun karena Daren berucap dengan setengah berteriak tepat di dekat telinganya.

‘’Maaf tuan.’’ Dengan cepat memakai kacamata lalu melangkah keluar kamar untuk membersihkan dirinya terlebih dulu.

‘’Kau mau kemana?’’

‘’Cuci muka tuan.’’ Jawabnya jujur.

‘’Nggak perlu di cuci, itu nggak akan buat kamu jadi cantik mending sekarang kamu siapin air hangat, aku mau mandi mau ke kantor.’’

Ucap Daren namun, Siena tetap berdiri ditempatnya mencerna setiap ucapan Daren.

Apa tak salah dengar? pria itu menyuruhnya untuk menyediakan air hangat padahal kemarin dengan jelas melarangnya untuk masuk kedalam kamar mandi dikamar itu.

‘’Maaf tuan tapi kemarin katanya saya dilarang untuk masuk ke kamar mandi itu. Jadi kenapa tidak tuan sendiri saja yang menyediakan air hangatnya. Toh tuan yang mau mandi bukan saya.’’

Ucap Siena keceplosan dan langsung mengatupkan bibirnya.

‘’Dasar bego, kalo ada kamu ngapain aku harus repot-repot. Lupain omonganku yang kemarin sekarang tugasmu menyediakan semua keperluanku.’’

‘’Cih.. Baru satu hari ucapannya sudah berubah. Dasar pria nggak berpendirian.’’ Ucap Siena kecil tapi masih bisa didengar Daren.

‘’Culun.. Apa kau ingin mati sekarang?’’ Teriak Daren lalu dengan cepat Siena berlari ke kamar mandi.

Siena beberapa kali mencelupkan tangannya ke dalam bathtub untuk memastikan suhu airnya sudah sesuai atau tidak lalu keluar untuk memanggil Daren.

‘’Siapin pakaian kerjaku.’’

‘’Baik tuan.’’

‘’Culun…..kau benar-benar ingin mati rupanya.‘’ Daren berteriak saat kakinya masuk ke bathup. Ternyata tadi Siena sengaja menyiapkan air dingin untuk Daren.

Tak lama Daren sudah keluar dari kamar mandi, dan untuk kedua kalinya Daren berteriak lagi saat melihat pakaian kerja yang disiapkan Siena sama sekali tak sesuai dengan seleranya.

Wanita itu sama sekali tak bisa memadu padankan beberapa warna dan hanya melihatnya dari modelnya saja. Bagaimana bisa Siena memilihkan pakaian dan dasi yang warnanya bertabrakan.

‘’Eh culun, kau itu terbuat dari apa sih? Tugas seperti aja nggak becus, sebenarnya apa yang kau bisa culun?’’

‘’Maaf tuan.’’ Siena pura-pura menyesal padahal hatinya berteriak gembira karena berhasil mengerjai Daren lagi.

‘Maaf, maaf, sudah berapa kali kau mengucapkannya bahkan aku sampai bosan mendengarnya’’

‘’Maaf tuan.’’

Sekali lagi aku mendengar kata itu, akan kujahit mulutmu yang tak berguna itu.’’

Daren keluar dari ruang ganti dengan pakaian yang dipilihnya sendiri, setelan yang tadi dipilihkan Siena sama sekali tak mau digunakannya.

‘’Eh culun, pakaikan sepatuku.’’

‘’Pria ini sungguh keterlaluan, apa dia tak memiliki tangan sampai memakai sepatu sendiri pun tak mau. Sepertinya aku harus lebih membuatnya kesal agar dia bisa membebaskanku dengan cepat."

‘’Aawhh, pelan-pelan bego.’’ Daren menggerakan kakinya kasar, tubuh Siena seketika terduduk di lantai.

Tadi Siena pura-pura tak sengaja menancapkan dua kukunya pada kulit kaki Daren. Karena kesal Daren sengaja mengangkat satu kakinya hingga hampir menyentuh wajah Siena. Jarak tersisa tak sampai 7cm sedang yang empunya kaki tersenyum meremehkan. ‘’Dasar bego.’’

*****

‘’Tuan apa aku bisa bekerja?’’ Tanya Siena saat Daren akan menaiki mobilnya.

‘’Itu lebih bagus karena aku sama sekali tak mau memberimu uang sepeserpun tapi satu yang harus kau inget jangan pernah mengatakan pada siapapun tentang pernikahan kita, karena jika itu terjadi aku tak segan-segan untuk memusnahkanmu dari bumi ini.’’

Ancam Daren lalu setelahnya meminta sopir untuk menjalankan mobil sedang Siena tak langsung masuk ke dalam rumah karena sesuai perintah Daren ia bisa masuk saat mobil Daren sudah tak terlihat lagi.

‘’Dimusnahkan katanya? Memangnya dia pikir aku ini hewan apa bisa dimusnahkan semaunya dia? kalaupun harus ada yang dimusnahkan seharusnya ya dia dong. dia nggak sadar apa kehadirannya di bumi ini hanya membuat orang lain susah.’’ Cibir Siena.

*****

‘’Selamat pagi pak.’’ beberapa karyawan menyapa Daren saat memasuki lobby perusahaannya.

Tak ada niat membalas sapaan itu, Daren dengan sombongnya terus melangkah tanpa menoleh kanan kiri sedang beberapa karyawan terlihat berbisik-bisik melihat kedatangan Daren, pasalnya atasan mereka itu baru menikah kemarin tapi hari ini sudah masuk kerja.

‘’Apa pak Daren segitu gilanya dengan pekerjaannya sampai harus buru-buru masuk kerja tanpa mengambil cuti seharipun?’’ Itulah yang dibicarakan oleh beberapa karyawan.

Ditempat lain seorang wanita cantik berjalan santai memasuki satu unit apartemen yang terbilang mewah. Wanita itu sungguh cantik dengan hanya menggunakan pakaian dan makeup sederhana tapi terkesan mewah ditubuhnya.

‘’Dari mana aja sih jam segini baru nyampe?.’’ Tanya seorang wanita menyambut kedatangan Putri lalu mereka cipika cipiki.

‘’Ada sedikit halangan tadi. Yang pentingkan sekarang aku udah nyampe dan duitku semakin mendekat’’

‘’Hahaha, pikiranmu duit aja sih, lagian aku heran yang nyewa kamu tuh kan rata-rata anak orang kaya dan pastinya tipsnya juga tebal dong tapi kenapa kamu seperti selalu kekurangan sih?’’

‘’Ada deh kepo aja. Hari ini aku disewa berapa jam?’’

‘’Oh iya hampir lupa hari ini kamu disewa 5 jam. Katanya jam 11 siang dia sendiri yang akan menjemput. Ini pelanggan baru dan hebatnya lagi wajahnya ganteng banget….Ganteng banget malah mungkin selama ini dia adalah pria paling ganteng yang mau menyewa jasa kita. Jadi bisalah lo rayu dikit-dikit.

‘’Idih aku disini kerja bego, buat cari duit bukan cari jodoh.’’

Bersambung.....

Berikan kritik dan saran kalian agar otor bisa membuat novel yang lebih baik lagi.....

Jangan lupa like dan komennya...

Terpopuler

Comments

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

keren nih akut...makin pinisirin gw...

2022-10-10

0

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

siena.tuh

2022-10-10

0

Vigiani Nurike

Vigiani Nurike

Hadir thor🤩🤩

2022-03-24

0

lihat semua
Episodes
1 Apes
2 Bertemu
3 Tak ingin malam pertama
4 Benar-benar menyebalkan
5 Pekerjaan Siena?
6 Salah sangka?
7 Ditinggalkan
8 Bertemu Daren saat menjadi Putri
9 Ketakutan Siena
10 Mengejar Putri
11 Daren menyukai Putri?
12 Disiram air dingin
13 Khawatir
14 Ditinggal Daren
15 Dipandang sebelah mata
16 Disiram air panas
17 Siena ingin bekerja kantoran
18 Jujur
19 Belajar
20 memasang CCTV
21 Hanya sebatas mainan
22 Bukan beban tapi merepotkan
23 Minta cium
24 Hotel
25 Belajar dari ponsel
26 Mengganggu Siena lagi
27 Siena dan Reva
28 Pembalasan Siena
29 Menginginkanmu
30 Menyusul Siena
31 Maldives
32 2 Lambung
33 Milikku
34 Monika
35 Monika 2
36 Where?
37 Bertemu Robby
38 Reva bertemu Monika
39 Visual
40 Foto Siena dan Alan
41 Pilihan
42 Siena pergi
43 Aaron Ryan
44 Film Siena viral
45 mewarisi ketampanan
46 Tidur bersama
47 Ingin ditemani tidur lagi
48 Ditolak istri dan anak
49 Memanggil daddy
50 Mengikuti diam-diam
51 Novel baru
52 Ucapan menggelikan
53 Ungkapan Steve
54 Berbicara
55 Tidur bertiga
56 Cari daddy baru
57 Tom & Jerry
58 Upaya Daren
59 Kedatangan mama Siena
60 Steve
61 Tawaran film 21+
62 Investasi
63 Meninggalkan Siena dan Aaron
64 Kedatangan Merua dan adik ipar
65 Kedatangan mertua dan adik ipar 2
66 Minta ganti rugi
67 Menuju ulang tahun Daren
68 Daren birthday
69 Daren birthday 2
70 Bertemu Robby dan Monika
71 Mantan terindah
72 Menyingkirkan mantan
73 Balik ke Munich
74 Sepak bola
75 Ketakutan Reva
76 Gara-gara Reva
77 Ingin adik
78 Pura-pura
79 berpura-pura 2
80 Kedatangan Robby
81 Ditolak
82 Cemburu
83 Ungkapan
84 Steve
85 Mandiri
86 Bertemu nenek Steve
87 Permintaan nenek
88 Bertemu Daren
89 Kegalauan Daren
90 End
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Apes
2
Bertemu
3
Tak ingin malam pertama
4
Benar-benar menyebalkan
5
Pekerjaan Siena?
6
Salah sangka?
7
Ditinggalkan
8
Bertemu Daren saat menjadi Putri
9
Ketakutan Siena
10
Mengejar Putri
11
Daren menyukai Putri?
12
Disiram air dingin
13
Khawatir
14
Ditinggal Daren
15
Dipandang sebelah mata
16
Disiram air panas
17
Siena ingin bekerja kantoran
18
Jujur
19
Belajar
20
memasang CCTV
21
Hanya sebatas mainan
22
Bukan beban tapi merepotkan
23
Minta cium
24
Hotel
25
Belajar dari ponsel
26
Mengganggu Siena lagi
27
Siena dan Reva
28
Pembalasan Siena
29
Menginginkanmu
30
Menyusul Siena
31
Maldives
32
2 Lambung
33
Milikku
34
Monika
35
Monika 2
36
Where?
37
Bertemu Robby
38
Reva bertemu Monika
39
Visual
40
Foto Siena dan Alan
41
Pilihan
42
Siena pergi
43
Aaron Ryan
44
Film Siena viral
45
mewarisi ketampanan
46
Tidur bersama
47
Ingin ditemani tidur lagi
48
Ditolak istri dan anak
49
Memanggil daddy
50
Mengikuti diam-diam
51
Novel baru
52
Ucapan menggelikan
53
Ungkapan Steve
54
Berbicara
55
Tidur bertiga
56
Cari daddy baru
57
Tom & Jerry
58
Upaya Daren
59
Kedatangan mama Siena
60
Steve
61
Tawaran film 21+
62
Investasi
63
Meninggalkan Siena dan Aaron
64
Kedatangan Merua dan adik ipar
65
Kedatangan mertua dan adik ipar 2
66
Minta ganti rugi
67
Menuju ulang tahun Daren
68
Daren birthday
69
Daren birthday 2
70
Bertemu Robby dan Monika
71
Mantan terindah
72
Menyingkirkan mantan
73
Balik ke Munich
74
Sepak bola
75
Ketakutan Reva
76
Gara-gara Reva
77
Ingin adik
78
Pura-pura
79
berpura-pura 2
80
Kedatangan Robby
81
Ditolak
82
Cemburu
83
Ungkapan
84
Steve
85
Mandiri
86
Bertemu nenek Steve
87
Permintaan nenek
88
Bertemu Daren
89
Kegalauan Daren
90
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!